Dilahirkan
dengan nama Michael Franklin Wilton pada 23 Februari 1962 di San Fransisco,
California, juga dikenal sebagai The Whip, untuk kecepatan tangannya “whip”
disekitar fretboard gitar.
Keluarganya
pindah ke Seattle, Washington saat dia berusia 6 tahun. Ayahnya membawa Wilton
ke konser-konser dari usia dini dan memperkenalkan Wilton kepada banyak gaya
musik, terutama jazz, antara lain John McLaughlin, Larry Coryell dan Al Di
Meola, tapi juga kepada musik rock seperti Led Zeppelin, The Allman Brothers
Band, dan Eric Clapton. Pada usia 8 tahun, dia mulai memainkan gitar bass,
mempelajari lagu-lagu oleh band dari koleksi ayahnya, seperti The Beatles, Jimi
Hendrix, The Rolling Stones dan Bob Dylan. Pada usia 13 tahun, dia juga
memperoleh gitar akustik dengan senar nilon dari bibinya dan seketika
menggunakan speaker ayahnya. Dia meyakinkan ayahnya untuk memberinya Fender
Bassman dan dan kabinet speaker yang diwarisi Wilton dari seorang pamannya yang
meninggal karena kecelakaan motor.
Saat bersekolah
di SMP dan Interlake High School, Wilton mulai mengeksplorasi dunia gitar lebih
jauh dengan mendengarkan musik hard rock dan heavy metal seperti Judas Priest,
UFO, Iron Maiden, Van Halen, dan Deep Purple, dan dia mulai berlatih secara
serius, untuk 2 jam per hari. Dia merubah ketetapan hatinya tentang bermain
bass, dan malahan memilih untuk bermain gitar. Pada usia 16 tahun, guru
gitarnya mengatakan, bahwa Wilton “whipped on the guitar”, dimana dia
mendapatkan nama julukan “Whip”. Dia membeli tiruan Les Paul dan sebuah
fuzzbox, dan bergabung dengan beberapa band garasi dengan teman-teman
sekolahnya, seperti Joker, yang dibentuk pada 1978. Pada 1979, anak baru Chris
DeGarmo secara singkat menjadi bagian band ini. Pada akhir tahun sekolah
1979-1980, mereka dibubarkan.
Setelah SMA,
Wilton belajar si Cornish Institute of Allied Arts di Seattle (kini dikenal
sebagai Cornish College of the Arts), dimana dia mempelajari antara lain teori
musik, improvisai jazz, musik gamelan dan musik klasik (piano dan gitar). Ini
adalah langkah besar dalam hidupnya saat dia mulai mengapresiasi musik yang
lebih entik dan improvisasional, yang kemudian memberinya pengaruh sebagai
musisi progressive rock. Setelah belajar selama 1,5 tahun, dia kehabisan uang,
tapi pada saat ini, dia telah bertemu bass gitaris Eddie Jackson dan drummer
Scott Rockenfield. Pada 1980, Wilton dan Rockenfield telah mendirikan sebuah
band bernama Cross+Fire, dimana DeGarmo dan Jackson bergabung tak lama
kemudian. Kuartet ini mulai bermain di pesta-pesta, dengan pada saat itu mereka
menamakan diri mereka The Mob. Pada akhir musim panas 1982, Geoff Tate masuk
sebagai vokalis untuk merekam sebuah demo 4 lagu. Band merubah namanya menjadi
Queensryche, dan demo itu dirilis pada 1983 sebagai EP Queensryche.
Wilton tetap
menjadi gitaris di Queensryche hingga kini. Setelah DeGarmo meninggalkan
Queensryche pada tahun 1998, Wilton mulai memainkan sebagaina besar lagu yang
sebelumnya menampilkan DeGarmo memainkan solo utama secara live, antara lain
“Silent Lucidity”, “The Mission”, “En Force”, “I Am I”, “Take Hold of the
Flame”, “Best I Can”, “The Killing Words”, “Bridge”, “The Lady Wore Black” dan
“Anybody Listening?”. Queensryche pertama kali membawa Kelly Gray sebagai
gitaris, yang digantikan pada tahun 2002 oleh Mike Stone, dan pada Februari
2009 oleh Parker Lundgre, awalnya sebagai gitaris tur tapi terutama sebagai
gitaris ritem hanya melakukan solo gitar dual pada lagu-lagu seperti “Neue
Regel” dan “London”. Setelah tur band untuk album American Soldier tahun 2009,
Wilton mengambil alih semua solo.
Pada tahun
2002, Wilton memulai sebuah band sampingan mantan gitaris Alice N’ Chains dan
vokalis MySister’s Machine Nick Pollock, bernama Soulbender. Mereka merilis
satu album pada 2004 melalui Rat Pak Records, setelah itu mereka melakukan
berbagai pertunjukan di seputaran Nortwest. Soulbender kemudian melakukan
hiatus panjang. Sebuah album baru, Soulbender 2, dirilis pada 2014, dengan rencana
tur pada 2015.
Pada 2010,
Wilton merilis single “Coming for You” dengan proyek hard rocknya Wratched
Head, yang ditujukan untuk para penggemar Queensryche, “yang telinganya yang
telah lama merindukan sekali lagi untuk diisi dengan sound klasik, melodik dan
kadang menghantui ‘tahun-tahun awal’”. Pada 2012, dia melanjutkan membuat musik
dengan Wratched Head.
Wilton adalah
seorang penggemar berat olahraga dan kolektor gitar. Di SMA, dia dikenal
sebagai atlit bintang dalam football, baseball dan basketball dibandingkan
seorang musisi. Dia satu diantara sekian banyak dalam tim baseball muda
all-star yang melakukan tur sepanjang Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar