Laman

Kamis, 31 Maret 2016

ERIC CLAPTON




Salah satu gitaris rock and roll terbaik sepanjang masa, Erick Patrick Clapton lahir pada 30 Maret 1945 di Ripley, Surrey, Inggris. Ibu Clapton, Patricia Molly Clapton, berusia 16 tahun pada saat kelahirannya; ayahnya, Edward Walter Fryer, adalah seorang tentara Kanada berusia 24 tahunyang bermarkas di Inggris selama PD II. Fryer kembali ke Kanada, dimana dia telah menikah dengan wanita lain, sebelum kelahiran Clapton.

Sebagai seorang ibu tunggal remaja, Patricia Clapton belum siap untuk membeesarkan seorang anak sendirian, maka ibu dan ayah tirinya, Rose dan Jack Clapp, membesarkan Clapton seperti anak sendiri. Walaupun mereka tidak pernah secara hukum mengadopsinya, Clapton tumbuh dibawah anggapan bahwa kakek-neneknya adalah orangtuanya dan bahwa ibunya adalah kakak perempuannya. Nama terakhir Clapton datang dari kakeknya, ayah Patricia, Reginald Cecil Clapton.

Clapton tumbuh di sebuah rumah yang sangat musical. Neneknya adalah seorang pianis terampil, dan ibu serta pamanya menikmati musik big-band. Diluar mereka, ayah kandung Clapton adalah juga seorang pianis berbakat yang bermain di beberapa band dansa saat bermarkas di Surrey. Sekitar usia 8 tahun, Clapton mendapati kebenaran yang membuatnya terkejut bahwa orang-orang yang dia percayai sebagai orangtuanya sebenarnya adalah kakek-neneknya dan bahwa wanita yang dia anggap sebagai kakak perempuanya adalah ibunya. Clapton kemudian mengenang, “kebenaran menimpa saya, bahwa saat paman Adrian bercanda menyebut saya bajingan kecil, dia berkata sebenarnya.”

Clapton muda, adalah seorang murid yang baik dan bocah lelaki yang ramah, tumbuh dengan biasa dan teratur dan kehilangan semua motifasi untuk melakukan pekerjaan sekolahnya. Dia mendeskripsikan sebuah moment tak lama setelah mempelajari berita tentang orangtuanya: “saya sedang bermain dengan rekaman nenek saya, dengan cermin kecil, dan saya melihat diri saya di dua cermin untuk pertama kalinya dan saya tidak tahu tentang kamu tapi seperti mendengar suara anda di sebuah mesin rekaman untuk pertama kali… dan saya sangat bingung. Saya melihat dagu dan luka dan hidung yang patah dan saya pikir hidup saya berakhir.” Clapton gagal dalam ujian saat berusia 11 tahun yang menentukan tujuan ke sekolah kedua. Namun, dia memperlihatkan bakat tinggi dalam seni, maka pada usia13 tahun dia mendaftar di cabang seni dari thr Holyfield Road School.

Pada saat itu, tahun 1958, rock and roll telah meledak ke kancah musik Inggris; untuk ulang tahunnya yang ke 13, Clapton meminta sebuah gitar. Dia menrerima sebuah Hoyer buatan Jerman yang murah, dan menemukan kesulitan dengan gitar bersenar baja dan sakit untuk dimainkan, dia kemudian menyimpannya. Pada usia 16 tahun, dia diterima ke Kingston College of Art dengan satu tahun percobaan; disanalah, dikelilingi oleh remaja dengan rasa musik yang serupa dengan miliknya, Clapton benar-benar memainkan alat musik itu. Clapton terutama mengambil gitar blues yang dimainkan oleh para musisi seperti Robert Johnson, Muddy Waters dan Alexis Korner. Nama terakhir menginspirasi Clapton untuk membeli gitar listrik pertamanya – masih langka di Inggris.

Saat di Kingston juga bahwa Clapton menemukan sesuatu yang hampir menjadi sebuah dampak besar pada hidupnya seperti gitar; minuman. Dia mengingat bahwa pertama kali dia mabuh, pada usia 16 tahun, dia bangun sendirian dalam hutan, terkena muntahan dan tanpa uang sedikitpun. “saya tidak bisa menunggu untuk melakukan itu semua lagi,” Clapton mengingat. Tidak mengagetkan, Clapton dikeluarkan dari sekolah setelah tahun pertamanya.

Dia kemudian menjelaskan, “bahkan saat anda pergi ke sekolah seni, itu bukan hanya kemah hari libur rock ‘n’ roll. Itu sesuatu yang sangat mengagetkan. Saya selalu berada di pub atau memainkan gitar.” Selesai dengan sekolaj, pada 1963 Clapton mulai berkumpul di sekitar West End of London dan mencoba masuk ke industri musik sebagai seorang gitaris. Tahun itu, dia bergabung dengan band pertamanya, The Roosters, tapi mereka bubar setelah hanya satu bulan. Berikutnya dia bergabung dengan Casey Jones and The Engineers yang berorientasi pop tapi merninggalkan band setelah beberapa minggu. Pada titik ini, beleum bisa hidup dari musik, Clapton bekerja sebagai seorang buruh di situs bangunan untuk memenuhi kebutuhan hidup.


Telah menjadi salah satu gitaris yang paling dihormati di seputaran klub West End, pada Oktober 1963 Clapton menerima sebuah undangan untuk bergabung dengan band yang bernama the Yardbirds. Dengan The Yardbirds, Clapton merekam hit komersil pertamanya, “Good Morning Little School Girl” dan “For Your Love,” tapi dia kemudian menjadi frsutrasi dengan sound pop komersil band dan meninggalkan grup pada 1965. Dua gitaris muda yang menggantikan Clapton di The Yardbirds, Jimmy Page dan Jeff Beck, juga pada akhirnya menjadi gitaris rock terbesar dalam sejarah.


Kemudian pada 1965,Clapton bergabung dengan band blues John Mayall & the Bluesbreakers, tahun berikutnya merekam sebuah album berjudul The Bluesbreakers with Eric Clapton, yang memantapkan reputasi Clapton sebagai salah satu gitaris hebat sepanjang masa. Album itu, yang menyertakan lagu-lagu seperti “What I’d Say” dan “Ramblin’ on My Mind,” secara luas dianggap sebagai salah satu album blues terhebat sepanjang masa. Permainan gitar yang ajaib milik Clapton pada album itu juga menginspirasi julukannya yang hebat, “Dewa,” yang dipopulerkan oleh sejumlah tulisan di tembok stasiun London Tube yang tertulis “Clapton is God.”


Meskipun memperoleh kesuksesan rekaman, Clapton kemudian meninggalkan Bluesbreakers juga; beberapa bulan kemudian, dia bersatu dengan bassis Jack Bruce dan drummer Ginger Baker untuk membentuk trio rock Cream. Menampilkan lagu-lagu asli klasik blues seperti “Crossroads” dan “Spoonful,” juga lagu-lagu blues modern seperti ”Sunshine of Your Love” dan “White Room,” Clapton mendobrak batas gitar blues. Dengan tiga album yang diterima dengan baik, Fresh Cream (1966), Disraeli Gears (1967) dan Wheels of Fire (1968), juga tur yang luas di AS, Cream memperoleh status superstar internasional. Akhirnya, mereka juga bubar setelah dua konser final di Royal Albert Hall di London, menyatakan benturan ego sebagai penyebabnya.


Setelah pembubaran Cream, Clapton membentuk band lainnya, Blind Faith, tapi grup ini bubar setelah hanya satu album dan tur Amerika yang kacau. Kemudian, pada 1970, dia membentuk Derek and the Dominos, dan membuat lagu dan merekam salah satu album terbaik dalam sejarah rock, Layla and Other Assorted Love Songs. Sebuah album konsep tentang cinta yang tidak terbalas, Clapton menulis Layla untuk mengekspresikan kasih sayangya yang meledak untuk Pattie Boyd, istri George Harrison-nya the Beatles. Album ini mendapatkan pengakuan kritis tapi gagal secara komersil, dan dampaknya membuat Clapton depresi dan kesepian yang membuatnya selama 3 tahun dalam kecanduan heroin.


Clapton akhirnya membuang kebiasaan markobanya dan kembali dalam kancah musik pada 1974 dengan dua konser di Rainbow Theater London yang diadakan oleh temannya Pete Townshend dari The Who. Kemudian tahun itu dia merilis 461 Ocean Boulevard, menampilkan salah satu single paling terkenalnya, sebuah cover dari Bob Marley “I Shot the Sheriff.” Album ini menandakan awal karir solo yang produktif dimana Clapton telah menghasilkan album-album berkelas. Sorotan antara lain No Reason to Cry (1976), menampilkan “Hello Old Friend”; Slowhand (1977), menampilkan “Cocaine” dan “Wonderful Tonight”; Behind the Sun (1985), menampilkan “She’s Waiting” dan “Forever Man.”

Meskipun produktifitas musiknya hebat pada tahun-tahun ini, kehidupan pribadi Clapton tetap tidak terarah. Pada 1979, lima tahun setelah perceraiannya dari temannya George Harrison, Pattie Boyd (dari lagu “Layla”) akhirnya menikahi Eric Clapton. Namun, pada saat ini Clapton menggantikan kecanduan heroinnya dengan alkoholisme, dan masalah minumnya memberikan masalah konstan pada hubungan mereka. Dia bukan seorang suami yang setia dan mempunyai dua anak dengan wanita lain selama pernikahan mereka.

Hubungan bertahun-tahun dengan Yvonne Kelly menghasilkan seorang putri, Ruth, pada 1985, dan sebuah perselingkuhan dengan model asal Italia Lory Del santo membuahkan seorang putra, Conor, pada 1986. Clapton dan Boyd bercerai pada 1989. Pada 1991, putra Clapton, Conor meninggal saat dia jatuh dari jendela di apartemen ibunya. Tragedi ini membawa dampak berat pada Clapton dan juga menginspirasi salah satu lagu paling indah dan menyentuhnya, “Tears in Heaven.”

Pada 1987, dengan bantuan dari 12 langkah berhenti dari alcohol, Clapton akhirnya berhenti minum dan menjadi bersih sejak saat itu. Menjadi sadar untuk pertama kalinya dalam kehidupan dewasanya membuat Clapton mendapatkan kebahagiaan pribadi yang belum pernah dia miliki sebelumnya. Pada 2002, dia menikahi Melia McEnery, dan bersama mereka memiliki tiga putri, Julie Rose, Ella Mae dan Sophie.

Ada di rangking keempat dalam gitaris terhebat sepanjang masa oleh majalah Rolling Stones, Clapton adalah pemenang 18 kali Grammy Award dan satu-satunya yang tiga kali di lantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame (sebagai anggota The Yardbirds, sebagai anggota Cream dan sebagai artis solo). Dia terus merekam musik dan tur tanpa henti sambil juga menalukang kerja amal yang luas. Pada 1998, dia mendirikan Crossroad Centre, sebuah fasilitas rehabilitasi narkoba dan alcohol. Dia menerbitkan otobiografinya pada 2007.

Mungkin sebagai pencapaian paling menakjubkan dalam hidup Clapton di kemudian hari bahwa dia akhirnya meninggalkan hari-hari lampau dari kecanduannya akan narkoba, alkohol dan wanita, dan memasuki kehidupan keluarga yang bahagia dan stabil. “saya sangat bahagia,’ dia berkata dalam sebuah wawancara. “saya pikir saya menemukan sebuah cara untuk hidup sebagai hasil dari semua yang hampir menjadi bencana, yang membuat saya tetap ingat betapa berharganya saya dan betapa beruntungnya saya dan berapa banyak tanggung jawab yang saya miliki untuk tetap menjadi saya saat ini.”

Para gitaris yang terpengaruh oleh Clapton antara lain: Slash, Allen Collins, Richie Sambora, Stevie Ray Vaughan, Gary Moore, Duane Allman, Derek Trucks, Eddie Van Halen, Terry Kath, Brian May, Tony Iommi, Lenny Kravitz, Ted Nugent, Orianthi, Vince Gill, Brad Paisley, Jonny Buckland, Joe Don Rooney, Alex Lifeson, Jonny Lang, John Mayer, Joe Satriani, Joe Bonamassa, Davy Knowles, Lindsay Ell, Neal Schon, and Mark Knopfler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...