Laman

Minggu, 31 Januari 2016

PHIL COLLINS


Dilahirkan dengan nama Philip Charles Collins pada 30 Januari 1951 di London, Inggris, dari pasangan orang tua Greville Collins, seorang agen asuransi, dan istrinya June, seorang manajer bakat. Salah satu dari 3 anak, Phil tumbuh di sebuah rumah yang memiliki kreatifitas dan dorongan. Kakanya, Clive, ingin menjadi seorang kartunis professional, sedangkan kakak perempuannya berkompetisi sebagai peseluncur es.

Dari usia dini, Phil menunjukkan sebuah pertanda menuju panggung dan musik. Kecintaannya pada drum dimulai pada usia 5 tahun, saat dia diberi sebuah drum mainan. Pada usia 12 tahun, Collins memiliki perangkat drum asli dan bermain pada setiap kesempatan yang dia punya. Saat dia berusia 13 tahun Collins, seorang actor berbakat, diberi tawaran sebuah kesempatan untuk memainkan peran Artful Dodger di produksi London dari Oliver!. Untuk ambil bagian itu, Collins meninggalkan Chiswick Grammar School dengan restu orangtuanya, dan mendaftar di Barbara Speaker Stage School.


Keputusan untuk meninggalkan sekolah lamanya, bukan sesuatu yang mudah, membuktikan sebagai keputusan yang pandai. Kesempatan akting lainnya datang padanya, antara lain cameo di A Hard Days Night-nya the Beatles (1964) juga Chitty Chitty Bang Band (1969).

Lebih signifikan, Collins bersatu dengan sejumlah rekan murid untuk membentuk band pertamanya, The Real Thing. Kesempatan lainnya mengikuti, tapi kesempatan besarnya datang pada tahun 1970 saat dia menjawab sebuah iklan di surat kabar dari band asal Surrey bernama Genesis yang memerlukan seorang drummer dan vokalis latar. Grup berusia 3 tahun itu, dikomandani oleh Peter Gabriel, serta merta memerlukan perubahan. Dan Collins agaknya sebagai titik terang. Lebih lima tahun berikutnya, band ini menghasilkan lima album studio, juga sebuah rekaman live dari tur konser di AS.


Pada tahun 1975, Collins menjadi wajah Genesis saat Peter Gabriel meninggalkan band untuk mengejar karir solonya. Grup ini telah mengaudisi 400 penyanyi untuk menggantikan frontman mereka, sebelum berbalik dan bertumpu pada Collins. Perubahan dari Gabriel ke Collins adalah signifikan. Tidak seperti pendahulunya, Collins tidak mendominasi panggung dengan kostum aneka ragam. Musiknya, juga, secara perlahan berubah dari materi berat, berkonsep yang mendefinisikan suara awal band, ke arah gaya yang lebih bersahabat.

Pada tahun 1978 band, kini secara ramping terdiri dari Collins; kibordis Tony Banks; dan gitaris Mike Rutherford, merilis And Then There Were Three. Rekaman ini mendapatkan emas dan mendapatkan grup hit radio Amerika pertamanya, “Follow You Follow Me.” Grup menindaklanjutinya dengan album yang lebih komersil, Duke (1980).


Collins, yang juga tampil secara regular dengan band jazz Brand X, segera mulai mengeksplorasi karya solo miliknya. Pada 1981 dia membuat hit dengan rekaman solo pertamanya, Face Value. Album ini, yang didukung oleh single terkenal “In the Air Tonight,” menjadi hit besar. Setahun kemudian, Collins merilis album solo keduanya, Hello, I Must Be Going, yang berisi sepasang single terkenal: “You Can’t Hurry Love” dan “I Don’t Care Anymore”.

Pada tahun 1984 dia menulis lagu yang menjadi judul album untuk soundtrack film Against All Odds, sebuah single No. 1 yang memberikan Collins nominasi Golden Globe dan Academy Award untuk Best Original Song. Pada tahun 1985 Collins mendominasi chart lagi dengan album solo ketiganya, No Jacket Required.


Collins juga membuktikan bakatnya sebagai seorang aktor. Setelah drama polisi NBC, Miami Vice (1984) yang menampilkan single pertama Collins “In the Air Tonight” di salah satu episodenya, Collins menjadi bintang tanu di acara itu. Pada tahun 1988 di membuat debutnya di layar lebar dalam film Buster. Dia juga menulis lagu untuk film itu, “Two Hearts”, yang memberinya nominasi Academy Award dan sebuah Golden Globe award untuk Best Original Song. Secara keseluruhan, Collins membuktikan diri sebagai salah satu suara yang menentukan dari tahun 1980an. Antara 1984 dan 1990 saja dia menghasilkan 13 hit di US Top.

Kini, Collins, seorang ayah dari lima anak, menjadi orang rumahan dibandingkan seorang musisi. Pada Maret 2011, dia membuat transisi resmi saat Collins, yang berjuang melawan sejumlah masalah kesehatan antara lain masalah tulang belakang yang memaksanya untuk berhenti bermain drum, mengumumkan bahwa dia pensiun dari dunia musik. “Saya bukan milik dunia itu,” kata Collins, yang malahan memilih membesarkan dua putranya dengan istri ketiganya, Orianne Cevey. Tahun 2010, Genesis dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame.


Collins dan Cevey mengumumkan perpisahan mereka pada 16 Maret 2006, mereka bercerai pada 17 Agustus 2008. Pada awl 2015 Cevey menjadi lumpuh karena Brown-Sequard syndrome. Pada 2015 Collins mengumumkan bahwa dia kembali ke dunia musik.

Drumer Foo Fighters Taylor Hawkins menyebut Collins adalah pahlawan drumnya. Pada April Modern Drummer edisi 2001, drumer Dream Theater (saat itu) Mike Portnoy menyebut bahwa Collins adalah salah satu pengaruhnya dan Poertnoy sangat menghormati Collins. Drumer Rush Neil Peart sangat menyanjung Collins. Marco Minneman menyebut bahwa Collins seperti John Bonham baginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...