Perjalanan karier Karra di dunia musik seperti Roller
Coaster, naik turun dengan cepat. Sempat menjadi penyanyi kafe, perempuan
kelahiran Sukabumi, 4 November 1988 ini akhirnya menemukan pijakan ketika ngeband
di Miszy, pengusung aliran rock n’ roll.
Didapuk sebagai vokalis, pemilik nama lengkap Karlina
Rahayu ini termasuk perempuan yang peduli dengan tampilan di panggung dan luar
panggung. Menurutnya, musisi (atau vokalis) rock pun perlu tampil fashionable. Bagaimana
bungsu dari 2 bersaudara ini melihat konektivitas fashion dan musiknya?
Fashion in music: Korelasi musik dan fashion jelas sangat
penting. Bayangkan saja, ketika kita manggung, penggemar tidak hanya mendengar
lagu dan suara, tapi juga berharap melihat penampilan yang enak ditonton.
Musisi menurut aku juga harus punya karakter fashion yang bisa jadi cirinya.
Nggak salah bukan, jadi musisi rock yang fashionable?
Fashion style: Aku menyebutnya victory rock n’ roll.
Disana ada unsur british era 60-70an, tapi tetap membuat aku lebih fresh. Aku
tidak mau, main rock tapi kemudian identik dengan berantakan dan asal-asalan.
Aku menyesuaikan dengan tren kekinian juga.
Fashion image: Aku selalu ingin menampilkan sisi enerjik,
tapi tetap girly dan sexy.
Fashion icon: Kiblatku untuk musisi adalah Gwen Stefani.
Vokalis No Doubt ini punya gaya yang asik dan british style-nya kental sekali.
Music genre: Genre musik yang aku mainkan adalah rock,
khususnya rock n’ roll.
Target Market: Yang paling dominan adalah remaja, karena
musik yang kami suguhkan dan lirik yang kami nyanyikan segmentasinya adalah
remaja, secara kami juga masih remaja ya… hehehe…
Off-stage fashion: Urusan kostum panggung dengan luar
panggung, biasanya aku bedakan. Nggak mungkin kan kostum panggung aku pakai
sehari-hari juga? Untuk keseharian, biasanya aku sesuaikan dengan mood aku
sendiri, tapi tidak menghilangkan karakter musik yang aku mainkan, yaitu rock
n’ roll.
Fashion item: Barang-barang yang wajib ada: syal, jaket
kulit dan ankle boot.
Reference in fashion: Referensiku tidak tentu, biasanya
aku padu padan atau ngepas-ngepasin sendiri. Kalau sudah mentok, atau kehabisan
ide yang enak, baru lihat-lihat di internet. Kadang-kadang juga nonton film
atau video musik untuk mendapat ide.
Shop to dress: Tidak ada tempat khusus untuk mencari baju
atau fashion yang aku inginkan. Bisa dimana saja, meski aku pernah khusus ke
Singapura untuk mencari kostum manggung on air dan off air. Tapi secara umum,
selama nyaman dan cocok dengan konsep, aku beli.
Fashion dreams: Impianku adalah manggung dengan semua
yang melekat di badanku, dibuat dari kulit leopard asli. Aku sering
ngebayangin, pasti keren, meski bahannya susah dicari. Selain itu, pasti mahal
banget harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar