Laman

Sabtu, 23 Juli 2016

DON HENLEY




Lahir pada tanggal 22 Juli 1947 di Gilmer, Texas, AS, dengan nama lengkap Donald Hugh Henley. Dia tumbuh di Linden-sebuah kota kecil, berdebu dekat perbatasan Arkansas dan Louisiana dengan populasi hanya 2.400 orang. Ayahnya, C.J. Henley, adalah veteran PD II yang memilki sebuah toko peralatan mobil, dan ibunya, Hughlene McWhorter, adalah seorang guru. Henley mengenal musik dari usia yang sangat muda.


“Saya mendapatkan les piano saat saya anak-anak,” dia mengenang. “Ayah saya mencintai musik; ibu saya mencintai musik. Mereka selalu memutar rekaman di rumah.” Tumbuh di Texas pada 1950an, Henley mengenal genre musik yang berbeda dan eklektik: “semua hal yang berkaitan dengan big band PD II dan band setelah perang. Ada seorang wanita berkulit hitam yang bekerja untuk kakek saya yang selalu menyanyikan lagu spiritual, yang mereka sebut ‘negro spirituals’ saat itu. Nenek saya selalu menyanyikan himne. Ayah saya juga mendengarkan musik country di radio.”


Meskipun pengenalan yang luas akan musik saat masih anak-anak, keputusan Henely untuk menjalani karir dalam musik secara serius pada dasarnya adalah sebuah kecelakaan. Sebagai seorang murid SMA, sudah lama tidak mendapatkan les piano, Henley mencoba masuk ke tim football. Setelah sebuah jabatan singkat dan kacau di lapangan football, Henley malahan bergabung dengan marching band dibawah dorongan teman masa kecilnya Richard Bowden, yang ayahnya memiliki sebuah band Dixieland. Henley terbukti alami pada drum.

“Saya selalu memukul untuk membuat sebuah irama di buku sekolah saya dan dashboard mobil,” dia mengenang. “Hal itu biasanya membuat orang lain kesal, tapi drum menjadi alami pada saya.” Pada 1962, pada usia 15 tahun, Henley memperoleh sebuah kesempatan di band teman Richard yang sebagian besar memainkan instrumental Dixieland dan rock ‘n’ roll.

Seperti banyak band lainnya di seluruh dunia, Henley menemukan rasa musiknya secara keseluruhan diperoleh dari keterkenalan The Beatles pada 1960an. “The Beatlesadalah soundtrack untuk hidup saya,” dia mengenang. “Saat The Beatles datang, hidup berubah, planet seakan berubah seluruhnya-itu saat saya menjadi sangat serius tentang mengerjakan musik sebagai profesi. Sebelumnya, itu hanya sebagai bahan tertawaan.” Band milik Henley (awalnya bernama The Four Speed dan kemudian diubah menjadi Felicity, dan kemudian Shiloh) memilihnya sebagai penyanyi utamanya. Dia juga penulis lagu utama band, dan salah satu komposisinya-sebuah lagu berjudul “Hurtin’”-bahkan diproduksi dan direkam oleh sebuah perusahaan rekaman lokal.

Henley lulus dari SMA pada 1965 dan mendaftar di Stephen F. Austin University yang dekat. Satu tahun kemudian, dia pindah ke North Texas State University, dimana dia mengambil jurusan literatur bahasa Inggris dan mengambil karya Emerson dan Thoreau. Faktanya, esai milik Emerson “Self Reliance” yang meyakinkan Henley untuk menjalani impiannya dalam karir musik. Baris favoritnya dari esai itu adalah, “Beware what yoys et your heart upon. For it surely shall be yours.”

Setelah tiga semester di North Texas State, Henley kembali pulang ke Linden untuk menghabiskan waktu dengan ayahnya, yang menderita penyakit jantung. Saat di rumah, Henley melakukan reuni dengan band lamanya, Shiloh. Mereka sering memainkan konser di Dallas, dan satu malam pada 1968 musisi country terkenal Kenny Rogers, yang juga mulai bekerja sebagai produser, menghadiri sebuah pertunjukan Shiloh dan menyukai apa yang dia lihat. Pada 1970, dengan bantuan Rogers, Henley dan anggota lainnya dari Shiloh pindah ke Los Angeles untuk merekam album self-title di label independen Amos Records.


Di Los Angeles Henley berteman dengan gitaris Glenn Frey; keduanya diundang, bersama dengan Bernie Leadom dan Randy Meisner, untuk bermain sebagai musisi pendukung untuk penyanyi terkenal Linda Ronstadt. Pada 1971, keempat musisi pendukung itu memutuskan untuk membentuk band mereka sendiri, the Eagles, yeken kontrak dengan Asylum Records yang baru diciptakan. Pada 1972, mereka terbang ke Inggris dan merekam album debut self-title mereka hanya dalam dua minggu.

The Eagles masuk ke tangga album top 20 Billboard dan mencatatkan dua single top 10: “Take It Easy” dam “Witchy Woman.” Setelah album pertama itu, the Eagles menjadi salah satu band paling berpengaruh dan terkenal di 1970an. Ketiga album mereka berikutnya-Desperado (1973), On the Border (1974) dan One of These Nights (1975)-semuanya adalah hit besar. Sangat sibuk melakukan tur untuk merekam album baru lainnya, pada awal 1976 the Eagles merilis sebuah rekaman kompilasi, Their Greatest Hits: 1971-1975, yang sudah terjual lebih dari 29 juta buah hanya di AS. Hanya satu album lainnya, Thriller milik Michael Jackson, telah terjual lebih banyak.

Kemudian, pada 1976, the Eagles merilis Hotel California, sebuah rekaman terkenal yang lagunya memenangkan the 1977 Grammy Award for Record of the Year dan sudah menjadi lagu paling hebat milik band. Bernie Leadon dan Randy Reisner meninggalkan band dan digantikan oleh Joe Walsh dan Timothy Schmit sebelum the Eagles merilis album kelima mereka, The Long Run, pada 1979. Meskipun mendapatkan kesuksesan band yang sangat besar, the Eagles bubar pada 1980, berjanji tidak melakukan reuni hingga “Hell freezes over”.

Henley kemudian menjalani karir solo. Dia merilis album solo pertamanya, I Can’t Stand Still, pada 1982, menampilkan single terkenal “Dirty Laundry.” Pada 1984, dia merilis album solo kedua, Building the Perfect Beast, yang menampilkan single ikonik, “The Boys of Summer.” Lima tahun kemudian Henley merilis proyek solo ketiga, dan paling sukses miliknya: The End of Innocence.

Meskipun pernyataan awal mereka hanya sementara, the Eagles melakukan reuni pada 1994. Album yang dihasilkan adalah Hell Freezer Over. Pada 2007, mereka merilis album lainnya, Long Road Out of Eden, dimana Henley berharap sebagai album terakhir grup.


Selain karir musiknya yang sukses, Henley juga seorang aktifis untuk akibat dari lingkungan hingga reformasi industri musik. Pada 1990, dia mendirikan the Walden Woods Project di Massachusetts untuk memelihara “land, literature and legacy” dari Henry David Thoreau, dan pada 1992 dia mendirikan Caddo Lake Institute untuk menjaga integritas ekologi dari Caddo Lake di daerah asalnya Northeast Texas. Henley dan Sheryl Crow bersama mendirikan Recording Artists Coalition pada 1999, dan Henley bersaksi di depan Kongres sehubungan masalah kepemilikan media.

Sebagai seorang anggota pendiri the Eagles, sebuah band yang memiliki lima buah single No. 1, empat album No. 1, berbagai Grammy Award dan sebuah tempat di Rock and Roll Hall of Fame, Don Henley masuk peringkat diantara sosok penting dalam musik pop Amerika modern. Namun demikian, Henley kini mengerjakan musiknya pada posisi kedua setelah pekerjaan lingkungan hidupnya melalui Walden Woods Project. Dia berkata, “Setiap orang memiliki sebuah Walden. Dalam setiap komunitas, ada sesuatu yang perlu dijaga.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...