Laman

Minggu, 27 November 2016

ROLLING STONES : Liar dan Panjang Umur




Drugs, seks bebas, perselingkuhan, urakan juga sembrono menjadi gaya hidup Rolling Stones. The Stones, begitu biasa mereka disebut, makin terkenal sebagai pelopor superrock melegenda dengan kelakuan semacam itu. Ihwal perjalanan karir mereka dimulai dimulai dari persahabatan Mick Phillip Jagger dan Keith Richard, saat keduanya  bersekolah di Dartford Maypole County Primary School pada tahun 1950-an. Sepuluh tahun kemudian, keduanya bertemu kembali pada saat remaja dan mulai coba-coba untuk nge-band. Jagger bermain di Little Boy Blue and Blue Boys, sementara Keith mulai berkiprah  sebagai gitaris dengan beberapa kelompok band.

Jagger dan Keith mempunyai mimpi yang sama, yakni ingin mempunyai group band. Keith pun mengajak Dick Taylor (gitaris) teman sekolahnya di Sidcup Art School juga mengajak teman main Jagger dalam Little Boy Blue, Jones. Bersama Tony Chapman (Drummer) Jagger dan Keith mendiami apartemen murah di London. Taylor kemudian pergi meninggalkan band untuk sekolah, setelah demo mereka ditolak EMI dan membentuk band Pretty Things. Nah.. itulah moment dimana mereka memberi nama bandnya dengan Rolling Stones, yang diambil dari lagu Muddy Waters.

Akhirnya di tanggal 12 July 1962, formasi awal Rolling Stones mulai terbentuk, terdiri dari Mick Jagger, Richards, Jones, Dick Taylor (yang akhirnya kembali lagi sebagai pemain bas) dan Mick Avory (drum). Setelah pertunjukan perdana mereka, Avory dan Taylor pun belakangan digantikan oleh Tony Chapman dan Bill Wyman dari Cliftons. Chapman pun tidak bertahan lama, setelah berbulan-bulan pada tahun 1963, merekapun menemukan Charlie Watts dan menjadi anggota pelengkap The Stones.

Pada tahun itu, The Beatles merupakan band yang telah menjadi sensasi besar di Inggris. Selanjutnya Andrew Long Oldham datang sebagai penyandang dana dan bersumpah akan mempromosikan The Stones dan menjadikannya saingan The Beatles. Bermain di jalur rock, dan penampilan yang super urakan sangat bertolak belakang dengan The Beatles pada waktu itu. Di tahun 1963, The Stones pun merilis single pertamanya yang berjudul ‘Chuck Berry’s Come On’.

Oldham sendiri sangat bernafsu menjual dan mempromosikan The Stones. Di tahun yang sama pada bulan Desember, single kedua The Stones ‘I Wanna Be Your Man’ yang ditulis oleh John Lennon dan Paul McCartney masuk dalam urutan British Pop Fifteen. Pada 1964 akhirnya mereka mengadakan tour Inggris dengan The Ronettes dan merilis versi Buddy Holly’s Not Fade Away yang duduk di posisi nomor 3. Lagu ini juga yang membawanya masuk dalam US Singles Chart di posisi 48.

Pada saat itu The Stones mulai memasuki masa popularitasnya dan membuat sensasi besar di Inggris. Mereka tanpa sungkan lagi untuk pipis di depan umum, tingkahnya inipun mengundang perhatian pers, terlebih selebritis di negeri ini pada waktu itu cenderung kalem.

Album pertama The Stones mulai dirilis sejak April 1964, dua bulan setelahnya merekapun mengadakan tour pertamanya di Amerika, dan mencapai sukses besar di Chicago. Lagu mereka yang berjudul ‘Little Res Rooster’ bahkan sempat dilarang edar di Amerika karena liriknya dianggap tidak senonoh, padahal lagu tersebut sempat duduk di posisi nomor 1 di Inggris.

Single mereka ‘I Can’t Get No Satisfaction” yang dirilis Januari 1965 dianggap sebagai lagu rock  yang paling terkenal di dunia oleh para musisi dan pengamat musik pada waktu itu. Jagger dan Keith Richards yang pada saat itu mulai menciptakan lagu sendiri pun terus menulis lagunya dengan lirik-lirik yang modern sehingga makin popular dan kaya.

Pada tahun 1967 Jagger dan Richards mulai menunjukkan tingkah yang kian liar dan tidak terkendali. Mereka sempat ditahan dengan tuntutan kepemilikan narkoba di Inggris. Dedengkot The Stones, Brian Jones, juga pernah ditahan karena narkoba. Hukuman berat yang dijatuhkan kepada mereka akhirnya ditunda berkat permohonan naik banding, The Stones pun untuk sementara menarik diri dari penampilan mereka dimuka umum.

Diantara kurun waktu 1963 -  1970 ada beberapa tragedi yang dicatat sehubungan dengan penampilan mereka di muka umum, diantaranya :
  • 8 April 1963: The Stones membuat kerusuhan kecil di acara “Ready, Steady, Go! Mad Mod Ball” di hadapan 8000 penonton di Empire Poll, Wembley.
  • 11 Mei 1963: Ditengah-tengah tour mereka di Inggris, The Stones ditolak untuk makan siang di Grand Hotel, Bristol, Somerset, dimana mereka menginap. Alasannya adalah karena tidak memakai jacket dan dasi.
  • 24 Juli 1963: Rolling Stones menyebabkan kerusuhan di Ballroom Empress Blackpool, pada serangkaian pertunjukan di Inggris. 30 orang penonton, dua orang polisi dirawat di rumah sakit. Keesokannya  empat orang dituntut ke pengadilan karena penyerangan dan membawa senjata.
  • 3 November 1964: Seorang remaja 17 tahun, jatuh dari balkon selama konser The Stones yang berlangsung di Public Hall, Cleveland. The Stones dianggap  merusak tatanan budaya masyarakat dan dilarang kemunculannya oleh pihak keamanan dan Walikota Ralph Locker.
  • 7 Maret 1965: Seorang gadis remaja jatuh dari balkon Theatre, Manchester  dan menjatuhi penonton dibawahnya, beberapa giginya rontok.
  • 26 Maret 1965: Pada malam pembukaan Tour Scandinavia di Fyns Forum di Odense, Denmark, Wyman pingsan kena setrum listrik 220 volt diatas panggung.
  • 3 Desember 1965: Richard jatuh pingsan kesetrum di atas panggung Memorial Hall, Sacramento ketika gitarnya ‘kontak’ dengan mikrofon saat lagu ‘The Last Time’ dinyanyikan.
  • 12 Desember 1965: Ian Stewart meninggal karena serangan jantung saat menunggu di ruang tunggu untuk bertemu dokternya.
  • 3 Juli 1969: Jones ditemukan tewas di kolam renang di Hartfield oleh pacarnya, Anna Wohlin, setelah berenang semalaman (visum dokter memperkirakan, Jones tenggelam Karen pengaruh alkohol dan drugs). Seminggu kemudian Jones dimakamkan di Hatherly Road Parish Church, Cheltenham. Namun Jagger tidak hadir dalam pemakaman tersebut. Dalam konser outdoor di London’s Hyde Park beberapa hari setelah kematian Jones, Jagger membacakan kutipan/petikan dari puisi Shelley, lalu melepaskan ribuan kupu-kupu di Park Hyde. The Stones pada hari saat Jones dikuburkan, merilis ‘Honky Tonk Women’ yang sukses menduduki posisi 1, dan lagu ini dianggap sebagai lagu rock klasik yang teramat populer. Posisi Jonespun digantikan oleh Mick Taylor dan kemudian di tahun 1974 mengundurkan diri dan digantikan oleh Ronnie Wood. Pada saat ini, setiap album yang dikeluarkan selalu laris manis. Lagu ‘Let It Bleed’ yang dirilis merupakan jawaban sengit mereka terhadap lagu ‘Let It Be’ karya dari The Beatles.
  • 26 Oktober 1970:  Jagger kembali memulai tour nya di Amerika setelah 3 tahun, dan terbilang sukses besar. Di konser yang bertajuk Thank You America ini, image satanic menyertai konser mereka di Speedway Altamor, California. Dimana dalam cahaya temaram yang agak gelap, seorang remaja kulit hitam, Meredith Hunting, tewas ditusuk oleh gank motor besar Hell’s Angels, yang disewa untuk mengamankan pergelaran itu. Dimana penonton saat itu berteriak hingar bingar karena menyanyikan lagu ‘Sympathy for The Devil’ yang ditampilkan lebih awal. Ketika pembunuhan terjadi mereka sedang menyanyikan lagu ‘Under My Thumb’, peristiwa berdarah tersebut kemudian difilmkan oleh Maysles Brothers dalam bentuk dokumenter.
Tahun 1970, The Stones membuat studio sendiri bernama Rolling Stones Records yang disubsidi oleh Atlantic Records.  Album ‘Sticky Fingers’ adalah hasil karya pertama mereka di studio ini, dan menduduki posisi nomor 1 pada tahun 1971. Di album inilah The Rolling Stones memperkenalkan logo barunya buatan bapak Pop-Art dunia Andy Warhol dengan gambar lidah menjulur dan sebentuk bibir.

Setelah kurun waktu beberapa tahun, tampak mulai terjadi perpecahan di antara mereka.  Dua anggota inti the Stones, Jagger dan Keith saling mengecam satu sama lain secara terbuka di media massa maupun dalam lagu. Keith yang telah lama mendeklarasikan bahwa dia tidak akan pernah mengerjakan album solo, mejadi marah dan kecewa karena Jagger membuat musik di luar The Stones.

Kondisi itu terjadi sesaat sebelum Rolling Stones masuk kategori Rock & Roll Hall of Fame dengan kategori bintang Rock & Roll terkemuka pada Januari 1989, keduanya mengadakan perjalanan ke Barbados untuk mulai menulis lagu bagi album terbaru The Stones yang berjudul Steel Wheels, yang kemudian sukses mencapai posisi 3 tahun 1989 dan sekaligus menunjukkan bahwa kelompok ini masih segar bugar.

Album ini berhasil terjual 2 juta copy dan dalam tour mereka yang ke 50, keuntungan yang dilaporkan mencapai 140 juta dolar. The Stones pernah mendapat Grammy pertama mereka, sebagai album Rock terbaik 1994 dengan lagunya ‘Voodoo Lounge’ yang menghasilkan jutaan dolar.

Meskipun banyak yang menganggap mereka telah kehilangan aura dangerous-nya, musik The Stones yang sangat dipengaruhi oleh aliran Blues Chicago mampu bertahan selama beberapa dekade. Bahkan kelakuan anggota Rolling Stones yang sembrono dianggap sama pentingnya dengan musik mereka.

Ada beberapa lagu yang sempat dilarang beredar karena mempunyai lirik yang tidak baik untuk di dengar yaitu lagu ‘Street Fighting Man’ yang rilis tanggal 5 Oktober 1968, dan lagu ‘Undercover Of The Night’ yang dilarang edar oleh BBC1. Namundi tangga lagu Inggris Top Of The Pops lagu ini mencapai posisi 11, sedangkan album Undercover berada di posisi ke 3 di Inggris dan posisi ke 4 di Amerika.

Masa dan waktupun berlalu tanpa dapat dihentikan. Namun ketanaran tetaplah ketenaran dan semangat untuk berkarya tetaplah menjadi sebuah titik pendar dalam karir. Saat ini di usia mereka yang tidak lagi muda, Mick Jagger , Keith Richards, Charlie Watts, dan Ronnie Wood kembali membuat album baru yang bertajuk Blue & Lonesome yang akan dirilis bulan Desember 2016 ini. Ini adalah album ke-25 mereka dan menjadi album pertama dalam sepuluh tahun, setelah terakhir merilis album A Bigger Bang pada 2005.

"Album ini merupakan wujud nyata kemurnian cinta mereka untuk musik, dan musik blues yang bagi Stones adalah akar dari segala yang mereka buat," ujar produser Don Was. Mereka juga mengajak rocker gaek lainnya untuk turut bermain di album ini seperti Eric Clapton. “Album Blue & Lonesome yang kental dengan nuansa bluesnya terinspirasi dari Chicago Blues,” ungkap Keith Richards.

..... dan sukses batu menggelinding itupun kembali berlanjut ….

(Newsmusik, 20/10/2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...