Laman

Senin, 15 Februari 2016

HENRY ROLLINS




Dilahirkan dengan nama Henry Lawrebce Garfield di Washington, D.C., pada 13 Februari 1961, Henry Rollins dianggap sebagai ikon punk rock untuk karyanya dengan Black Flag dan the Rollins Band. Dia juga seorang penulis dan actor berpengalaman. Tumbuh di Washington, D.C., ibu Rollins, Iris Garfield, bekerja untuk pemerintah AS di departemen kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan. Ayahnya, Paul Garfield, adalah seorang ahli ekonomi. Saat ia masih sangat muda, orangtua Rollins bercerai, dan kemudian dia dibesarkan oleh ibunya.

Ibu Rollins mengajarkannya cara membaca sebelum dia masuk sekolah. Ketertarikan pada kata yang tercetak ini berlanjut pada tahun-tahun sekolahnya. Seperti yang ia jelaskan, “Di sekolah, saya tidak benar-benar mempelajari matematika atau sains tapi saya suka literatur.” Beberapa pengaruh awalnya adalah penulis John Steinbeck, Truman Capote dan Ernest Hemingway.

Secara musikal, Rollins tumbuh dengan mendengarkan beragam musik. Dia, melalui ibunya, mengenal komposisi klasik dan karya para legenda jazz Miles davis dan John Coltrane, juga para pesohor rock klasik seperti the Doors. Dengan temannya, Ian Mackaye, Rollins memulai membangun sensibilitas musiknya sendiri saat remaja. Dia mendatangi pertunjukan oleh the Clash dan the Ramones, yang membuatnya suka akan punk.

Rollins tengah bekerja di sebuah toko es krim saat dia mendapatkan titik terang pertamanya. Pada sebuah pertunjukan Black Flag di New York, dia melompat ke panggung dan menyanyikan sebuah lagu dengan band itu. Penampilan mendadak ini membawa pada sebuah tawaran untuk Rollins untuk menjadi penyanyi utama grup. Dia segera berhenti bekerja dari toko es krim dan tampil dengan Black Flag.


Dari 1981 hingga ’86, Rollins memantapkan dirinya sebagai sosok hard-core punk terkemuka. Dia terkenal dengan gayanya yang berenergi tinggi yang menyanyinya yang agresif. Berada di Black Flag juga bisa menjadi merusak. Selama pembuatan rekaman pertamanya dengan grup, Damaged, Rollins menjelaskan pada The New York Times, ‘Kami bangkrut dan saling menyalahkan, tapi setiap lagu yang kami tulis adalah peringkat pertama.” Dia juga membantu menulis lagu untuk album-album Black Flag berikutnya seperti My War (1984), Slip It In (1984) dan In My Head (1985). Album live tahun 1986 Who’s Got the 10/12? Membuktikan sebagai rekaman terakhir grup. Rollins kemudian mengumpulkan pengalaman turnya dengan Black Flag dalam buku Get In The Van.

Saat dengan Black Flag, Rollins memumlai karirnya sebagai juru bicara artis. Beberapa penampilannya muncul pada album tahun 1984 Black Flag, Family Man. Dia kemudian mendirikan perusahaan penerbitan dan rekaman sendiri, 2.13.61, untuk menghasilkan buku dan sebuah album karyanya sendiri, juga materi lagu yang diciptakan oleh artis lainnya.

Setelah bubarnya Black Flag, Rollins melanjutkan membuat musik dramatis. Dia menikmati tingkat kesuksesan komersil yang tinggi dengan the Rollins Band pada 1990an. “Liar,” mungkin salah satu lagu Rollins yang terkenal, ditampilkan pada album Weight tahun 1994. Video untuk lagu itu mendapatkan penayangan rutin di MTV.


Selain melakukan rekaman dan manggung dengan grupnya, Rollins mulai mengembangkan diri ke dalam akting, muncul di Johnny Mnemonic (1995) dengan Keanu Reeves dan Heat (1995) dengan Al Pacino. Dia juga tetap melakukan tugas sebagai juru bicara, yang direkam dan dirilis selama tahunan. Dia memenangkan sebuah Grammy Award for best spoken album pada tahun 1994 untuk perekaman memorinya, Get In The Van.

Rollins menjadi pembawa acara tv untuk resume ekstensifnya pada tahun 2006 dengan The Henry Rollins Show. Pada acara itu, dia mewawancarai beragam tamu, dari William Shatner hingga Marilyn Manson hingga John Waters. Saat acara ini berakhir pada 2007, Rollins menjadi pembawa acara di sebuah acara stasiun radio publik California. Dia meluncurkan seri dokumenternya sendiri, 10 Things You Don’t Know About, pada 2013, mengupas beberapa topik seperti pembunuhan tak terpecahkan dan presidensial.


Sebagai seorang penulis, Rollins telah berkontribusi pada beberapa penerbit seperti Vanity Fair dan LA Weekly. Dia tetap melakukan tur secara ekstensif dengan penampilan pidatonya, antara lain muncul di Claremont Folk Festival pada 2013, Rollins juga kembali ke akting dari waktu ke weaktu. Pada tahun 2009 dia kembali berperan pada drama geng sepeda motor Sons ofAnarchy, dan menjadi tamu pada beberapa acara seperti Hawaii Five-O. Rollins juga meminjamkan suara khasnya pada acara animasi seperti The Legend of Korra.

Tidak mengendurkan semangatnya dalam beraktifitas, Rollins tetap atif pada banyak kegiatan dengan perusahaan penerbitan dan label rekamannya, juga dengan pekerjaannya sebagai seorang penulis dan musisi. Seperti yang dia jelaskan kepada Billboard, “Saya tidak memiliki sejumlah pekerjaan lain yang dilakukan-tidak memiliki pacar, tidak memiliki istri, tidak memiliki kacanduan pada hal lainnya. Saya memiliki banyak ambisi, saya memiliki banyak dendam, banyak rasa amarah …yang keluar, semoga, dengan cara yang keren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...