Lahir di
Munich, Jerman pada 23 Juli 1964, putra dari musisi jazz Don Menza. Nick mulai
belajar bermain dram pada usia 2 tahun. Pengaruh permainan dramnya adalah Buddy
Rich, Steve Gadd, Nick Ceroli, Jeff Porcaro dan Louie Bellson.
Memulai karir
profesionalnya bermula pada usia 18 tahun di band Rhoads yang berisi penyanyi
Kelle Rhoads, kakak dari mendiang Randy Rhoads, Nick merilis rekaman pertamanya
dengan Rhoads berjudul Into the Future di Eropa pada 1986.
Setelah
Rhoads, Menza adalah bagian dari band-band metal L.A., termasuk The Green
(dengan rekan seband Rhoads masing-masing John Goodwin pada gitar dan Darwin
Ballard pada bass), Von Skeletor (kolaborasi lain dengan Goodwin; dengan Menza
menangani vokal utama dan demo band dan album rilisan sendiri, Infection of
Death), dan Cold Fire (juga menampilkan gitaris Warrior Joe Floyd) sebelum
bergabung dengan Megadeth.
Beralih ke
permainan sesi termasuk gaya yang beragam dari R&B ke gospel, funk dan
heavy metal, melakukan rekaman dengan nama-nama seperti John Fogerty, Nick
menarik perhatian drummer Megadeth Chuck Behler dan menjadikan Nick teknisi
dram Behler. Dia juga terpilih sebagai dramer Slayer di album South of Heaven,
tapi dramer orisinil Dave Lombardo kembali dan mengalahkan Menza dalam audisi.
Saat Megadeth memerlukan seoranh drummer pada 1989, Nick Menza diminta oleh
Dave Mustaine untuk bergabung dengan Megadeth. Mustaine mencatat bahwa Menza
sebelumnya bermain drum saat Behler tidak bisa bermain. Menza pertama kali
manggung dengan Megadeth pada 12 Mei 1988 di Bradford, Inggris.
Pengalaman
awal dan hubungan pribadi ini berlanjut pada undangan untuk bergabung dengan
Megadeth untuk rekaman album multi-platinum pada tahun 1990 Rust In Peace dan
untuk sepuluh tahun ke depan Menza tergabung dengan formasi klasik band dan di
era paling menguntungkan dengan album-album Rust In Peace (1990), Countdown To
Extinction (1992), Youthanasia (1994) dan Crytic Writings (1997).
Dirilis ke
seluruh dunia pada 24 September 1990, Rust In Peace adalah album yang sangat
disuka para penggemar dan diterima kritikus, langsung berada di No. 23 di AS
dan No. 8 di UK. Album ini berisi singel-singel "Holy Wars (The Punishment
Due)" dan "Hangar 18", yang keduanya dibuat video musiknya dan
tetap menjadi trek yang selalu dibawakan saat manggung. Rust In Peace terjual
lebih dari satu juta kopi di AS dan menerima nominasi Grammy pada 1991 dan Best
Metal Performance pada tahun 1992.
Album yang
paling menerima kesuksesan komersil, Countdown To Extinction. Album pertama
yang menapilkan kontribusi dari tiap anggota band, dan diberi judul oleh Nick
Menza. Dirilis pada tanggal 14 Juli 1992, Countdown To Extinction langsung
menjadi terkenal, langsung berada di No. 2 di tanggal lagu Billboard 200 di AS,
dan No. 5 di UK. Diperkuat oleh lagu-lagu Mainstream rock seperti
"Symphony Of Destruction", "Foreclosure of a Dream" dan
"Sweating Bullets", album ini secara cepat mendapat status double
platinum di AS, dan menerima nominasi Grammy untuk Best Metal Performance pada
tahun 1993.
Kesuksesan yang
lebih didapat dari album Youthanasia, dirilis pada 1 Nopember 1994 yang
langsung berada di No. 4 di tangga lagu album Billboard Top 200, mendapat
sertifikasi emas di Kanada setelah 30 menit dan platinum di AS. Kemudian pada
bulan Nopember. band diundang dua kali untuk tampil di David Letterman's Late
Show: pertama kali mereka membawakan "Train of Consequences" dan
"A Tout le Monde" pada yang kedua.
Pada 17 Juni
1997, Capitol Records merilis album Cryptic Writings. Album yang yang langsung
berada di No. 10 pada Billboard Top 200, dan merupakan album studio keenam
Megadeth yang diberi sertifikasi platinum di AS. "Trust", sebuah
singel dari Cryptic Writings, menjadi single tertinggi Megadeth hingga saat
ini. Menjadi No. 5 di Mainstream Rock Track yang juga dinominasikan untuk Best
Metal Performance pada Grammy 1998.
Selama
jabatannya di Megadeth, Nick juga bermain drum di tiga album solo rekan seband
Marty Friedman, Scenes (1992), Introduction (1994) dan True Obsessions (1996).
Megadeth
bergabung dengan Ozzfest 98 tapi, setelah setengah jalan menempuh tur, drumer
Nick Menza diketahui memiliki tumor di lututnya dan dipaksa untuk pergi
menjalani operasi. Megadeth kemudian menyewa pengganti sementara oleh Jimmy
DeGRasso dari pada menunda jadwal tersisa. Ketika waktu tiba untuk merekam
album berikutnya, Menza tidak diminta kembali dan DeGrasso menjadi drumer resmi
band. Saat berada di rumah sakit menyembuhkan dari operasi lutut, Nick menerima
panggilan telepon dari Mustaine yang secara sederhana mengatakan "jasamu
sudah tidak diperlukan lagi".
Setelah
kepergiannya, dia mulai mengerjakan Menza: Life After Deth dengan gitaris
Athony Gallo, bassis Jason Levin, dan gitaris Ty Longley. Album ini awalnya
dimaksudkan untuk dirilis pada 2002 dan tur yang menyertainya; namun, pada tur
2003 dengan Great White yang terbentuk kembali, Longley ada diantara 100 orang
yang tewas di kebakaran klub malam The Station di Rhode Island dan satu tahun
kemudian Jason Levin meninggal karena gagal hati, Menza dan Gallo menjadi ragu
dan tur Life After Deth tidak pernah diumumkan. Gitaris tamu Christian Nesmith,
putra dari Michael Nesmith dari The Monkees, mengisi beberapa gitar utama dan
Menza mempekerjakan produser Max Norman (Ozzy Osbourne, Megadeth).
Mengikuti
perilisan ulang dari keseluruhan katalog Megadeth, Menza diundang untuk bereuni
dengan Megadeth pada 2004. Hari setelah reuni diumumkan Menza dipecat setelah
latihan dan digantikan oleh Shawn Drover. Dave Mustaine berkata bahwa ini
dikarenakan Nick “tidak siap” uhntuk semua tur penuh di AS, secara fisik.
Pada April
2006, Menza bergabung dengan band metal asal Los Angeles Orphaned to Hatred.
Grup menggambarkan suara mereka sebagai “a continuation of the heavy style of
‘90s Pantera”. Dia meninggalkan band pada akhir 2010.
Menza hampir
menderita kehilangan sebuah lengan pada 2007, setelah mengalami kecelakaan
dengan gergaji listrik. Dia mendapatkan operasi rekonstsruksi dan piringan
logam di lengannya dan rehabilitasi jangka panjang, tapi kemudian pulih. Menza
kemudian melelalng mata gergaji yang pernah berlumuran darah dan sebuah salinan
asli dari X-ray dari insiden itu.
Pada Maret
2011, Menza muncul di sebuah video musik untuk “We Up Next” dari Mindstreem,
sebuah lagu yang aslinya ditulis oleh gitaris SIN 34 Anthony Gallo menampilkan
Tony Lanza dan Daniel Wayne, Jr. pada vokal. Rekaman aslinya adalah Menza
(drum), Gallo (gitar), Gregg Babuccio (bass), dan Tony Lanza dan Daniel Wayne,
Jr. (vokal).
Juga pada
Maret 2011, band milik Menza Deltanaut mengeluarkan sebuah video untuk lagu
“Sacrifice” bersamaan dengan perilisan dari EP digital lima lagu yang
diproduseri Roy Z. Lineup terdiri dari Menza, rekan band lamanya Rhoads dan The
Green, bassis Darwin Ballard, gitaris Christopher Grady dan Colin Reid, dan
vokalis utama Brian Williams. Ayah Menza, Don Menza yang terkenal memainkan
tenor sax di The Pink Panther Theme dengan Henry Manchini Orchestra, memainkan
saksofon pada lagu “The King”; tamu lainnya termasuk Roy Z pada gitar dan Ed
Roth pada kibord.
Pada 2015,
Menza berkontribusi trek drum pada lagu “Are We Alone?” pada album Warless
Society (The Global Invasion) oleh Ci2i, dengan John Goodwin dan Darwin Ballard
masing-masing pada gitar dan bass.
Menza
meninggal pada 21 Mei 2016 setelah mengalami gagal jantung saat tampil dengan
bandnya, OHM, di Los Angeles.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar