Laman

Senin, 21 Desember 2015

PRISA RIANZI



Prisa Adinda Arini Rianzi atau lebih populer disapa dengan nama Prisa adalah gadis kelahiran Jakarta, 6 januari 1988 yang dikenal sebagai musisi, entertainer, ilustrator/desainer grafis, screen printer, pemilik DREAMBIRDS ARTWEAR, dan orang yang tak pernah berhenti bermimpi.

Putri pasangan Rianzi Julidar dan Lydia Arlini Wahab ini memiliki pola pikir yang agak berbeda dan perjalanan hidup yang penuh hal tak terduga. Ibu Prisa sendiri dulunya merupakan perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe 1975.



Prisa lebih dikenal sebagai musisi sekaligus gitaris ketimbang profesinya sebagai desainer. Dia mulai dikenal secara luas setelah merilis single kolaborasi dengan J-Rocks berjudul Kau Curi Lagi dibawah label AQUARIUS. Prisa sendiri sudah bersahabat dengan alat musik dari umur 7thn. Dari organ, piano, saxophone, gitar akustik/elektrik, sampai sekarang prisa baru saja mendalami drum.

Sejak menduduki bangku SMP, Prisa sudah merintis pembentukan band bergenre pop, jazz hingga metal. Minat Prisa terhadap musik sangat besar, baik dari objek maupun subyek. Dia pernah aktif dalam komunitas online GITARIS.COM dan menjadi icon di website-nya. Dia juga sering membuat lagu atau mengaransemen lagu yang sudah ada.


Ketika di bangku SMA, Prisa membentuk band metal pertamanya. Band tersebut diberi nama Zala dengan formasi yang seluruhnya adalah wanita. Lagu-lagu yang dibawakan oleh band tersebut antara lain As I Lay Dying, Killswitch Engage, dan God Forbid.

Minat bermusik tersebut ternyata terbawa hingga Prisa memasuki jenjanga perguruan tinggi. Di bangku kuliah dia bergabung dengan DEADSQUAD, group band death metal progressive yang digawangi oleh Stevie Morley Item (Andra and The Backbone) dan Andyan Gorust (mantan personil Siksa Kubur).

Selain itu, tak jarang juga Prisa berkolaborasi dengan musisi senior. Prisa pernah menjadi additional guitarist Sheila On 7 pada Tour album S07 sampai ke Malaysia. Selain itu, dia pernah merilis single kolaborasi bersama band High Octane Rock Indonesia dengan judul Akselerasi Maksimum.


Selain aktivitas tersebut, dia juga pernah berkolaborasi dengan Edane dalam PRJ tahun 2006, Duet dengan Once (Dewa) di ulang tahun SCTV, kolaborasi dengan Samsons di RCTI, featuring dengan Netral di MTV Awards, serta banyak lagi penampilan bersama musisi senior lainnya.

Prisa bekerja sama dengan Aquarius Musikindo pada tahun 2007 dan berhasil merilis album solo pertamanya yang bergenre pop-rock di tahun 2008 dengan judul PRISA (self-title). Bagi Prisa album Aquarius ini tidak terlalu mewakilinya baik dari image sampai materi musik. Hal ini membuat dia hengkang dari industri musik Indonesia.


Musik adalah hal yang sakral bagi Prisa. Dia melihat musik sebagai sesuatu yang natural, tertata, dan menyenangkan. Namun kesan itu menjadi berubah ketika ekspresinya dalam bermusik terbungkam. Ketika dia merasa bahwa album yang dia luncurkan tidak mewakili dirinya, dia mulai pun mulai stres.

Saat itu Prisa masih terlalu muda untuk bekerja sama dengan produser-produser industri tanpa pendamping dari keluarga atau manager. Seringkali dia tak bisa mengekspresikan ide yang dia miliki. Dari materi musik sampai ke pakaian, image, hingga design. Terlebih lagi ketika dia merasa kurang dipercaya karena usianya yang masih terlalu muda.


Prisa sempat down dan kehilangan arah. Mimpi yang dia bangun sedari kecil ternyata tak seperti yang dia bayangkan. Merasa frustrasi, dia memutuskan tak mau menyentuh musik lagi hingga pada akhirnya dia bertemu dengan Abinara. Abinara mengenalkan prisa dengan dunia seni. Hal ini membuat Prisa sadar akan kemampuannya yang lain selain musik.

Sejak itu, ketika kegelisahannya masih sering datang, dia mencoba mengobatinya dengan menggambar. Prisa sangat terinspirasi dengan seorang pelukis dari luar negeri bernama Alex Pardee yang katanya mampu mengobati tekanan emosionalnya lewat melukis. Sejak itu, perlahan Prisa mulai menemukan kembali minat bermusiknya. 


Saat ini Prisa sedang giat mempelajari screen printing (sablon). Hasilnya, dengan berkolaborasi dengan Abinara, Prisa telah berhasil mendirikan toko sekaligus workshop di Kemang timur, yaitu Dreambirds Artwear. Prisa pun berencana mengambil kursus fashion untuk mendalami bisnis ini. Namun di samping itu Prisa tetap eksis bersama band metalnya Vendetta. Dan di sela kesibukannya membangun usaha, dia juga mendalami skill main drumnya di Jakarta Drum School.


Gitaris Favorit : Lamb Of God, Paul Gilbert, Marty Friedman
Band Favorit : Mark Morton, Arch Enemy, Children Of Bodom, Killswitch Engage, Megadeth, Lamb of God

Diskografi

Spirit, single Kau Curi Lagi (2007)
PRISA (2008)


Prestasi

(2003) Additional vocal dan model video clip Seringai
(2006 Jan) Terpilih sebagai Miss Gitaris.com
(2006 Mar) Tampil bersama Zala di Java Jazz
(2006 Apr) Tampil di harian Kompas 23 April 2006 dalam artikel mengenai Gitaris.com
(2006 Mei) Talk show (Prisa + Mayzan) di GlobalTV dalam liputan mengenai Gitaris.com
(2006 Jun) Tampil bersama Sheila On 7 di Panggung World Cup sebagai additional vocal
(2006 Jul) Tampil bersama Edane sebagai guest gitaris di PRJ (membawakan 2 lagu)
(2006 Jul) Tampil bersama Abdee Slank dalam sebuah klinik
(2006 Jul) Model cover majalah Gitar Plus
(2006 Jul - Ags) Additional gitar+vocal Sheila On 7 (Promo tour album 507)
(2006 Ags) Model cover majalah HAI edisi "Sekarang Giliran Anak Metal"
(2006 Sep) Demonstran (bersama Irvan) untuk produk kabel Analysis Plus selama 4 hari
(2006 Nov) Tampil di majalah Trax edisi 11/2006 di column 'GirlDoYouRock'
(2006 Des) Duet bersama Mayzan di acara gathering Gitaris.com membawakan lagu Elixir
(2007 Jan) Majalah Audio Pro menampilkan profil & wawancara Prisa.
(2007 Mar) Koran Tempo menampilkan profilnya Prisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...