X JAPAN
adalah band heavy metal asal Chiba, Jepang yang dibentuk oleh Yoshiki "YOSHIKI" Hayashi dan Toshimitsu
"ToshI" Deyama pada 1982. Band ini meraih kesuksesan setelah merilis
album Major Debut mereka BLUE BLOOD pada 1989. Band yang
awalnya bernama X ini juga
dikenal sebagai salah satu band yang mempopulerkan gerakan Visual Kei
di Jepang pada tahun 80-90an. Setelah 10 tahun bubar setelah menyelenggarakan
konser The Last Live pada 31 Desember 1997 di Tokyo Dome, pada 2007 band ini
kembali lagi ke dunia musik Internasional. Setelah rangkaian tur di Amerika
Utara pada 2010, X JAPAN kembali melanjutkan rangkaian World Tour mereka ke
Eropa, Amerika Selatan, dan Asia pada 2011, serta kini masih menyelesaikan
album World Debut pertama mereka.
Yoshiki dan Toshi pertama kali
membentuk band ketika mereka masih duduk di bangku SD pada 1977.
Pada April 1986, X merilis single EP kedua mereka Orgasm dibawah label rekaman yang didirikan oleh Yoshiki, Extasy Records. Pada Maret 1987, X kembali ikut serta dalam pembuatan album kompilasi "Skull Trash Zone Vol. 1".
Pada April 1987, hide dan Pata bergabung dengan X, melengkapi formasi X menjadi Yoshiki (Drum & Piano), Toshi (Vocal), hide (Guitar), Pata (Guitar), dan Taiji (Bass).
Pada 14 April 1988, X merilis album pertama mereka "Vanishing Vision". Album ini dirilis dibawah label rekaman milik Yoshiki, Extasy Records. Album ini berhasil mencapai peringkat 19 pada Oricon Main Chart; dan peringkat 1 pada Oricon Indies Chart, menjadikan X menjadi artis yang telah meraih kesuksesan secara umum walaupun masih di dalam indies label.
Pada 21 April 1989, X merilis album major debut pertama mereka "BLUE BLOOD". Album ini dirilis dibawah CBS/Sony Records setelah X memenangkan kontes audisi yang diadakan oleh Sony pada 26 Desember 1987. Album ini meraih sukses luar biasa di kalangan dunia musik Jepang dan berhasil mencapai peringkat 6 pada Oricon Chart. Album ini membuat X semakin dikenal oleh masyarakat Jepang, dan bahkan sempat membuat efek "Band Boom", dimana seketika muncul banyak band berpenampilan visual, meniru seperti yang X lakukan. X melanjutkan kesuksesan tersebut dengan menggelar rangkaian Blue Blood Tour dan Rose & Blood Tour sepanjang tahun '89-90.
Pada 1 Juli 1991, X merilis album major kedua mereka "Jealousy". Album ini meraih peringkat nomor 1 pada Oricon Chart dan menjadi penanda bagi X yang telah sukses mencapai puncak kesuksesan mereka saat itu. X lalu melanjutkan kesuksesan perilisan album tersebut dengan menggelar rangkaian "Violence in Jealousy" Tour, dimana dalam rangkaian konser tersebut X juga untuk pertama kalinya tampil di Tokyo Dome pada 23 Agustus 1991, dan menjual habis lebih dari 50.000 tiket untuk konser tersebut. Pada akhir tahun 1991, X menjadi band rock pertama yang tampil di acara musik tahun baru "Kouhaku Utagassen" yang diadakan oleh NHK.
Pada 5, 6, 7 Januari 1992, X menggelar rangkaian konser "On The Verge of Destruction" di Tokyo Dome. Dimana konser tersebut membuat X menjadi artis Jepang pertama yang sukses menjual habis tiket konsernya selama 3 hari berturut-turut di Tokyo Dome. Konser di hari terakhir pada rangkaian konser ini juga adalah merupakan konser terakhir X bersama Taiji. Pada 31 Januari 1992, Taiji keluar dari X dikarenakan alasan perbedaan pandangan dalam bermusik. Setelah keluar dari X, Taiji sempat bergabung dengan Loudness sebelum akhirnya membentuk bandnya sendiri, D.T.R pada 1994.
Pada tahun 1991, X sudah sangat terkenal di Jepang, karena itu mereka mencoba "Go International" ke Amerika Serikat. Ternyata di Amerika sudah ada band yang juga bernama X, jadi pada 23 Agustus 1992 mereka memutuskan untuk mengubah nama band menjadi X Japan. Pada saat itu, Heath telah bergabung dengan X Japan.
Pada 25 Agustus 1993, X Japan merilis mini album yang berjudul "Art of Life". Art of Life adalah lagu yang diciptakan Yoshiki setelah dia menjalani perawatan di Rumah Sakit ketika pingsan ditengah-tengah Rose & Blood Tour. Lagu ini adalah sebuah lagu progessive rock/metal yang mencampurkan musik klasik dengan panjang lagu 29 menit (menjadikannya sebagai salah satu lagu terpanjang di dunia).
Di minggu pertama lagu ini dirilis, lagu ini langsung sukses luar biasa. "Art of Life" hanya pernah dimainkan live sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 30 & 31 Desember 1993 saat konser "X JAPAN Returns" digelar di Tokyo Dome. Di saat konser, X Japan melakukan improvisasi yang membuat lagu ini bertambah panjang menjadi setengah jam lebih. Di konser ini juga Toshi untuk pertama kalinya berpenampilan dengan rambut terurai ke bawah dan dengan make-up yang tidak tebal.
Setelah merilis ART OF LIFE, mereka merilis salah satu lagu X JAPAN yang paling populer, "Tears" dalam bentuk single. Lagu ini dimainkan di beberapa acara TV dan ketika konser X JAPAN Returns. Pada tahun yang sama, X juga merilis sebuah album kompilasi yang memuat single-single populer mereka di saat masih bernama X, dan album kompilasi tersebut diberi nama X Singles.
Pada 10 Juli 1994 mereka merilis single lain, "Rusty Nail". Lagu ini langsung berada di peringkat 1 Oricon Chart di minggu pertama perilisannya, poster sampul single ini ditempel di sepanjang jalanan di Harajuku. Pada tanggal 20-22 Mei 1994, X JAPAN berpartisipasi pada event "Aoniyoshi Great Music Experience". Di event tersebut, X JAPAN tampil bersama Roger Taylor (Queen) dan artis-artis internasional lainnya. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1994, mereka menggelar konser "Aoi Yoru~Shiroi Yoru" di Tokyo Dome dan membawakan lagu baru berjudul "Dahlia", "Scars"(SCARS on melody), dan"Longing". Demo tape Longing dibagikan kepada beberapa orang saat konser. Semua lagu yang disebut tadi dimasukkan ke dalam album terakhir mereka, Dahlia.
Pada bulan November 1995, X JAPAN menggelar Dahlia Tour 1995-1996 bersamaan dengan dirilisnya album kelima mereka DAHLIA. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1995, mereka menggelar Dahlia Tour on Tokyo Dome untuk menyambut tahun baru. Pada 13 Maret 1996, pada konser di Nagoya Rainbow Hall, Yoshiki kembali pingsan dikarenakan cara bermain drum yang ekstrem. Sejak saat itu Yoshiki diwajibkan oleh dokternya untuk mengenakan penyangga leher disaat bermain drum dikarenakan otot pada lehernya mengalami cedera.
Setelah Dahlia Tour Final 1996, di saat X Japan mencapai puncak kesuksesannya, Toshi mengatakan pada Yoshiki bahwa dia ingin mengundurkan diri dari X JAPAN. Karena Toshi sudah menjadi vokalis sejak band ini masih bernama "Noise" dan dia juga sudah menjadi icon dari X Japan, sangatlah mustahil untuk mengganti posisi Toshi. X JAPAN (tanpa Toshi) mengumumkan perpecahan band mereka saat konferensi pers tanggal 22 September 1997.
Toshi terlibat semacam sekte, berhubungan dengan alam dan terapi musikal, dipimpin oleh seseorang bernama Masaya. Banyak yang menyatakan bahwa inilah alasan sebenarnya Toshi mundur dari X Japan. Toshi lalu melanjutkan untuk bersolo karier,dia berkata bahwa Masaya telah menjadi sumber inspirasi barunya dalam bermusik. Banyak desas-desus yang bermunculan mengenai keterlibatan Toshi dan sekte yang dipimpin Masaya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Toshi telah di cuci otak. Dikatakan bahwa Toshi sempat berkelahi dengan adiknya karena Toshi telah menghabiskan banyak uang untuk sekte yang dipimpin Masaya. Hal ini dibantah Toshi karena Toshi mengatakan ia bertemu dengan Masaya setelah Toshi keluar dari band, dan Masaya juga hanyalah seorang pemusik biasa. Teori yang lain adalah karena Toshi tidak menemukan "kebahagiaan" setelah ia menjadi bintang Rock besar seperti sekarang. Pada tanggal 31 Desember 1997, X Japan menyelenggarakan konser terakhirnya di Tokyo Dome, The Last Live.
Konser terakhir dari X Japan ini nampak seperti copy dari konser Dahlia Tour Final 1996, tetapi pergulatan emosi yang terjadi antara para personel dengan para fans di konser ini jauh sangat besar. Di lagu-lagu yang dimainkan menjelang konser berakhir seluruh fans menangis, terutama di 4 lagu terakhir.
Di lagu "Forever Love" Toshi berpelukan dengan Yoshiki sambil menangis, hal yang sebenarnya ingin dilakukan Yoshiki saat ia menghampiri Toshi adalah memukul Toshi, tetapi ia tidak jadi melakukannya karena teringat bahwa mereka berdua adalah sahabat baik (mereka berteman sejak mereka masih duduk di bangku TK), karena itu Yoshiki lebih memilih untuk memeluk Toshi saat Toshi merangkulnya.
Sesaat sebelum lagu "Endless Rain" dimulai, Yoshiki menangis saat ia berterima kasih terhadap para personel X JAPAN dan seluruh fans. Di awal lagu, hide juga sempat tidak kuat menahan kesedihan dan menangis.
Disaat "The Last Song" selesai dinyanyikan (dimana semua penonton telah menangis), lagu "Tears" diputar dan layar besar di panggung menampilkan cuplikan-cuplikan perjalanan X Japan dari saat mereka masih sebuah band indie kecil sampai menjadi band nomor satu se-Jepang.
Di DVD The Last Live, Yoshiki memotong 3 buah lagu terakhir (Curtain call~Say Anything, The Last Song, dan Epilogue~Tears). Hal ini dikarenakan Yoshiki tidak pernah menginginkan X Japan bubar (jika konser berakhir maka itu berarti X Japan telah bubar). Karena itu Yoshiki memutuskan agar rekaman The Last Live menjadi sebuah konser yang tidak pernah berakhir (dalam versi DVD, konser selesai di lagu "Endless Rain"). Selain itu di konser "The Last Live" terdapat 2 buah Closing S.E. yang dipotong sama sekali oleh Yoshiki (tidak terdapat di DVD, maupun CD album "Last Live") yaitu "Unfinished" dan "Forever Love~Last Mix".
Setelah X Japan bubar, hide melanjutkan solo kariernya dengan band yang dibentuknya hide with Spread Beaver. Pata ikut serta membantu hide. Pata dan heath bergabung dengan DopeHEADz sampai band tersebut bubar pada tahun 2003. Heath lalu bersolo karier di band Lynx, dan Pata di band Ra:IN.
Toshi pergi ke tempat terpencil bersama Masaya, ia mengembangkan musik mereka untuk menolong orang-orang sakit. Dia diberitakan pada tahun 2004 bahwa ia telah menyiksa anak-anak dan mencuci otak mereka untuk menuruti perintahnya. Toshi, dalam situsnya, mengatakan bahwa itu semua adalah bohong, dia mengatakan bahwa ia dan Masaya tidak akan pernah menyakiti orang-orang.
Yoshiki dan hide dipercaya berencana membangkitkan kembali X pada tahun 2000, dan mencari seseorang untuk menggantikan posisi Toshi. Sebuah tragedi besar menyebabkan hal ini tidak akan pernah terjadi saat hide meninggal pada tanggal 2 Mei 1998, setelah malam sebelumnya ia mabuk-mabukan. hide ditemukan tergantung di gagang pintu kamar mandinya dengan sebuah handuk melilit lehernya. Berita ini mengejutkan seluruh Jepang;4 orang fans memutuskan untuk bunuh diri karena tidak rela hide meninggal, 2 di antaranya meninggal. Banyak spekulasi yang bermunculan mengenai meninggalnya hide. Bunuh diri ataukah kecelakaan semata, tetapi sama sekali tidak ada motif bagi hide untuk bunuh diri. Ada yang mengatakan lirik lagu "Pink Spider" yang singlenya dijadwalkan dirilis tanggal 3 Mei 1998 (sehari setelah meninggalnya hide)adalah semacam "pesan kematian" atau semacamnya. Taiji, dalam buku yang ditulisnya(berjudul "X no Sei to Shi:Uchuu wo Kaeru tomo e" atau "Death and Life of X:To My Friends Who Flies Through Universe") mengatakan bahwa seluruh personel X Japan memiliki kebiasaan untuk mengikatkan handuk ke leher dan bahu mereka setelah selesai show. Kemungkinan hide berniat melakukan hal tersebut, tetapi karena mabuk ia malah terjatuh (hal yang sangat mungkin terjadi karena hide sedang berada di kamar mandi) dan tidak kuasa untuk melepaskan handuk yang melilit lehernya. Hal ini merupakan hal yang paling disetujui oleh fans-fans hide, mengenai kematian hide. Pada tanggal 5 Mei 1998, digelar upacara pemakaman hide. X Japan memainkan lagu "Forever Love" di upacara pemakamannya. Taiji juga datang ke pemakaman hide. Ini adalah pertama kalinya Taiji bertemu kembali dengan para personel X Japan setelah ia keluar dari Band tersebut.
Shock karena meninggalnya hide, Yoshiki mendapat depresi yang sangat berat selama hampir 3 tahun, dia tidak bisa bermain atau mengarang musik lagi.
Di akhir tahun 2000, Yoshiki pulih, dan ia mengumumkan proyek barunya Violet UK, sebuah proyek yang mencampurkan unsur musik dengan visual dan seni. Pada tahun 2002 dia memproduseri dan membintangi iklan sebuah toko 7-Eleven, menggunakan musik Violet UK dan beberapa konsep untuk hal tersebut. Sayangnya, tidak banyak musik Violet UK yang dirilis ke pasaran. Pada tahun yang sama, Yoshiki mengumumkan bahwa ia akan bergabung dengan band J-POP Globe, untuk membantu teman lamanya,Tetsuya Komuro (pada tahun 1991 mereka berkolaborasi dengan nama V2, dengan Yoshiki di posisi drum, sedangkan Komuro di keyboard dan vokal).
Awal tahun 2007, Yoshiki mengumumkan bahwa ia akan membentuk band yang beranggotakan 5 orang personel, sampai saat ini baru ada 4 orang yang pasti bergabung dengan band tersebut yaitu: Gackt (ex. vokalis Malice Mizer) di posisi vokal, Sugizo (ex. Gitaris Luna Sea) di posisi gitar, Miyavi (ex. gitaris Due'le Quartz) diposisi gitar, dan Yoshiki di posisi drum dan piano, sedangkan pada posisi Bass, diisi Ju-Ken (bassis GacktJob) tetapi hanya sebagai additional. Pada tanggal 25 May 2007, Yoshiki mengumumkan berdirinya band bernama S.K.I.N..
Pada tahun 2007,Heath baru saja merilis album solo ketiganya yg berjudul "Desert Rain" dan Taiji kembali bersolo karier dengan band barunya "Otokaze" yang ia bentuk bersama adik perempuannya.
Pada tanggal 11 Februari 2007, di Blog-nya Toshi mengatakan bahwa ia dan Yoshiki sudah menyelesaikan lagu baru dari X JAPAN yang bejudul "Without You". Di bulan itu juga, pengumuman mengenai konser reuni X JAPAN untuk merayakan 25 tahun berdirinya X JAPAN diumumkan oleh Yoshiki dan Toshi di blog mereka masing-masing.
X JAPAN juga dikabarkan tampil dalam acara NHK Kouhaku Utagassen pada tanggal 31 December 2007. Selain itu X JAPAN juga menyumbangkan sebuah lagu baru sebagai soundtrack untuk film "SAW IV" yang berjudul "I.V.".
Setelah hampir 10 tahun bubar,X JAPAN kembali melakukan pertunjukkan perdananya di hadapan publik pada saat pengambilan gambar untuk PV terbaru mereka,"I.V.", di Odaiba Aqua City pada tanggal 22 Oktober 2007.
Sekitar 10.000 fans mendatangi Aqua City untuk menyaksikan kemunculan kembali X Japan.Ke-empat personel X Japan muncul di panggung untuk melakukan PV shooting,terlihat diatas panggung terdapat sebuah ruang kosong,dimana disana ditempatkan sebuah gitar milik mendiang hide. Di acara tersebut,Yoshiki mengumumkan bahwa X JAPAN akan menggelar konser di Tokyo Dome pada musim semi 2008.
Pada tanggal 20 Januari 2008 X JAPAN digelar konferensi pers mengenai Konser Reuni X JAPAN dan sebuah live tribute untuk hide.
Rangkaian Konser "I.V.~Towards Destruction" diadakan pada 28, 29, 30 Maret 2008. Konser ini merupakan konser kembalinya X JAPAN. Pada konser ini terdapat 3 orang guest guitarist, antara lain Richard Fortus (Gun’s n Roses), Wes Borland (ex-Limp Bizkit) dan Sugizo (Luna Sea).Konser ini dihadiri oleh 150 ribu fans dari seluruh dunia, dan menghabiskan biaya 2,5 Milyar Yen. Awalnya konser ini direncanakan hanya sebanyak 2 hari saja, tetapi karena banyaknya fans yang tidak kebagian tiket maka Yoshiki memutuskan untuk menambahkan 1 hari lagi pada rangkaian konser ini.Bagian sound gitar hide, masih diisi oleh hide sendiri menggunakan rekaman permainan gitarnya dan layar besar dipanggung juga menampilkan sosok hide.Di konser ini juga, X JAPAN untuk pertama kalinya memainkan 2 buah lagu baru mereka, "Without You" dan "I.V.".
Pada konser hari pertama, Destruction Night,Yoshiki pingsan disaat memainkan Art of Life. Lagu tersebut terhenti tepat sebelum dimulainya bagian Piano Solo, pada lagu tersebut juga dimunculkan hologram dari mendiang hide untuk turut serta "bermain" dalam konser tersebut. Pada konser hari kedua, Reckless Night, X JAPAN bermain dengan 3 orang guest gitaris disaat memainkan lagu "X". Di konser ini juga terdapat pertunjukkan dari solo project Yoshiki, Violet UK. Pada konser hari terakhir, Creation Night, X JAPAN kembali bermain dengan 3 orang guest gitaris disaat memainkan lagu "Orgasm" dan "X", juga terdapat pertunjukkan dari Violet UK, dan X JAPAN kembali memainkan Art of Life bersama dengan hologram mendiang hide (dimulai dari bagian piano solo).
Di konser Towards Destruction, Toshi menceritakan mengenai pengalaman dirinya selama sepuluh tahun terakhir dan meluruskan seluruh kesalah pahaman mengenai dirinya yang beredar di antara fans. Toshi menjelaskan di blog-nya mengenai healing music yang dia jalani, memberi penjelasan mengenai siapa Masaya dan hal yang dia jalani setelah keluar dari X JAPAN, dimana penjelasan Toshi memberikan bukti bahwa isu buruk yang beredar mengenai dirinya adalah salah.
Pada tanggal 3 dan 4 Mei 2008 diadakan "hide Memorial Summit",sebuah pesta musik yang diadakan untuk mengenang 10 tahun meninggalnya hide. X JAPAN bermain pada tanggal 4 Mei, ditampilkan juga clip-clip kenangan tentang hide di live X JAPAN tersebut. Hide Memorial Summit diisi oleh banyak band besar, antara lain Dir en grey, Luna Sea, dan Versailles.
Setelah hide Memorial Summit,kondisi tubuh Yoshiki kembali memburuk. Hal ini dikarenakan penyakit hernia pada leher Yoshiki kembali kambuh dikarenakan pada konser Towards Destruction dan hide Memorial Summit, Yoshiki tidak memakai penyangga leher seperti yang diperintahkan dokternya.
Hal ini menyebabkan jadwal World Tour X JAPAN, antara lain di Paris; Madison Square Garden,New York; dan Taipei World Center,Taiwan diundur sampai kondisi tubuh Yoshiki membaik.
Setelah debut sukses di Lollapalooza 2010, dan sukses
luar biasa dalam tour Amerika serikat tahun 2010. Pada tahun 2011 X Japan
menandatangani kontrak eksklusif berjangka 3 tahun dengan EMI Music untuk
rilisan album baru X Japan di Amerika Utara. Dan rencananya, rilisan pertama
band ini adalah single "Jade".
Setelah lebih dari dua tahun tidak aktif, X Japan
mengumumkan album kompilasi remaster, The World - X Japan Hatsu no Zensekai
Best yang dirilis pada 17 Juni 2014.
Pada Juni 2015. Yoshiki mengumumkan album keenam dan yang
pertama dalam 20 tahun akan dirilis pada 11 Maret 2016. Single pertama dari
album ini, Born to Be Free, dirilis pada 6 Nopember 2015.
Anggota Band
- Yoshiki (Yoshiki Hayashi) - Drum, Piano
- Toshi (Toshimitsu Deyama) - Vokal
- Pata (Tomoaki Ishizuka) - Gitar (1987 - )
- Heath (Hiroshi Morie) - Bass (1992 - )
- Sugizo (Sugihara Yasuhiro) - Gitar (2009 - )
Mantan Anggota
·
Hide
(Hideto Matsumoto) - Gitar (1987-1997-meninggal)
·
Taiji
(Sawada Taiji) - bass (1986-1992-meninggal)
·
Jun/Shu
(Hisashi Takai) - gitar (1985, 1986)
·
Hikaru
- bass (1986)
·
Atsushi
(Atsushi Tokuo) - bass (1985)
·
Eddie
- gitar (1985)
·
Hally
(Yoshifumi Yoshida) - gitar (1985)
·
Isao
- gitar (1987)
·
Kerry
- gitar (1986)
·
Satoru
- gitar (1986)
·
Terry
(Yuji Izumisawa) - gitar (1983-1985)
·
Tomo
(Tomoyuki Ogata) - gitar (1984-1985)
·
Zen
(Zenon) - gitar (1985-1986)
Album Studio
·
Vanishing Vision (1988)
·
Blue Blood (1989)
·
Jealousy (1991)
·
Art Of Life (1993)
·
Dahlia (1996)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar