Laman

Sabtu, 24 Desember 2016

GEORGE DE FRETES




Dilahirkan di Bandung pada 23 Desember 1921. Lahir dari pernikahan KNIL (het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger, atau secara harafiah: Tentara Kerajaan Hindia-Belanda.) bernama Anton Balthasar de Fretes dan Carolina Tersemas.

George kecil suka bermain musik dengan botol berisi air dan dipukul dengan besi, mendengarkan radio, dan rekamanSol Hoopii dan Andy Iona. Dari rekaman itulah ia belajar sendiri bermain ukulele, sebuah alat kecil yan kelak mempertemukannya dengan steel-guitar, alat musik yang menjadikannya bak Raja Hawaii.

Usia sembilan tahun, ia mulai bermain steel-guitar. Dan di usia empat belas tahun, ia memenangkan Hawaiian Little Boys, sebuah kompetisi Hawaii di Batavia (sekarang Jakarta) namun karena usianya masih empat belas tahun ia tak mendapatkan hadiah utama. Saat usianya menyentuh enam belas, pada tahun 1938, ia membentuk The Royal Hawaiian Quintet, yang menjadi The Royal Hawaiian Minstrels satu tahun kemudian. Bersama band ini di tahun 1938 ia terpilih untuk acara lain di Surabaya bertajuk "Champion of the Archipelago."


Di Hindia Belanda, Royal Hawaiian Minstrels adalah band yang banyak diminta untuk tampil dan dibayar paling mahal hingga pecahnya Perang Dunia Kedua. Selama perang, saat pendudukan Jepang, musik Amerika dan Hawaii dilarang. Royal Hawaiian Minstrels mengubah nama menjadi Suara Istana dan bermain musik kroncong.


Putrinya, Elvira Carolina (Wanda) lahir pada tanggal 8 Januari 1946. Ketika putrinya berusia 5 tahun George de Fretes merekam lagu Pretty Baby di sebuah studio di Batavia. Lagu lainnya Broken Promise, dinyanyikan oleh George sendiri. Tahun 1952, setelah bercerai, Joyce Aubrey (istri George) membawa putrinya ke Belanda. Dia adalah seorang penyanyi dengan The Mena Moeria Minstrels (Amboina Serenaders) yang dilakukan oleh Rudi Wairata.

Di tahun 1958, George menjadi penumpang gelap di kapal MS Johan van Barneveld, Belanda. Setelah penahanan singkat di Doetinchem, ia menetap di Den Haag. Ia mendapat kontrak rekaman dengan Jan de Winter dan kembali mengarahkan Royal Hawaiian Minstrels (Hawaiian Music) dan Suara Istana (Kroncong). Mantan istrinya Joyce Aubrey dan suami barunya Fred Hoogduin juga ikut menjadi pemain di Royal Hawaiian Minstrels bersama Bill Toma (vokal / gitar) dan Eddie Scipio Blume (ukulele). Putrinya Wanda secara teratur mengikuti pertunjukan sebagai penari Hawaii dan penyanyi.

Bersama The Royal Hawaii bersama dengan seniman lain, pada tahun 1963  membuat tur di klub-klub Amerika yang berada di Belanda. Tur ini bertajuk Honolulu Holiday Show. Kemudian, pada tahun 1964, George berangkat ke Amerika. Ia sempat menetap selama setengah tahun di Hawaii dan bermain dengan musisi lokal.


Di tahun 1966 ia melakukan tur dengan Tielman Brothers ke Jerman, Swiss dan Skandinavia. Dia juga membuat tahun LP dengan orkestra Frank Valdor sebelum pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1969. George de Fretes menetap di Los Angels dan meninggal pada 19 November 1981, ia dikuburkan di sebelah idolanya Sol Hoopi.

George de Fretes adalah seorang musisi jenius. Dia menulis puluhan lagu, dan memainkan banyak instrument, seperti: terompet, saksofon, gitar, biola. Pekerjaannya di dunia musik menghasilkan tidak kurang dari 65 piringan hitam. George de Fretes juga dianggap sebagai eksponen utama dari gaya Hawaii-Krontjong.


Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Stasiun Ambon mengabadikan George de Fretes, sebagai nama auditoriumnya pada kamis 28 Agustus 2014 oleh Direktur Utama RRI Niken Widiastuti.. Penamaan auditorium tersebut merupakan salah satu acara yang menandai selesainya pemugaran Kantor LPP RRI Ambon.

Niken berharap, penghargaan kepada pakar musik saksofon dan steel guitar (gitar baja) itu tidak hanya dalam bentuk penamaan ruang auditorium tetapi juga pengadaan program khusus musik hawaiian yang saat ini semakin meredup diterjang musik pop. Dalam acara itu, yang dihadiri sejumlah pejabat daerah termasuk Asisten I Gubernur Maluku Angky Renyaan, RRI Ambon juga memberikan cinderamata kepada seorang keturunan George de Fretes, Johanis de Fretes.

Dalam sambutannya, Angky Renyaan yang mewakili Gubernur Maluku menyatakan RRI Ambon diharapkan dapat terus mengemban tugas-tugas memberikan informasi yang akurat dan mencerdaskan masyarakat.

Sementara itu, Johanis de Fretes mengatakan dirinya saat ini masih mengumpulkan informasi dan data tentang George de Fretes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...