Laman

Kamis, 24 Maret 2016

DAMON ALBARN



Sebagai frontman dari Blur dan Gorillaz, Damon Albarn membantu membentuk musik mainstream Inggris selama 90an dan seterusnya, pertama memantapkan dirinya sebagai seorang ikon Brit-pop sebelum berkembang ke hip-hip, opera, electronic, dan world music. 

Lahir di London pada 23 Maret 1968, dia tumbuh di lingkungan bohemian, mempelajari sejumlah alat musik (piano, gitar dan violin) selama usia mudanya dan berteman dengan Graham Coxon, sesama murid di Stanway Comprehensive School, saat berusia 12 tahun. Albarn kemudian belajar drama sebelum bergabung dengan band synth-pop Two’s a Crowd; pada usia 15 tahun, dia juga memenangkan kontes the Young Composer of the Year. Saat menjadi mahasiswa di Goldsmith University, dia kembali bertemu dengan gitaris Graham Coxon, dan bersama mereka membentuk sebuah band dengan nama the Circus. Dengan tambahan bassis Alex James dan drummer Dave Rowntree, grup ini menamakan diri Seymour sebelum akhirnya mantap dengan nama Blur saat teken kontrak dengan Food Records. Single debut mereka, “She’s So High,” masuk ke UK Top 50, sedangkan yang menyusul, “There’s No Other Way,” masuk ke Top 10; namun, debut album Blur tahun 1991 yang terinsoirasi baggy beats dan shoegaze, Leisure, mendapatkan kritikan dengan membandingkannnya dengan kematian skena Manchester, dan denga album tindak lanjut, Modern Life Is Rubbish, mereka segera sadar segera membuat sound pop yang lebih tradisional.


Dengan Parklife tahun 1994, lagu-lagu Albarn mengungkapkan sofistikasi baru, komentar sosial dan melodinya yang cerdas mengikuti tradisi pop Inggris dari band-band seperti the Kinks dan the Jam. Album ini membuat Blur menjadi band paling terkenal dan berpengaruh di Inggris pada saat itu, dan album ini mendapatkan penggemar dari luar negeri juga. Walaupun pesaing utama Oasis dengan cepat mengambil alih dominasi Blur, The Great Escape pada tahun1995 melakukan debut di nomor satu. Saat rekaman ini turun dari tangga lagu, band ini segera dilupakan oleh wartawan musik dan menghabiskan sebagian besar tahun 1996 dalam kekosongan, walaupun Albarn mengunakan sebagian besar waktu itu dengan merilis debut solonya, “Closet Romantic,” yang menggandakan kontribusinya untuk soundtrack Trainspoting. LP self-title Blur mengembalikan nana besar band satu tahun kemudian, saat single “Song 2” menjadi hit di Amerika. Pada tahun yang sama, Albarn membuat debut filemnya dalam Antonia Bird’s Face, dan album utuh Blur, 13, menyusul pada 1999.


Pada 2000, Albarn melakukan debut Gorillaz, “virtual hip-hop grup”-nya yang paling sukses, yang merilis empat album antara tahun 2001 dan 2011. Proyek lain yang ditukangi Albarn terjadi di millennium baru juga, dari musik Mali – sebuah kolaborasi eklektik dengan para musisi Mali seperti Afel Bocoum –   hingga the Good, the Bad & the Queen, sebuah supergrup Inggris yang menampilkan Paul Simonon, Simon Tong, dan Tony Allen. Albarn juga mulai mengeksplorasi proyek bioskop dan teater, ikut menciptakan produksi opera Money: Journey to the West dan Doctor Dee, sambil juga mengerjakan musik filem adaptasi dari buku adik perempuannya, The Boy in the Oak. Rocketjuice & the Moon, supergrup lain yang menampilkan Allen dan bassis Red Hot Chili Peppers Flea, merilis album pertama mereka pada April 2012; sebulan kemudian, rekaman dari opera Dr. Dree yang terinspirasi oleh penesahet dan pembimbing dari Elizabeth I, John Dee – diselesaikan. Juga pada 2012, Albarn bekerja dengan salah satu pendiri XL Recordings Richard Russell di The Bravest Man in the Universe, sebuah album kembalinya legenda soul Bobby Womack. Albarn kembali bergabung dengan Russell untuk album solo resmi pertamanya, Eveyday Robots. Manampilkan kameo oleh Brian Eno dan Nathasha Khan dari Bat for Lashes, Everyday Robits dirilis pada April 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...