Lahir pada 20 Juli 1952 dengan nama John French Segall di
New York City, AS, adalah seorang gitaris, manajer dan produser Amerika.
French sangat terkenal akan perannya sebagai anggota
pendiri dan salah seorang gitaris untuk band heavy metal Twisted Sister. Sejak
penampilan awalnya dengan Twisted Sister, dia telah bermain dalam lebih dari
9.000 konser. Menjadi seorang pelari, dia juga telah mengikuti dua lari maraton
di New York, pada tahun 1981 dan 1986.
Dia tumbuh di Manhattan. Ayahnya, Lou Segall, adalah
seorang salesman permata. Ibunya, Evaline French Segall, adalah seorang
konsultan politik untuk Partai Demokrat di New York, dan bekerja sebagai
anggota kampanye John F. Kennedy. Evaline juga sukses sebagai kepala kampanye
untuk senator kulit hitam pertama di New York, Constance Baker Motley. French
memiliki seorang kakak lelaki, Jeff Segall.
French adalah seorang aktifis anti perang Vietnam dan Hak
Asasi Manusia. Pada musim panas 1967, dia mengikuti program musim panas Shaker
Village, dan seorang teman sekamar dari Ben Chaney, kakak dari James Chaney,
salah satu dari tiga pekerja hak asasi manusia yang terbunuh yang meninggal
pada sebuah pengambilan suara di Mississippi pada 1964. Peristiwa ini kemudian
diperankan oleh film milik Alan Parker Mississippi Burning pada 1988.
Bibit untuk kehidupan musik Fench tertanam pada 1963,
saat dia menghadiri konser pertamanya, menyaksikan grup folk legendaris The
Weavers di Carnegie Hall.
Bahkan saat dia tidak memiliki gitar sendiri, French
memulai band pertamanya, “Lost 6”, pada malam 5 November 1965, malam pada saat
East Coast Blackout. Nama band dipilih karena fakta bahwa anak-anak itu
berjalan mengitari lingkungan dalam kegelapan setelah pemadaman.
Pada Desember tahun yang sama, dia memperoleh gitar
pertamanya, sebuah bass Hagstrom, dan musim dingin berikutnya, dia ikut band
besar lokal “The Bats”.
Tidak lama kemudian, French bergabung dengan “The
Prophets”, dan tempat latihan mereka adalah di Nite Owl Café yang legendaris di
Greenwich Village, dimana The Blues Maggoz adalah band tetap pada saat itu.
Sebagai bayaran untuk tempat latihan, band harus membersihkan bar pada pagi
akhir minggu.
Memperlihatkan bakat awal sebagau seorang penampil.
French dipekerjakan oleh sebuah band temannya, “The Glass Stairway” ke Café
Wha? Pada 1967. Pada musim gugur 1967, French memutuskan beralih dari gitar
bass ke gitar, dan dia membeli gitar listrik pertamanya, sebuah Fender
Stratocaster di 48th Street.
Selama 1968-1971, French menghabiskab banyak akhir minggu
di Fillmore East, melihat penampilan konser dengan artis-artis seperti Jimi
Hendrix, Joe Cocker, Led Zeppelin, The Who dan konser pertama dengan David
Gilmour. French adalah penonton konser yang rajin, dan bahkan melihat
pertunjukan awal dengan The Rolling Stones, The Animals, Elvis Presley dan
pertunjukan pertama David Bowie di Carnegie Hall.
Semua pengalaman musik ini, termasuk pandangan politik
French, membentuknya sebagai seorang artis dan manusia.
Pada 1968, dia terlibat dalam tuntutan hukum terhadap NYC
Board of Education, saat dia dikeluarkan dari Brandeis High School untuk
menyebarkan sebuah Koran bawah tanah karena melanggar hak konstitusionalnya.
Setelah menyelesaikan kasus, dia ditransfer ke George Washington High School,
dimana dia bertemu gitaris Twisted Sister masa depan Eddie Ojeda. Fench
membentuk sebuah band SMA dengan Ojeda, drummer Terry Tunic dan pemain bass
George Bartos.
Hanya dua bulan sebelum kelulusannya, French keluar dari
George Washington High School, sebagai sebuah protes pada pembunuhan seorang
siswa di Kent State University pada 4 Mei 1970.
Pada 1972, French diaudisi untuk sebuah edisi awal yang
nantinya menjadi Wicked Lester, yang menampilkan Gene Simmons dan Paul Stanley.
Namun, setelah dua latihan, mereka beralih ke audisi yang lebih banyak, dan
French memilih untuk menciptakan jalan musiknya sendiri.
Pada Desember tahun yang sama, dia bergabung dengan band
glitter asal New Jersey Silverstar”. Band merubah namanya menjadi Twisted
Sister pada Februari 1973. Pada saat ini, selain French, band terdiri dari
Michael Valentine (vokal), Billy Diamond (gitar), Kenneth Harrison (bass) dan
Mell Star (drum). Versi Twisted Sister ini berlangsung hingga Desember 1974.
Pada 1975, French mempekerjakan Rick Prince (vokal) dan
Keith Angel (gitar), tapi setelah beberapa bulan, French mengambil alih vokal
sendiri.
Pada Oktober 1975, Eddie Ojeda menggantikan Keith Angel
pada gitar, dan Daniel Dee Snider masuk band pada Februari 1976, untuk
mengambil alih tugas vokal dari French. Perubahan anggota signifikan lainnya
dalam sejarah Twisted Sister termasuk penambahan Tony Petri (drum, April 1976),
Mark Mendoza (bass, Desember 1978), Richie Teeter (drum, Desember 1980), Joey
Brighton (drum, April 1981), Anthony AJ Pero (drum, April 1982) dan Joey
“Seven” Franco (drum, 1987).
Edisi awal dari Twisted Sister bermain enam malam dalam
satu minggu, sering tampil selama 40 menit setiap malam, termasuk perubahan
kostum. Pada akhirnya, citra glam dan pengaruh musik band berubah ke arah yang
lebih berat, terpengaruh oleh artis-artis seperti Led Zeppelin, Slade dan Alice
Cooper.
French, selain menjadi salah satu pemain gitar band,
mengambil alih posisi manajer dari 1975 hingga 1979, dan dari 1988 hingga saat
ini.
Rilisan album pertama Twisted Sister adalah EP Ruff Cutts
(Secret, 1982).
Album studio debut band, Under the Blade, dirilis pada September
1982.
Twisted Sister merilis lima album studio dalam periode
1982 hingga 1987: Under the Blade (1982), You Can’t Stop Rock ‘n’ Roll (1983),
Stay Hungry (1984), Come Out and Play (1985) dan Love Is For Suckers (1987).
Menyusul kepergian dari penyanyi Dee Snider dan gitaris
Eddie Ojeda, French memutuskan, bersma dengan pemain bass Mark Mendoza, Twisted
Sister harus berhenti tampil live pada 1987.
French memulai perusahaan manajemen miliknya, French
Management Enterprises, dan perusahaan produksinya sendiri, Rebellion Music
Inc. Dari 1988, dia mengambil alih manajemen Twisted Sister lagi, mengurus
katalog musik. Dia juga mengontrak penyanyi R&B George Taylor, selain
artis-artis seperti legenda blues Johnny Gale, David Forman dan Thom Jack.
Pada 1988, French menjadi seorang anggota pemilih Grammy.
Sebagai pemilik dari merk dagang Twisted Sister dan
manajer dari urusan band, French juga mulai memproduseri rilisan album Twisted
Sister baru, seperti album kompilasi Big Hits & Nasty Cuts.
Dalam rekanan dengan Dennis Berardi, presiden dari Kramer
Guitars, French mengontrak band hard rock asal Atlanta, Georgia “Redd Threat”.
Pada tujuh tahun berikutnya, Redd Threat merubah namanya dan personelnua
beberapa kali, dan pada 1995, band bernama “Snake Nation”. French mengatakan
pada drummer Morgan Rose, bahwa jika dia bisa bekerja dengan seorang penyanyi
R&B hebat, Lajon Witherspoon dari band “Body & Soul”, dia akan tertarik
untuk memanajeri band. Kemudian, French menerima panggilan telepon dari Rose,
mengkonfirmasi bahwa Witherspoon bisa direkrut, dan mereka merubah nama band
menjadi “Crawlspace”. French pergi ke Atlanta dan memproduseri demo untuk band,
termasuk lagu “Black” dan “Bitch”.
French mengontrak band ke Rebellion Music, dan dalam satu
tahun, French teken kontrak produksi dengan TVT Records. Karena masalah merk
dagang, Crawlspace merubah namanya menjadi “Sevendust”. French dan Mark Mendoza
memproduseri album debut self-title, dan menjadi eksekutif produser tiga album
Sevendust selanjutnya. Dengan French sebagai manajer, Sevendust menjadi salah
satu band terbesar dari akar baru metal bernama nu metal, dan menjual lebih
dari enam juta album.
Sevendust dan French berpisah pada 2000, karena perbedaan
kreatif.
French kemudian bergabung dengan seorang teman lama, mantan
eksekutif Sony Records Sean Sullivan, dan mendirikan sebuah perusahaan
manajemen baru bernama Rebellion Entertainment. Perusahaan itu mengontrak
banyak artis yang berbeda, mewakili berbagai gaya musik, termasuk band
alternative metal New Jersey “The Step Kings”, artis pop Asia Tenggara Tina
Sugandh, penyanyi/penulis lagu Julian Velard, grup perkusi Latin mominasi
Grammy “The Groove Collective” dan band alternatif legendaris dan artis rekaman
RCA The Sound of Urchin.
Pada 10 Juni, French menerima penghargaan New Hampshire
Excellence in Education untuk “Efforts to Curb Substance abuse Among Young
People”.
Menyusul serangan 9/11 di World Trade Center, Twisted
Sister melakukan reuni sebagai sebuah unit penampil untuk bermai di
penggalangan dana pada November 2001, diorganisir oleh Eddie Trunk, untuk the
Widows and Orphans Fund untuk Kepolisian dan PMK New York.
Penampilan ini membuat para promoter di seluruh dunia
mengirimkan permintaan untuk melihat band manggung lagi, dan band mulai tampil
secara rutin lagi dimulai pada 2003. Di tahun-tahun berikutm band sudah tampil
hingga rekaman untuk penonton dunia, termasuk UK, Amerika Utara, sebagian besar
negara Eropa dan Amerika Selatan. Band juga tampil di Korea Selatan di tiga
basis militer AS yang berbeda, melalui tur yang disponsori USO.
Popularitas band kembali menjadi besar, bahwa peranan
manajer dari French menjadi pekerjaan penuh. Disamping manggung, aktifitas bane
termasuk menciptakan dan memproduksi enam DVD baru, dua album baru dan
re-master dari semuag katalog dari rilisan terdahulu.
Selama tahun terakhir, band sudah menciptakan sebuah
pertunjukan Natal yang spektakuler, dan juga sudah menghasilkan pertunjukan ini
untuk beberapa DVD live.
Band memiliki sebuah tradisi untuk menampilkan setidaknya
satu pertunjukan amal setiap tahun untuk masalah yang dekat dengan tiap anggota
band.
Bersamaan dengan pengakuan dunia baru ini, lagu-lagu
“We’re Not Gonna Take It” dan “I Wanna Rock” juga menjadi dua lagu yang paling
diijinkan untuk iklan TV dan radio, sponsor produk, film, acara TV, arena
olahraga dan politikus.
Saat band merekam ulang lagu-lagu ini, band kini
mengenadalikan kepemilikan musiknya. Ini adalah gerakan bisnis yang dipelopori
Twisted Sister dan kini menjadi standar industri.
Pada 2007, French dan Twisted adalah yang dilantik di
tahun pertama dari Long Island Music Hall of Fame.
Pada 1996, putri French, Samantha didiagnosa dengan
penyakit mata yang langka namun ringan bernama Uveitis. Pada 2010, untuk
menggalang dana dan kepedulian ini, French menciptakan “The Pinkburst Project”.
Proyek ini menyatukan, untuk pertama kali dan satu-satunya, perusahaan alat
musik paling terkenal di dunia: Fender, Marshall Amplification, Gibson, Martin,
Mesa Boogie, Diamond, Vox, Gretsch, PRS, Epiphone, Ruokangas, Hartke dan
Orange.
Perusahaan ini, atas arahan French, menciptakan gitar dan
amplifier tiada duanya, yang ditampilkan di majalah alat musik paling terkenal
dunia dan semua hasil lelang untuk mengumpulkan dana untuk riset Uveitis.
Memperingati hari ulang tahunnya yang ke 40 sebagai
pendiri Twisted Sister, dia dengan bangga membantu menciptakan salah satu label
musik yang dikenal di dunia.
Pada Desember 2012, Twisted Sister melakukan acara amal
untuk korban bencana Hurricane Sandy, bersama dengan Adrenaline Mob, Andrew
W.K. dan legenda olahraga Bernie Williams.
Band ini tetap manggung di festival-festival di Eropa dan
dunia, walaupun setelah kematian dramer A.J. Pero, yang digantikan oleh Mike
Portnoy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar