Laman

Kamis, 15 September 2016

JOCKIE SURYOPRAYOGO




Dilahirkan pada 14 September 1954 di Demak, Jawa Tengah. Ia pernah bergabung dengan berbagai grup rock seperti Bigman Robinson, Double O, Giant Step, Contrapunk, Jaguar, dan yang paling mempopulerkan namanya, God Bless. Penguasaannya terhadap berbagai jenis musik membuat Jockie bebas berkarya dalam genre musik apapun tanpa perlu kehilangan jati dirinya.

Pada 1972 Jockie bergabung dengan God Bless untuk menggantikan posisi Deddy Dores. Bersama Jockie, musik God Blessterasa lebih megah dengan sentuhan klasik dari suara keyboard yang dibawanya.


Pada 1977 Jockie beralih dari musik rock ke musik pop. Saat itu Jockie mengaransemen lagu "Lilin Lilin Kecil" ciptaan James F Sundah dan berhasil menjadi pemenang Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan radio Prambors Rasisonia. Di tahun yang sama, Eros Djarot menggandeng Jockie untuk menggarap musik soundtrack film Badai Pasti Berlalu. Dalam album ini, Eros juga mengajak beberapa penyanyi lainnya seperti Chrisye, Berlian Hutahuruk, Debby Nasution, Keenan Nasution dan Fariz RM.


Album ini berhasil mencetak sukses dan menjadi salah satu karya Jockie yang paling dikenal. Sentuhan keyboard yang bernuansa orkestra dan simfonik ini menjadi ciri khas Jockie ketika menggarap album untuk Chrisye yang berjudul Sabda Alam, Percik Pesona, Puspa Indah Taman Hati, Pantulan Cinta, Resesi, Metropolitan dan Nona. Gaya bermusik ini yang kemudian dijuluki masyarakat sebagai pop kreatif.


Kerja sama antara Jockie dan Chrisye berakhir pada 1984. Lepas dari Chrisye, ia masih merilis sederet album solo dengan genre pop untuk berbagai penyanyi seperti Dian Pramana Putra, Keenan Nasution, Vonny Sumlag, Titi DJdan masih banyak lagi.

Pada 1987, Jockie kembali bergabung dengan God Bless. Mereka merilis album Semut Hitam yang dirilis pada 1988 dengan sentuhan rock yang lebih segar dan powerful. Pada akhir 1980an Jockie kembali fokus pada musik rock dan menjadi penata musik dalam album milik Mel Shandy, Ita Purnamasari, Ikang Fawzi dan Nicky Astria.


Di akhir 1980an, Jockie juga bergabung dalam band Kantata Takwa bersama Setiawan Djodi. Bersama Kantata Takwa, Jockie mulai bergaul dengan sosok seniman seperti WS Rendra dan Sawung Jabo. Di tengah kesibukannya bersama Kantata Takwa, Jockie masih terlibat dalam penggarapan album God Bless berjudul Raksasa (1989), Story of God Bless (1990) dan Apa Kabar? (1997). Selain bersama Kantata Takwa dan God Bless, Jockie juga bergabung dengan band Swami bersama Iwan Fals, Toto Tewel, Naniel, Nanoe dan Inisisisri. Bersama Swami, Jockie merilis dua album yaitu Swami 1 dan Swami II. 


Pada 2009, Jockie terlibat dalam penggarapan album Presiden SBY berjudul Evolusi. Dalam album ini Jockie mengaransemen ulang lagu-lagu SBY dalam konsep instrumental. Lewat lagu "Kuyakin Sampai di Sana", Jockie mengajak Idris Sardi dan Aning Katamsi untuk memberikan sentuhan megah. Sedangkan dalam lagu "Dendang Di Malam Purnama", Jockie memberi sentuhan jazz melalui tiupan saxophone Oni Krinerwinto.

Pada 2012, Jockie mendapat penghargaan Lifetime Achievement dalam ajang AMI Awards. Di tahun yang sama, ia juga menggantikan Andi Rianto sebagai komposer dalam acara televisi bertajuk Harmoni.

Setelah konser Kidung Abadi Chrisye digelar pada Agustus 2012, Jockie melayangkan gugatan kepada penyelenggara dan beberapa musisi karena tidak terima lagunya telah diaransemen, ditampilkan, direkam dan disiarkan di televisi tanpa izinnya sebagai pencipta lagu. Beberapa nama yang dituntut oleh Jockie antara lain PT. Kompas Gramedia Majalah, Metro TV, Erwin Gutawa, Once, Gigi dan Sophia Latjuba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...