Laman

Selasa, 29 Desember 2015

PATTI SMITH




Dilahirkan dengan nama Patricia Lee Smith pada 30 Desember 1946 di Chicago, Illinois, AS. Dia adalah sulung dari 4 orang anak dari Beverly Smith, seorang penyanyi jazz yang berubah menjadi waitress, dan Grant Smith, seorang ahli mesin di Honeywell plant. Setelah menghabiskan 4 tahun pertama dalam hidupnya di selatan Chicago, keluarga Smith pindah ke Philadelphia pada 1950 dan kemudian ke Woodbury, New Jersey, pada 1956, saat dia berusia 9 tahun.


Seorang gadis remaja yang jangkung, berdandan ala geng dan agak aneh dengan mata kiri yang sipit, penampilan Smith yang pemalu tidak memberikan ciri seorang calon bintang rock. Namun, Smith mengatakan dia selalu mengetahui bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi terkenal. “Saat aku masih anak-anak, aku selalu tahu bahwa aku memiliki sesuatu yang khusus dalam diriku,” dia mengenang. “Maksudku, aku tidak atraktif, aku bukan orang yang pandai berbicara, aku tidak terlalu pintar di sekolah. Aku bukan sesuatu yang untuk ditampilkan kepada dunia aku bukan sesuatu yang spesial, tapi aku memiliki harapan tinggi tiap waktu. Aku memiliki semangat yang hebat untuk tetap berlanjut… aku seorang anak yang bahagia, karena aku memiliki perasaan bahwa aku akan melampaui badan fisikku… aku tahu itu.”



Saat masih kecil, Smith juga mengalami kebingungan jenis kelamin. Dianggap sebagai tomboy, dia enggan melakukan aktifitias yang “girly” dan malahan bergabung dengan teman-teman prianya. Badannya yang tinggi, ramping dan maskulin tidak menguatkan citra kewanitaan yang ada di sekitarnya. Hal itu tidak lama hingga guru seni sekolahnya menunjukkannya gambar wanita oleh artis hebat dunia yang membuatnya peduli dengan badannya sendiri.

“Seni benar-benar merubahku,” Smith mengingat. “Aku menemukan Modigliani, aku mengenal periode biru Picasso, dan kupikir, ‘Lihat ini, ini adalah para master yang hebat, dan para wanitanya dibuat seperti aku.’ Aku mulai merobek gambar-gambar itu dari buku dan membawanya pulang untuk berpose di depan cermin.”

Smith bersekolah di Deptford High School, sebuah SMA yang menggabungkan semua ras, dimana dia mengingat dia berteman dan berkencan dengan teman sekelasnya yang berkulit hitam. Saat di SMA, Smith juga membangun ketertarikan dalam musik dan penampilan. Dia jatuh cinta dengan musik John Coltrane, Little Richard dan the Rolling Stones dan tampil di banyak pentas dan musik sekolah.

Setelah lulus dari SMA pada 1964, Smith bekerja di pabrik mainan-singkat tapi mendapat pengalaman yang mengerikan yang digambarkan Smith dalam single pertamanya, “Piss Factory.” Kemudian di musim gugur, dia mendaftar di Glassboro State Teachers College-kini dikenal sebagai Rowan University-dengan maksud menjadi guru seni SMA, tapi dia tidak lulus secara akademis dan bidang seni tidak sesuai dengan administrator sekolah. Maka pada 1967, dengan aspirasi tinggi ingin  menjadi seorang artis, Smith pindah ke New York City dan bekerja di sebuah toko buku di Manhattan.

Smith berhubungan dengan fotografer muda bernama Robert Mapplethorpe, dan walaupun hubungan romantis mereka berakhir saat Smith mengetahui dia adalah seorang homoseksual, Smith dan Mapplethorpe tetap berteman dekat dan menjadi rekan artistic selama bertahun-tahun ke depan.


Memilih menampilkan puisi sebagai media artistiknya, Smith melakukan pembacaannya di depan umum pada 10 Februari 1971, di St. Mark’s Church di the Bowery. Pembacaan itu, yang kini menjadi legendaris, dengan iringan gitar dari Lenny Kaye, memperkenalkan Smith sebagai calon sosok di siklus seni New York. Kemudian di tahun itu, dia makin menaikkan profilnya dengan ikut menulis dan membintangi dengan Sam Shepard di pentas semiotobigrafinya, Cowboy Mouth.

Pada beberapa tahun berikutnya, Smith mendedikasikan dirinya dalam penulisan. Pada 1972, dia menerbitkan buku puisi pertamanya, Seventh Heaven, memperoleh tanggapan yang hangat tapi terjual sedikit. Dua koleksi berikutnya, Early Morning Dream (1972) dan Witt (1973), menerima sanjungan tinggi. Di saat yang sama, Smith juga menulis jurnalisme musik untuk majalah seperti Creem dan Rolling Stone.

Smith, yang sebelumya bereksperimen dengan memberi puisinya dengan musik, mulai lebih mengeksplorasi rock and roll sebagai media untuk puisi liriknya. Pada 1974, dia membentuk sebuah band dan merekam single “Piss Factory,” kini secara luas dianggap lagu “punk” sejati pertama, yang mendapatkannya pengikut yang besar dan fanatik. Tahun berikutnya, setelah Bob Dylan mengakui kredibiltas mainstreamnya dengan menghadiri salah satu konser Smith, Smith akhirnya mendapatkan kesepakatan rekaman dengann Arista Records.

Album debut Smith tahun 1975, Horses, menampilkan single ikonik “Gloria” dan “Land of a Thousand Dances,” adalah kesuksesan besar dan kritis karena liriknya yang berenergi dan berperasaan dan berisi kata-kata yang berima. Album punk rock awal yang berpengaruh, Horses dimasukkan dalam daftar the bestalbums of all time.

Aksi panggungnya menggunakan nama the Patti Smith Group untuk memberikan kredit kepada bandnya-Lenny Kaye (gitar), Ivan Kral (bass), Jay Dee Daugherty (drum) dan Richard Sohl (piano)-Smith merilis album keduanya, Radio Ethiopia, pada 1976. The Patti Smith Group kemudian menerima terobosan komersil dengan album ketiganya, Easter (1978), dengan single “Because the Night,” yang ditulis bersama oleh Smith dan Bruce Springsteen.


Album keempat Smith, Wave, tahun 1979, menerima tanggapan hangat dan penjualan lumayan. Pada saat dia merilis Wave, Smith menjalin cinta dengan gitaris MC5 Fred “Sonic” Smith, dan pasangan itu menikah pada 1980. Untuk 17 tahun berikutnya, Smith menghilang dari sorotan publik, mengabdikan dirinya pada kehidupan biasa dan membesarkan 2 orang anak. Dia hanya merilis satu album pada waktu ini, Dream of Life tahun 1988, sebuah kolaborasi dengan suaminya. Album ini adalah kekecewaan komersil meskipun menampilkan salah satu single ikonik Smith, “People Have the Power.”

Saat Fred “Sonic” Smith meninggal karena serangan jantung pada 1994-yang terakhir dari rangkaian banyak teman dan kolaborator Smith yang meninggal dalam putaran yang cepat-akhirnya membuat Patti Smith untuk menaikkan kembali karir musiknya. Dia mendapatkan pengakuan atas kembalinya dengan albumnya tahun 1996, Gone Again, yang menampilkan single “Summer Cannibals” dan “Wicked Messenger.”

Sejak itu, Smith menjadi sosok produktif dalam skena musik rock dengan album-albumnya Peace and Noise (1997), Gung Ho (2000) dan Trampin’ (2004), yang semuanya sangat disanjung oleh para kritkus musik, membuktikan kemampuan Smith untuk membentuk ulang musiknya untuk berbicara ke generasi baru penggemar rock. Albumnya di tahun 2007, Twelve menampilkan gaya Smith yang membawakan lagu-lagu rock klasik, antara lain “Gimme Shelter,” “Changing of the Guards” dan “Smells Like Teen Spirit.” Smith menindaklanjutinya dengan, Banga (2012), yang mendapatkan pengakuan kritis, membuktikan bahwa setelah 35 tahun bermusik dan 1 album, dia masih berevolusi.

Salah satu pelopor musik punk rock, sebuah jejak luar biasa yang mendefinisikan perannya sebagai female rock star, seorang penyair yang melepaskan bakat penulisan liriknya dengan suara gitar yang bertenaga, Patti Smith berdiri sebagai sosok hebat dalam sejarah rock and roll. Setelah 4 dekade, Smith menemukan motivasi berikutnya untuk menulis dan membuat musik dalam kehidupannya yang singkat dari orang yang dicintainya dan keperluan anak-anaknya.

“Orang-orang yang telah pergi semuanya percaya padaku dan anak-anakku memerlukan diriku, maka itulah alasan besar untuk tetap berlanjut, menjalani kehidupan itu hebat,” dia berkata. “Ini sulit tapi hebat dan setiap hari adalah sesuatu yang baru, hal-hal yang indah terungkap. Apakah itu buku baru, atau langit itu indah, atau bulan purnama, atau kalian bertemu teman baru-hidup itu menarik.”

Pada tahun 2010, Patti Smith menerbitkan memoirnya yang mendapat pengakuan, Just Kids, yang memberikan para pembaca pendekatan pribadi ke dalam masa mudanya sebagai “artis yang kelaparan” dan hubungan dekatnya dengan Mapplethorpe selama akhir 1960an dan 70an di New York City. Karya itu menjadi New York Times bestseller dan menerima National Book Award. Pada 2015, Showtime Networks mengumumkan akan membuat seri terbatas berdasarkan Kids. Smith juga merilis buku lainnya tahun itu, M Train, sebuah memoir yang mencampurkan filosofi seni dan koneksi dengan perjalanan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...