Lahir pada tanggal 22 Juli 1947 di Gilmer, Texas, AS, dengan
nama lengkap Donald Hugh Henley. Dia tumbuh di Linden-sebuah kota kecil,
berdebu dekat perbatasan Arkansas dan Louisiana dengan populasi hanya 2.400
orang. Ayahnya, C.J. Henley, adalah veteran PD II yang memilki sebuah toko
peralatan mobil, dan ibunya, Hughlene McWhorter, adalah seorang guru. Henley
mengenal musik dari usia yang sangat muda.
“Saya mendapatkan les piano saat saya anak-anak,” dia
mengenang. “Ayah saya mencintai musik; ibu saya mencintai musik. Mereka selalu
memutar rekaman di rumah.” Tumbuh di Texas pada 1950an, Henley mengenal genre
musik yang berbeda dan eklektik: “semua hal yang berkaitan dengan big band PD
II dan band setelah perang. Ada seorang wanita berkulit hitam yang bekerja
untuk kakek saya yang selalu menyanyikan lagu spiritual, yang mereka sebut
‘negro spirituals’ saat itu. Nenek saya selalu menyanyikan himne. Ayah saya
juga mendengarkan musik country di radio.”
Meskipun pengenalan yang luas akan musik saat masih
anak-anak, keputusan Henely untuk menjalani karir dalam musik secara serius
pada dasarnya adalah sebuah kecelakaan. Sebagai seorang murid SMA, sudah lama
tidak mendapatkan les piano, Henley mencoba masuk ke tim football. Setelah
sebuah jabatan singkat dan kacau di lapangan football, Henley malahan bergabung
dengan marching band dibawah dorongan teman masa kecilnya Richard Bowden, yang ayahnya
memiliki sebuah band Dixieland. Henley terbukti alami pada drum.
“Saya selalu memukul untuk membuat sebuah irama di buku
sekolah saya dan dashboard mobil,” dia mengenang. “Hal itu biasanya membuat
orang lain kesal, tapi drum menjadi alami pada saya.” Pada 1962, pada usia 15
tahun, Henley memperoleh sebuah kesempatan di band teman Richard yang sebagian
besar memainkan instrumental Dixieland dan rock ‘n’ roll.
Seperti banyak band lainnya di seluruh dunia, Henley
menemukan rasa musiknya secara keseluruhan diperoleh dari keterkenalan The
Beatles pada 1960an. “The Beatlesadalah soundtrack untuk hidup saya,” dia
mengenang. “Saat The Beatles datang, hidup berubah, planet seakan berubah
seluruhnya-itu saat saya menjadi sangat serius tentang mengerjakan musik
sebagai profesi. Sebelumnya, itu hanya sebagai bahan tertawaan.” Band milik
Henley (awalnya bernama The Four Speed dan kemudian diubah menjadi Felicity,
dan kemudian Shiloh) memilihnya sebagai penyanyi utamanya. Dia juga penulis
lagu utama band, dan salah satu komposisinya-sebuah lagu berjudul
“Hurtin’”-bahkan diproduksi dan direkam oleh sebuah perusahaan rekaman lokal.
Henley lulus dari SMA pada 1965 dan mendaftar di Stephen
F. Austin University yang dekat. Satu tahun kemudian, dia pindah ke North Texas
State University, dimana dia mengambil jurusan literatur bahasa Inggris dan
mengambil karya Emerson dan Thoreau. Faktanya, esai milik Emerson “Self
Reliance” yang meyakinkan Henley untuk menjalani impiannya dalam karir musik.
Baris favoritnya dari esai itu adalah, “Beware what yoys et your heart upon.
For it surely shall be yours.”
Setelah tiga semester di North Texas State, Henley
kembali pulang ke Linden untuk menghabiskan waktu dengan ayahnya, yang
menderita penyakit jantung. Saat di rumah, Henley melakukan reuni dengan band
lamanya, Shiloh. Mereka sering memainkan konser di Dallas, dan satu malam pada
1968 musisi country terkenal Kenny Rogers, yang juga mulai bekerja sebagai
produser, menghadiri sebuah pertunjukan Shiloh dan menyukai apa yang dia lihat.
Pada 1970, dengan bantuan Rogers, Henley dan anggota lainnya dari Shiloh pindah
ke Los Angeles untuk merekam album self-title di label independen Amos Records.
Di Los Angeles Henley berteman dengan gitaris Glenn Frey;
keduanya diundang, bersama dengan Bernie Leadom dan Randy Meisner, untuk
bermain sebagai musisi pendukung untuk penyanyi terkenal Linda Ronstadt. Pada
1971, keempat musisi pendukung itu memutuskan untuk membentuk band mereka
sendiri, the Eagles, yeken kontrak dengan Asylum Records yang baru diciptakan.
Pada 1972, mereka terbang ke Inggris dan merekam album debut self-title mereka
hanya dalam dua minggu.
The Eagles masuk ke tangga album top 20 Billboard dan
mencatatkan dua single top 10: “Take It Easy” dam “Witchy Woman.” Setelah album
pertama itu, the Eagles menjadi salah satu band paling berpengaruh dan terkenal
di 1970an. Ketiga album mereka berikutnya-Desperado (1973), On the Border
(1974) dan One of These Nights (1975)-semuanya adalah hit besar. Sangat sibuk
melakukan tur untuk merekam album baru lainnya, pada awal 1976 the Eagles
merilis sebuah rekaman kompilasi, Their Greatest Hits: 1971-1975, yang sudah
terjual lebih dari 29 juta buah hanya di AS. Hanya satu album lainnya, Thriller
milik Michael Jackson, telah terjual lebih banyak.
Kemudian, pada 1976, the Eagles merilis Hotel California,
sebuah rekaman terkenal yang lagunya memenangkan the 1977 Grammy Award for
Record of the Year dan sudah menjadi lagu paling hebat milik band. Bernie
Leadon dan Randy Reisner meninggalkan band dan digantikan oleh Joe Walsh dan
Timothy Schmit sebelum the Eagles merilis album kelima mereka, The Long Run,
pada 1979. Meskipun mendapatkan kesuksesan band yang sangat besar, the Eagles
bubar pada 1980, berjanji tidak melakukan reuni hingga “Hell freezes over”.
Henley kemudian menjalani karir solo. Dia merilis album
solo pertamanya, I Can’t Stand Still, pada 1982, menampilkan single terkenal
“Dirty Laundry.” Pada 1984, dia merilis album solo kedua, Building the Perfect
Beast, yang menampilkan single ikonik, “The Boys of Summer.” Lima tahun
kemudian Henley merilis proyek solo ketiga, dan paling sukses miliknya: The End
of Innocence.
Meskipun pernyataan awal mereka hanya sementara, the
Eagles melakukan reuni pada 1994. Album yang dihasilkan adalah Hell Freezer
Over. Pada 2007, mereka merilis album lainnya, Long Road Out of Eden, dimana
Henley berharap sebagai album terakhir grup.
Selain karir musiknya yang sukses, Henley juga seorang
aktifis untuk akibat dari lingkungan hingga reformasi industri musik. Pada
1990, dia mendirikan the Walden Woods Project di Massachusetts untuk memelihara
“land, literature and legacy” dari Henry David Thoreau, dan pada 1992 dia
mendirikan Caddo Lake Institute untuk menjaga integritas ekologi dari Caddo
Lake di daerah asalnya Northeast Texas. Henley dan Sheryl Crow bersama
mendirikan Recording Artists Coalition pada 1999, dan Henley bersaksi di depan
Kongres sehubungan masalah kepemilikan media.
Sebagai seorang anggota pendiri the Eagles, sebuah band
yang memiliki lima buah single No. 1, empat album No. 1, berbagai Grammy Award
dan sebuah tempat di Rock and Roll Hall of Fame, Don Henley masuk peringkat
diantara sosok penting dalam musik pop Amerika modern. Namun demikian, Henley
kini mengerjakan musiknya pada posisi kedua setelah pekerjaan lingkungan
hidupnya melalui Walden Woods Project. Dia berkata, “Setiap orang memiliki
sebuah Walden. Dalam setiap komunitas, ada sesuatu yang perlu dijaga.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar