Laman

Jumat, 26 Mei 2017

ATIEK CB




Dilahirkan dengan nama Atiek Prasetyawati di Kediri, Jawa Timur pada 25 Mei 1963.

Atiek CB mengawali karier menyanyi di usia yang masih sangat belia. Sejak masih sekolah di SMPN 1 Kediri, Atiek sudah dikenal sebagai remaja yang sangat suka bernyanyi di pentas - pentas sekolah maupun diluar sekolah bersama bandnya CB Band. Nama CB lah yang kelak dijadikan nama belakangnya sampai sekarang.

Memasuki bangku SMAN 2 Kediri, Atiek semakin giat menekuni dunia menyanyi, tak hanya di pentas - pentas, Atiek mencoba ikut audisi di sebuah acara yang sangat populer di Jawa Timur yang menampilkan penyanyi - penyanyi baru di TVRI Surabaya. Sejak dinyatakan lolos audisi, wajahnya mulai sering tampil di satu - satunya Televisi Surabaya waktu itu.

Karena wajahnya semakin dikenal di Jawa Timur dengan gayanya yang lincah, beberapa tawaran rekaman pun datang. Adalah sebuah perusahaan rekaman di Surabaya yang sempat merilis beberapa album awal Atiek. Sampai akhirnya tawaran datang dari sebuah label rekaman besar di Jakarta milik musisi besar A Riyanto, yakni Arco Record. Sebelumya A. Riyanto juga sudah berperan di album - album Atiek waktu masih di Jawa Timur. Mendapat tawaran rekaman dari ibu kota, Atiek terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya di Malang. Album Nusantaraku, Nusantara 2, Nusantara 3 dan Nusantara 7 yang digarap bersama A. Riyanto dari tahun 1980 sampai 1983 belum mendapatkan respon yang menggembirakan di blantika musik Indonesia. Tahun 1984 Atiek CB merilis album terakhirnya bersama A. Riyanto berjudul Ilusi Pagi, dan lagu berjudul sama dengan albumnya Ilusi Pagi cukup mendapatkan sambutan dari radio - radio. Nama Atiek CB pun mulai diperhitungkan.

Belum lama merilis album Ilusi Pagi, di tahun yang sama 1984 Atiek CB mendapatkan kontrak dengan perusahaan rekaman bergengsi waktu itu, Purnama Record. Sebuah label rekaman yang dihuni oleh artis - artis besar di industri musik Indonesia. Di label barunya ini Atiek seolah dimanjakan, dia dipercaya sepenuhnya merubah genre musiknya sesuai dengan keinginannya, Dan Atiek pun dipertemukan dengan musisi - musisi muda yang sudah memiliki reputasi bagus sebelumnya. Erwin Gutawa dipercaya sebagai Music Director album yang diberi judul Transisi ini. Diberi judul Transisi karena album inilah Atiek CB memasuki era baru bermusiknya. "Saya seneng banget karena saya boleh bernyanyi semau saya, bisa berimprovisasi banyak, hal yang tidak mungin saya lakukan untuk musik di album - album yang dulu" kata Atiek CB. Lagu Risau karya Cecep AS dipilih sebagai lagu jagoan untuk radio. Lirik puitis, aransemen musik yang dark dan cara menyanyi Atiek yg ekspresif menjadikan lagu ini cepat populer. Radio - radio swasta di Indonesia menempatkan Risau di tangga lagu no 1 selama bermingu - minggu di awal tahun 1985. Atiek CB pun mulai dikenal sebagai penyanyi dengan kacamata hitam karena ketika pemotretan cover album tiba - tiba almarhum Farid Hardja yang ada di lokasi meminjamkan kaca mata hitam miliknya dan semua orang di sekitar sepakat Atiek CB cocok dengan gaya itu.


Sukses album Transisi menempatkan Atiek CB di jajaran solois wanita yang disegani. Namanya mulai disejajarkan dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia pada masa itu. Tahun 1985 Atiek CB kembali merilis album berikutnya yang berjudul Di Sudut Kemegahan Hidupnya. Di album ini Atiek CB didukung oleh musisi senior Bartje Van Houten. Sayangmnya album ini kurang mendapat sambutan jika dibandingkan dengan Transisi. Meskipun lagu Di Dalam Khayalku sempat jadi radio hit. Tercatat sebelum album ini Purnama Record sempat merilis Antara Anyer Dan Jakarta tanpa disertai promosi yang memadai. Menurut Atiek CB, lagu Antara Anyer Dan Jakarta direkam selama proses pembuatan album Transisi tetapi tidak cukup dimasukkan album, jadi direlease terpisah dengan tambahan lagu - lagu lama. Lagu ciptaan Oddie Agam ini baru menjadi Hit besar ketika Sheila Majid dari Malaysia merekam ulang dengan versi yang beda dan dipromosikan secara besar - besaran sebagai perkenalan Sheila di Indonesia. Namun hal ini tak berpengaruh sedikitpun bagi Atiek CB karena tahun yang sama Atiek merilis album Akh yang melejitkan hit Akh, Permohonan, Di Bibirku Ada Cinta dan Apa Lagi. lagu Akh yang sekaligus dijadikan judul album adalah sebuah lagu poprock garapan Cecep AS yang sebelumya menciptakan hit Risau, penata musik di album ini adalah Youngky Soewarno. Di sela - sela kesibukan menggarap album - album solonya, antara tahun 1985 - 1986 Atiek CB juga sibuk terlibat di proyek - proyek lain seperti Suara Persaudaraan, sebuah proyek garapan James F Sundah yang terinspirasi sukses USA For Africa. Melibatkan puluhan musisi dan penyanyi Indonesia, Atiek dipertemukan dengan Nicky Astria dan Ikang Fawzi menyanyikan lagu Ku Ajak Kau Kembali.

Tak hanya sukses di karir solo dan keroyokannya, Atiek yang saat itu pacaran dengan anggota Trio Libels : Ronny Sianturi juga sukses dalam proyek duet bersama sang pacar lewat lagu : Kau & Aku. Selain itu Atiek CB juga menjadi backing vocal pada album Jumpa Permata milik Chrisye. Begitu besarnya nilai jual nama Atiek CB sehingga pihak label dan produser rekaman tersebut merasa sangat penting untuk mencantumkan tulisan ‘Guest Star : Atiek CB’ pada cover album tersebut. Dan memang vokal Atiek pada album tersebut bukan hanya sekedar tempelan tetapi memang memberi kontribusi. Dengarkanlah bagaimana suara Atiek dengan gaya mendesah yang melankolis pada lagu Kisah Cintaku. Jangan lupakan juga karakter suara Atiek yang tiba-tiba sangat terdengar genit dan nakal pada lagu Ada Cinta. Meski hanya sebatas backing vokal, tetapi setelah mendengar kedua lagu tersebut pendengar tidak hanya akan mengingat Chrisye, tetapi juga Atiek karena kekuatan vokalnya yang memberi nilai lebih pada kedua lagu tersebut. 

Tahun 1992, Atiek sempat terkena masalah. Cover albumnya yang berjudul Magis disinyalir mencantumkan simbol sebuah partai terlarang. Akhirnya album yang grafisnya dikerjakan oleh Dik Doank itu harus ditarik dari peredaran. Sungguh sebuah pukulan telak buat perjalanan karir Atiek CB karena pada saat yang sama single andalan dari album tersebut Kau Dimana sedang merajai tangga lagu terpopuler di radio-radio dan televisi. Begitu kecewanya Atiek hingga dalam sebuah wawancara dengan sebuah tabloid, Atiek sempat mengaku frustasi dan berencana mengundurkan diri dari dunia tarik suara.

Untunglah rencana mengundurkan diri itu tak pernah direalisasikan Atiek karena selanjutnya Atiek mencoba bangkit kembali dengan album kompilasi hits berjudul Benci Sendiri, kemudian disusul dengan album Meditasi yang menghasilkan hits karya bassist Gigi : Thomas Ramdhan yang berjudul Terapung. 

Secara musikal, materi lagu dan album Atiek CB cenderung punya kwalitas. Sangat jarang Atiek CB terjebak menyanyikan lagu-lagu kacangan karena Atiek beruntung didukung oleh musisi-musisi handal yang sudah terkenal reputasinya antara lain : Youngky Suwarno, Cecep AS, Adi Kla, Indra Lesmana, dll. 

Salah satu lagu Atiek yang paling terkenal yang juga adalah soundtrack film laris pada tahun 90’an Catatan Si Boy adalah lagu yang berjudul Terserah Boy. Begitu populernya lagu ini sampai lumayan sering dibawakan kembali oleh calon-calon penyanyi yang sedang mengikuti kontes bakat ditelevisi, mulai dari ajang Asia Bagus sampai Indonesian Idol. Lagu ini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggrisdengan judul Get Into The Heat yang berhasil menghantar trio AB Three menjadi juara sebuah festival internasional di Eropa. Selain itu AB Three juga kemudian menyanyikan kembali lagu lawas milik Atiek CB yang dulu juga tidak kalah populer : Optimis.

Atiek CB kini tak lagi aktif menjadi penyanyi sejak pindah ke Amerika Serikat. Ia sekarang menjadi ibu rumah tangga dan memilih bekerja paruh waktu di bidang ritel pakaian di sana. Sementara itu, suaminya, Lawrence, bekerja di bidang farmasi. Belakangan ini, Atiek mengaku hanya bernyanyi jika ada undangan dari Kedutaan Besar Indonesia di AS atau kegiatan komunitas warga negara Indonesia untuk hari-hari besar.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...