Dilahirkan
pada 19 Februari 1974 dan besar di St. Petersburg, Florida dalam sebuah keluarga
musical. Ibunya membawa Todd ke konser-konser jazz dan R&B dari David
Sanborn, Spyro Gyra, Lee Ritenour, George Benson dan Al Jarreau, sedangkan
ayahnya mengenalkannya kepada musik-musik dari Earl Klugh, Steely Dan dan Billy
Joel.
La Torre
memperoleh drum set pertamanyan pada usia tujuh tahun. Pada usia 10 tahun,
ibunya memberi Todd sebuah gitar klasik, dan dia mulai mengambil pelajaran
gitar. Saat dia berusia 13 tahun, ayahnya memberi Todd drum kit, dan sejak
berusia 14 tahun, dia terlibat di kanca musik lokal Tampa, Florida sebagai
anggota dari band Seminole High School dan sebagai seorang drummer dengan band
rock lokal, memainkan ratusan pertunjukan. Dia juga memainkan beberapa
pertunjukan sebagai seorang gitaris listrik. Membawakan lagunya sendiri terbatas
hanya dua pertunjukan, dimana dia menyanyi dan memainkan gitar. Pada saat itu,
dia merekam lagunya sendiri, memainkan gitar, drum, bass dan vokal sendiri. La
Torre selalu menganggap gitar lebih sebagai alat untuk menulis lagu baginya.
Setelah lulus,
La Tore membiayai hidupnya pada awal 1990an sebagai musisi penuh waktu sebagai
drummer untuk beberapa band di seputaran Tampa Bay club, antara lain di kota
Bradenton dan Sarasota. Band itu memainkan hard rock dan heavy metal, tapi
beberapa juga meng-cover musik dari band-band pop rock seperti Matchbox Twenty
dan Natalia Imbruglia. Dia telah merekam sebuah album dengan salah satu
band-band ini.
La Torre suka
menyanyi, dan walaupun dia biasanya menyanyikan vokal latar, dia tidak cukup
percaya diri tentang menyanyi sebagai vokalis utama. Dia bertahan sebagai
seorang drummer selama 24 tahun, dan berkata bahwa: “impian saya adalah selalu
menjadi seorang drummer rock yang terkenal”. Karir menyanyinya dimulai saat dia
menjadi vokalis utama untuk Crismon Glory pada usia 35 tahun, dan kemudian
untuk Queensryche. Namun, pada tahun 2013, dia berkata: “Saya masih merasa
seperti seorang drummer yang suka menyanyi”.
La Torre
adalah penyanyi utama untuk band metal asal Florida, Crimson Glory dari akhir
tahun 2010 hingga awal tahun 2013. Pada tahun 2009, La Torre memulai sebuah
band tribute Iron Maiden. Tapi kemudian dia disarankan kepada gitaris Crimson
Glory Jon Drenning oleh teman bersama mereka, gitaris Matt La Porte (Circle II
Circle, Jon Oliva’s Pain). La Torre pertama manggung dengan band sebagai
vokalis tamu di ProgPower X pada 12 September 2009, dan secara resmi diumumkan
oleh band sebagai penyanyi dan frontmanmereka pada bulan Mei 2010, menggantikan
Wade Black. Walaupun dia tidak pernah ingin menjadi frontman sebuah band, “hal
itu terjadi begitu saja”. Pemunculan resmi pertamanya dengan Crimson Glory
adalah pada 30 Oktober 2010 di the Pathfiner Metal Fest di Marietta, Georgia.
Pada Nopember
2011, diumumkan band tengah mengerjakan sebuah album baru dengan La Torre.
Namun, pada Februari 2013, La Torre mengumumkan dia telah berpisah dengan
Crimson Glory karena ketidak-aktifan band. La Torre menjelaskan: “Kami memiliki
momentum yang hebat dan kami bekerja dalam sebuah media waktu yang penting dalam
dimana rekaman baru harus telah direkam dan dirilis untuk mendapatkan sebagian
besar dampak yang diinginkan band. Sayangnya, rekaman itu tidak pernah
diwujudkan meskipun saya berusaha sebaik-baiknya, (dan) saya belum menghubungi
untuk menulis lagu dengan Crimson Glory selama lebih dari 6 bulan.” Meskipun
dia frustrasi, La Torre tetap menganggap Crimson Glory menjadi “katalis yang
mengekspos sata kepada dunia sebagai seorang vokalis yang dikenal.”
Walaupun La
Torre meninggalkan Crimson Glory saat keterlibatannya dengan band progressive
metal Queensryche meningkat, dia menyangkal berkenaan dengan keputusan
akhirnya:
“Saya dapat
menunjukan pada anda sebuah email dari tahun sebelumnya kepada Michael Wilton
(gitaris Queensryche), mengatakan saya siap untuk berhenti dari band. Saya
memiliki email untuk rekan-rekan seband saya mengatakan ‘apa yang sedang
terjadi? Saya tidak mendengar kabar dari siapapun.’ Kami bersiap untuk menulis
rekaman ini dan hal-hal mulai terhenti. Ini seperti saya adalah kuda pacuan
yang terkunci dalam kandang. Saya seperti ingin berlari. Queensryche
mengijinkan saya untuk hal itu dan ini membuat saya merasa baik. Orang-orang di
Queensryche tidak pernah mengatakan pada saya, hey, anada harus memutuskan
disini. Mereka tidak memaksa saya untuk itu. Mereka berkata, “Jika anda pikir
bisa mengatur untuk melakukan keduanya, baiklah.” Saya berkata pada mereka
Crimson tidak sering melakukan tur dan saya ingin menyelesaikan rekaman yang
kami mulai buat, dan saya ingin melakukan hal itu. Dan berusaha jujur pada
anda, ini tidak ada hubungannya dengan Queensryche (tapi) jika semua orang
tidak bekerja sama untuk tujuan yang sama, kemudian sesuatu harus berubah, dan
itu sebabnya saya berhenti.”
La Torre dan
gitaris Queensryche Michael Wilton bertemu di meja pesta makan malam pribadi
Seymour Duncan selama NAMM Show pada Januari 2012, dimana La Torre pertama kali
salah mengira Wilton untuk Eric Peterson dari Testament, menanyakan padanya
untuk sebuah pertunjukan yang dimainkan Peterson pada malam sebelumnya di the
Grove. Setelah Wilton memberi La Torre pandangan dengan teka teki, La Torre
menyadarai dengan siapa dia berbicara, menjadi penggemar lama Queensryche.
Mereka akhirnya berbicara selama berjam-jam pada makan malam itu, menemukan
mereka memiliki kesamaan rasa tertarik dalam gaya musik, dan berdiskusi
kemungkinan rekaman vokal pada lagu-lagu yang sebelumnya belum dirilis oleh
Wilton untuk acara olah raga tv dan soundtrack. Wilton mengirimkan La Torre
empat buah demo via email, dan walaupun dia mengharapkan sesuatu kembali dari
La Torre sekitar 4 minggu, La Torre mengirimkan kembali demo pertama dengan
lirik dan melodi setelah hanya 3 hari. Wilton senang dengan apa yang dia
terima. Pada titik itu, La Torre belum berpikir tentang sebuah karir dengan
Queensryche. Dia berkata: “Suatu hal yang dimaksudkan sebagai hal lain karena
saya benar-benar berfokus dan berdedikasi dengan Crimson Glory dan kami menulis
sebuah album, yang berlangsung selamanya dan tidak pernah selesai. Itu adalah
sebuah proses yang sangat lambat.”
Karena penyanyi
dan frontman Queensryche Geoff Tate tengah mengerjakan album solonya dan sebuah
tur untuk mendukungnya, gitaris Queensrcyche Wilton, bassis Eddie Jackson dan
drummer Scott Rockenfield mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan
mereka sendiri dengan bermain di komposisi
band yang berbeda. Wilton menjelaskan bahwa: “Aslinya ini dimaksudkan
sebagai proyek sampingan, karena kami diberi tahu oleh manajemen kami bahwa
kami tidak akan melakukan apapun untuk tahun depan maka, kami harus bertahan
hidup.” Mereka memutuskan untuk tampil di bawah nama Rising West (namanya
diambil dari lirik album Queensryche, The Warning). Untuk frontman Rising West,
Wilton merekomendasikan La Torre kepada rekan-rekan sebandnya. La Torre ditanya
jika dia tahu lagu-lagu Queensryche, dan mengetahui bahwa dia sangat paham
dengan album-album lama Queensryche. Wilton mengatakan tentang latihan dengan
La Torre: “kami membawakan 18 hingga 20 lagu dan semua orang sangat kagum
dengan profesionalitas, keahlian musisi dan suara Todd.” Saat La Torre tidak
kenal dengan lagu-lagu album Promised Land dan mereka hanya memiliki waktu
terbatas untuk menyiapkan pertunjukan, band berfokus pada materi dari EP
Queensryche hingga Empire, yang secara umum dianggap sebagai rilisan terberat
band, dan menurut La Torre: adalah lagu-lagu dan periode waktu yang paling
mempresentasikan sound inti yang menjadi sajian Queensryche”. Rising West
menampilkan dua buah pertunjukan yang laris di Hard Rock Café, Seattle pada 8
dan 9 Juni 2012.
Pada saat La
Torre tampil dengan Rising West, perbedaan antara Tate dan rekan-rekan
sebandnya dalam Queensryche membuat Tate dikelurakan dari band pada 25 Juni
2012. Beberapa minggu kemudian, Tate dan istrinya Susan melayangkan tuntutan
hokum terhadap Rockenfield, Wilton dan Jackson, mengklaim Tate secara tidak
legal dipecat dari band. Hakim membuat sebuah keputusan sementara bahwa kedua
belah pihak boleh menggunakan nama Queensryche hingga keputudan akhir atau
penetapan yang memutuskan pihak mana yang akhirnya akan diberikan hak, setelah
dimana Tate memulai bandnya sendiri. Terungkapa pada public pada 28 April 2014
bahwa Rockenfield, Wilton dan Jackson diberi hak secara eksklusif kepada merk
dagang Queensryche, secara resmi membuat La Torre sebagai penyanyi dari
Queensryche untuk menggantikan Tate.
Walaupun La
Torre bermain dengan band sebagai Rising West, dia secara pribadi tidak
mengetahui informasi berkenaan tensi dalam band pada saat itu. Meskipun dia
dianggap berkarir dengan Queensryche pada titik itu, di saat bersamaan berfokus
pada Crimson Glory pada saat itu: (Rising West) adalah cara untuk keluar dan
memainkan lagu-lagu yang belum mereka mainkan dan berharap dapat menghasilkan
pendapatan tambahan hingga Queensryche kembali beraksi.” Namun, Queensryche
berdebat cara mereka untuk berlanjut. Menurut La Torre, mempekerjakan dia
secara sementara adalah sebuah “evolusi alami”, dan dia diumumkan sebagai
penyanyi pengganti band pada waktu yang sama, hal itu diumumkan secara luas
bahwa mereka telah berpisah dengan Tate, berlanjut dibawah nama Queensryche.
Dengan rasa hormat, dia merasa bahwa dia adalah kandidat yang tepat karena Tate
telah menginspirasinya, mengatakan: “banyak orang yang menyanyikan nada yang
tinggi dan mungkin lebih bersih dan dapat melakukannya sedikit lebih bagus
dengan cara itu, tapi saya pikir bahwa rasa dan nuansa yang selalu diketahui
sebagai Geoff (Tate), adalah sesuatu yang saya tangkap pada usia yang masih
sangat muda. Dan saya pikir karakteristik itu adalah jenis yang membedakan
seseorang dari menjadi dapat mencapai nada yang tinggi, dan seseorang yang
dapat secara nyata menjual lagu sebagai seorang vokalis.”
La Torre
secara aktif terlibat dengan penulisan lagu untuk albumself-title yang dirilis
pada tahun 2013 dengan menulis mayoritas lirik, beberapa melodi, dan beberapa
bagian drum dan gitar. Dia lebih berorientasi pada musik yag lebih berat, tapi
menemukan bahwa penting untuk menyeimbangkannya dengan musik yang “bernafas”
dan terbangun hingga klimaks. Drumer Queensryche Rockenfield menyebut La Torre
“fantastic drummer”, dan berkata bahwa beberapa bagian drum yang diasarankan La
Torre “sangat bagus dan saya mempertahankannya dan menterjemahkan mereka
menjadi apa yang saya kerjakan”. La Torre saat ini berfokus menjadi penyanyi
dan frontman band, tapi dia dan Rockenfield telah berdiskusi kemungkinan juga
untuk menggabungkan permainan drumnya di pertunjukan panggung bersama
Rockenfield, dan bergantian memainkan drum mereka. Gitaris Queensryche Parker
Lundgren melihat La Torre sebagai sebuah alasan band menjadi lebih berorientasi
pada penggemar, mengatakan: (La Torre) akan membalas setial email atau pesan
Facebook atau apapun yang dia dapat, bahkan orang yang mengkritiknya. Dia akan
selalu mencoba menulis kembali mengatakan, ‘saya tahu dari mana anda berasal…’
Dia selalu sangat kerena kepada siapa saja. Sejauh melakukan jumpa dengan
penggemar dan membalas mereka dengan email dan sangat peduli, banyak hal yang
berubah saat Todd (La Torre) berada di band.”
Dari semua
anggota dalam versi Queensryche-nya, La Torre menjadi paling terdepab tentang
pandangannya pada band yang dibentuk Tate saat menunggu keputusan akhir atau
penetapan, mengatakan: saya sangat merasa bahwa saya satu-satu versi
Queensryche, meskipun ada band lain diluar sana melakukan tur. Saya masih memiliki
rasa hormat yang lengkap untuk Geoff (Tate) sebagai seorang vokalis (dan) dia
memiliki musisi-musisi yang hebat yang menemani dia, tapi untuk menyebutnya
Queensrcyhe saya rasa itu sedikit tidak adil.” La Torre mengatakan rekan
sebandnya yang lain untuk memilih jalan tertinggi dan memelihara tingkat
profesionalitas, walaupun “mereka bisa melempar cukup lumpur untuk membangun
sebuah sebuah Coliseum jika mereka ingin, tapi mereka ingin, dan mereka tidak
harus”. La Torre melihat tata sampul dari album versi Tate, Frequency Unknown,
yang memperlihatkan sebuah tinju dan singkatan “F.U.”, sebagai tuisan dibawah
ikat pinggang, dan merasa itu pengurangan kredibilitas dan rasa hormat pada
nama dan merk Queensryche, karena Queensryche selalu lebih terhormat dan intelijen.
Lebih jauh,
dia tidak mengakuinya sebagai album Queensryche, karena “orang yang bermain di
rekaman bukan orang yang anda lihat di panggung dan bukan orang yang menulis
lagu.” Kemudian, dia menemukan bahwa album self-title yang dirilis dengan versinya
“adalah secara lengkap menunjukkan dan perwakilan dari orang-orang di band yang
saya mainkan adalah dalam Queensryche asli, karena album itu bersuara seperti
itu.
Pada tahun
2009, La Torre dan Matt LaPorte menulis lagu bersama “The Welcome Experience”,
yang sejauh ini hanya dirilis dalam bentuk demo, dan belum dikerjakan lebih
jauh karena keterbatasan waktu dan kematian LaPorte pada tahun 2011. Disamping
menyarankannya ke Crimson Glory, LaPorte juga mengenalkan La Torre pada Jon
Oliva (Savatage, Trans-Siberian Orchestra), yang mengundang La Torre untuk
menyanyikan vokal latar dan memainkan hammered dulcimer pada album Jon Oliva
tahun 2010, Festival.
Pada tahun
2010, La Torre berpartisipasi pada proyek musik the Rockstar Superstar Project.
Sebuah acara musik yang diciptakan secara resmi memiliki nama kembar Rock Star
dan Super Star. La Torre berkotribusi pada trek “Do It For You”, yang juga
menampilkan Mark Slaughter pada vokal latar dan Bruce Kulick pada gitar.
Pada 2012 dan
2013, La Torre juga menulis materi untuk album solo pertamanya, yang dilaporkan
menyertakan pemunculan tamu dari artis-artis lainnya.
La Torre
didukung oleh Merida Guitars.
Pada tahun
2014, La Torre berkolaboasi dengan mantan gitaris Megadeth, Glen Drover pada
sebuah single berjudul “Discordia”.
Suara dan
gaya menyanyi La Torre telah dibandingkan dengan Geoff Tate di tahun 1980an dan
awal 90an. Berkomentar pada posisinya di Queensryche, dia mengatakan: Saya
selalu mencoba menghormati apa yang telah dilakukan (Tate) secara vokal. Dia
adalah inspirasi besar, dan saya mencoba untuk mempresentasikan (Queensryche)
kepada kemampuan terbaik saya, tapi saya juga, meletakkan sedikit ciri saya,
yang sedikit tajam dan tipis di saat yang sama. Dan, saya mencoba menjadi
otentik tapi menjadi saya pada saat yang sama. Dia juga menganggap Tate sebagai
seorang artis legendaris, yang membentuk “a certain unique defined sound that
was very influential to me”. Dia menyebut Rob Halford, Ronnie James Dio, Geoff
Tate, Bruce Dickinson dan Jeff Scott sebagai contoh terhebatnya sebagai vokalis
tenor, sedangkan dia juga menyukai melakukan growl dan menyanyi lebaih berat
dalam gaya Chuck Billy dan Phil Anselmo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar