Dilahirkan
pada 12 Desember 1963 di Lahore, Punjab, Pakistan, adalah seorang musisi,
gitaris rock, ahli fisika, aktifis, dan profesor Pakistan di City University,
New York.
Dia
mendapatkan popularitas nasional pada 1998 untuk gaya uniknya dari permainan
neo-klasik dalam metal. Seorang penata rekaman awal dari Vital Signs, dia
membentuk Junoon (Obsession) pada 1990 dengan bassis Amerika Brian O'Connell
dan mempelopori musik metal-rock yang terpengaruh sufi di Pakistan. Dia memulai
aktifivismenya di pertengahan 1990an dan sudah terlibat di dua dokumenter BBC
yang berhubungan dengan masalah di Pakistan seperti masyarakat, pendidikan,
agama dan sains.
Dia
bertindak sebagai UN Goodwill Ambassador untuk HIV/AIDS Programme terhadap
penyebaran kepedulian tentang HIV di Asia Selatan. Sementara bekerja dengan
media Pakistan untuk membantu mewujudkan perdamaian antara India dan Pakistan,
Ahmad terus menghasilkan dokumenter dan album gitar solo. Saat ini, dia
menjabat profesor di Queens College of the City University of New York
walaupun, dengan Junoon yang dibubarkan, Salman Ahmad terus tampil sebagai
artis solo dibawah label "Junoon" dan pindah ke New York dan merilis
satu album sebagai artis solo, "Infiniti" pada 2005.
Dia
sudah mengajar kelas musik bernama "Islamic Music and Culture of South
Asia", sebagai fakultas tamu di Queens College. Dia juga sudah memulai
semester keduanya sebagai fakultas tamu. Pada 1 Maret 2008, Ahmad tampil dengan
Yale Strom (artis Klezmer dunia) di Temple Beth Sholom di Roslyn Heights
sebagai bagian dari konser "Common Chords II" lainnya merayakan musik
Muslim dan Yahudi. Bersama dengan Storm, Ahmad memimoin ensemble Common Chords
multi-kepercayaan, yang anggotanya meliputi Chatterjee, pemain dhol Sunny Jain,
bassis Mark Dresser, vokalis Elizabeth Schwartz dan lain-lain. Pada 2016, lagu
barunya "Kaise Bolun" dari film Bollywood "Rhythm" yang
dibintangi Adeel Chaudry menerima tanggapan negatif dari penggemarnya di media
sosial dengan memperlihatkan ketidaknyamanan mereka pada musik dan video lagu
itu. Menurut orang-orang, mereka tidak pernah mengharapkan musik seperti itu
dari legenda Salman Ahmed.
Ahmad
dan bandnya Junoon menderita penyensoran politik di Pakistan selama
pemerintahan Benazir Bhutto pada 1990an, karena sebuah lagu yang menceritakan
korupsi politik. Pada 1998 selama pemerintahan Nawaz Sharif, Junoon kembali
dilarang di Pakistan, karena mereka memprotes terhadapat percobaan tenaga
nuklir di India juga negara mereka sendiri dengan mengatakan, "Mengapa
meningkatkan perlombaan senjata saat masyarakat masih memerlukan air? Mengapa
memandang tetangga kita sebagai musuh saat kita dekat dengan yang lain?'
Ahmed
bermain di Roskilde Festival pada 2000 dibawah bendera Freemuse, hanya dua
tahun setelah dilarang. Sebagai seorang musisi yang menghadapi penyensoran di
negara asalnya, Ahmad berkata bahwa "tidak ada konflik antara kepercayaan
dan musik saya, anda dapat menjadi seorang Muslim dan memainkan gitar
listrik".
Pada
2006, selama sebuah konferensi Freemuse di Beirut dia adalah bagian dari salah
satu bagian langka dimana musik dan agama dianggap serius dan dimana diskusi
pada musik dan Islam berfokus pada teologi dan bukan hanya pola sosial dan
budaya. Tentang ini dia berkata. "Saya sudah ambil bagian di pertemuan
dialog dan pertemuan pers Freemuse. Mereka selalu menjadi tempat pertemuan yang
hebat untuk para musisi, para periset dan para jurnalis dan saya selalu
merasakan bahwa pengertian motivasi dibelakang mekanisme dari penyensoran sudah
ada dalam fokus - tidak hanya mengecam penyensoran. Kami, para artis,
mengatakan harus selalui siap untuk mempertahankan kolega kami saat hak
kemerdekaan untuk berekspresi diserang, dan dengan demikian kami memerlukan
sebuah organisasi seperti Freemuse untuk membantu kami melakukan hal ini."
Disiarkan
televisi di sekitar 100 negara, Ahmad dan bandnya Junoon tampil dengan para
artis dari seluruh dunia di konser Nobel Peace Prize di Oslo, Norwegia, pada 11
November 2007. Dia juga bermain di pesta Nobel Peace Prize pada 9 Desember
2007, dimana dia ditemani oleh virtuoso tabla Pandit Samir Catterjee.
Salman
Ahmad menerbitkan sebuah karya otobiografikal berjudul "Rock & Roll
Jihad: A Muslim Rock Star's Revolution" pada Januari 2010. Buku ini
diterbitkan oleh Simon & Schuster. Melissa Etheridge menulis di pengantar "The
Story you are about to read is the story of a light-bringer....Salman Ahmad
inspires me to reach always for the greatest heights and never to fear....Know
that his story is a part of our history."
Pada
2009, Ahmad dan istrinya Samina terlibat dalam penggalangan dana untuk Swat
IDPs.
Ahmad
sudah berakting dalam drama televisi seperti: Dhundle Raste (Featured Vital Signs
band), Aahat dan Talassh (Featured Junoon band). Dokumenter HBO, Open Your Eyes
menampilkan lagu asli Open Your Eyes, yang diciptakan oleh Salman Ahmad dengan
vokal dari Peter Gabriel.
Salman
Ahmad sering terlihat di Pakistan Threek e Insaaf's (Pakistan Justice Party)
yang didirikan oleh pemain kriket yang beralih menjadi plitikus Imran Khan.
Salman Ahmad menyanyikan lagu patriotik dan revolusi di paratai ini yang
mencakup keseluruhan lingkungan, dia sering dianggap sebagai anggota partai.
Pada Oktober 2016, Salman Ahmad ditangkap oleh polis Islamabad bersama dengan
para pekerja Pakistan Tahreek e Insaaf's lainnya karena aktifitas yang
berseteru dengan para penegak hukum di Rawalpindi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar