Laman

Selasa, 23 Februari 2016

TODD LA TORRE "Singer of QUEENSRYCHE"




Dilahirkan pada 19 Februari 1974 dan besar di St. Petersburg, Florida dalam sebuah keluarga musical. Ibunya membawa Todd ke konser-konser jazz dan R&B dari David Sanborn, Spyro Gyra, Lee Ritenour, George Benson dan Al Jarreau, sedangkan ayahnya mengenalkannya kepada musik-musik dari Earl Klugh, Steely Dan dan Billy Joel.


La Torre memperoleh drum set pertamanyan pada usia tujuh tahun. Pada usia 10 tahun, ibunya memberi Todd sebuah gitar klasik, dan dia mulai mengambil pelajaran gitar. Saat dia berusia 13 tahun, ayahnya memberi Todd drum kit, dan sejak berusia 14 tahun, dia terlibat di kanca musik lokal Tampa, Florida sebagai anggota dari band Seminole High School dan sebagai seorang drummer dengan band rock lokal, memainkan ratusan pertunjukan. Dia juga memainkan beberapa pertunjukan sebagai seorang gitaris listrik. Membawakan lagunya sendiri terbatas hanya dua pertunjukan, dimana dia menyanyi dan memainkan gitar. Pada saat itu, dia merekam lagunya sendiri, memainkan gitar, drum, bass dan vokal sendiri. La Torre selalu menganggap gitar lebih sebagai alat untuk menulis lagu baginya.

Setelah lulus, La Tore membiayai hidupnya pada awal 1990an sebagai musisi penuh waktu sebagai drummer untuk beberapa band di seputaran Tampa Bay club, antara lain di kota Bradenton dan Sarasota. Band itu memainkan hard rock dan heavy metal, tapi beberapa juga meng-cover musik dari band-band pop rock seperti Matchbox Twenty dan Natalia Imbruglia. Dia telah merekam sebuah album dengan salah satu band-band ini.

La Torre suka menyanyi, dan walaupun dia biasanya menyanyikan vokal latar, dia tidak cukup percaya diri tentang menyanyi sebagai vokalis utama. Dia bertahan sebagai seorang drummer selama 24 tahun, dan berkata bahwa: “impian saya adalah selalu menjadi seorang drummer rock yang terkenal”. Karir menyanyinya dimulai saat dia menjadi vokalis utama untuk Crismon Glory pada usia 35 tahun, dan kemudian untuk Queensryche. Namun, pada tahun 2013, dia berkata: “Saya masih merasa seperti seorang drummer yang suka menyanyi”.


La Torre adalah penyanyi utama untuk band metal asal Florida, Crimson Glory dari akhir tahun 2010 hingga awal tahun 2013. Pada tahun 2009, La Torre memulai sebuah band tribute Iron Maiden. Tapi kemudian dia disarankan kepada gitaris Crimson Glory Jon Drenning oleh teman bersama mereka, gitaris Matt La Porte (Circle II Circle, Jon Oliva’s Pain). La Torre pertama manggung dengan band sebagai vokalis tamu di ProgPower X pada 12 September 2009, dan secara resmi diumumkan oleh band sebagai penyanyi dan frontmanmereka pada bulan Mei 2010, menggantikan Wade Black. Walaupun dia tidak pernah ingin menjadi frontman sebuah band, “hal itu terjadi begitu saja”. Pemunculan resmi pertamanya dengan Crimson Glory adalah pada 30 Oktober 2010 di the Pathfiner Metal Fest di Marietta, Georgia.

Pada Nopember 2011, diumumkan band tengah mengerjakan sebuah album baru dengan La Torre. Namun, pada Februari 2013, La Torre mengumumkan dia telah berpisah dengan Crimson Glory karena ketidak-aktifan band. La Torre menjelaskan: “Kami memiliki momentum yang hebat dan kami bekerja dalam sebuah media waktu yang penting dalam dimana rekaman baru harus telah direkam dan dirilis untuk mendapatkan sebagian besar dampak yang diinginkan band. Sayangnya, rekaman itu tidak pernah diwujudkan meskipun saya berusaha sebaik-baiknya, (dan) saya belum menghubungi untuk menulis lagu dengan Crimson Glory selama lebih dari 6 bulan.” Meskipun dia frustrasi, La Torre tetap menganggap Crimson Glory menjadi “katalis yang mengekspos sata kepada dunia sebagai seorang vokalis yang dikenal.”

Walaupun La Torre meninggalkan Crimson Glory saat keterlibatannya dengan band progressive metal Queensryche meningkat, dia menyangkal berkenaan dengan keputusan akhirnya:


“Saya dapat menunjukan pada anda sebuah email dari tahun sebelumnya kepada Michael Wilton (gitaris Queensryche), mengatakan saya siap untuk berhenti dari band. Saya memiliki email untuk rekan-rekan seband saya mengatakan ‘apa yang sedang terjadi? Saya tidak mendengar kabar dari siapapun.’ Kami bersiap untuk menulis rekaman ini dan hal-hal mulai terhenti. Ini seperti saya adalah kuda pacuan yang terkunci dalam kandang. Saya seperti ingin berlari. Queensryche mengijinkan saya untuk hal itu dan ini membuat saya merasa baik. Orang-orang di Queensryche tidak pernah mengatakan pada saya, hey, anada harus memutuskan disini. Mereka tidak memaksa saya untuk itu. Mereka berkata, “Jika anda pikir bisa mengatur untuk melakukan keduanya, baiklah.” Saya berkata pada mereka Crimson tidak sering melakukan tur dan saya ingin menyelesaikan rekaman yang kami mulai buat, dan saya ingin melakukan hal itu. Dan berusaha jujur pada anda, ini tidak ada hubungannya dengan Queensryche (tapi) jika semua orang tidak bekerja sama untuk tujuan yang sama, kemudian sesuatu harus berubah, dan itu sebabnya saya berhenti.”

La Torre dan gitaris Queensryche Michael Wilton bertemu di meja pesta makan malam pribadi Seymour Duncan selama NAMM Show pada Januari 2012, dimana La Torre pertama kali salah mengira Wilton untuk Eric Peterson dari Testament, menanyakan padanya untuk sebuah pertunjukan yang dimainkan Peterson pada malam sebelumnya di the Grove. Setelah Wilton memberi La Torre pandangan dengan teka teki, La Torre menyadarai dengan siapa dia berbicara, menjadi penggemar lama Queensryche. Mereka akhirnya berbicara selama berjam-jam pada makan malam itu, menemukan mereka memiliki kesamaan rasa tertarik dalam gaya musik, dan berdiskusi kemungkinan rekaman vokal pada lagu-lagu yang sebelumnya belum dirilis oleh Wilton untuk acara olah raga tv dan soundtrack. Wilton mengirimkan La Torre empat buah demo via email, dan walaupun dia mengharapkan sesuatu kembali dari La Torre sekitar 4 minggu, La Torre mengirimkan kembali demo pertama dengan lirik dan melodi setelah hanya 3 hari. Wilton senang dengan apa yang dia terima. Pada titik itu, La Torre belum berpikir tentang sebuah karir dengan Queensryche. Dia berkata: “Suatu hal yang dimaksudkan sebagai hal lain karena saya benar-benar berfokus dan berdedikasi dengan Crimson Glory dan kami menulis sebuah album, yang berlangsung selamanya dan tidak pernah selesai. Itu adalah sebuah proses yang sangat lambat.”

Karena penyanyi dan frontman Queensryche Geoff Tate tengah mengerjakan album solonya dan sebuah tur untuk mendukungnya, gitaris Queensrcyche Wilton, bassis Eddie Jackson dan drummer Scott Rockenfield mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan mereka sendiri dengan bermain di komposisi  band yang berbeda. Wilton menjelaskan bahwa: “Aslinya ini dimaksudkan sebagai proyek sampingan, karena kami diberi tahu oleh manajemen kami bahwa kami tidak akan melakukan apapun untuk tahun depan maka, kami harus bertahan hidup.” Mereka memutuskan untuk tampil di bawah nama Rising West (namanya diambil dari lirik album Queensryche, The Warning). Untuk frontman Rising West, Wilton merekomendasikan La Torre kepada rekan-rekan sebandnya. La Torre ditanya jika dia tahu lagu-lagu Queensryche, dan mengetahui bahwa dia sangat paham dengan album-album lama Queensryche. Wilton mengatakan tentang latihan dengan La Torre: “kami membawakan 18 hingga 20 lagu dan semua orang sangat kagum dengan profesionalitas, keahlian musisi dan suara Todd.” Saat La Torre tidak kenal dengan lagu-lagu album Promised Land dan mereka hanya memiliki waktu terbatas untuk menyiapkan pertunjukan, band berfokus pada materi dari EP Queensryche hingga Empire, yang secara umum dianggap sebagai rilisan terberat band, dan menurut La Torre: adalah lagu-lagu dan periode waktu yang paling mempresentasikan sound inti yang menjadi sajian Queensryche”. Rising West menampilkan dua buah pertunjukan yang laris di Hard Rock CafĂ©, Seattle pada 8 dan 9 Juni 2012.

Pada saat La Torre tampil dengan Rising West, perbedaan antara Tate dan rekan-rekan sebandnya dalam Queensryche membuat Tate dikelurakan dari band pada 25 Juni 2012. Beberapa minggu kemudian, Tate dan istrinya Susan melayangkan tuntutan hokum terhadap Rockenfield, Wilton dan Jackson, mengklaim Tate secara tidak legal dipecat dari band. Hakim membuat sebuah keputusan sementara bahwa kedua belah pihak boleh menggunakan nama Queensryche hingga keputudan akhir atau penetapan yang memutuskan pihak mana yang akhirnya akan diberikan hak, setelah dimana Tate memulai bandnya sendiri. Terungkapa pada public pada 28 April 2014 bahwa Rockenfield, Wilton dan Jackson diberi hak secara eksklusif kepada merk dagang Queensryche, secara resmi membuat La Torre sebagai penyanyi dari Queensryche untuk menggantikan Tate.

Walaupun La Torre bermain dengan band sebagai Rising West, dia secara pribadi tidak mengetahui informasi berkenaan tensi dalam band pada saat itu. Meskipun dia dianggap berkarir dengan Queensryche pada titik itu, di saat bersamaan berfokus pada Crimson Glory pada saat itu: (Rising West) adalah cara untuk keluar dan memainkan lagu-lagu yang belum mereka mainkan dan berharap dapat menghasilkan pendapatan tambahan hingga Queensryche kembali beraksi.” Namun, Queensryche berdebat cara mereka untuk berlanjut. Menurut La Torre, mempekerjakan dia secara sementara adalah sebuah “evolusi alami”, dan dia diumumkan sebagai penyanyi pengganti band pada waktu yang sama, hal itu diumumkan secara luas bahwa mereka telah berpisah dengan Tate, berlanjut dibawah nama Queensryche. Dengan rasa hormat, dia merasa bahwa dia adalah kandidat yang tepat karena Tate telah menginspirasinya, mengatakan: “banyak orang yang menyanyikan nada yang tinggi dan mungkin lebih bersih dan dapat melakukannya sedikit lebih bagus dengan cara itu, tapi saya pikir bahwa rasa dan nuansa yang selalu diketahui sebagai Geoff (Tate), adalah sesuatu yang saya tangkap pada usia yang masih sangat muda. Dan saya pikir karakteristik itu adalah jenis yang membedakan seseorang dari menjadi dapat mencapai nada yang tinggi, dan seseorang yang dapat secara nyata menjual lagu sebagai seorang vokalis.”

La Torre secara aktif terlibat dengan penulisan lagu untuk albumself-title yang dirilis pada tahun 2013 dengan menulis mayoritas lirik, beberapa melodi, dan beberapa bagian drum dan gitar. Dia lebih berorientasi pada musik yag lebih berat, tapi menemukan bahwa penting untuk menyeimbangkannya dengan musik yang “bernafas” dan terbangun hingga klimaks. Drumer Queensryche Rockenfield menyebut La Torre “fantastic drummer”, dan berkata bahwa beberapa bagian drum yang diasarankan La Torre “sangat bagus dan saya mempertahankannya dan menterjemahkan mereka menjadi apa yang saya kerjakan”. La Torre saat ini berfokus menjadi penyanyi dan frontman band, tapi dia dan Rockenfield telah berdiskusi kemungkinan juga untuk menggabungkan permainan drumnya di pertunjukan panggung bersama Rockenfield, dan bergantian memainkan drum mereka. Gitaris Queensryche Parker Lundgren melihat La Torre sebagai sebuah alasan band menjadi lebih berorientasi pada penggemar, mengatakan: (La Torre) akan membalas setial email atau pesan Facebook atau apapun yang dia dapat, bahkan orang yang mengkritiknya. Dia akan selalu mencoba menulis kembali mengatakan, ‘saya tahu dari mana anda berasal…’ Dia selalu sangat kerena kepada siapa saja. Sejauh melakukan jumpa dengan penggemar dan membalas mereka dengan email dan sangat peduli, banyak hal yang berubah saat Todd (La Torre) berada di band.”

Dari semua anggota dalam versi Queensryche-nya, La Torre menjadi paling terdepab tentang pandangannya pada band yang dibentuk Tate saat menunggu keputusan akhir atau penetapan, mengatakan: saya sangat merasa bahwa saya satu-satu versi Queensryche, meskipun ada band lain diluar sana melakukan tur. Saya masih memiliki rasa hormat yang lengkap untuk Geoff (Tate) sebagai seorang vokalis (dan) dia memiliki musisi-musisi yang hebat yang menemani dia, tapi untuk menyebutnya Queensrcyhe saya rasa itu sedikit tidak adil.” La Torre mengatakan rekan sebandnya yang lain untuk memilih jalan tertinggi dan memelihara tingkat profesionalitas, walaupun “mereka bisa melempar cukup lumpur untuk membangun sebuah sebuah Coliseum jika mereka ingin, tapi mereka ingin, dan mereka tidak harus”. La Torre melihat tata sampul dari album versi Tate, Frequency Unknown, yang memperlihatkan sebuah tinju dan singkatan “F.U.”, sebagai tuisan dibawah ikat pinggang, dan merasa itu pengurangan kredibilitas dan rasa hormat pada nama dan merk Queensryche, karena Queensryche selalu lebih terhormat dan intelijen.

Lebih jauh, dia tidak mengakuinya sebagai album Queensryche, karena “orang yang bermain di rekaman bukan orang yang anda lihat di panggung dan bukan orang yang menulis lagu.” Kemudian, dia menemukan bahwa album self-title yang dirilis dengan versinya “adalah secara lengkap menunjukkan dan perwakilan dari orang-orang di band yang saya mainkan adalah dalam Queensryche asli, karena album itu bersuara seperti itu.

Pada tahun 2009, La Torre dan Matt LaPorte menulis lagu bersama “The Welcome Experience”, yang sejauh ini hanya dirilis dalam bentuk demo, dan belum dikerjakan lebih jauh karena keterbatasan waktu dan kematian LaPorte pada tahun 2011. Disamping menyarankannya ke Crimson Glory, LaPorte juga mengenalkan La Torre pada Jon Oliva (Savatage, Trans-Siberian Orchestra), yang mengundang La Torre untuk menyanyikan vokal latar dan memainkan hammered dulcimer pada album Jon Oliva tahun 2010, Festival.

Pada tahun 2010, La Torre berpartisipasi pada proyek musik the Rockstar Superstar Project. Sebuah acara musik yang diciptakan secara resmi memiliki nama kembar Rock Star dan Super Star. La Torre berkotribusi pada trek “Do It For You”, yang juga menampilkan Mark Slaughter pada vokal latar dan Bruce Kulick pada gitar.

Pada 2012 dan 2013, La Torre juga menulis materi untuk album solo pertamanya, yang dilaporkan menyertakan pemunculan tamu dari artis-artis lainnya.

La Torre didukung oleh Merida Guitars.

Pada tahun 2014, La Torre berkolaboasi dengan mantan gitaris Megadeth, Glen Drover pada sebuah single berjudul “Discordia”.

Suara dan gaya menyanyi La Torre telah dibandingkan dengan Geoff Tate di tahun 1980an dan awal 90an. Berkomentar pada posisinya di Queensryche, dia mengatakan: Saya selalu mencoba menghormati apa yang telah dilakukan (Tate) secara vokal. Dia adalah inspirasi besar, dan saya mencoba untuk mempresentasikan (Queensryche) kepada kemampuan terbaik saya, tapi saya juga, meletakkan sedikit ciri saya, yang sedikit tajam dan tipis di saat yang sama. Dan, saya mencoba menjadi otentik tapi menjadi saya pada saat yang sama. Dia juga menganggap Tate sebagai seorang artis legendaris, yang membentuk “a certain unique defined sound that was very influential to me”. Dia menyebut Rob Halford, Ronnie James Dio, Geoff Tate, Bruce Dickinson dan Jeff Scott sebagai contoh terhebatnya sebagai vokalis tenor, sedangkan dia juga menyukai melakukan growl dan menyanyi lebaih berat dalam gaya Chuck Billy dan Phil Anselmo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...