Laman

Kamis, 11 Agustus 2016

IAN ANDERSON




Lahir pada 10 Agustus 1947 di Dunfermline, Fife, Skotlandia, dengan nama Ian Scott Anderson. Dia merupakan penyanyi, penulis lagu dan multi-instrumentalis yang dikenal sebagai vokalis utama, pemain flute dan akustik gitaris band Jethro Tull. Dia memainkan beberapa alat musik lainnya antara lain kibor, bass, bouzuki, balalaika, saksofon, harmonika dan berbagai alat tiup. Karir solonya diumulai pada 1983 dengan album Walk into Light dan sejak itu dia menghasilkan 5 album lainnya, termasuk kelanjutan album Jethro Tull, Thick as a Brick (1972) pada 2012, dengan judul Thick as a Brick 2.

Ian merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayahnya, James Anderson, mengelola RSA Boiler Fluid Company di East Port, Dunfermline, Fife, Skotlandia. Ian menghabiskkan masa kenak-kanaknya pertama kali di Edinburgh, Skotlandia. Dia terpengaruh oleh rekaman big band dan jazz ayahnya dan musik rock yang berkembang saat itu, walau kecewa dengan gaya "show biz" bintang rock Amerika awal seperti Elvis Presley.


Keluarganya pindah ke Blackpool, Lancashire, Inggris, pada 1959, dimana dia menerima pendidikan tradisional di Blackpool Grammar School. Dalam sebuah wawancara 2011, Andersoan mengatakan bahw dia diminta untuk meninggalkan Grammar School karena menolah menjalani hukuman keras (masih diberlakukan pada saat itu) karena beberapa masalah serius. Dia mempelajari seni di Blackpool College of Art pada 1964 hingga 1966 saat tinggal di St. Annes.

Saat masih remaja, Anderson bekerja sebagai seorang asisten penjualan di department store Lewis di Blackpool, kemudian seagai penjaga sebuah tempat penjualan surat kabar.

Pada 1963, dia membentuk The Blades dengan teman-teman sekolahnya: Barriemore Barlow (drum), John Evan (kibord), Jeffrey Hammond (bass) dan Michael Stephens (gitar). Ini adalah sebuah band soul dan blues, dengan Anderson pada vokal dan harmonica – dia belum memainkan flute. Mereka memainkan pertunjukan pertama mereka di Holy Trinity Church Hall di North Shore.

Pada akhir 1967, Anderson masih melakukan pekerjaan hariannya, sebut saja membersihkan di Ritz Cinema di Luton, termasuk toilet, di pagi hari, “yang membuat saya bekerja separuh hari” dia mengatakannya di wawancara berikutnya.

Pada saat ini Anderson meninggalkan ambisinya untuk bermain gitar listrik, terutama karena dia merasa dia tidakn pernah bisa “sebagus Eric Clapton”. Yang yang dia katakana dalam pembukaan untuk video Live at the Isle of Wight, dia menukar gitar listriknya untuk sebuah flute, setelah beberapa minggu berlatih, dia menemukan dia bisa memainkan secara baik dalam gaya rock dan blues. Menurut catatan untuk album pertama Tull, This Was (1968), dia memainkan flute itu hanya beberapa bulan saat album direkam. Latihan gitarnya sama sekali tidak terbuang percuma, saat dia terus memainkan gitar akustik, menggunakannya sebagai alat musik melodik dan ritmis. Saat karirnya berkembang, dia menambahkan soprano saxophone, mandolin, kibord, dan alat musik lainnya dalam musiknya.

Kecenderungannya untuk berdiri dengan satun kaki saat memainkan flute terjadi karena sebuah kecelakaan, saat dia ingin berdiri dengan satu kaki saat memainkan harmonica, memegang tiang mikrofon sebagai keseimbangan. Anderson dikenal untuk memainkan flute dengan satu kaki miliknya, dan dikenal sebagai “deranged flamingo”. Ciri ini ada di banyak sampul album Jethro Tull. Selama masa yang lama di Marquee Club, seorang wartawan menggambarkannya, secara salah, sebagai berdiri pada satu kaki untuk memainkan flute. Dia memutuskan untuk meninggalkan reputasi itu, walaupun dengan beberapa kesulitan. Usaha pertamanya terlihat di pemunculan film The Rolling Stones Rock and Roll Circus (1968) dari Jethro Tull. Ini dituliskan dalam catatan untuk Thick as a Brick dalam sebuah kalimat tentang “the one-legged pop flautist, Ian Anderson.”

Anderson sudah berniat untuk memulai karir solo pada 1980, saat Jethro Tull menjalani hiatus, terutama karena kematian John Glascock. Album yang dia tulis dengan niat ini (album A) memiliki partisipiasi dari Martin Barred an Dave Pegg. Chrysalis menyarankan merilis album ini dengan nama Jethro Tull – dari pembubaran band sementara. Album solo resmi pertamanya adalah Walk Into Light, pada 1983, dimana Peter-John Vettese memainkan peran penting dalam arah eleltronik musik band.

Pada 1990an dia mulai menulis dengan flute bamboo sederhana. Dia menggunakan teknik seperti over-blowing dan hole-shading untuk menghasilkan teknik note-slurring dan ekspresif dengan alt musik sederhana ini. Pada 1995, Andersonn merilis album solo keduanya, Divinities: Twelve Dances with God, sebuah karya instrumental dari duabelas musik flute berbagai tema dengan motif underlying. Album ini direkam dengan pemain kibord Jethro Tull Andrew Giddings dan  musisi orkestra. Anderson merilis dua album solo berisi lagu lagi, The Secret Language of Birds pada 2000 dan Rupi’s Dance pada 2003. Pada 2003, Anderson merekam sebuah komposisi berjudul “Griminelli’s Lament”, untuk menghormati temannya, pemain flute Italia Andrea Griminelli.

Pada 2011, dengan berakhirnya tur Jethro Tull, dan pertanyaan dari temannya, Derek Shulman (whatever happened to Gerald Bostock?), Anderson mulai membuat sebuah kelanjutan untuk Thick as a Brick (1972), berjudul Thick as a Brick 2 atau TAAB2, dirilis pada 3 April 2012. Album ini diberi label Jehtro Tull’s Ian Anderson bukannya sebuah album milik Tull. Anderson melakukan tur membawakan kedua album secara keseluruhan. Sebuah cuplikan untuk TAAB2 dirilis di YouTube.

Anderson merilis sebuah album baru, Homo Erraticus, pada Mei 2014. Dia menggambarkannya sebagai sebuah album konsep rock progresif yang menggabungkan musik rock, folk, dan metal. Mencapai No. 14 di UK Albums Chart ini adalah album solo tersukses miliknya.

Pada 1973, Ian muncul, bersama dengan beberapa artis lainnya, pada sampul majalah Time, untuk sebuah artikel tentang arah baru pada musik awal 1970-an.

Untuk menghargai kontribusi jangka panjangnya untuk musik pop, Anderson menerima dua penghargaan pada 2006: Ivor Novello Award untuk International Achievement dan sebuah Doctorate of Literature kehormatan di Heriot-Watt University, pada 11 Juli 2006.

Ian diberi anugerah Member of the Order of the British Empire (MBE) pada 2008 New Year Honours. 

Dia diberi gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Letters) dari Abertay University pada Juli 2011. 

Pada Progreesive Music Awards 2013, diberi penghargaan "Prog God" oleh sesama musisi Rick Wakeman.

Anderson memproduseri album 1974 milik Steeleye Span, Now We Are Six, juga muncul dan memproduseri album solo milik anggota Steeleye Span Maddy Prior, Woman in the Wings (1978), dimana Jethro Tull membuat sebagian besar kontribusi alat musik.

Anderson muncul sebagai musisi tamu pada lagu “All Along You Knew” dari The Big Prize, album kedua oleh band rock Canada Honeymoon Suite. Ini adalah tidak lanjut tur 1984 milik Jethro Tull, dimana Honeymoon Suite adalah salah satu band pembuka. Juga pada 1984, Anderson, bersama dengan Martin Barre, Dave Pegg dan Peter-John Vettese merekam album A Classic Case dengan London Symphony Orchestra, membawakan sekumpulan musik dari Jethro Tull. Dia juga seorang DJ di Planet Rock, mempersembahkan pertunjukan dua jam miliknya Under the Influence. Dia juga muncul di panggung dengan Joe Bonamassa memainkan “A New Day Yesterday” di Hammersmith Apollo pada Mei 2010.

Anderson memainkan flute di lagu Men Without Hats “On Tuesday” dari album mereka Pop Goes the World (1987), dan di lagu Blackmore’s Night “Play, Minstrel Play” dari album debut mereka Shadow of the Moon (1997).

Anderson memainkan flute pada album 1998 Roy Harper, The Dream Society. Anderson disebut Harper sebagai pengaruh kuat padanya.

Anderson tampil sebagai tamu khusus di dua album live milik Uriah Heep: Acoustically Driven (2001) dan Electrically Driven (2001), bermain di dua lagu: “Circus” dan “Blind Eye”.

Anderson memainkan flute pada lagu “Portmeirion” di album 2001 milik Fairport Convention XXXV. Anderson sudah tampil dengan Fairport Convention di Cropredy Festival tahunan mereka pada beberapa kesempatan sejak pertengahan 1980an, saat pemain bass mereka Dave Pegg juga anggota dari Jethro Tull.

Anderson memainkan flute dan menyanyikan vokal utama pada sebuah versi dari “The Thin Ice” untuk album 2005 Back Against the Wall, sebuah album all-star tribute yang membawakan The Wall milik Pink Floyd secara keseluruhan.

Pada April 2011, Anderson menampilkan sebuah duet flute dengan astronot Cady Coleman, selama misinya di International Space Station, dalam menghormati ulang tahun ke 50 dari penerbangan ruang angkasa pertama oleh Yuri Gagarin.

Anderson memainkan flute pada lagu “Cannonball” oleh The Darkness di album 2012 mereka, Hot Cakes. Dia memainkan flute pada lagu “Cry To The World” oleh Renaissance pada album 2013 mereka, Grandine il Vento. Dia juga memainkan flute pada “The Ocean at the End”, judul trek dari album 2014 milik The Tea Party.

Dia berkontribusi flute pada algu “Black Cherry Pie”, single ketiga dari album 2015 milik JEFF the Brotherhood, Wasted on the Dream.

Dari 1970 hingga 1974, Anderson menikah dengan Jennie Franks, seorang fotografer yang dianggap memberi ide lirik untuk dua bait pertama dari lagu “Aqualung”.

Anderson menikah dengan Shona Learoyd pada 1976. Shona belajar balet selama 10 tahun, walaupun Anderson bertemu dengannya saat dia bekerja sebagai petugas pers di label rekaman Jethro Tull Chrysalis Records. Shona kemudian terlibat dengan efek khusus panggung milik band.

Pasangan itu tinggal di sebuah rumah abad 16 di Pophleys Estate seluas 500 acre di Radnage, Inggris, di Kilmare House di Strathaird Estate mereka di Isle of Skye di Skotlandia juga secara singkat di Montreux, Swiss. Mereka saat ini tinggal di Wiltshire, Inggris dan memiliki sebuah rumah lagi di Swiss, dekat Montreux. Mereka memiliki dua anak: James Duncan Anderson, juga seorang musisi; dan Gael, yang bekerja di industri film dan menikah dengan aktor Andrew Lincoln, bintang dari seri drama TV AS, The Walking Dead.

Anderson memiliki beberapa peternakan salmon di UK. Strathaird miliknya, berdasarkan rumahnya di Isle of the Skye, beroperasi hingga akhir 1990an, saat sebagian usaha itu dijual. Pada 2004 koran Sunday Herald melaporkan bahwa bersama dengan istrinya Shona dia tetap pemegang saham di perusahaan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...