Dilahirkan dengan nama Rudi Mordiono
Gagola di Surabaya, Jawa Timur pada 30 November 1953.
Mungkin banyak yang tidak mengetahui
sepak terjang pemusik yang bernama Rudi Gagola. Rudi Gagola adalah adik kandung
Donny Fattah Gagola. Sama-sama jago main bass dan bikin lagu. Saat masih belia
bersama Donny Fattah Gagola, Rudi membentuk band dengan nama Iyamba. Di band
keluarga ini Rudi bermain drum.
The Steel adalah band yang pernah
didukung Rudi Gagola di paruh era 70an. Di paruh era 70an Rudi Gagola pun ikut
mendukung band rock Brotherhood dengan formasi Fadil Usman (gitar), Yoyong
(keyboard), Tommy (drums), Rudi Gagola (bass) serta Farid Hardja (vokalis). Lalu
di tahun 1976 bersama Donny, Rudi membentuk proyek D&R pada label Pramaqua
yang dirilis tahun 1977 dan menghasilkan hits “Mimpi” yang dibawakan Ida Noor, ”Cindy”
oleh Keenan Nasution dan “Bawalah Aku Bersamamu” oleh Achmad Albar.
Setahun kemudian D&R merilis
album “Episode” (Jackson Records & Tapes 1978) dan “Sesuatu yang Indah” (Irama
Tara,1981). Tahun 1978 Rudi Gagola berperan sebagai Music Supervisor pada label
Jackson Records & Tapes milik almarhum Jackson Arief.
Saat itu Rudi juga terlibat sebagai
penata musik dan pemain sesi untuk artis-artis musik yang dikontrak Jackson
Records seperti Iis Soegianto, Vina Panduwinata, Farid Hardja, Priyo Sigit dan
banyak lagi. Rudi
menciptakan lima lagu dalam album debut Vina Panduwinata bertajuk "Citra
Biru" pada 1981 dengan lagu "Mawar Merah" yang paling terkenal.
Rudi Gagola juga tercatat
sebagai bassis kelompok bernuansa jazz rock Drakhma bersama Dodo Zakaria,
Dani Mamesah, Gideon Tengker, dan Wawan Tagalos yang sempat menghasilkan 3
album yaitu “Hari Esok” (1980, Sky Record), ”Citra Bahagia” (1982) dan “Tiada
Kusadari” (1984).
Rudi Gagola pun sempat mengisi
posisi bass dalam God Bless menggantikan Donny Fattah Gagola kakak kandungnya
yang sempat cuti dari God Bless di awal era 80an. Nama Rudi tercantum di lagu
"Raksasa" milik God Bless dari album Raksasa (1989).
Di tahun 1984 Rudi Gagola merilis
debut album solonya yang dikemas dalam musik rock bertajuk “Indonesian Rock
’84” (Jackson Records & Tapes 1984).
Sayangnya setelah tahun 1985 nama
Rudi Gagola menghilang begitu saja tanpa kabar yang pasti. Saat itulah mungkin
khalayak mulai melupakan Rudi Gagola dalam arti sesungguhnya.
Rudi
Gagola tutup usia pada 7 Oktober 2014 di Jakarta, karena sakit kanker yang
telah lama diderita. Meski sudah tiada, karya-karya Rudi tentu abadi dan akan
selalu dikenang penikmat musik. Selamat jalan, Rudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar