Nama
lengkap Rod Stewart adalah Roderick David Stewart. Ia lahir pada tahun yang
sama dengan tahun kemerdekaan negara Indonesia, negara yang sama-sama kita
cintai ini yaitu 1945. Bedanya, sementara Indonesia membebaskan dirinya dari
cengkeraman kompeni pada 17 Agustus 1945 Rod Stewart "memerdekakan"
dirinya dari rahim bundanya pada 10 Januari.
Pada
6 April 1979 Stewart menikah dengan Alana Collins kemudian bercerai pada 1984.
Dari perkawinan lumayan singkat ini Stewart dikarunia anak Alana dan Sean. Pada
perkembangan berikutnya Stewart memiliki hubungan dengan Kelly Emberg
(1983-1990) dan darinya Stewart punya anak bernama Ruby Rachel. Pernikahan
kedua dengan model Rachel Hunter (1990-2006) menghasilkan anak Renee Cecili
(1992) dan Liam McAlister (1994). Pernikahan ketiga dengan Penny Lancaster
(2007-sekarang), yang menghasilkan Alastair Wallace (2005) dan Aiden Patrick
(2011). Sebelumnya Rod pernah menjalin hubungan dengan sesorang siswi seni
Susannah Boffey (1963-1964) yang menghasilkan Sarah Streeter (1963) namun Sarah
diadopsi. Stewart mempunyai hubungan lain dengan Jennie Rylance (1965-1967),
Dee Harrington (1971-1975) dan Britt Ekland (1975-1977).
Rod
Stewart kecil tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga kelas pekerja di
London Utara, Inggris. Mengingat perekonomian keluarga Stewart yang lumayan
morat-marit selepas bersekolah Rod Stewart sempat mencoba beberapa jenis
pekerjaan. Ia pernah bekerja dari mulai sebagai tukang gali kuburan
(gravedigger), magang bersama tim sepak bola Brentford FC, rival dari
kesebelasan Fulham, hingga sebagai seorang penyanyi petualang (wandering
minstrel) yang mengembara dari satu kota ke kota lainnya di Eropa.
Sedang
asyik-asyiknya berpetualang Rod Stewart terkena repatriasi, pengembalian ke
daerah asal, yang dikeluarkan otoritas Spanyol. Rod Stewart kehilangan mata
pencaharian ia pun hidup serba kekurangan. beruntung beberapa teman mengajaknya
bekerja sama dalam bidang musik. Stewart diajak bernyanyi dengan Jimmy Powell
and His Five Dimensions. Selanjutnya pada 1964 Stewart merekam sebuah versi
dari Good Morning Litle Schoolgirl!, salah satu lagu blues fenomenal,
dinyanyikan pertama kali oleh John Lee “Sonny Boy” Williamson pada 1937, dan
telah melahirkan banyak versi cover dari musisi-musisi top dunia di antaranya John
Lee Hooker, Smokey Hogg, The Yardbirds, dan Ten Years After.
Rod
Stewart berjumpa penyanyi folk Inggris bernama Wizz Jones, dari Jones pula Rod
Stewart belajar memainkan alat musik banjo. Selain bersama Jones, Stewart juga
sempat menjalin kerja sama dengan Long John Baldry’s Hoochie Coochie Men, Brian
Auger’s Steampacket, dan Shotgun Express.
Karir
cemerlang pertama yang diraih Stewart terjadi pada 1968 ketika ia dan Ron Wood
bergabung dengan jawara gitar Jeff Beck, tokoh yang sama di balik kesuksesan
The Yardbirds sebuah grup musik yang formasinya selain diisi sendiri oleh Beck
juga oleh dua gitaris mahsyur lain Eric Clapton dan Jimmy Page.
Bersama
Beck, Stewart merekam dua buah album Truth dan Beck-Ola. Sayang, karakter vokal
Stewart yang khas itu tenggelam dalam bayang-bayang permainan gitar Jeff Beck
yang powerful. Tentang peran Stewart, Wood yang memegang kendali bass di The
Jeff Beck Group pernah berkata “Rod terlalu sering mengecilkan perannya. Saat
itu ia masih mencari-cari perannya … ia tak terlalu paham tentang apa yang
sedang dilakukannya perihal seni pertunjukan.”
Pada
1969 Beck mendepak Wood dan sang drummer Mickey Waller. Wood berlanjut dengan
membentuk Small Faces dan saat vokalis mereka yang bernama Steve Marriot keluar
dan melanjutkan bergabung dengan Humble Pie, Wood meminta Stewart untuk mengisi
bagian vokal. Samll Faces mengubah namanya menjadi Faces dengan formasi Kenny
Jones pada drum, Ian MacLagan pada kibor, Ronnie Lane pada bass dan Wood gitar.
Stewart memulai proses rekaman dengan mereka untuk Warner Bros. Pada saat
bersamaan Stewart juga menandatangani sebuah kontrak solo bersama Mercury
Records.
Debut
Stewart berformat LP (piringan hitam) berjudul An Old Raincoat Won’t Ever You
Down (dikenal juga dengan The Rod Stewart Album), menghadirkan secara akustik
lagu-lagu folk dan tentu saja lagu-lagu yang bergaya Rod Stewart banget dengan
suara khasnya yang serak-serak basah. Karakter vokal ini, yang konon
memengaruhi rocker kita Ikang Fauzi, memperlihatkan pengaruh mendalam Sam Cooke
(pelopor musik soul) dan Ramblinn’ Jack Elliot (penyanyi folk Amerika ) pada
Stewart.
Album
kedua, setelah yang pertama The Rod Stewart Album, berjudul Gasoline Alley
diluncurkan. Pada album ini terdapat Cut Across Shortly dan Country Comfort.
Kesuksesan belum benar-benar dicapai Stewart baru setelah album Every Picture
Tell A Story (1971) yang memuat single indah Maggie May keluar nama Stewart
berkibar. Stewart yang dulu tukang gali kubur dan magang di tim sepak bola itu
bertransformasi menjadi superstar. Album Every Picture Tell A Story dan single
Maggie May menjadi nomor 1 di Amerka Serikat. Di Inggris single dan album
tersebut menduduki peringkat 1 dan disebut-sebut para kritikus sebagai yang
pertama yang pernah ada dalam sejarah musik pop. Selain Maggie May album juga
memuat Mandolin Wind dan sebuah versi cover dari salah satu lagu Temptation
berjudul I’m Losing You.
Kritikus
musik Greil Marcus dalam majalah Rolling Stone menulis “Every Picture Tells A
Story … adalah rekaman rock and roll terbesar dalam sepuluh tahun terakhir. …
John Lenon pernah mengatakan bahwa ia ingin menciptakan sebuah rekaman sebagus
Whole Lot of Shakin Going On, Rod Stewart telah melakukannya melalui You Wear
It Well," dari album Never A Dull Moment, yang mendapat piringan hitam
emas.
Bersamaan
dengan kian meroketnya karir bermusik Rod Stewart yang cenderung ngepop
komentar-komentar pedas baik dari kritikus musik maupun dari penggemar Stewart
sendiri yang mengetahui latar belakang Stewart yang pernah mesra dengan genre
rock. Stewart dianggap sebagai pengkhianat. Greil Marcus dalam The Rolling
Stone Illustrated History of Rock & Roll menulis “jarang mempunyai seorang
penyanyi yang dikaruniai bakat unik dan sempurna seperti Rod Stewart. Jarang
mempunyai seseorang yang telah mengkhianati bakatnya sendiri secara sempurna.”
Stewart
cuek pada apa yang dikatakan kritikus. Ia terus mencipta dan piringan hitam
berikutnya lahir bertajuk A Night On The Town (1976), dan kembali memberikan
Stewart hit no. 1. Tonights The Night, dari album tersebut, bercokol pada
tangga lagu Amerika Serikat selama delapan minggu. Dengan penuh kepercayaan
diri Stewart terus melaju meraih kesuksesan komersial dengan cara bermusiknya
yang dianggap aneh pada masa itu yang didominasi gerakan musik New Wave, genre
musik yang muncul pada pertengahan 1970-an berbarengan dengan terbitnya punk
rock.
Stewart
tak ambil pusing ia terus berkreasi dengan Da Ya think I’m Sexy yang bernuansa
disko dari album piringan hitam Blondes Have More Fun. Disusul kemudian dengan
Passion dan Young Turks pada album Tonight I’m Yours.
Pada
1984 Stewart membesut album Camouflage berisikan lagu-lagu yang terkenal
seperti Infatuation, Some Guys Have All The Luck, dan Love Touch. Sentuhan Beck
sangat terasa dalam beberapa lagu tersebut karena memang untuk proses pembuatan
album ini Stewart meminta bantuan Jeff Beck. Sebagai imbalan Stewart
menyumbangkan suaranya untuk salah satu lagu dalam album Beck setahun kemudian,
yakni pada lagu People Get Ready.
Hingga Kini Stewart telah merilis album solo studio sebanyak 30 buah, dengan Blood Red Roses sebagai album yang ke 30 yang dirilis pada 28 September 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar