Laman

Minggu, 11 Desember 2016

SYECH ABIDIN




Dilahirkan pada 10 Desember 1946 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama lengkap Syech Zainal Abidin.

"Saya mengagumi Mitch Mitchell, Ian Paice dan John Bonham," tukas Syech Abidin.

Kiprah sebagai anak band  Syech Abidin dimulai saat bergabung sebagai drummer band Nefoni pada paruh dasawarsa 60an, disaat dunia tengah dilanda wabah British Invasion. Hingga akhirnya Ucok Harahap mengajak Syech Abidin bergabung dengan band rock yang dibentuknya pada 23 Mei 1967 dengan nama AKA yang merupakan akronim dari Apotik Kaliasin dengan formasi Ucok Harahap (vocal utama, keyboard), Syech Abidin (drums), Sunatha Tandjung (gitar) dan Peter Waas (bass) yang kemudian digantikan Lexy Rumagit dan muncul Arthur Kaunang di tahun 1969.

Dengan masuknya bassis Arthur Kaunang, pamor AKA semakin bersinar. Syech sendiri seperti menemukan soulmate ketika permainan drumnya selalu terjalin ritmik dan harmonis dengan permainan bass Arthur Kaunang. AKA formasi 1969 inilah yang kemudian mulai masuk ke studio rekaman dan menghasilkan beberapa album pada label Indra RecordS Surabaya dan di tahun 1974 AKA akhirnya dikontrak Remaco, label rekaman terbesar di Indonesia di era 70an. Jika di panggung AKA selalu tampil dengan atraksi-atraksi teaterikal yang ekstrem, sebaliknya ketika merekam album AKA banyak melakukan kompromi antara lain dengan membawakan lagu-lagu dengan nuansa pop yang kuat.


Salah satu hits terbesar AKA yang saat itu kerap diputar di radio-radio adalah “Badai Bulan Desember” maupun “Akhir Kisah Sedih” , keduanya adalah  pop ballad yang dinyanyikan Syech Abidin. Banyak yang mencibir AKA karena dianggap menyimpang dari genre musik rock yang telah ditegakkan sejak terbentuk pada akhir era 60an, namun AKA jalan terus. AKA bersikap mengambil jalan tengah secara 50-50, dalam arti memainkan musik rock tapi diimbangi dengan menulis lagu-lagu pop yang melankolia. Saat bergabung pada label Remaco Jakarta, AKA malah merilis album-album jualan    Pop Melayu, Pop Jawa hingga Qasidah Modern. Suara Syech Abidin yang merdu merayu yang banyak terdengar dari album-album AKA yang lebih memihak ke arah komersialisme itu. Bahkan dalam album AKA Qasidah Modern, hampir semua lagu dinyanyikan oleh Syech Abidin seperti Rukun Islam dan Pembawa Cahaya.

Jason Connoy, anak muda Toronto Kanada  yang memiliki label kecil Strawberry Rain terobsesi untuk menampilkan AKA sebagai band rock yang sesungguhnya. Jason lalu menyeleksi lagu-lagu AKA yang terdapat dalam 8 album yaitu album Do What You Like (1970), Refelection (1971), Crazy Joe (1972), Sky Rider (1973), Cruel Side of Suez War (1974), Mr. Bulldog (1975), Pucukku Mati (1977) dan AKA In Rock (1979)  terutama yang memiliki karakter rock yang kuat seperti Suez War, Do What You Like ?, Reflection,Glenmore, Shake Me, Cruel Side, We’ve Gotta Work It Out, Groovy, Mr Bulldog, Sky Rider, Open Door  hingga Crazy Joe.

Lagu-lagu AKA yang bernafas rock itu lalu dikemas dalam kompilasi bertajuk “AKA Hard Beat” dan dirilis Strawberry Rain Record pada tahun 2011. Diluar dugaan ternyata album kompilasi AKA ini mendapat review positif di media cetak maupun media online diantaranya Mojo Magazine,Record Collector hingga situs musik ternama All Music Guide yang menuliskan komentar :   Still, it was all very intriguing while it lasted, and while these cultural curiosities and sporadic thrills aren’t enough to elevate AKA’s legacy to the same level as the great names in ‘70s hard rock,Hard Beat ,nertheless delivers a mind-blowing document for previously unaware occidental ears.

Akhir 1975 Syech Abidin bersama Arthur Kaunang dan Sunatha Tanjung memproklamirkan trio SAS setelah setelah AKA mengalami hibernasi lantaran Ucok Harahap lebih banyak berkonsentrasi di luar kegiatan AKA.


Album pertama SAS, "Baby Rock", yang diluncurkan pada 1976, sangat kental dengan pengaruh British Rock. Album terakhir SAS adalah Metal Baja (1993).

Sejak 1994, aktivitas musik SAS praktis berhenti. Salah satu penyebabnya adalah karena Soenata memutuskan beralih profesi menjadi seorang penginjil. Menurut pengakuan Arthur, SAS (juga AKA) secara resmi belum bubar. "Apalagi penggemar kami masih banyak," kata Arthur. 

AKA sempat mengeluarkan sebuah single berjudul "Puber Kedua" pada 1997 dengan Ian Antono sebagai gitaris.

Syech Zainal meninggal dunia pada 9 November 2013 akibat serangan jantung di Jln. Siaga Swadaya No. 47 Jakarta Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...