Laman

Rabu, 27 Juli 2016

ROGER TAYLOR




Lahir pada 26 Juli 1949 di kota pelabuhan King’s Lynn, bahian dari wilayah Norfolk, Inggris, dengan nama lengkap Roger Meddows Taylor. Selama masa mudanya, Taylor membangun sebuah hasrat dalam multi-intrumentalisme, memainkan ukulele dan gitar sebelum beralhir ke drum. Dia kemudian bermain dengan band Cornwall the Reaction di pertengahan 1960an.


Taylor pindah ke London dan mempelajari ilmu gigi dan biologi untuk sesaat, walaupun dia pada akhirnya memutuskan untuk mengejar karir dalam musik. Pada 1967, dia mulai tampil dengan grup rock Smile, yang menampilkan gitaris Brian May.

Setelah penyanyi utama Smile Pergi, Taylor dan May bergabung dengan penyanyi Freddie Mercury dan bassis John Deacon untuk membentuk Queen. Grup ini pada akhirnya menjadi salah satu band terbesar di dunia, dikenal untuk pencampuran musik yang inovatif dan produksi bombastik teatrikal. Band merilis banyak album, antara lain A Night at the Opera (1975) dan Jazz (1978), dan memiliki hit seperti “Bohemian Rhapsody,” “We Will Rock You,” “We Are the Champions” dan “Crazy Little Thing Called Love.”


Semua anggota band adalah penulis lagu dan berkontribusi pada lagu-lagu hebat milik grup, dengan Taylor menulis lagu-lagu seperti “A Kind of Magic” dan “Radio Ga Ga.” (Lagu terakhir yang menginspirasi nama panggung Stefani Germanotta yang sangat terkenal, Lady Gaga.) Secara kebetulan, Taylor bekerja dalam musik rock saat drummer lain bernama Roger Taylor juga menjadi terkenal, dengan band Duran Duran.

Taylor adalah anggota Queen pertama yang mengelaurkan album solo dengan lagu pada 1977 “I Wanna Testify” dan merilis album-album Fun in Space (1981) dan Strange Frontier (1984), lebih jauh memperlihatkan kemampuan penulisan lagunya. Dengan hasil Queen yang agak meredup setelah Magic Tour, Taylor membentuk band lainnya, the Cross, pada 1987. Dengan Taylor menyanyikan vokal utama dan memainkan gitar ritem, Cross merilis tiga album, terutama mendapatkan penonton di Jerman, sebelum bubar pada 1993.


Dunia kehilangan Freddie Mercury karena AIDS pada 1991, dan para anggota Queen yang masih hidup menampilkan sebuah konser memorial/penggalangan dana di Wembley Stadium tahun berikutnya dengan sejumlah artis tamu.

Taylor memulai lagi karir solonya dengan album Happiness? Pada 1994 dan memiliki single hit di Inggris dengan “Nazis 1994,” yang menceritakan keangkitan neo-Nazisme. (Lagu itu dilarang di beberapa toko karena liriknya.) Taylor merilis album berikutnya, Electric Fire, di musim panas 1998.

Taylor adalah juga pemain kunci dalam penciptaan dari musikal London yang sangat sukses We Will Rock You, sebuah produksi futuristik yang terinspirasi oleh lagu dan kreatifitas dari Queen yang dibuka pada Mei 2002. Dan pada 2003, Taylor dan May, bersama dengan David Stewart dari Eurythmics, membuat konser 46664 Afrika Selatan, sebuah acara musik besar yang terinspirasi oleh usaha Presiden Nelson Mandela yang mempromosikan kepedulian HIV/AIDS di Afrika. Taylor membuat kontribusi musik baru untuk konser itu dan mendukung album 46664, juga dengan lagu “Say It’s Not True” dan “Invincible Hope.”


Taylor juga terus bekerja dengan tampilan baru dari Queen, baik via album dan penampilan live. Band merilis sebuah album konser dengan George Michael, Five Live, pada 1993. Pada pertengahan 2000an, Queen bermain di hadapan peonton yang banyak di Eropa dengan sebuah tur yang menampilkan Paul Rodgers, penyanyi utama dari Bad Company. Dan apada 2012, Queen bermain di acara penutupan Olimpiade dengan penyanyi Jessie J di London, Inggris, dan melakukan sebuah mini-tour dengan finalis Americam Idol Adam Lambert.


Dengan Taylor mencari tenaga baru untuk mempertahankan warisan band, dia bertindak sebagai pengarah musik dan produser untuk The Queen Extravaganza, sebuah band penghormatan tur yang diluncurkan pada 2012. Band dipilih via sebuah kontes online dan menampilkan vokalis wanita dan pria, Jennifer Espinoza dan Marc Martel.

Taylor menyatakan bahwa pengaruh utamanya sebagai dramer rock adalah mendiang John Bonham dari Led Zeppelin. Taylor juga menyebut Keith Moon sebagai "absolutely brilliant. He had a total unique style; he didn't owe anyone anything."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...