Dilahirkan di Jakarta dengan nama lengkap Gabriel Bimo Sulaksono pada 22 Desember 1971.
Bimo Sulaksono pertama kali dikenal di dunia musik tanah air saat nongol bersama grup Netral tahun 1996. Pada saat itu konsep musik Netral tergolong 'nyeleneh'. Tak satupun label mau menerima mereka. Sampai suatu saat kesempatan itu datang dengan berbagai persyaratan yang ribet. Tak dinyana, Netral lantas berhasil mendulang sukses.
Setelah itu Bimo mundur. Eksperimen berikutnya adalah Ahmad Band bersama Ahmad Dhani. Ia pun secara gila menolak pinangan Dewa 19 yang pada saat itu di atas angin. Ia memilih membangun Romeo bareng Bebi Romeo dan pria berkaca mata minus itu kembali sukses. Lagunya Bunga Terakhir menjadi hits.
Tak puas di situ saja, dia kembali membentuk Bonus, TBK, Juliette dan terakhir Brutal. Di proyek terakhir ini Bimo bertindak sebagai produser secara mandiri.
Untuk misi Brutal sendiri Bimo ingin mencoba menjauhkan kesan brutal yang destruktif dan mengangkat image brutal yang "foutess and love".
Namun Bimo tetaplah Bimo, dia selalu ingin cari sesuatu yang baru. Obsesinya membentuk band. Maka saat dia dipercaya menjadi A&R Executive Keci Music, Bimo seperti menemukan rumah menetap.
Sejak berganti nama menjadi NTRL, Bagus, Eno, dan Coki mulai melepas bayang-bayang besar Netral. Tapi sebagai mantan punggawa dan pencetus namanya, Bimo pun kini kembali menghidupkan napas Netral dengan personel dan warna musik baru.
Di sisi lain, Bimo sendiri punya alasan dan pandangan yang membuatnya memilih untuk menyandang nama Netral kembali. Selain karena memiliki sejarah yang kuat, nama Netral sendiri diakui Bimo memiliki nilai filosofi yang kuat.
Walau begitu, tentu tidak mudah untuk melepas bayang-bayang besar nama dan warna musik Netral saat ia masih berkarya bersama Bagus dan almarhum Miten. Namun, Bimo justru menyatakan siap jika nantinya Netral yang ia bawa saat ini harus dibandingkan dengan dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar