Laman

Senin, 26 September 2016

MEL SHANDY




Dilahirkan dengan nama Melinda Susilarini di Bandung pada 26 September 1971.

Mengawali karier sebagai penyanyi rock sejak usia belasan tahun, The Living Legend ini memang kerap mengikuti ajang festival. Diantaranya pernah menggondol juara Lady Rockers se-Jabar (1986).Bersama grup Rons Adam, Mel berduet dengan Lady Avisha sempat mengikuti Festival Rock se-Indonesia IV (1987), tapi kandas di semi final. Tapi sosok penyanyi bertubuh mungil ini menarik perhatian Log Zhelebour, yang kemudian mengajak rekaman, dan melahirkan album Biangala (1989). Sebelumnya Mel sudah bikin album berjudul Gacoan (1986).

Baru di album Bianglala garapan Jockie Soeryoprayogo, dengan hits -nya "Bianglala" dan "Ulah Tuan dan Nona", nama Mel Shandy langsung mengorbit dideretan lady rockers papan atas, macam Nicky Astria, Anggun C Sasmi, dan Ita Purnamasari. Album ini sekaligus menandai awal perjalanan Mel sebagai lady rockers ke puncak popularitas.


Dalam kiprahnya di musik, penyanyi kelahiran Bandung ini tergolong konsisten menggeluti jalur rock. Selain lantang meneriakan lagu-lagu rock, Mel juga dikenal sebagai qoriah. Dan nama Mel Shandy sempat menjadi satu-satunya lady rockers andalan Logiss Records. Setelah merilis album Komar (1999). Di bawah bendera Logiss Records, Mel sudah melahirkan sejumlah album dan single, yang musiknya ditangani Jockie S, Teddy Sujaya, dan Azis MS. Albumnya antara lain: Bianglala (1989), Nyanyian Badai (1991), Nyanyian Janji (1996) dan Komar (1999). Sedang single -singlenya antara lain "Halusinasi" (1990), "Biang Keladi" (1991), "Takdir" (1992), dan "Angin Malam" (1992).


Pada 1992 Mel mendirikan sebuah proyek band bernama Mel & Metal Boyz yang terdiri dari Mel Shandy (vokal), bassis Diedieth Sakshsana (Big Panzer), drumer Ian Hay (Big Panzer), gitaris Toto Tewel (Elpamas) dan kibordis Eddie Darome (Elpamas). Mereka mengeluarkan sebuah album Ngeri pada 1992 melalui Logiss Records. Dalam album ini mereka meng-cover sebuah sebuah single dari Big Panzer yaitu "Bintang Idola".

Mel Shandy, yang beberapa tahun terakhir ini merubah penampilannya, salah satu diva rocker Indonesia ini mulai mengenakan jilbab, dan aktif di Forum Nada dan Dakwah, Ki Ageng Ganjur. Mel Shandy mengeluarkan album baru, bersama band asal Surabaya Sexy Rock (Bassis dan Kibordisnya adalah mantan Power Metal). Album ini dikemas dalam bentuk Mini DVD Album, CD Audio dan Digital Download (iTunes,Amazon mp3, Nokia Music dll) yang didalamnya berisi 6 lagu beserta Video Klip yang dibuat di Bali dan Surabaya.


Ada yang menarik dari materi lagu album ini, 6 Lagu yang memiliki warna musik yang benar-benar Fresh, dengan tema lirik yang bervariatif. Pada lagu pertama yang "Berjudul Akhir Dunia" kita akan mendengarkan lantunan Ayat Suci Al-Qur’an Surah Al-Fatihah, nuansa religius sangat terasa dalam lagu ini, lagu yang Kontekstual dengan situasi dunia sekarang, bencana alam, perang, kemaksiatan dsb. Lagu yang benar-benar  menyentuh sisi spiritual pendengarnya. Lagu ini hadir disaat yang tepat, dimana Isu kiamat  begitu menyita perhatian masyarakat dunia pada tahun 2012 lalu.

Pada lagu kedua, masih dengan tema lirik spiritual, "Sejuta Impian". ada gaya Chairil Anwar dalam penulisan Liriknya. Mohammad Ulun Nuha, sang penulis lirik lagu ini sepertinya terpengaruh oleh Chairil Anwar. Pada bagian intro lagu dibuka dengan String Quartet, kali ini nuansa patriotisme begitu mendominasi, intro dalam lagu ini mengingatkan pada intro lagu "Liberty" (Steve Vai)  dan "When It’s Love' (Van Halen). Jelas Sekali lagu ini diaransemen dengan Spirit of Classic Rock namun dimainkan dengan medium dan sound yang modern.

Lagu No 3 – "I’ll Be There For You", lagu yang sempat dimainkan secara langsung di TVRI, berkolaborasi dengan Jimmy Manopo ini begitu kaya akan Ornamentasi. Lagu ciptaan Endro Endraswara ini menghadirkan suasana orchestra dalam aransemennya adalah pilihan yang sangat tepat. suasana ‘gelap – terang’ begitu kuat dalam lagu ini. Diantara 6 materi lagu yang ada, lagu ini sepertinya lagu yang paling bisa ‘diterima’ oleh telinga Masyarakat Indonesia.

Masih dengan tema lirik yang sama dengan lagu sebelumnya, namun berbeda dalam aransemennya, lagu "Cuma Aku" terdengar lebih rock dan minimalis. Beat funk yang mendasari lagu ini termasuk salah satu ritme yang  familiar di Indonesia. Rock minimalis dengan vokal yang benar-benar maksimal. Vokal Mel Shandy di lagu ini berada pada range Sopran-Alto, wilayah nada tinggi yang tidak mudah untuk dinyanyikan, kemampuan bernyanyi seperti ini yang tidak dimiliki oleh Lady Rocker Indonesia yang lain. iya, Hanya Mel Shandy yang Terbaik di range ini.

Lagu No. 5 – "Civil War". Penulis lirik bukanlah seorang musisi, lagu dengan lirik berbahasa Inggris ini ditulis oleh Durrotul Ain, seorang mahasiswi jurusan Agrobisnis di Universitas Brawijaya Malang. Uniknya, tidak ada pengulangan lirik dalam lagu ini. hanya ada penekanan pada bagian “REVOLUTION! IN THE NAME OF THE JUSTICE!". Ini adalah bagian klimaks lagu "Civil War", membaca lirik lagu ini seperti membaca sebuah cerpen, bercerita tentang  ‘Gadis Kecil’ yang terpasang bom di kepalanya dan siap meledakkan diri di tengah keramaian. Lagu ini cocok menjadi soundtrack film dokumenter revolusi yang terjadi di Negara-negara Arab 5 Tahun Terakhir. Apresiasi setinggi-tingginya untuk penulis lirik lagu ini, penulis yang hebat.

Lagu penutup album ini adalah  Speed Metal Anthem yang mengingatkan kita akan Hits Mel Shandy – "Nyanyian Badai". Bedanya ada warna epic music yang terdengar di lagu yang berjudul "Acungkan Jarimu" ini. Lagu yang ditulis hanya dalam waktu 3 jam saja ini adalah karya dari Hitsmaker band Power Metal – Raymond Ariasz. Vocal Mel shandy Era 90′an dan gaya Aransemen Epic Metal  khas Arek-arek Suroboyo teridentifikasi dengan sempurna di lagu ini. Hampir semua instrumen memiliki ruang untuk bagian solonya. Yang paling menarik adalah bagian solo drum  yang dimainkan secara penih tenaga dan ahli oleh drummer cewek berusia 16 tahun (saat itu), Antonia Inri. Drummer yang sangat berpotensi, salah satu drummer cewek terbaik di Indonesia.

Pada 8 April 2012 album ini  diluncurkan perdana di Mekkah, oleh Mel Shandy dan Shockers Indonesia (Fansclub Mel Shandy). Diva Rocker Indonesia telah kembali hadir, dengan warna musik yang berbeda namun tetap konsisten  dengan warna vokal rock yang tak tergantikan. Selamat Datang Kembali di Blantika Musik Rock Tanah Air Mel Shandy and Sexy Rock !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...