Laman

Kamis, 21 Juli 2016

JAY JAY FRENCH




Lahir pada 20 Juli 1952 dengan nama John French Segall di New York City, AS, adalah seorang gitaris, manajer dan produser Amerika.

French sangat terkenal akan perannya sebagai anggota pendiri dan salah seorang gitaris untuk band heavy metal Twisted Sister. Sejak penampilan awalnya dengan Twisted Sister, dia telah bermain dalam lebih dari 9.000 konser. Menjadi seorang pelari, dia juga telah mengikuti dua lari maraton di New York, pada tahun 1981 dan 1986. 

Dia tumbuh di Manhattan. Ayahnya, Lou Segall, adalah seorang salesman permata. Ibunya, Evaline French Segall, adalah seorang konsultan politik untuk Partai Demokrat di New York, dan bekerja sebagai anggota kampanye John F. Kennedy. Evaline juga sukses sebagai kepala kampanye untuk senator kulit hitam pertama di New York, Constance Baker Motley. French memiliki seorang kakak lelaki, Jeff Segall.


French adalah seorang aktifis anti perang Vietnam dan Hak Asasi Manusia. Pada musim panas 1967, dia mengikuti program musim panas Shaker Village, dan seorang teman sekamar dari Ben Chaney, kakak dari James Chaney, salah satu dari tiga pekerja hak asasi manusia yang terbunuh yang meninggal pada sebuah pengambilan suara di Mississippi pada 1964. Peristiwa ini kemudian diperankan oleh film milik Alan Parker Mississippi Burning pada 1988.

Bibit untuk kehidupan musik Fench tertanam pada 1963, saat dia menghadiri konser pertamanya, menyaksikan grup folk legendaris The Weavers di Carnegie Hall.


Bahkan saat dia tidak memiliki gitar sendiri, French memulai band pertamanya, “Lost 6”, pada malam 5 November 1965, malam pada saat East Coast Blackout. Nama band dipilih karena fakta bahwa anak-anak itu berjalan mengitari lingkungan dalam kegelapan setelah pemadaman.

Pada Desember tahun yang sama, dia memperoleh gitar pertamanya, sebuah bass Hagstrom, dan musim dingin berikutnya, dia ikut band besar lokal “The Bats”.

Tidak lama kemudian, French bergabung dengan “The Prophets”, dan tempat latihan mereka adalah di Nite Owl Café yang legendaris di Greenwich Village, dimana The Blues Maggoz adalah band tetap pada saat itu. Sebagai bayaran untuk tempat latihan, band harus membersihkan bar pada pagi akhir minggu.


Memperlihatkan bakat awal sebagau seorang penampil. French dipekerjakan oleh sebuah band temannya, “The Glass Stairway” ke Café Wha? Pada 1967. Pada musim gugur 1967, French memutuskan beralih dari gitar bass ke gitar, dan dia membeli gitar listrik pertamanya, sebuah Fender Stratocaster di 48th Street.

Selama 1968-1971, French menghabiskab banyak akhir minggu di Fillmore East, melihat penampilan konser dengan artis-artis seperti Jimi Hendrix, Joe Cocker, Led Zeppelin, The Who dan konser pertama dengan David Gilmour. French adalah penonton konser yang rajin, dan bahkan melihat pertunjukan awal dengan The Rolling Stones, The Animals, Elvis Presley dan pertunjukan pertama David Bowie di Carnegie Hall.

Semua pengalaman musik ini, termasuk pandangan politik French, membentuknya sebagai seorang artis dan manusia.

Pada 1968, dia terlibat dalam tuntutan hukum terhadap NYC Board of Education, saat dia dikeluarkan dari Brandeis High School untuk menyebarkan sebuah Koran bawah tanah karena melanggar hak konstitusionalnya. Setelah menyelesaikan kasus, dia ditransfer ke George Washington High School, dimana dia bertemu gitaris Twisted Sister masa depan Eddie Ojeda. Fench membentuk sebuah band SMA dengan Ojeda, drummer Terry Tunic dan pemain bass George Bartos.

Hanya dua bulan sebelum kelulusannya, French keluar dari George Washington High School, sebagai sebuah protes pada pembunuhan seorang siswa di Kent State University pada 4 Mei 1970.

Pada 1972, French diaudisi untuk sebuah edisi awal yang nantinya menjadi Wicked Lester, yang menampilkan Gene Simmons dan Paul Stanley. Namun, setelah dua latihan, mereka beralih ke audisi yang lebih banyak, dan French memilih untuk menciptakan jalan musiknya sendiri.

Pada Desember tahun yang sama, dia bergabung dengan band glitter asal New Jersey Silverstar”. Band merubah namanya menjadi Twisted Sister pada Februari 1973. Pada saat ini, selain French, band terdiri dari Michael Valentine (vokal), Billy Diamond (gitar), Kenneth Harrison (bass) dan Mell Star (drum). Versi Twisted Sister ini berlangsung hingga Desember 1974.

Pada 1975, French mempekerjakan Rick Prince (vokal) dan Keith Angel (gitar), tapi setelah beberapa bulan, French mengambil alih vokal sendiri.

Pada Oktober 1975, Eddie Ojeda menggantikan Keith Angel pada gitar, dan Daniel Dee Snider masuk band pada Februari 1976, untuk mengambil alih tugas vokal dari French. Perubahan anggota signifikan lainnya dalam sejarah Twisted Sister termasuk penambahan Tony Petri (drum, April 1976), Mark Mendoza (bass, Desember 1978), Richie Teeter (drum, Desember 1980), Joey Brighton (drum, April 1981), Anthony AJ Pero (drum, April 1982) dan Joey “Seven” Franco (drum, 1987).

Edisi awal dari Twisted Sister bermain enam malam dalam satu minggu, sering tampil selama 40 menit setiap malam, termasuk perubahan kostum. Pada akhirnya, citra glam dan pengaruh musik band berubah ke arah yang lebih berat, terpengaruh oleh artis-artis seperti Led Zeppelin, Slade dan Alice Cooper.

French, selain menjadi salah satu pemain gitar band, mengambil alih posisi manajer dari 1975 hingga 1979, dan dari 1988 hingga saat ini.

Rilisan album pertama Twisted Sister adalah EP Ruff Cutts (Secret, 1982).

Album studio debut band, Under the Blade, dirilis pada September 1982.

Twisted Sister merilis lima album studio dalam periode 1982 hingga 1987: Under the Blade (1982), You Can’t Stop Rock ‘n’ Roll (1983), Stay Hungry (1984), Come Out and Play (1985) dan Love Is For Suckers (1987).

Menyusul kepergian dari penyanyi Dee Snider dan gitaris Eddie Ojeda, French memutuskan, bersma dengan pemain bass Mark Mendoza, Twisted Sister harus berhenti tampil live pada 1987.

French memulai perusahaan manajemen miliknya, French Management Enterprises, dan perusahaan produksinya sendiri, Rebellion Music Inc. Dari 1988, dia mengambil alih manajemen Twisted Sister lagi, mengurus katalog musik. Dia juga mengontrak penyanyi R&B George Taylor, selain artis-artis seperti legenda blues Johnny Gale, David Forman dan Thom Jack.

Pada 1988, French menjadi seorang anggota pemilih Grammy.

Sebagai pemilik dari merk dagang Twisted Sister dan manajer dari urusan band, French juga mulai memproduseri rilisan album Twisted Sister baru, seperti album kompilasi Big Hits & Nasty Cuts.

Dalam rekanan dengan Dennis Berardi, presiden dari Kramer Guitars, French mengontrak band hard rock asal Atlanta, Georgia “Redd Threat”. Pada tujuh tahun berikutnya, Redd Threat merubah namanya dan personelnua beberapa kali, dan pada 1995, band bernama “Snake Nation”. French mengatakan pada drummer Morgan Rose, bahwa jika dia bisa bekerja dengan seorang penyanyi R&B hebat, Lajon Witherspoon dari band “Body & Soul”, dia akan tertarik untuk memanajeri band. Kemudian, French menerima panggilan telepon dari Rose, mengkonfirmasi bahwa Witherspoon bisa direkrut, dan mereka merubah nama band menjadi “Crawlspace”. French pergi ke Atlanta dan memproduseri demo untuk band, termasuk lagu “Black” dan “Bitch”.

French mengontrak band ke Rebellion Music, dan dalam satu tahun, French teken kontrak produksi dengan TVT Records. Karena masalah merk dagang, Crawlspace merubah namanya menjadi “Sevendust”. French dan Mark Mendoza memproduseri album debut self-title, dan menjadi eksekutif produser tiga album Sevendust selanjutnya. Dengan French sebagai manajer, Sevendust menjadi salah satu band terbesar dari akar baru metal bernama nu metal, dan menjual lebih dari enam juta album. 
 
Sevendust dan French berpisah pada 2000, karena perbedaan kreatif.

French kemudian bergabung dengan seorang teman lama, mantan eksekutif Sony Records Sean Sullivan, dan mendirikan sebuah perusahaan manajemen baru bernama Rebellion Entertainment. Perusahaan itu mengontrak banyak artis yang berbeda, mewakili berbagai gaya musik, termasuk band alternative metal New Jersey “The Step Kings”, artis pop Asia Tenggara Tina Sugandh, penyanyi/penulis lagu Julian Velard, grup perkusi Latin mominasi Grammy “The Groove Collective” dan band alternatif legendaris dan artis rekaman RCA The Sound of Urchin.

Pada 10 Juni, French menerima penghargaan New Hampshire Excellence in Education untuk “Efforts to Curb Substance abuse Among Young People”.

Menyusul serangan 9/11 di World Trade Center, Twisted Sister melakukan reuni sebagai sebuah unit penampil untuk bermai di penggalangan dana pada November 2001, diorganisir oleh Eddie Trunk, untuk the Widows and Orphans Fund untuk Kepolisian dan PMK New York.

Penampilan ini membuat para promoter di seluruh dunia mengirimkan permintaan untuk melihat band manggung lagi, dan band mulai tampil secara rutin lagi dimulai pada 2003. Di tahun-tahun berikutm band sudah tampil hingga rekaman untuk penonton dunia, termasuk UK, Amerika Utara, sebagian besar negara Eropa dan Amerika Selatan. Band juga tampil di Korea Selatan di tiga basis militer AS yang berbeda, melalui tur yang disponsori USO.

Popularitas band kembali menjadi besar, bahwa peranan manajer dari French menjadi pekerjaan penuh. Disamping manggung, aktifitas bane termasuk menciptakan dan memproduksi enam DVD baru, dua album baru dan re-master dari semuag katalog dari rilisan terdahulu.

Selama tahun terakhir, band sudah menciptakan sebuah pertunjukan Natal yang spektakuler, dan juga sudah menghasilkan pertunjukan ini untuk beberapa DVD live. 

Band memiliki sebuah tradisi untuk menampilkan setidaknya satu pertunjukan amal setiap tahun untuk masalah yang dekat dengan tiap anggota band.

Bersamaan dengan pengakuan dunia baru ini, lagu-lagu “We’re Not Gonna Take It” dan “I Wanna Rock” juga menjadi dua lagu yang paling diijinkan untuk iklan TV dan radio, sponsor produk, film, acara TV, arena olahraga dan politikus.

Saat band merekam ulang lagu-lagu ini, band kini mengenadalikan kepemilikan musiknya. Ini adalah gerakan bisnis yang dipelopori Twisted Sister dan kini menjadi standar industri.
Pada 2007, French dan Twisted adalah yang dilantik di tahun pertama dari Long Island Music Hall of Fame.

Pada 1996, putri French, Samantha didiagnosa dengan penyakit mata yang langka namun ringan bernama Uveitis. Pada 2010, untuk menggalang dana dan kepedulian ini, French menciptakan “The Pinkburst Project”. Proyek ini menyatukan, untuk pertama kali dan satu-satunya, perusahaan alat musik paling terkenal di dunia: Fender, Marshall Amplification, Gibson, Martin, Mesa Boogie, Diamond, Vox, Gretsch, PRS, Epiphone, Ruokangas, Hartke dan Orange.

Perusahaan ini, atas arahan French, menciptakan gitar dan amplifier tiada duanya, yang ditampilkan di majalah alat musik paling terkenal dunia dan semua hasil lelang untuk mengumpulkan dana untuk riset Uveitis.

Memperingati hari ulang tahunnya yang ke 40 sebagai pendiri Twisted Sister, dia dengan bangga membantu menciptakan salah satu label musik yang dikenal di dunia. 

Pada Desember 2012, Twisted Sister melakukan acara amal untuk korban bencana Hurricane Sandy, bersama dengan Adrenaline Mob, Andrew W.K. dan legenda olahraga Bernie Williams. 

Band ini tetap manggung di festival-festival di Eropa dan dunia, walaupun setelah kematian dramer A.J. Pero, yang digantikan oleh Mike Portnoy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...