Laman

Minggu, 24 Juli 2016

NICK MENZA




Lahir di Munich, Jerman pada 23 Juli 1964, putra dari musisi jazz Don Menza. Nick mulai belajar bermain dram pada usia 2 tahun. Pengaruh permainan dramnya adalah Buddy Rich, Steve Gadd, Nick Ceroli, Jeff Porcaro dan Louie Bellson.

Memulai karir profesionalnya bermula pada usia 18 tahun di band Rhoads yang berisi penyanyi Kelle Rhoads, kakak dari mendiang Randy Rhoads, Nick merilis rekaman pertamanya dengan Rhoads berjudul Into the Future di Eropa pada 1986. 

Setelah Rhoads, Menza adalah bagian dari band-band metal L.A., termasuk The Green (dengan rekan seband Rhoads masing-masing John Goodwin pada gitar dan Darwin Ballard pada bass), Von Skeletor (kolaborasi lain dengan Goodwin; dengan Menza menangani vokal utama dan demo band dan album rilisan sendiri, Infection of Death), dan Cold Fire (juga menampilkan gitaris Warrior Joe Floyd) sebelum bergabung dengan Megadeth.


Beralih ke permainan sesi termasuk gaya yang beragam dari R&B ke gospel, funk dan heavy metal, melakukan rekaman dengan nama-nama seperti John Fogerty, Nick menarik perhatian drummer Megadeth Chuck Behler dan menjadikan Nick teknisi dram Behler. Dia juga terpilih sebagai dramer Slayer di album South of Heaven, tapi dramer orisinil Dave Lombardo kembali dan mengalahkan Menza dalam audisi. Saat Megadeth memerlukan seoranh drummer pada 1989, Nick Menza diminta oleh Dave Mustaine untuk bergabung dengan Megadeth. Mustaine mencatat bahwa Menza sebelumnya bermain drum saat Behler tidak bisa bermain. Menza pertama kali manggung dengan Megadeth pada 12 Mei 1988 di Bradford, Inggris.

Pengalaman awal dan hubungan pribadi ini berlanjut pada undangan untuk bergabung dengan Megadeth untuk rekaman album multi-platinum pada tahun 1990 Rust In Peace dan untuk sepuluh tahun ke depan Menza tergabung dengan formasi klasik band dan di era paling menguntungkan dengan album-album Rust In Peace (1990), Countdown To Extinction (1992), Youthanasia (1994) dan Crytic Writings (1997).

Dirilis ke seluruh dunia pada 24 September 1990, Rust In Peace adalah album yang sangat disuka para penggemar dan diterima kritikus, langsung berada di No. 23 di AS dan No. 8 di UK. Album ini berisi singel-singel "Holy Wars (The Punishment Due)" dan "Hangar 18", yang keduanya dibuat video musiknya dan tetap menjadi trek yang selalu dibawakan saat manggung. Rust In Peace terjual lebih dari satu juta kopi di AS dan menerima nominasi Grammy pada 1991 dan Best Metal Performance pada tahun 1992.


Album yang paling menerima kesuksesan komersil, Countdown To Extinction. Album pertama yang menapilkan kontribusi dari tiap anggota band, dan diberi judul oleh Nick Menza. Dirilis pada tanggal 14 Juli 1992, Countdown To Extinction langsung menjadi terkenal, langsung berada di No. 2 di tanggal lagu Billboard 200 di AS, dan No. 5 di UK. Diperkuat oleh lagu-lagu Mainstream rock seperti "Symphony Of Destruction", "Foreclosure of a Dream" dan "Sweating Bullets", album ini secara cepat mendapat status double platinum di AS, dan menerima nominasi Grammy untuk Best Metal Performance pada tahun 1993.

Kesuksesan yang lebih didapat dari album Youthanasia, dirilis pada 1 Nopember 1994 yang langsung berada di No. 4 di tangga lagu album Billboard Top 200, mendapat sertifikasi emas di Kanada setelah 30 menit dan platinum di AS. Kemudian pada bulan Nopember. band diundang dua kali untuk tampil di David Letterman's Late Show: pertama kali mereka membawakan "Train of Consequences" dan "A Tout le Monde" pada yang kedua.

Pada 17 Juni 1997, Capitol Records merilis album Cryptic Writings. Album yang yang langsung berada di No. 10 pada Billboard Top 200, dan merupakan album studio keenam Megadeth yang diberi sertifikasi platinum di AS. "Trust", sebuah singel dari Cryptic Writings, menjadi single tertinggi Megadeth hingga saat ini. Menjadi No. 5 di Mainstream Rock Track yang juga dinominasikan untuk Best Metal Performance pada Grammy 1998.

Selama jabatannya di Megadeth, Nick juga bermain drum di tiga album solo rekan seband Marty Friedman, Scenes (1992), Introduction (1994) dan True Obsessions (1996).

Megadeth bergabung dengan Ozzfest 98 tapi, setelah setengah jalan menempuh tur, drumer Nick Menza diketahui memiliki tumor di lututnya dan dipaksa untuk pergi menjalani operasi. Megadeth kemudian menyewa pengganti sementara oleh Jimmy DeGRasso dari pada menunda jadwal tersisa. Ketika waktu tiba untuk merekam album berikutnya, Menza tidak diminta kembali dan DeGrasso menjadi drumer resmi band. Saat berada di rumah sakit menyembuhkan dari operasi lutut, Nick menerima panggilan telepon dari Mustaine yang secara sederhana mengatakan "jasamu sudah tidak diperlukan lagi".

Setelah kepergiannya, dia mulai mengerjakan Menza: Life After Deth dengan gitaris Athony Gallo, bassis Jason Levin, dan gitaris Ty Longley. Album ini awalnya dimaksudkan untuk dirilis pada 2002 dan tur yang menyertainya; namun, pada tur 2003 dengan Great White yang terbentuk kembali, Longley ada diantara 100 orang yang tewas di kebakaran klub malam The Station di Rhode Island dan satu tahun kemudian Jason Levin meninggal karena gagal hati, Menza dan Gallo menjadi ragu dan tur Life After Deth tidak pernah diumumkan. Gitaris tamu Christian Nesmith, putra dari Michael Nesmith dari The Monkees, mengisi beberapa gitar utama dan Menza mempekerjakan produser Max Norman (Ozzy Osbourne, Megadeth).

Mengikuti perilisan ulang dari keseluruhan katalog Megadeth, Menza diundang untuk bereuni dengan Megadeth pada 2004. Hari setelah reuni diumumkan Menza dipecat setelah latihan dan digantikan oleh Shawn Drover. Dave Mustaine berkata bahwa ini dikarenakan Nick “tidak siap” uhntuk semua tur penuh di AS, secara fisik.

Pada April 2006, Menza bergabung dengan band metal asal Los Angeles Orphaned to Hatred. Grup menggambarkan suara mereka sebagai “a continuation of the heavy style of ‘90s Pantera”. Dia meninggalkan band pada akhir 2010.


Menza hampir menderita kehilangan sebuah lengan pada 2007, setelah mengalami kecelakaan dengan gergaji listrik. Dia mendapatkan operasi rekonstsruksi dan piringan logam di lengannya dan rehabilitasi jangka panjang, tapi kemudian pulih. Menza kemudian melelalng mata gergaji yang pernah berlumuran darah dan sebuah salinan asli dari X-ray dari insiden itu.

Pada Maret 2011, Menza muncul di sebuah video musik untuk “We Up Next” dari Mindstreem, sebuah lagu yang aslinya ditulis oleh gitaris SIN 34 Anthony Gallo menampilkan Tony Lanza dan Daniel Wayne, Jr. pada vokal. Rekaman aslinya adalah Menza (drum), Gallo (gitar), Gregg Babuccio (bass), dan Tony Lanza dan Daniel Wayne, Jr. (vokal).


Juga pada Maret 2011, band milik Menza Deltanaut mengeluarkan sebuah video untuk lagu “Sacrifice” bersamaan dengan perilisan dari EP digital lima lagu yang diproduseri Roy Z. Lineup terdiri dari Menza, rekan band lamanya Rhoads dan The Green, bassis Darwin Ballard, gitaris Christopher Grady dan Colin Reid, dan vokalis utama Brian Williams. Ayah Menza, Don Menza yang terkenal memainkan tenor sax di The Pink Panther Theme dengan Henry Manchini Orchestra, memainkan saksofon pada lagu “The King”; tamu lainnya termasuk Roy Z pada gitar dan Ed Roth pada kibord.

Pada 2015, Menza berkontribusi trek drum pada lagu “Are We Alone?” pada album Warless Society (The Global Invasion) oleh Ci2i, dengan John Goodwin dan Darwin Ballard masing-masing pada gitar dan bass.

Menza meninggal pada 21 Mei 2016 setelah mengalami gagal jantung saat tampil dengan bandnya, OHM, di Los Angeles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...