Loudness adalah band metal asal Jepang
yang dibentuk oleh gitaris Akira Takasaki dan dramer Munetaka Higuchi. Mereka
adalah band heavy metal Jepang pertama yang menandatangani kontrak dengan label
besar di Amerika Serikat, merilis 26 album studio (lima di Amerika dan Sembilan
album live) hingga 2014 dan mencapai Billboard Top 100 pada popularitas
tertinggi internasional mereka, juga menggapai puncak Oricon puluhan kali.
Terlepas dari beberapa kali perubahan formasi, band melanjutkan aktifitas
mereka pada era 90-an, akhirnya bersatu kembali dengan line-up asli pada 2001.
Band ini dimulai oleh gitaris Akira
Takasaki, pemain bass Hiroyuki Tanaka dan dramer Munetaka Higuchi, berasal dari
bubarnya band rock Lazy pada Februari 1980. Tiga musisi tersebut, terutama
Akira, tidak puas dengan arah musik dari band mereka terdahulu dan ingin
mencoba kemampuan mereka di wilayah baru. Meningkatnya gerakan heavy metal
Jepang yang baru (Bow Wow, Anthem, dll) cocok bagi aspirasi dan kecenderungan
musik bagi musisi muda. Akan tetapi, pemain bass Tanaka mengumumkan tidak akan
menjadi bagian grup metal yang baru, mencari kesuksesan di bisnis soundtrack
anime dengan band Neverland. Takasaki merekrut teman masa kecilnya Masayoshi
Yamashita sebagai pemain bass dan, setelah melakukan beberapa audisi, band
menemukan seorang penyanyi pada mantan anggota Earthshaker, Minoru Niihara.
Dengan line-up ini, Loudness teken
kontrak dengan label besar Nippon Columbia dan merekam album debut berbahasa
Jepang, The Birthday Eve pada 1981, dan dierdarkan hanya di Jepang. Album ini
berisi lagu-lagu seperti: “Loudness”, “Sexy Woman”, “Rock Shock (More and
More”, dan lima lagu lainnya. Pada 2005 album ini dirilis ulang dengan tambahan
dua lagu : “Burning Love” dan “Bad News”. Kesuksesan album ini membuat konser
debut Loudness sukses di Asakusa International Theater, dihadapan 2.700
penonton.
Pada 2 Juli 1982, Loudness merilis
album kedua, Devil Soldier. Album ini berisi delapan lagu antara lain: “Lonely
Player”, “Angel Dust”, “After Illusion”, dan pada rilis ulang pada 2005 ada
tambahan 2 lagu; “Geraldine” dan “Lonely Player (Live)”. Teknisi asal Amerika,
Daniel McClendon dipanggil untuk menangani sound album ini, karena tidak ada teknisi
Jepang yang berpengalaman dalam rekaman metal saat itu. Album ini memenangkan
penghargaan untuk Best Heavy Metal record of the year di Jepang.
Pada 21 Januari 1983, The Law Of
Devil’s Land, yang merupakan album ketiga dirilis hanya di Jepang dan kemudian
didistribusikan ke Eropa via Roadrunner Records. Lagu-lagu di album ini antara
lain: “In The Mirror”, “Sleepless Night”, “Speed”, dan enam lagu lain. Rilis
ulang pada tahun 2005 terdapat dua lagu tambahan; “Road Racer” dan “Shinkiro”.
Setelah merekam lagu ini Loudness melakukan tur pertama mereka di AS, diikuti
dengan tur di Eropa.
Mereka pindah ke Eropa untuk merekam
album keempat mereka, Disillusion, yang dirilis pada 21 Januari 1984. Album ini
direkam di SARM Studio, London pada September 1983. Loudness juga melakukan
sejumlah konser disana (didikumentasikan dalam video “Eurobounds”). Untuk
memperoleh pengakuan internasional Loudness merekam ulang bagian vocal ke dalam
bahasa Inggris (ditulis oleh Tommy McClendon) dan dirilis pada 1 Juli 1984 via
Music For Nations (UK) dan Roadrunner (Eropa). Versi bahasa Inggris dibuka
dengan instrumental “Anthem (Loudness Overture)” oleh Akira Takasaki, yang
tidak ada di versi bahasa Jepang. Album ini adalah album Loudness pertama yang
dirilis diluar Jepang. Teknisi album ini adalah Julian Mendelsohn, yang pernah
bekerja sama dengan Yes, Elton John, Jimmy Page dan Bob Marley. Pada rilis
ulang 2004 terdapat tambahan dua lagu: “Crazy Doctor” (live English Version)
dan “Dream Fantasy” (live English Version). Sedangakan rilisan ulang 2005
dengan tambahan lagu: “Eruption” dan “Flash Out”. Pada 2005 album ini berada di
No. 290 pada ‘The 500 Greatest Rock & Metal Albums of All Time oleh majalah
Rock Hard. Pada 2007 majalah Rolling Stones Jepang menempatkan album ini ni No.
40 pada daftar “100 Greatest Japanese Rock Albums of All Time”.
Akhirnya pada tahun 1985, melalui
manajemen Twisted Sister yakni manajer Joe Gerber, mereka teken kontrak rekaman
secara internasional dengan Atco Records. Sebuah kemajuan bagi sejarah musik
Jepang untuk band heavy metal. Album kelima, Thunder In The East, diproduseri
oleh Max Norman direkam di AS dan sangat sukses. Album ini adalah rilisan
mereka yang pertama di AS dan mencapai peringkat No. 74 di Billboard 200 album
chart dan bertahan 23 minggu. Singel terbesar mereka di AS adalah “Crazy
Nights” dan balada “Never Change Your Mind”.
Album keenam, Lightning Strikes,
kembali diproduseri oleh Max Norman, dirilis pada tanggal 25 Juli 1986,
bertahan selama 15 minggu di US Chart, berada di No. 64 (Billboard 200). Di
album ini mereka membuat lagu yang lebih komersil “Let It Go”. Di jepang album
ini dikenal dengan “Shadows Of War” yang dirilis pada 24 Maret 1986. Susunan
lagu di album ini juga berbeda, dan lagu “Ashes In The Sky” juga dikenal dengan “Shadows Of
War”.
Hurricane Eyes adalah album studio
ketujuh Loudness. Album ini dirilis pada 10 Agustus 1987 dengan lirik bahasa
Inggris. Versi bahasa Jepang kemudian dirilis hanya di jepang dengan Minoru
Niihara menyanyikan semua lirik dalam bahasa Jepang. Album ini diproduseri dan
diarsiteki oleh seorang produser yang terkenal, Eddie Kramer, yang telah
bekerja dengan Rolling Stones, Led Zeppelin, Jimi Hendrix dan Kiss, Lagu “So
Lonely”, adalah pengerjaan ulang dari “Ares Lament” dari album Disillusion
(1984), yang diproduseri oleh Andy Johns, produser terkenal lainnya. Ini adalah
album Loudness terakhir yang masuk di US Billboard 200 chart, yang bertahan
selama 4 minggu, mencapai No. 190. Mulai album ini band mulai kehilangan
dukungan dari penggemar Jepang, yang tidak menerima pengaruh sound glam metal
dari AS. Versi bahasa Inggris dan versi bahasa Jepang memiliki susunan lagu
yang berbeda. Di album ini terdapat dua orang bintang tamu dari band Giuffria,
yakni vokalis David Glen Eisley dan kibordis Greg Giuffria sebagai penyanyi
latar. Lagu-lagu di album ini atara lain : “S.D.I.”, “This Lonely Heart”, “InMy
Dreams”, “So Lonely”, dan enam lagu lainnya.
Setelah merilis Jealousy EP pada 1988,
penyanyi Minoru Niihara dipecat dari band, setelah saran produser Max Norman
bahwa vokalis yang berbicara bahasa Inggris dapat membantu terobosan band di
pasar Amerika. Vokalis Amerika yang terpilih adalah mantan vokalis Obsession,
Mike Vescera. Minoru Niihara tetap melanjutkan karir menyanyinya di Jepang
sebagai vokalis dari band-band netal: Ded Chaplin, Sly dan X.Y.Z.=A, disamping
merilis album solo.
Line-up baru Loudness merilis album
kedelapan Soldier of Fortune pada 17 September 1989 dan album ketiga dimana Max
Norman menjadi produser bersama Roger Probert (Fates Warning). Walaupun
memperoleh kritik yang baugus dan dukungan yang kuta oleh pihak label, album
ini gagal untuk masuk peringkat lagu di AS. Lagu-lagu di album ini antara lain
: “Soldier Of Fortune”, “You Shook Me”, Twenty Five Days From Home”, dan
lainnya. Album ini dibantu oleh kibordis Claude Schnell (Dio, Steelheart).
On The Prowl, adalah album kesembilan
Loudness yang diproduseri oleh Mark Dearnley. Di album iniu hanya terdapat 3
lagu baru sedangkan 8 lagu lainnya adalah pengerjaan ulang dari album-album
sebelumnya, dimana lirik bahasa Jepang yang ditulis oleh Minoru Niihara
dterjemahkan oleh Mike Vescera ke dalam bahasa Inggris. Lagu-lagu tersebut
adalah : “Never Again” (“Silent Sword”, dari single “Risky Woman”), “Deadly
Player” (“Lonely Player”, dari album Devil Soldier), “Take It Or Leave It”
(“Milky Way”, dari album Disillusion), “Girl” (“Girl”, dari album Devil
Soldier), “Long Distance” (“Long Distance Love”, dari Jealousy EP), “In The
Mirror” (“In The Mirror”, dari album The Law Of Devil’s Land), “Sleepless
Night” (“Sleepless Night”, dari album The Law Of Devil’s Land), dan “Find A
Way” (To Be Demon”, dari album The Birthday Eve). Melakukan tur yang ekstensif
dan mendapat dukungn yang kuat dari label, album ini tidak mendapat pengakuan
status band di AS dan, lebih parah, makin mengurangi penggemar Loudness di
Jepang. Setelah merilis single “Slap In The Face”, Mike Vescera keluar dari
band selama tur di Amerika pada 1991, untuk bergabung dengan Yngwie Malmsteen.
Dia digantikan oleh vokalis Ezo, Masaki Yamada untuk menyelesaikan tur.
Pergantian personil tidak mempengaruhi kesuksesan band, karena perubahan yang
mendadak pendengar Amerika akan sound agresif dan simple dari band-band grunge
dan alternative rock pada awal 90-an, secara tak langsung telah mematikan
perjalanan Loudness di Amerika, demikian juga karir dari berbagai band
beraliran glam dan heavy metal.
Setelah kembali ke Jepang, Masayoshi
Yamashita juga keluar dari band dan digantikan oleh pemain bass dari band X,
Taiji Sawada. Line-up ini memproduksi sendiri dan merilis album kesepuluh pada
10 Juni 1992, Loudness, mencapai No. 2 di Oricon Chart yang menjadi pencapaian
tertinggi mereka di peringkat album di Jepang dan pada 1993 album live “Once
and for All” dirilis. Sound dari album ini lebih agresif dan ritem menjadi
lebih cepat dibanding album-album sebelumnya. Fakta ini sebagai
diinterprestasikan sebagai reaksi dari composer dan produser Akira Takasaki
kepada kompromi yang dia terima dari manajer dan produser AS. Musik di album ini
juga lebih terasa kepada musik heavy metal tradisional, dimana musik mereka di
akhir 80-an lebih cenderung kepada glam-metal yang agak melodic. Lagu-lagu di
album ini antara lain : “Slaughter House”, “Waking The Dead”, “Black Widow”,
“Racing The Wind”, dan 6 lagu lain.
Pada 1993, band mengalami goncangan
besar, dengan keluarnya dua orang anggota sekaligus yakni Munetaka Higuchi,
yang akan menjadi dramer di band milik Minoru Niihara, Sly, dan Taiji Sawada,
yang membentuk band D.T.R. Akira Takasaki menjadi satu-satunya anggota asli.
Pada masa ini dia pergi ke India dan mempelajari agama Buddha, yang membuatnya
memperoleh motivasi untuk tidak membubarkan Loudness. Dia meyakinkan Masaki
Yamada untuk tetap sebagai penyanyi dan, dengan bantuannya, merekrut mantan
dramer Ezo, Hirotsugu Homma. Trio ini memproduksi album kesebelas Heavy Metal
Hippies dan merilisnya pada 21 Desember 1994. Album ini direkam dan di-mixing
oleh Chris Tsangarides (Judas Priest, Yngwie Malmsteen dll). Album ini berisi
perpaduan antara sound Loudness lama dan pengaruh grunge dan world music, dan
berisi lagu-lagu seperti “Howling Rain”, “Freedom”, “Eyes Of A Child”, “222”,
dan lainnya. Untuk melakukan tur, Akira melengkapi anggota dengan Naoto
Shibata, pemain bass dan pimpinan band heavy metal Jepang yang saat itu telah
bubar, Anthem.
Dengan formasi tersebut, pada 7 Juli
1997, Loudness merilis album mereka yang keduabelas, Ghetto Machine. Album ini
hanya dirilis di Jepang dan direkam di Fantasy Studios di Berkeley, California.
Hanya instrumental “Katmandu Fly” yang direkam pada tahun 1995 di ESP Guitars
rehearsal studio. Album ini berisi 11 buah lagu antara lain: “Ghetto Machine”,
“Slave”, Evil Ecstasy”, dan lainnya.
Pada 5 Agustus 1998, Loudness kembali
merilis album yang ketigabelas, Dragon, hanya di Jepang. Album ini terdiri dari
12 lagu antara lain : “9 Miles High”, “Dogshit”, “Wicked Witches”, dan 9 lagu
lainnya. Album ini direkam di TML Studios, Hayward, California, USA.
Pada 7 Juli 1999 Loudness merilis album
mereka yang keempat belas, Engine. Album ini berisi 13 lagu antara lain : “Soul
Tone”, “Bug Killer”, Black Biohazard”, “Twist Of Chain”, dan 9 lagu lainnya.
Ketiga album tersebut (Ghetto Machine,
Dragon, dan Engine) mempunyai sound yang berbeda dari rilisan band sebelumnya,
dengan komposisi karya Akira yang menjuruh kea rah groove metal dengan pengaruh
psychedelic dan etnik yang kuat. Ketukan bass dram ganda dari Homma member
perbedaan yang jelas dengan sound Loudness awal. Band melakukan tur regular di
Asia dank e Eropa, dimana mereka berpartisipasi di Festival Dynamo Open Air
edisi 1999.
Pada 2000, Yamada menyatakan
keinginannya untuk keluar dari Loudness dan berharap sebuah reuni dengan
line-up asli untuk memperingati ulang tahun band yang ke 20. Takasaki setuju
dengannya dan membubarkan Homma dan Shibata, meminta disaat bersamaan Higuchi,
Niihara dan Yamashita untuk bergabung kembali dengan band untuk acara tersebut.
Anggota band asli bersatu pada 2001, dan merilis album ke limabelas, Spiritual
Canoe, pada 7 Maret 2001 serta melakukan tur perayaan ulang tahun. Walaupun
hanya merupakan sebuah tur perayaan, popularitas reuni band di Negara Jepang
jadi meningkat dan band memutuskan untuk meneruskan aktifitas rekaman dan tur.
Pada 21 Nopember 2001, Loudness merilis
album keenambelas, Pandemonium yang berisi 11 lagu melalui label Columbia.
Pada 4 September 2002, Loudness merilis
album ke tujuhbelas, Biosphere, yang hanya beredar di Jepang via label Tokuma
Japan yang berisi 11 lagu.
Pada 7 April 2004, kembali Loudness
merilis album ke delapanbelas, Terror Hakuri, via label Tokuma Japan yang
berisi 11 lagu.
Pada 2005 Loudness merekam lagu tema
untuk game tarung K-1, Musashi berjudul “The Battleship Musashi”.
Racing, adalah album studio Loudness
yang ke sembilanbelas. Album ini dirilis di Jepang pada 2004. Pada 6 April
2005, band merilis versi bahasa Inggris, album berbahasa Inggris pertama sejak
1991. Edisi internasional dirilis pada 9 Agustus 2005, diedarkan olah label
Drakkar, dengan urutan lagu yang berbeda, sampul yang berbeda dan sedikit
perubahan pada produksi bagian solo gitar. Rilisan album internasional special
berisi lagu bonus yang terdapat pada album “Rockshocks” seperti pada sampul
80-an.
Pada 7 Desember 2006, Loudness merilis
album yang ke duapuluh, Breaking The Taboo, via label Tokuma Japan dan hanya
dirilis untuk pasar Jepang saja. Album ini berisi 12 lagu.
Metal Mad, adalah album ke duapuluh
satu yang dirilis oleh Loudness pada 20 Februari 2008 dan hanya dirilis di
Jepang via label Tokuma Japan. Pada April 2008, 2 bulan setelah perilisan album
tersebut, Loudness memutuskan untuk vacuum saat dramer Munetaka Higuchi
didiagnosa dengan kanker hati. Mereka bermain dengan Motley Crue pada Oktober
2008 di Stadion Tokto terbesar, Saitama Super Arena, dengan dramer sementara,
Kozo Suganuma (Fragile, Ded Chaplin) yang mengisi tempat Higuchi. Pada 30
Nopember 2008 Munetaka meninggal karena penyakitnya di rumah sakit di Osaka
pada usia 49. Pada Desember 2008, band mengeluarkan pernyataan di website
mereka tentang meningglanya teman tercinta mereka dan dramer asli band,
Munetaka Higuchi :
“Munetaka Higuchi meninggal karena
kanker hati di sebuah rumah sakit di Osaka pada pagi hari tanggal 30 Nopember
2008. Dengan ijin dari keluarganya, kami secara resmi mengabarkan kematiannya.
Kami sadar pengumuman ini datang terlambat dan kami mohon maaf karenanya. Atas
permintaannya dan pihak keluarga, penguburan akan dilakukan secara pribadi.
Untuk para wartawan dan penggemar, kami yakinkan bahwa kalan punya kesempatan
untuk mengucapkan perpisahan dengannya nanti. Selama delapan bulan terakhir
setelah dia didiagnosa denga kanker hati, dia telah keluar masuk rumah sakit
beberapa kali untuk perawatan. Selama masa-masa tersebut dia sangat positif dan
berusaha keras melawan penyakitnya itu. Dia punya keinginan kuat untuk kembali
ke panggung untuk bermain untuk para penggemar lagi. Kematiannya datang secara
tiba-tiba dan merupakan pukulan bagi kami. Dia menjalani hidupnya secara penuh
sebagai seorang dramer rock yang selalu member kami harapan dan impian. Hati
dan jiwanya untuk musik akan dikenang untuk masa-masa mendatang. Munetaka, kami
sangat berterima kasih atas kerja kerasmu dan kehidupanmu selama 49 tahun yang
kamu jalani bersama kami di dunia ini. Kami mengeskpresikan apresiasi kami
untuk belasungkawa yang kalian kirim ke sini untuk dia.”
Band mengkonfirmasi melalui Takasaki
bahwa setelah kehilangan dramer Munetaka Higuchi, mereka akan merekam album
studio terbaru (album ke 22) yang akan dirilis 27 Mei 2009 hanya di Jepang,
Album tersebut berjudul, The Everlasting. Materi baru berdasarkan track dram
yang telah direkam oleh Higuchi sebelum kematiannya.Album ini berisi 12 lagu.
Dan saat perilisan album ini, mereka juga memperkenalkan dramer baru bernama
Masayuki Suzuki, yang juga sudah mengisi track dram pada 1 lagu yang berjudul
“I Wonder” di album ini. Band melakukan tur pada 2009, membawakan hanya materi
dari 4 album pertama.
King Of Pain, adalah album studio ke
duapuluh tiga yang dirilis Loudness pada 19 Mei 2010 hanya di Jepang via label
Tokuma Japan Communications dan menandai debut penuh dari dramer Masayuki
Suzuki. Gitaris Akira Takasaki berkata bahwa album ini memfokuskan pada
Masayuki. Album ini mencapai peringkat 21 di Oricon Chart. Album ini
menunjukkan, menurut sebagian besar penggemar, kembali sound gitar dan bass ke
sound 80-an mereka. Album ini berisi 14 lagu. Tahun ini juga Loudness tampil di
festival Bang Your Head!!! Di Jerman dan melakukan tur ke Eropa. Loudness
kembali ke Amerika untuk tur ulang tahun mereka yang ke 30 pada Mei dan Juni
2011.
Pada 2010 mereka merekam “The Eternal
Soldier” untuk lagu tema “Mazinkaiser SKL, yang dirilis sebagai single pada
tahun tersebut.
Pada wawancara dengan Guitar World dan
di tayangkan di YouTube pada 11 Juli 2011, Akira Takasaki berkomentar bahwa
album King Of Pain kurang akan solo gitar dan speed. Dia mengatakan alasan
untuk ini adalah keinginan band untuk memperkenalkan dramer baru mereka
Masayuki Suzuki. Takasaki juga menyatakan bahwa album berikut akan “lebih
banyak speed, lebih agresif” dibanding King Of Pain.
Loudness merilis album studio yang ke
24, Eve To Dawn, pada 14 September 2011. Album ini mencapai peringkat 36 pada
Oricon Chart di Jepang. Akira Takasaki menggambarkan bahwa album ini lebih
agresif dibandingkan King Of Pain.
Album studio ke 25, 2012, dirilis pada
22 Agustus 2012 via label Tokuma Japan Communications. Album ini terdiri dari
12 lagu. Terdapat satu buah lagu yang didedikasikan untuk vokalis legendaris
Ronnie James Dio yakni : "The Voice of Metal (Song For RJD)".
Loudness merilis album studio ke 26
berjudul The Sun Will Rise Again pada 4 Juni 2014 via label Thunderball 667.
Loudness memainkan salh satu lagu dari album ini berjudul “Immortality” pada
Monsters Of Rock cruise 2014.
Anggota
- Akira Takasaki – guitar, backing vocals (1981–sekarang)
- Masayoshi Yamashita – bass, backing vocals (1981–1991, 2000–sekarang)
- Minoru Niihara – lead vocals (1981–1988, 2000–sekarang)
- Masayuki Suzuki – drums (2009–sekarang)
Mantan
Aggota
- Mike Vescera – lead vocals (1989–1991)
- Masaki Yamada – lead vocals (1991–2000)
- Taiji Sawada – bass, backing vocals (1992–1993)
- Hirotsugu Homma – drums (1994–2000)
- Naoto Shibata – bass, backing vocals (1994–2000)
- Munetaka Higuchi – drums (1981–1993, 2000–2008)
Diskografi
Album Studio
- The Birthday Eve (1981)
- Devil Soldier (1982)
- The Law of Devil's Land (1983)
- Disillusion (1984)
- Disillusion (1984) - English version
- Thunder in the East (1985) No. 74 (US)
- Shadows of War (1986)
- Lightning Strikes (1986) - U.S. Remix of Shadows of War No. 64 (US)
- Hurricane Eyes (1987) No. 190 (US)
- Hurricane Eyes (1987) - Japanese Version
- Soldier of Fortune (1989) No. 18 (JPN)
- On the Prowl (1991) No. 7 (JPN)
- Loudness (1992) No. 2 (JPN)
- Heavy Metal Hippies (1994) No. 29 (JPN)
- Ghetto Machine (1997) No. 65 (JPN)
- Dragon (1998) No. 49 (JPN)
- Engine (1999) No. 48 (JPN)
- Spiritual Canoe (2001) No. 20 (JPN)
- Pandemonium (2001) No. 27 (JPN)
- Biosphere (2002) No. 45 (JPN)
- Terror (2004) No. 88 (JPN)
- Racing (2004) No. 60 (JPN)
- Breaking the Taboo (2006) No. 129 (JPN)
- Metal Mad (2008) No. 51 (JPN)
- The Everlasting (2009) No. 42 (JPN)
- King of Pain (2010) No. 21 (JPN)
- Eve to Dawn (2011) No. 36 (JPN)
- 2012 (2012) No. 33 (JPN)
- The Sun Will Rise Again (2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar