Laman

Selasa, 21 Maret 2017

SISTER ROSETTA THARPE




Dilahirkan dengan nama Rosetta Nubin pada 20 Maret 1915 di Cotton Plant, Arkansas. Walaupun identitas dari ayahnya tidak diketahui, ibu Tharpe, Katie Bell Nubin, adalah seorang penyanyi, pemain mandolin dan pendeta untuk Church of God in Christ; the COGIC, yang didirikan oleh seorang pendeta Baptis berkulit hitam bernama Charlon Mason pada 1894, menggunakan ekspesi musik dalam pemujaan dan membolehkan wanita untuk berkhotbah. Atas dorongan ibunya, Tharpe mulai menyanyi dan memainkan gitar dari usia dini, dan menjadi anak berbakat dalam musik.

Dia mulai tampil di panggung dengan ibunya mulai usia 4 tahun, memainkan gitar dan menyanyikan "Jesus Is on the Main Line." Pada usia 6 tahun, dia bergabung dengan ibunya sebagai seorang penampil rutin di khotbah keliling. Disebut sebagai seorang "singing and guitar playing miracle," Rosetta Tharpe menemani ibunya di beragam penampilan-sebagian ceramah, sebagian konser gospel-di depan hadirin di seluruh Amerika Selatan.

Pada pertengahan 1920an, Tharpe dan ibunya menetap di Chicago, Illinois, dimana duo itu terus menampilkan konser relijius di gereja COGIC di 40th Street sementara terkadang bepergian untuk tampil di gereja di negara bagian itu. Sebagai hasilnya, Tharpe menjadi sangat terkenal sebagai musisi hebat, menonjol di era dimana gitaris wanita berkulit hitam sangat langka, legenda blues asal Memphis Minnie adalah satu-satunya penampil yang menikmati keterkenalan nasional pada saat itu.

Pada 1934, pada usia 19 tahun, Rosetta Tharpe menikah dengan pendeta COGIC bernama Thomas Thorpe, yang sudah menemaninya dan ibunya di banyak tur mereka. Walaupun pernikahan itu hanya bertahan sebentar, dia memutuskan untuk menggabungkan versi dari nama keluarga suami pertamanya menjadi nama panggungnya, Sister Rosetta Tharpe, yang akan dia gunakan untuk sepanjang karirnya.

Pada 1938, Tharpe pindah ke New York City, dimana dia dikontrak dengan Decca Records. Pada 31 Oktober tahun itu, dia merekam empat lagu untuk Decca: "Rock Me," "That's All," "The Man and I" dan "The Lonesome Road." Lagu-lagu gospel pertama yang pernah direkam untuk Decca, keempat rekaman ini menjadi hit instan, memantapkan Tharpe sebagai salah satu penyanyi gospel pertama yang sukses secara komersil di AS.


Kemudian, pada 23 Desember 1938, Tharpe tampil di Spirituals to Swing Concert milik John Hammond yang terkenal di Carnegie hall. Penampilannya menjadi kontroversial dan revolusi dalam beberapa pandangan. Menampilkan musik gospel di depan penonton sekuler dan bersama musisi blues dan jazz adalah sangat tidak biasa, dan dalam siklus agama konservatif fakta bahwa seorang wanita memainkan musik dengan gitar adalah langka. Secara musikal, gaya permainan gitar yang unik milik Tharpe yang menggabungkan melodi urban blues dengan aransemen folk tradisional dan menggabungkan gaya swing adalah salah satu yang pertama dalam rock and roll. Penampilan ini membuat kaget dan mempesona hadirin Carnegie Hall. Kemudian Tharpe menjadi makin terkenal dengan tampil secara rutin dengan legenda jazz Cab calloway di Cotton Club di Harlem yang terkenal.

Selama awal 1940an, Tharpe terus menjembantani dunia relijius dan musik gospel dengan gaya musik yang lebih sekuler, menghasilkan musik yang dengan mudah bisa diterima. Diiringi oleh orkestra milik Lucky Millinder, dia merekam beberapa hit sekuler seperti "Shout Sister Shout," "That's All" dan "I Want a Tall Skinny Papa." "That's All" adalah rekaman pertama dimana Tharpe memainkan gitar listrik; lagu ini akan menjadi pengaruh pada para pemain selanjutnya seperti Chuck Berry dan Elvis Presley.

Secara rutin, Tharpe terus menjalankan jadwal tur, menampilkan musik gospelnya di gereja-gereja juga bermain di klub-klub sekuler. Salah satu sorotan adalah pertunjukan berminggu-minggu di panggung di Cafe Society yang terkenal di New York di depan penonton berbagai ras. Daya tarik penggabungan musik milik Tharpe didemonstrasikan selama PD II saat dia menjadi salah satu dari dua artis gospel Afrika Amerika yang diminta untuk merekam "V-Discs" ("V" kepanjangan dari "victory") untuk pasukan Amerika di luar negeri.

Di pertengahan 1940an Tharpe mencatatkan terobosan musik lainnya dengan bergabung dengan pianis blues Sammy Price untuk merekam musik yang menampilkan kombinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari piano, gitar dan nyanyian gospel. Lagu paling terkenal dari duo ini, direkam pada 1944, adalah "Strange Things Happening Every Day" dan "Two Little Fishes and Five Loaves of Bread," Namun, dalam pandangan kritik dari komunitas relijius, yang memandang kolaborasi jazz-nya dengan Price sebagai musik setan, Tharpe kembali merekam musik yang lebih gospel kemudian pada 1940an. Pada 1947, dia membentuk sebuah duet dengan sesama penyanyi gospel Marie Knight untuk merekam lagu-lagu gospel yang lebih tradisional dan spiritual seperti "Oh When I Come to the End of My Journey," "Stretch Out" dan "Up Above My head" ("I Hear Music in the Air').

Tharpe menikah dengan Russell Morrison pada 3 Juli 1951. Perayaan pernikahan dilakukan di Griffith Stadium di Washington, D.C., yang dihadiri oleh 25,000 hadirin, yang menampilkan sebuah penampilan gospel oleh Tharpe dalam busana pengantin dan diakhiri dengan kembang api yang meriah.

Pada 1953, Tharpe dan Knight beralih dari genre gospel untuk merekam sebuah album blues sekuler. Eksperimen ini terbukti sebagai bencana. Album ini tidak hanya gagal secara komersil, album ini juga menyebabkan keduan artis dijauhi dari komunitas relijius yang sudah menjadi basis penggemar mereka. Tharpe dan Knight berpisah tidak lama setelah perilisan album dan keduanya tidak pernah meraih popularitas mereka sebelumnya. Tharpe menghabiskan sisa dua dekade dari karirnya dengan melakukan tur Eropa dan AS, dengan memainkan musik gospel.

Walaupun dia menjalani karirnya secara biasa selama tahun-tahun ini, Tharpe menikmati beberapa sorotan karir, termasuk penampilan pada 1960 yang mendapat pengakuan dengan James Celeveland di the Apollo di Harlem dan sebuah penampilan pada 1967 di Newport Jazz Festival.

Saat berada dalam sebuah tur blues Eropa dengan Muddy waters pada 1970, Tharpe secara mendadak jatuh sakit dan kembali ke AS. Dia menderita stroke tidak lama setelah kembalinya dan, karena komplikasi dari diabetes, salah satu kakinya harus diamputasi. Meskipun kesehatannya memburuk, Tharpe terus tampil secara rutin untuk beberapa tahun lagi. Namun, pada Oktober 1973, dia menderita stroke kedua dan meninggal beberapa hri kemudian, pada 9 Oktober 1973, di usia 58 tahun, di Philadelphia, Pennsylvania.

Salah satu musisi paling terkenal sepanjang masa, Sister Rosetta Tharpe menikmati status selebriti pada 1940an sebagai hal yang langka oleh musisi gospel sebelumnya. "Dia bisa memainkan gitar tidak seperti orang lain yang pernah ada lihat sebelumnya," temannya Roxie More berkata. "Orang-orang akan bergerombol untuk melihatnya. Semua orang mencintainya." Ira Tucker Jr., putra dari penyanyi gospel legendaris Ira Tucker dari Dixie Hummingbirds, secara sederhana menyebutnya: "Dia adalah seorang bintang rock."

Lebih dari sekedar terkenal, Thrape juga menjadi terobosan, membuat dampak dalam sejarah musik Amerika dengan mempelopori teknik gitar yang kemudian berkembang dalam gaya rock and roll yang dimainkan oleh Chuck Berry, Elvis Presley, dan Eric Clapton. Namun, meskipun dengan popularitasnya yang hebat dan pengaruh dalam sejarah musik, Sister Rosetta Tharpe adalah seorang musisi gospel pertama dan utama yang berbagi spiritualitasnya dengan semua yang mendengar musiknya. Batu nisannya tertulis, "She would sing until you cried and then she would sing until you danced for joy. She helped to keep the church alive and the saints rejoicing."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...