Laman

Sabtu, 09 Januari 2016

ROD STEWART




Nama lengkap Rod Stewart adalah Roderick David Stewart. Ia lahir pada tahun yang sama dengan tahun kemerdekaan negara Indonesia, negara yang sama-sama kita cintai ini yaitu 1945. Bedanya, sementara Indonesia membebaskan dirinya dari cengkeraman kompeni pada 17 Agustus 1945 Rod Stewart "memerdekakan" dirinya dari rahim bundanya pada 10 Januari.

Pada 6 April 1979 Stewart menikah dengan Alana Collins kemudian bercerai pada 1984. Dari perkawinan lumayan singkat ini Stewart dikarunia anak Alana dan Sean. Pada perkembangan berikutnya Stewart memiliki hubungan dengan Kelly Emberg (1983-1990) dan darinya Stewart punya anak bernama Ruby Rachel. Pernikahan kedua dengan model Rachel Hunter (1990-2006) menghasilkan anak Renee Cecili (1992) dan Liam McAlister (1994). Pernikahan ketiga dengan Penny Lancaster (2007-sekarang), yang menghasilkan Alastair Wallace (2005) dan Aiden Patrick (2011). Sebelumnya Rod pernah menjalin hubungan dengan sesorang siswi seni Susannah Boffey (1963-1964) yang menghasilkan Sarah Streeter (1963) namun Sarah diadopsi. Stewart mempunyai hubungan lain dengan Jennie Rylance (1965-1967), Dee Harrington (1971-1975) dan Britt Ekland (1975-1977).


Rod Stewart kecil tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga kelas pekerja di London Utara, Inggris. Mengingat perekonomian keluarga Stewart yang lumayan morat-marit selepas bersekolah Rod Stewart sempat mencoba beberapa jenis pekerjaan. Ia pernah bekerja dari mulai sebagai tukang gali kuburan (gravedigger), magang bersama tim sepak bola Brentford FC, rival dari kesebelasan Fulham, hingga sebagai seorang penyanyi petualang (wandering minstrel) yang mengembara dari satu kota ke kota lainnya di Eropa. 

Sedang asyik-asyiknya berpetualang Rod Stewart terkena repatriasi, pengembalian ke daerah asal, yang dikeluarkan otoritas Spanyol. Rod Stewart kehilangan mata pencaharian ia pun hidup serba kekurangan. beruntung beberapa teman mengajaknya bekerja sama dalam bidang musik. Stewart diajak bernyanyi dengan Jimmy Powell and His Five Dimensions. Selanjutnya pada 1964 Stewart merekam sebuah versi dari Good Morning Litle Schoolgirl!, salah satu lagu blues fenomenal, dinyanyikan pertama kali oleh John Lee “Sonny Boy” Williamson pada 1937, dan telah melahirkan banyak versi cover dari musisi-musisi top dunia di antaranya John Lee Hooker, Smokey Hogg, The Yardbirds, dan Ten Years After. 


Rod Stewart berjumpa penyanyi folk Inggris bernama Wizz Jones, dari Jones pula Rod Stewart belajar memainkan alat musik banjo. Selain bersama Jones, Stewart juga sempat menjalin kerja sama dengan Long John Baldry’s Hoochie Coochie Men, Brian Auger’s Steampacket, dan Shotgun Express. 

Karir cemerlang pertama yang diraih Stewart terjadi pada 1968 ketika ia dan Ron Wood bergabung dengan jawara gitar Jeff Beck, tokoh yang sama di balik kesuksesan The Yardbirds sebuah grup musik yang formasinya selain diisi sendiri oleh Beck juga oleh dua gitaris mahsyur lain Eric Clapton dan Jimmy Page. 

Bersama Beck, Stewart merekam dua buah album Truth dan Beck-Ola. Sayang, karakter vokal Stewart yang khas itu tenggelam dalam bayang-bayang permainan gitar Jeff Beck yang powerful. Tentang peran Stewart, Wood yang memegang kendali bass di The Jeff Beck Group pernah berkata “Rod terlalu sering mengecilkan perannya. Saat itu ia masih mencari-cari perannya … ia tak terlalu paham tentang apa yang sedang dilakukannya perihal seni pertunjukan.” 

Pada 1969 Beck mendepak Wood dan sang drummer Mickey Waller. Wood berlanjut dengan membentuk Small Faces dan saat vokalis mereka yang bernama Steve Marriot keluar dan melanjutkan bergabung dengan Humble Pie, Wood meminta Stewart untuk mengisi bagian vokal. Samll Faces mengubah namanya menjadi Faces dengan formasi Kenny Jones pada drum, Ian MacLagan pada kibor, Ronnie Lane pada bass dan Wood gitar. Stewart memulai proses rekaman dengan mereka untuk Warner Bros. Pada saat bersamaan Stewart juga menandatangani sebuah kontrak solo bersama Mercury Records. 

Debut Stewart berformat LP (piringan hitam) berjudul An Old Raincoat Won’t Ever You Down (dikenal juga dengan The Rod Stewart Album), menghadirkan secara akustik lagu-lagu folk dan tentu saja lagu-lagu yang bergaya Rod Stewart banget dengan suara khasnya yang serak-serak basah. Karakter vokal ini, yang konon memengaruhi rocker kita Ikang Fauzi, memperlihatkan pengaruh mendalam Sam Cooke (pelopor musik soul) dan Ramblinn’ Jack Elliot (penyanyi folk Amerika ) pada Stewart. 

Album kedua, setelah yang pertama The Rod Stewart Album, berjudul Gasoline Alley diluncurkan. Pada album ini terdapat Cut Across Shortly dan Country Comfort. Kesuksesan belum benar-benar dicapai Stewart baru setelah album Every Picture Tell A Story (1971) yang memuat single indah Maggie May keluar nama Stewart berkibar. Stewart yang dulu tukang gali kubur dan magang di tim sepak bola itu bertransformasi menjadi superstar. Album Every Picture Tell A Story dan single Maggie May menjadi nomor 1 di Amerka Serikat. Di Inggris single dan album tersebut menduduki peringkat 1 dan disebut-sebut para kritikus sebagai yang pertama yang pernah ada dalam sejarah musik pop. Selain Maggie May album juga memuat Mandolin Wind dan sebuah versi cover dari salah satu lagu Temptation berjudul I’m Losing You.


Kritikus musik Greil Marcus dalam majalah Rolling Stone menulis “Every Picture Tells A Story … adalah rekaman rock and roll terbesar dalam sepuluh tahun terakhir. … John Lenon pernah mengatakan bahwa ia ingin menciptakan sebuah rekaman sebagus Whole Lot of Shakin Going On, Rod Stewart telah melakukannya melalui You Wear It Well," dari album Never A Dull Moment, yang mendapat piringan hitam emas. 

Bersamaan dengan kian meroketnya karir bermusik Rod Stewart yang cenderung ngepop komentar-komentar pedas baik dari kritikus musik maupun dari penggemar Stewart sendiri yang mengetahui latar belakang Stewart yang pernah mesra dengan genre rock. Stewart dianggap sebagai pengkhianat. Greil Marcus dalam The Rolling Stone Illustrated History of Rock & Roll menulis “jarang mempunyai seorang penyanyi yang dikaruniai bakat unik dan sempurna seperti Rod Stewart. Jarang mempunyai seseorang yang telah mengkhianati bakatnya sendiri secara sempurna.” 

Stewart cuek pada apa yang dikatakan kritikus. Ia terus mencipta dan piringan hitam berikutnya lahir bertajuk A Night On The Town (1976), dan kembali memberikan Stewart hit no. 1. Tonights The Night, dari album tersebut, bercokol pada tangga lagu Amerika Serikat selama delapan minggu. Dengan penuh kepercayaan diri Stewart terus melaju meraih kesuksesan komersial dengan cara bermusiknya yang dianggap aneh pada masa itu yang didominasi gerakan musik New Wave, genre musik yang muncul pada pertengahan 1970-an berbarengan dengan terbitnya punk rock. 

Stewart tak ambil pusing ia terus berkreasi dengan Da Ya think I’m Sexy yang bernuansa disko dari album piringan hitam Blondes Have More Fun. Disusul kemudian dengan Passion dan Young Turks pada album Tonight I’m Yours. 

Pada 1984 Stewart membesut album Camouflage berisikan lagu-lagu yang terkenal seperti Infatuation, Some Guys Have All The Luck, dan Love Touch. Sentuhan Beck sangat terasa dalam beberapa lagu tersebut karena memang untuk proses pembuatan album ini Stewart meminta bantuan Jeff Beck. Sebagai imbalan Stewart menyumbangkan suaranya untuk salah satu lagu dalam album Beck setahun kemudian, yakni pada lagu People Get Ready.

Hingga Kini Stewart telah merilis album solo studio sebanyak 30 buah, dengan Blood Red Roses sebagai album yang ke 30 yang dirilis pada 28 September 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...