Dilahirkan
dengan nama Patricia Lee Smith pada 30 Desember 1946 di Chicago, Illinois, AS.
Dia adalah sulung dari 4 orang anak dari Beverly Smith, seorang penyanyi jazz
yang berubah menjadi waitress, dan Grant Smith, seorang ahli mesin di Honeywell
plant. Setelah menghabiskan 4 tahun pertama dalam hidupnya di selatan Chicago,
keluarga Smith pindah ke Philadelphia pada 1950 dan kemudian ke Woodbury, New
Jersey, pada 1956, saat dia berusia 9 tahun.
Seorang gadis
remaja yang jangkung, berdandan ala geng dan agak aneh dengan mata kiri yang
sipit, penampilan Smith yang pemalu tidak memberikan ciri seorang calon bintang
rock. Namun, Smith mengatakan dia selalu mengetahui bahwa dia ditakdirkan untuk
menjadi terkenal. “Saat aku masih anak-anak, aku selalu tahu bahwa aku memiliki
sesuatu yang khusus dalam diriku,” dia mengenang. “Maksudku, aku tidak
atraktif, aku bukan orang yang pandai berbicara, aku tidak terlalu pintar di sekolah.
Aku bukan sesuatu yang untuk ditampilkan kepada dunia aku bukan sesuatu yang
spesial, tapi aku memiliki harapan tinggi tiap waktu. Aku memiliki semangat
yang hebat untuk tetap berlanjut… aku seorang anak yang bahagia, karena aku
memiliki perasaan bahwa aku akan melampaui badan fisikku… aku tahu itu.”
Saat masih
kecil, Smith juga mengalami kebingungan jenis kelamin. Dianggap sebagai tomboy,
dia enggan melakukan aktifitias yang “girly” dan malahan bergabung dengan
teman-teman prianya. Badannya yang tinggi, ramping dan maskulin tidak
menguatkan citra kewanitaan yang ada di sekitarnya. Hal itu tidak lama hingga
guru seni sekolahnya menunjukkannya gambar wanita oleh artis hebat dunia yang
membuatnya peduli dengan badannya sendiri.
“Seni
benar-benar merubahku,” Smith mengingat. “Aku menemukan Modigliani, aku
mengenal periode biru Picasso, dan kupikir, ‘Lihat ini, ini adalah para master
yang hebat, dan para wanitanya dibuat seperti aku.’ Aku mulai merobek
gambar-gambar itu dari buku dan membawanya pulang untuk berpose di depan
cermin.”
Smith
bersekolah di Deptford High School, sebuah SMA yang menggabungkan semua ras,
dimana dia mengingat dia berteman dan berkencan dengan teman sekelasnya yang
berkulit hitam. Saat di SMA, Smith juga membangun ketertarikan dalam musik dan
penampilan. Dia jatuh cinta dengan musik John Coltrane, Little Richard dan the
Rolling Stones dan tampil di banyak pentas dan musik sekolah.
Setelah lulus
dari SMA pada 1964, Smith bekerja di pabrik mainan-singkat tapi mendapat
pengalaman yang mengerikan yang digambarkan Smith dalam single pertamanya,
“Piss Factory.” Kemudian di musim gugur, dia mendaftar di Glassboro State
Teachers College-kini dikenal sebagai Rowan University-dengan maksud menjadi
guru seni SMA, tapi dia tidak lulus secara akademis dan bidang seni tidak
sesuai dengan administrator sekolah. Maka pada 1967, dengan aspirasi tinggi
ingin menjadi seorang artis, Smith
pindah ke New York City dan bekerja di sebuah toko buku di Manhattan.
Smith
berhubungan dengan fotografer muda bernama Robert Mapplethorpe, dan walaupun
hubungan romantis mereka berakhir saat Smith mengetahui dia adalah seorang
homoseksual, Smith dan Mapplethorpe tetap berteman dekat dan menjadi rekan
artistic selama bertahun-tahun ke depan.
Memilih
menampilkan puisi sebagai media artistiknya, Smith melakukan pembacaannya di
depan umum pada 10 Februari 1971, di St. Mark’s Church di the Bowery. Pembacaan
itu, yang kini menjadi legendaris, dengan iringan gitar dari Lenny Kaye,
memperkenalkan Smith sebagai calon sosok di siklus seni New York. Kemudian di
tahun itu, dia makin menaikkan profilnya dengan ikut menulis dan membintangi
dengan Sam Shepard di pentas semiotobigrafinya, Cowboy Mouth.
Pada beberapa
tahun berikutnya, Smith mendedikasikan dirinya dalam penulisan. Pada 1972, dia
menerbitkan buku puisi pertamanya, Seventh Heaven, memperoleh tanggapan yang
hangat tapi terjual sedikit. Dua koleksi berikutnya, Early Morning Dream (1972)
dan Witt (1973), menerima sanjungan tinggi. Di saat yang sama, Smith juga
menulis jurnalisme musik untuk majalah seperti Creem dan Rolling Stone.
Smith, yang
sebelumya bereksperimen dengan memberi puisinya dengan musik, mulai lebih
mengeksplorasi rock and roll sebagai media untuk puisi liriknya. Pada 1974, dia
membentuk sebuah band dan merekam single “Piss Factory,” kini secara luas
dianggap lagu “punk” sejati pertama, yang mendapatkannya pengikut yang besar
dan fanatik. Tahun berikutnya, setelah Bob Dylan mengakui kredibiltas
mainstreamnya dengan menghadiri salah satu konser Smith, Smith akhirnya
mendapatkan kesepakatan rekaman dengann Arista Records.
Album debut
Smith tahun 1975, Horses, menampilkan single ikonik “Gloria” dan “Land of a
Thousand Dances,” adalah kesuksesan besar dan kritis karena liriknya yang
berenergi dan berperasaan dan berisi kata-kata yang berima. Album punk rock
awal yang berpengaruh, Horses dimasukkan dalam daftar the bestalbums of all
time.
Aksi
panggungnya menggunakan nama the Patti Smith Group untuk memberikan kredit
kepada bandnya-Lenny Kaye (gitar), Ivan Kral (bass), Jay Dee Daugherty (drum)
dan Richard Sohl (piano)-Smith merilis album keduanya, Radio Ethiopia, pada
1976. The Patti Smith Group kemudian menerima terobosan komersil dengan album
ketiganya, Easter (1978), dengan single “Because the Night,” yang ditulis
bersama oleh Smith dan Bruce Springsteen.
Album keempat
Smith, Wave, tahun 1979, menerima tanggapan hangat dan penjualan lumayan. Pada
saat dia merilis Wave, Smith menjalin cinta dengan gitaris MC5 Fred “Sonic”
Smith, dan pasangan itu menikah pada 1980. Untuk 17 tahun berikutnya, Smith
menghilang dari sorotan publik, mengabdikan dirinya pada kehidupan biasa dan
membesarkan 2 orang anak. Dia hanya merilis satu album pada waktu ini, Dream of
Life tahun 1988, sebuah kolaborasi dengan suaminya. Album ini adalah kekecewaan
komersil meskipun menampilkan salah satu single ikonik Smith, “People Have the
Power.”
Saat Fred
“Sonic” Smith meninggal karena serangan jantung pada 1994-yang terakhir dari
rangkaian banyak teman dan kolaborator Smith yang meninggal dalam putaran yang
cepat-akhirnya membuat Patti Smith untuk menaikkan kembali karir musiknya. Dia
mendapatkan pengakuan atas kembalinya dengan albumnya tahun 1996, Gone Again,
yang menampilkan single “Summer Cannibals” dan “Wicked Messenger.”
Sejak itu, Smith
menjadi sosok produktif dalam skena musik rock dengan album-albumnya Peace and
Noise (1997), Gung Ho (2000) dan Trampin’ (2004), yang semuanya sangat
disanjung oleh para kritkus musik, membuktikan kemampuan Smith untuk membentuk
ulang musiknya untuk berbicara ke generasi baru penggemar rock. Albumnya di
tahun 2007, Twelve menampilkan gaya Smith yang membawakan lagu-lagu rock
klasik, antara lain “Gimme Shelter,” “Changing of the Guards” dan “Smells Like
Teen Spirit.” Smith menindaklanjutinya dengan, Banga (2012), yang mendapatkan
pengakuan kritis, membuktikan bahwa setelah 35 tahun bermusik dan 1 album, dia
masih berevolusi.
Salah satu
pelopor musik punk rock, sebuah jejak luar biasa yang mendefinisikan perannya
sebagai female rock star, seorang penyair yang melepaskan bakat penulisan
liriknya dengan suara gitar yang bertenaga, Patti Smith berdiri sebagai sosok
hebat dalam sejarah rock and roll. Setelah 4 dekade, Smith menemukan motivasi
berikutnya untuk menulis dan membuat musik dalam kehidupannya yang singkat dari
orang yang dicintainya dan keperluan anak-anaknya.
“Orang-orang
yang telah pergi semuanya percaya padaku dan anak-anakku memerlukan diriku,
maka itulah alasan besar untuk tetap berlanjut, menjalani kehidupan itu hebat,”
dia berkata. “Ini sulit tapi hebat dan setiap hari adalah sesuatu yang baru,
hal-hal yang indah terungkap. Apakah itu buku baru, atau langit itu indah, atau
bulan purnama, atau kalian bertemu teman baru-hidup itu menarik.”
Pada tahun
2010, Patti Smith menerbitkan memoirnya yang mendapat pengakuan, Just Kids,
yang memberikan para pembaca pendekatan pribadi ke dalam masa mudanya sebagai
“artis yang kelaparan” dan hubungan dekatnya dengan Mapplethorpe selama akhir
1960an dan 70an di New York City. Karya itu menjadi New York Times bestseller
dan menerima National Book Award. Pada 2015, Showtime Networks mengumumkan akan
membuat seri terbatas berdasarkan Kids. Smith juga merilis buku lainnya tahun
itu, M Train, sebuah memoir yang mencampurkan filosofi seni dan koneksi dengan
perjalanan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar