Lahir
di Queens,
New York
pada tanggal 5 Maret 1970. Ayahnya, John Sr, adalah seorang pianis terlatih yang
belajar piano di Sekolah Musik Juilliard, dan ibunya
Gail adalah seorang vocalis
yang melepas kariernya yang menjanjikan dan menjadi ibu rumah
tangga. Keluarga Frusciante pindah ke Tucson,
Arizona,
dan kemudian Florida,
di mana ayahnya menjabat sebagai hakim Broward County
sampai Oktober 2010. Orang tuanya berpisah, kemudian ia dan ibunya pindah ke Santa Monica, California.
Setahun
kemudian, Frusciante dan ibunya pindah ke Mar Vista,
Los Angeles
dengan ayah tiri barunya yang, katanya, "benar-benar mendukung saya dan
membuat saya merasa nyaman menjadi seorang seniman”. Seperti banyak orang muda
di daerah itu, ia menjadi erat terlibat dalam kancah punk rock
LA. Di usia sembilan tahun dia tergila-gila dengan The Germs, dan mendengarkan beberapa rekaman
mereka. Di usia sepuluh tahun, ia belajar sendiri cara memainkan sebagian besar
lagu. Dia katakan bahwa ia tidak begitu tahu dengan apa yang sedang dia
lakukan, dan bahwa dia memainkan setiap kord dengan barre satu jari.
Frusciante
mulai mempelajari keahlian para gitaris seperti Jeff Beck,
Jimmy Page, David Gilmour
dan Jimi
Hendrix di usia sebelas tahun. Setelah menguasai blues scale, ia menemukan karya-karya Frank Zappa,
dimana hasil karya itu dipelajari oleh Frusciante selama berjam-jam. Frusciante
pertama kali mendengarkan Red Hot Chili
Peppers sekitar
tahun 1984 ketika instruktur gitarnya mengaudisi sebagai gitaris untuk band
tersebut. Ia keluar dari sekolah menengah atas pada usia enam belas dengan izin
dari orang tuanya dan dari tes penyelesaian kemahiran. Dengan dukungan mereka,
ia pindah ke Los Angeles dalam rangka untuk mengembangkan kemampuan musiknya. Ia
mulai mengambil kelas di Guitar Institute of Technology,
tetapi ia hanya mendaftar tanpa benar-benar hadir dan tak lama kemudian
meninggalkannya.
Frusciante
pertama menghadiri pertunjukan Red Hot Chili Peppers di usia lima belas tahun
dan dengan segera menjadi penggemar setia. Dia mengidolakan gitaris Hillel Slovak—membiasakan
diri dengan semua bagian-bagian gitar dan bass dari ketiga rekaman awal Chili
Peppers. Dia berkenalan dengan Slovak, keduanya telah saling berbicara beberapa
bulan sebelum kematian Slovak dan pernyataan Frusciante selanjutnya:
"...Hillel
bertanya, 'Apakah Anda masih menyukai the Chillis jika mereka menjadi sangat
populer dan bermain di Forum? Saya berkata, 'Tidak. Ini akan merusak semuanya.
Hal itulah yang bagus tentang band ini, penonton merasa tidak berbeda dari band
sama sekali.' Ada semacam getaran bersejarah yang nyata dari pertunjukan mereka,
tidak ada rasa frustasi dalam diri penonton ketika mereka melompat-lompat dan
tidak bisa bangkit dari kursi mereka. Saya bahkan tidak menonton acara-acara
itu sebelumnya. Saya begitu senangnya sampai-sampai bisa berjungkir balik
sepanjang waktu. Saya benar-benar merasa seperti bagian dari band, sdan semua
penonton yang sensitif juga akan merasakannya."
Frusciante
berteman dengan mantan drummer Dead Kennedys,
D. H. Peligro pada awal
1988. Mereka sering berlatih bersama-sama, dan Peligro mengundang temannya Flea (bassis Red Hot Chili Peppers) untuk
bergabung. Frusciante dan Flea segera menemukan kecocokan bermusik satu sama
lain, dimana Flea kemudian mengakui yang mungkin telah dirasakannya di hari ia
pertama kali memainkan riff bass untuk "Nobody Weird Like Me". Di waktu yang sama, Frusciante
bermaksud untuk audisi untuk band Frank Zappa, tapi kemudian berubah pikiran
sebelum tes final karena Zappa dengan tegas melarang penggunaan obat-obatan
terlarang. Frusciante mengatakan, "Saya menyadari bahwa saya ingin menjadi
bintang rock, memakai narkoba dan mendapatkan para gadis, dan saya tidak bisa
melakukan itu jika saya di band Zappa."
Slovak
meninggal karena overdosis heroin pada tahun 1988, dan drummer Red Hot Chili
Peppers Jack Irons, yang tidak bisa menerima kematian
Slovak, meninggalkan grup. Kedua anggota yang tersisa; Flea dan vokalis Anthony Kiedis berkumpul
kembali dan bertekad untuk bertahan. Pasangan ini menambahkan Peligro pada drum
dan DeWayne
"Blackbyrd" McKnight, mantan P-Funk,
pada gitar. Namun, McKnight gagal untuk terhubung secara musikal dalam grup.
Flea mengusulkan untuk mengaudisi Frusciante, yang pengetahuannya yang sangat
akrab dengan lagu-lagu Chili Peppers membuatnya takjub. Flea dan Kiedis
kemudian mengaudisinya dan setuju bahwa dia akan menjadi pengganti cocok untuk
McKnight, yang segera dipecat. Ketika Flea menghubungi Frusciante dengan
membawa berita bahwa ia diterima di Chili Peppers, Frusciante sangat gembira. Ia
berlari di sekeliling rumahnya berteriak dengan sukacita, dan melompati
dinding, meninggalkan bekas boot permanen. Dia dalam proses teken kontrak dengan Thelonious Monster
pada saat itu-dan telah bermain dengan itu selama dua minngu-tapi penerimaan
dia ke Chili Peppers mengharuskan dia merubah rencananya.
Namun,
Frusciante tidak akrab dengan suara genre funk Red Hot Chili Peppers:
"Saya bukan benar-benar seorang pemain funk sebelum saya bergabung dengan
band ini. Saya belajar segala sesuatu yang saya perlu ketahui tentang bagaimana
terdengar bagus bersama dengan permainan Flea dengan mempelajari permainan
Hillel [Slovak] dan saya hanya mengambilnya dari sisi itu" Beberapa minggu
menjelang format baru band, Peligro, yang kinerjanya memburuk akibat
penyalahgunaan narkoba ekstrim, dipecat. Segera setelah itu, Chad Smith dimasukkan sebagai drummer baru
kelompok tersebut dan format yang baru mulai merekam album pertama mereka, Mother's Milk
tahun 1989. Frusciante fokus pada meniru gaya bermain Slovak, daripada
memaksakan gaya permainan pribadinya pada grup. Produser Michael Beinhorn
tidak setuju, dan ingin Frusciante untuk bermain dengan nada heavy metal
seperti biasa yang sebagian besar absen dari tiga rekaman band sebelumnya. Frusciante
dan Beinhorn berkali-kali berusaha dalam proses penadaan gitar dan
pelapisannya, dan ide Beinhorn itu akhirnya menang sebagaimana Frusciante
merasa dilecut oleh pengetahuan produser itu yang jauh lebih besar terhadap
perstudioan. Kiedis ingat bahwa "[Beinhorn] ingin John untuk memiliki nada
yang besar, berderak, hampir terdengar metal padahal sebelumnya kita selalu
memiliki beberapa nada gitar acid rock yang menarik serta banyak nada-nada gitar
yang slinky, seksi dan funky."
Chili
Peppers berkolaborasi dengan produser Rick Rubin
untuk rekaman kedua mereka bersama Frusciante, Blood Sugar Sex Magik.
Rubin merasa bahwa penting untuk merekam album dalam pengaturan yang tak lazim,
jadi ia menyarankan rumah tua Hollywood Hills, dan band ini
setuju. Frusciante, Kiedis dan Flea mengasingkan diri mereka di sana selama proses
rekaman. Frusciante dan Flea jarang pergi ke luar, dan menghabiskan sebagian
besar waktu mereka merokok marijuana. Sepanjang waktu ini, Frusciante
memulai sebuah kolaborasi sampingan dengan Flea dan drummer Jane Addiction, Stephen Perkins bernama The
Three Amoebas. Mereka merekam material sekitar sepuluh hingga lima belas jam
dimana tidak ada yang pernah dirilis.
Blood Sugar Sex Magik merupakan
sukses besar sejak dirilis pada tanggal 24 September 1991. Album itu berada di
posisi ketiga di tangga lagu Billboard,
dan terjual tiga belas juta kopi di seluruh dunia. Keberhasilan tak terduga itu
langsung membuat Red Hot Chili Peppers menjadi bintang rock. Ketenaran barunya
mengejutkan Frusciante dan ia berjuang keras untuk mengatasinya. Segera setelah
rilis album, ia mulai tidak menyukai popularitas band ini. Kiedis ingat bahwa
ia dan Frusciante pernah terlibat diskusi yang memanas di belakang panggung setelah
konser: "John akan berkata, 'Kita terlalu popular. saya tidak perlu berada
di tingkat kesuksesan seperti ini. Saya sudah cukup bangga bermain musik
seperti ini di klub-klub seperti yang kalian lakukan dua tahun yang
lalu'." Frusciante kemudian mengatakan bahwa kenaikan popularitas band
"terlalu tinggi, terlalu jauh, terlalu cepat. Semuanya seakan terjadi
sekaligus dan saya tidak bisa mengatasinya." Ia juga mulai merasa takdir
menuntunnya menjauh dari band. Ketika Chili Peppers memulai tur dunia mereka, ia
mulai mendengar suara-suara di kepalanya mengatakan kepadanya "Kamu tidak
akan berhasil selama tur, kamu harus pergi sekarang". Frusciante mengakui sekali pernah
menikmati dunianya sebagai suatu kenikmatan hedonisme,
namun, "pada usia dua puluh, saya mulai melakukannya dengan benar dan
melihatnya sebagai sebuah pengekspresian seni bukan lagi sebagai cara untuk
berpesta dan meniduri banyak gadis. Untuk menyeimbangkannya, saya harus ekstra-rendah
hati, ekstra-anti-bintang rock" Ia menolak untuk naik panggung selama
pertunjukan di Quattro Klub Tokyo pada tanggal 7 Mei 1992, mengatakan kepada
rekan-rekan bandnya bahwa ia meninggalkan band. Dia dibujuk untuk tetap
melakukannya, namun pulang menuju California pagi berikutnya. Menurut sang
gitaris, "tidak mungkin lagi bagi saya untuk tetap berada di dalam band.
Pada saat itu saya sudah sampai di titik dimana meskipun mereka ingin saya
berada di band, saya merasa seperti dipaksa keluar dari band. Bukan oleh
anggota pada khususnya atau manajemen pada khususnya, tapi memang arahnya
seperti itu."
Frusciante
kemudian jadi memiliki kebiasaan narkoba yang serius saat tur dengan band
selama awal empat tahun. Dia mengatakan bahwa ketika ia "menemukan Flea
yang ‘stoned out’ pada setiap acara, mengilhami saya untuk menjadi pengisap
marijuana". Frusciante
tidak saja mengisap ganja dalam jumlah besar, tetapi ia mulai menggunakan
heroin dan berada di ambang skala kecanduan penuh. Sewaktu kembali ke
California pada musim panas 1992, Frusciante mengalami depresi. Merasa bahwa
hidupnya telah berakhir dan bahwa ia tidak bisa lagi menulis musik atau bermain
gitar. Untuk waktu yang lama, ia fokus pada lukisan, memproduksi 4-track
rekaman yang telah ia buat saat bekerja pada Blood Sugar Sex Magik, dan menulis cerita pendek dan skenario.
Untuk mengatasi depresinya yang semakin memburuk, Frusciante meningkatkan
penggunaan heroin dan terperangkap ke dalam pusaran ketergantungan yang
mengancam jiwa. Penggunaan heroin untuk mengobati depresi adalah keputusannya
yang jelas: "Saat itu saya sangat sedih, dan saya selalu bahagia ketika
saya berada di bawah pengaruh obat. Oleh karena itu, saya harus berada pada
kondisi ketergantungan obat sepanjang waktu. Saya tidak pernah merasa bersalah-saya
selalu benar-benar bangga menjadi pecandu." Meskipun ia secara terbuka
mengaku sebagai "pecandu", dia percaya obat tersebut satu-satunya
cara "memastikan Anda tetap berhubungan dengan keindahan daripada
membiarkan keburukan dunia merusak jiwa Anda."
Frusciante
merilis album solo pertamanya Niandra Lades and Usually Just a T-Shirt
pada tanggal 8 Maret 1994. Meskipun ada kepercayaan umum bahwa sebagian besar
lagu direkam saat dia berada di bawah pengaruh heroin di rumahnya di Hollywood Hills, Frusciante
mengatakan bahwa "Album itu tidak direkam ketika saya menjadi seorang
pecandu heroin. Rekaman itu dirilis ketika saya adalah seorang pecandu
heroin."
Sebagian
materi awal Niandra Lades and Usually
Just a T-Shirt direkam tak lama setelah penyelesaian Blood Sugar Sex Magik; babak kedua
antara akhir 1991 dan awal 1992, selama tur album. "Running Away Into
You" adalah satu-satunya lagu yang direkam setelah dia meninggalkan Chili
Peppers. Album ini memiliki komposisi yang sangat eksperimental avant-garde
yang awal tujuannya adalah pengekspresian spiritual dan emosional: "Saya
menulis [rekaman] karena saya berada di suatu tempat yang benar-benar besar di
kepalaku-yang sangat besar, tempat spiritual yang mengatakan apa yang harus
kulakukan. Selama saya menaati kekuatan-kekuatan itu, segalanya akan selalu
bermakna. Aku bisa dikatakan bermain gitar dan aku bisa dikatakan 'Memainkan
sesuatu yang jelek,’ dan jika saya berada di tempat itu, hal itu akan menjadi
menyenangkan. Dan itu tidak ada hubungannya dengan saya, kecuali dalam cara
yang tidak dapat dipahami." Frusciante lebih lanjut menegaskan bahwa album
ini dimaksudkan sebagai suatu unit yang terpadu daripada sekumpulan lagu yang
terpisah-pisah. Niandra Lades and
Usually Just a T-Shirt dirilis di bawah label Rick Rubin American Recordings.
Warner Bros., label Chili Peppers, memiliki hak
atas album tersebut atas dasar klausul artis-hengkang dalam kontrak Chili
Peppers Frusciante. Namun, karena dia sedang mengasingkan diri, Label dengan
senang hati menyerahkan hak kepada Rubin, yang merilis album atas desakan
teman-teman Frusciante.
Sebuah
artikel di New Times LA
menjabarkankan Frusciante sebagai "kerangka tertutup kulit tipis"
yang pada nadir kecanduannya hampir meninggal dari infeksi darah. Lengannya
menjadi penuh luka serius akibat dari penyuntikan heroin dan kokain
yang tidak benar, meninggalkan abses
permanen. Ia menghabiskan tiga tahun berikutnya bersembunyi di Hollywood Hills
rumahnya, dengan dinding-dinding yang rusak parah dan tertutup graffiti. Selama
waktu ini, teman-temannya Johnny Depp
dan Gibby Haynes pergi ke rumahnya dan memfilmkan
film dokumenter pendek yang dinamakan Stuff', menggambarkan kemelaratan di mana
ia tinggal. Rumah itu akhirnya dihancurkan oleh api yang disebutkan di sana
masih tertinggal koleksi gitar klasik-nya bersama dengan kaset rekaman beberapa
musik dan meninggalkannya dengan luka bakar serius setelah dia lolos.
Frusciante
merilis album solo kedua, Smile from the
Streets You Hold, pada tahun 1997. Lagu pertama
album itu, "Enter a Uh", sebagian besar ditandai dengan lirik samar
dan jeritan histeris. Frusciante juga batuk-batuk sepanjang trek, menunjukkan
kesehatannya memburuk. Dengan pengakuannya sendiri, album ini dirilis dalam
rangka untuk mendapatkan "uang narkoba", ia menarik album itu dari
pasaran pada tahun 1999.
Pada
akhir tahun 1997, setelah lebih dari lima tahun kecanduan heroin, Frusciante
menghentikan ketergantungannya secara total (cold turkey). Namun, beberapa bulan kemudian
dia masih tidak dapat menghentikan kecanduannya akan kokain
dan alkohol.
Pada bulan Januari 1998, didesak oleh teman lama Bob Forrest, Frusciante menginap di Las
Encinas, sebuah klinik rehabilitasi narkoba
di Pasadena, untuk memulai pemulihan total. Setelah
tiba, ia didiagnosis dengan infeksi oral yang berpotensi mematikan, yang hanya
bisa diatasi dengan menghilangkan semua gigi dan menggantinya dengan implan
gigi. Dia juga menerima cangkok kulit untuk membantu memperbaiki abses pada
lengan yang rusak. Sekitar sebulan kemudian, Frusciante keluar dari Las Encinas
dan masuk kembali ke masyarakat.
Sepenuhnya
pulih dan sekali lagi sehat, Frusciante memulai gaya hidup yang lebih spiritual
pertapa.
Dia mengubah pola makannya, menjadi lebih sadar akan kesehatan dan makan
makanan yang sebagian besar belum diolah. Melalui latihan vipassana
dan yoga
yang teratur, ia mendapatkan efek dari disiplin diri akan tubuhnya. Untuk
mempertahankan peningkatan kesadaran spiritual dan mengurangi gangguan dari
musiknya, Frusciante memutuskan untuk berpantang dari aktivitas seksual yang
menyatakan: "Saya sangat baik tanpa itu" Semua perubahan dalam
hidupnya telah menyebabkan suatu perubahan sepenuhnya dalam sikapnya terhadap
obat:
"Saya tidak
perlu menggunakan narkoba. Saya merasa jauh lebih 'high' sepanjang waktu
sekarang karena jenis momentum dimana seseorang mendapatkannya saat Anda
benar-benar mendedikasikan diri untuk sesuatu yang Anda benar-benar cintai.
daya bahkan tidak mempertimbangkannya untuk menggunakan narkoba, hal itu
benar-benar konyol. Antara dedikasi saya mencoba untuk terus menjadi musisi
yang lebi baik dan makan makanan sehat dan melakukan yoga, saya merasa jauh
lebih 'high' daripada yang saya lakukan untuk beberapa tahun terakhir
menggunakan narkoba.
Pada titik
ini saya orang paling bahagia di dunia. hal ini tidak membuat masalah dengan
saya sama sekali, dan saya sangat bangga akan hal itu-Anda tidak tahu berapa bangganya
saya. Merupakan sesuatu yang indah untuk dapat menghadapi hidup, menghadapi
diri sendiri, tanpa bersembunyi di balik obat-obatan, tanpa harus memiliki
kemarahan terhadap orang yang menyayangi anda. Ada orang yang takut kehilangan
barang, tetapi Anda tidak akan kehilangan apapun kerana alasan apapun daripada
jika Anda hanya menyerah pada diri sendiri".
Meskipun
pengalamannya sebagai seorang pecandu, Frusciante tidak melihat penggunaan
narkobanya sebagai "periode gelap" dalam hidupnya. Ia menganggap hal
itu sebagai masa kelahiran kembali, di mana ia menemukan dirinya dan
menjernihkan pikirannya. Frusciante telah berhenti berlatih yoga, karena
dampaknya terhadap punggungnya, tetapi ia masih tetap mencoba untuk bermeditasi
setiap hari.
Pada
awal tahun 1998, Red Hot Chili Peppers memberhentikan gitaris Dave Navarro dan berada di ambang pembubaran.
Flea mengatakan kepada Kiedis, "satu-satunya cara yang bisa saya bayangkan
agar dapat bertahan [dengan Red Hot Chili Peppers] adalah jika John kembali ke
band." Dengan Frusciante bebas dari kecanduan dan penyakit, Kiedis dan
Flea pikir itu adalah waktu yang tepat untuk mengundangnya kembali. Ketika Flea
mengunjunginya di rumahnya dan memintanya untuk bergabung kembali dengan band,
Frusciante mulai menangis terisak-isak dan berkata, "tidak ada yang
membuat saya lebih bahagia di dunia." Dengan Frusciante kembali pada
gitar, Chili Peppers mulai merekam album mereka berikutnya, Californication,
yang dirilis pada tahun 1999. Kembalinya Frusciante memasukkan kembali komponen
kunci dari sound Chili Peppers, begitu juga dengan semangat yang sehat. Dia
membawa bersamanya pengabdian yang mendalam untuk musik, yang berdampak pada
gaya rekaman band sepanjang album. Frusciante telah sering menyatakan bahwa
pekerjaannya di Californication
adalah favoritnya.
Selama
tur dunia Californication,
Frusciante terus menulis lagu sendiri, banyak yang akan dirilis pada tahun 2001
di album solo ketiganya To Record Only Water for Ten Days. Gaya di album
ini tidak seperti rekaman sebelumnya, lebih sedikit stream-of-consciousness
atau avant-garde.
Namun, liriknya masih sangat samar dan suaranya jelas sekali sudah dipreteli. Penulisan
lagu dan produksi To Record Only Water
for Ten Days lebih efisien dan tegas daripada rekaman sebelumnya. Album
menyimpang dari rock alternatif yang baru saja ia buat dengan Chili Peppers di Californication, lebih fokus pada
elemen electronic
dan New Wave. Demi proses kerja gitarnya,
Frusciante bereksperimen dengan berbagai macam synthesizer, suatu ciri khas
dari sebuah rekaman.
Pada
tahun 2001, Frusciante mulai merekam album keempatnya dengan Red Hot Chili
Peppers, By the Way (2002); Ia menganggap saat itu
sebagai salah satu saat paling bahagia dalam hidupnya. Dia menikmati kesempatan
yang album berikan kepadanya untuk "terus menulis lagu-lagu yang lebih
baik". Ketika bekerja di By the
Way, ia juga membuat sebagian besar dari apa yang akan menjadi Shadows Collide with People, serta lagu-lagu yang dibuat untuk
film The Brown Bunny.
Tujuannya untuk meningkatkan permainan gitarnya di album ini sebagian besar
didorong oleh keinginan untuk meniru pemain gitar seperti Andy Partridge, Johnny Marr dan John McGeoch; atau seperti yang ia katakan,
"orang yang menggunakan akord-akord yang baik". Album ini menandai pergeseran
Frusciante kepada mentalitas yang lebih berpusat pada grup di dalam Chili
Peppers, melihat band sebagai unit terpadu daripada sebagai empat anggota yang
terpisah.
Frusciante
menulis dan merekam kebanyakan lagu-lagu selama dan setelah tur By the Way. Pada bulan Februari 2004,
ia memulai sebuah proyek sampingan dengan Joe Lally dari Fugazi dan Josh Klinghoffer,
bernama Ataksia. Kelompok ini berkumpul selama
sekitar dua minggu, di mana mereka merekam material sepanjang sekitar sembilan
puluh menit. Setelah dua hari di studio rekaman, mereka memainkan dua
pertunjukan di Knitting Factory
di Hollywood, dan menghabiskan dua hari lagi di studio sebelum bubar. Belakangan
pada tahun itu, lima lagu yang disediakan oleh Frusciante muncul di The Brown Bunny soundtrack.
Frusciante
merilis album solo penuh keempatnya Shadows Collide with People
pada 24 Februari 2004. Album ini mencakup penampilan dari
beberapa teman-temannya, termasuk Klinghoffer, dan teman dari bandnya Chili
Peppers Smith dan Flea. Pada bulan Juni 2004, ia mengumumkan bahwa ia akan
merilis enam rekaman selama enam bulan:
The Will
to Death, Ataxia's Automatic Writing, DC EP,
Inside of
Emptiness, A Sphere in the Heart of Silence and Curtains. Dengan perilisan Curtains Frusciante mengeluarkan
video musik tahun 2004 satu-satunya, untuk lagu "The Past Recedes".
Dia ingin untuk membuat rekaman-rekaman ini dengan cepat dan murah dalam pita
analog, menghindari studio modern dan proses rekaman dengan bantuan komputer.
Frusciante mengatakan, "Enam rekaman ini direkam dalam periode enam bulan
setelah pulang dari tur dengan Chili Peppers selama satu setengah tahun. Saya
membuat daftar semua lagu yang saya miliki dan mereka berjumlah seluruhnya
sekitar tujuh puluh. Tujuan saya adalah untuk merekam lagu sebanyak yang saya
bisa selama waktu istirahat yang saya miliki. Di tengah proses itu, saya
menulis beberapa lagu terbaik saya, sehingga beberapa dari album ini memiliki
lagu-lagu baru lagu-lagu lama. Saat itu sudah pasti merupakan waktu yang paling
produktif dalam hidup saya.”
Pada
awal 2005, Frusciante masuk studio untuk mengerjakan album studio kelimanya
dengan Chili Peppers, Stadium Arcadium. Permainan gitarnya menjadi dominan
di seluruh album, dan dia memberikan vokal latar pada sebagian besar lagu. Meskipun
bisaanya ia mengikuti gaya bermain gitar "sedikit lebih baik", ia mulai menggunakan mixer dua puluh
empat lagu penuh untuk efek maksimum. Dalam pengaturannya, ia menggabungkan
beragam suara dan gaya bermain, dari pengaruh funk Blood Sugar Sex Magik hingga ke yang lebih melodic seperti By the Way. Ia juga mengubah
pendekatan terhadap permainannya, memilih untuk berkontribusi solo dan
memungkinkan lagu yang akan terbentuk dari sesi nge’’jam’’. Beberapa tinjauan
menekankan bahwa pengaruh Hendrix jelas dalam permainan solonya di album ini,
dengan Frusciante sendiri sebagai ‘’backing up’’. Ia juga memperluas penggunaan
efek gitar di seluruh album, dan menggunakan berbagai instrumen lainnya seperti
synthesizer
dan mellotron. Dia bekerja bersama dengan Rubin
di sepanjang perkembangan proses pengisian suara gitar, mengubah harmoni dan
menggunakan semua sumber daya teknis-nya.
Frusciante
mulai serangkaian kolaborasi dengan teman Omar RodrÃguez-López
dan band-nya The Mars Volta, dengan
menyumbangkan instrumentasi gitar dan elektronik untuk lagu "Cicatriz
ESP" dari album mereka De-Loused in the Comatorium. Dia juga mengkontribusikan
permainan guitar solonya di album 2005 mereka Frances
the Mute. Pada tahun 2006, ia membantu The Mars Volta menyelesaikan
album ketiga mereka Amputechture
dengan bermain gitar di tujuh dari delapan trek. Sebagai gantinya,
Rodriguez-Lopez bermain di beberapa album solo Frusciante, serta menjadi bintang
tamu di Stadium Arcadium.
Ataxia
merilis album studio kedua dan terakhir, AW II
pada tahun 2007. Setelah tur Stadium
Arcadium (awal Mei 2006 hingga akhir Agustus 2007), Red Hot Chili
Peppers setuju untuk absen dalam untuk lama waktu yang tidak ditentukan. Pada
awal tahun 2008, Anthony Kiedis akhirnya menegaskan hal ini, mennyatakan bahwa
kelelahan dari pekerjaan yang terus menerus sejak Californication sebagai alasan utama. Frusciante keluar dari
kelompok selama periode ini, tapi tidak secara terbuka mengumumkan kepergiannya
hingga Desember 2009, dua bulan setelah band mengakhiri masa absennya pada
Oktober 2009 dan mulai bekerja di album berikutnya dengan Josh Klinghoffer
sebagai gitaris baru mereka.
Album
solo Frusciante yang kesepuluh, The Empyrean,
dirilis pada tanggal 20 Januari 2009 melalui Record Collection.
Rekaman itu —sebuah album
konsep—diproduksi antara Desember 2006 dan Maret 2008. The Empyrean menonjolkan sekumpulan
musisi termasuk mantan teman bandnya di Chili Peppers Flea, teman-teman lainnya
Josh Klinghoffer
dan mantan gitaris Smiths
Johnny Marr, serta musisi tamu termasuk Sonus Quartet
dan New Dimension Singers. Frusciante menyatakan: "Saya sangat senang
dengan [rekaman ini] dan saya mendengarkannya lebih banyak untuk pengalaman
psikedelik yang ada di dalamnya," menyarankan album ini "agar
dimainkan sekeras mungkin dan cocok untuk ruang tamu yang gelap pada larut
malam”.
Setelah
merilis The Empyrean, Frusciante
terus berkolaborasi dengan seniman lain. Seiring dengan terus melanjutkan kerja
gitarnya untuk album-album studio The Mars Volta, The Bedlam
In Goliath, dan Octahedron,
Frusciante juga mulai sebuah duet elektronik dengan Aaron Funk dengan nama Speed Dealer Moms. EP
pertama mereka dirilis pada bulan Desember 2010 Planet Mu Records.
Seiring
dengan Speed Dealer Moms, Frusciante juga memberikan bantuan permainan gitar
untuk Swahili Blonde, sebuah proyek
perkusion/vokalis Nicole Turley. Proyek ini merilis album debutnya Man Meat pada tahun 2010. Pada tahun
yang sama, Frusciante berfungsi sebagai produser eksekutif untuk debut film
arahan Omar RodrÃguez-López, The Sentimental Engine Slayer. Film itu ditampilkan di Rotterdam Film
Festival pada February 2010. Bersamaan dengan pekerjaan di film,
Frusciante dan RodrÃguez-López merilis dua rekaman kolaborasi pada bulan Mei
2010. Yang pertama adalah album Omar Rodriguez-Lopez & John Frusciante,
sebuah album dengan hanya mereka berdua di dalamnya, yang lainnya adalah sebuah
rekaman kuartet, Sepulcros
de Miel, terdiri atas Omar RodrÃguez-López,
Juan Alderete, Marcel RodrÃguez-López,
dan Frusciante. Frusciante juga berkontribusi musik pada film dokumenter, Little Joe, berdasarkan pada kisah Joe Dallesandro.
Pada
tahun 2009, Frusciante muncul di sebuah dokumenter, "The Heart is a Drum
Machine." Interview penuhnya sepanjang empat puluh lima menit tersedia di
fitur khusus dalam DVD yang telah dirilis.
Pada
tahun 2011, Frusciante memberikan kontribusi gitar untuk lagu
"Prends-moi" di album Ring n' Roll
oleh penyanyi Perancis Catherine Ringer,
dan menyediakan permainan gitar untuk album studio kedua Swahili Blonde, Psycho Tropical Ballet Pink.
Pada
7 Desember 2011, Red Hot Chili Peppers ditunjuk sebagai bintang di Rock And Roll Hall
Of Fame tahun 2012. Dalam sebuah interview di hari yang sama,
Anthony Kiedis berbicara tentang Frusciante and tentang apakah ia akan
menghadiri upacara tersebut. Kiedis menyatakan, "Merupakan sebuah teka teki
bagi saya apakah ia akan datang atau tidak. Tidak bisa saya bayangkan kalau ia
bisa, tapi ini tentang sesuatu yang ”kamu tidak akan pernah tahu”. Saya sudah
cukup lama belum berbicara dengannya. Saya tidak tahu dimana dia akhir-akhir
ini. Dia jelas akan menjadi lebih dari diterima, dan saya mendukung jika ia
ikut. Jika ia tidak ikut, juga tidak apa-apa." Flea juga berbicara tentang
Frusciante dengan berkata "Dia meninggalkan kami hadiah luar biasa yang
sangat banyak. Dia adalah musisi yang fenomenal dan penulis lagu yang
memberikan sesuatu yang sangat banyak untuk band kami. Semua perasaan yang saya
rasakan untuknya ketika tidak lagi berada di band... Dia benar-benar membawa
kami ke tingkatan yang lebih tinggi.”
"When the intellectual part of guitar playing overrides
the spiritual, you don't get to extreme heights."
—John Frusciante (Rolling Stone, February 2007)
Gaya
bermusik Frusciante telah berkembang sepanjang pelatihannya selama berkarier.
Meskipun dia menerima pengakuan biasa saja di awal permainan gitarnya, namun
perlahan berubah di perkembangan kariernya akhir akhir ini dimana para kritikus
musik dan gitaris mulai memberikan pengakuan penuh: pada bulan Oktober 2003,
dia berada di peringkat delapan belas dalam urutan "100 Greatest
Guitarists of All Time" Rolling
Stone. Frusciante menghubungkan pengakuan ini dengan perpindahan
fokusnya, menyatakan bahwa dia memilih sebuah pendekatan berdasarkan pola
ritmik yang terinspirasi oleh kerumitan dari materi yang dihasilkan Jimi Hendrix
dan Eddie Van Halen. Namun, pada
rekaman-rekaman sebelumnya, banyak dari keluaran yang dihasilkannya dipengaruhi
oleh bermacam-macam musisi punk underground dan New Wave. Secara keseluruhan,
sound-nya juga didasari oleh sebuah gaya gabung dari gitar-gitar antik. Semua
gitar yang dia miliki, rekaman-rekaman dan tur-tur yang diikutinya dibuat
sebelum 1970. Frusciante akan memakai gitar spesifik yang menurutnya cocok
untuk beberapa lagu. Semua gitar yang ia miliki sebelum berhenti dari band
hancur ketika rumahnya terbakar pada tahun 1996. Gitar pertama yang ia beli
setelah bergabung kembali dengan Chili Peppers adalah sebuah Fender Jaguar merah tahun
1962. Namun,
gitar yang paling sering ia pakai, adalah sebuah Sunburst Fender Stratocaster tahun 1962
yang ia pakai di setiap album sejak bergabung dengan Chili Peppers, berikut
dengan tur-tur mereka. Instrumen Frusciante yang paling bernilai adalah sebuah Gretsch White Falcon
tahun 1957, yang dia gunakan dua kali setiap pertunjukan sepanjang tur By the Way. Sejak itu ia berhenti
menggunakannya, mengatakan bahwa ”tak ada lagi ruangan untuk itu”. Pada
dasarnya semua permainan akustik Frusciante dimainkan dengan sebuah Martin
0–15 tahun 1950.
Frusciante
memakai bermacam-ragam gaya vokal dalam album-album solonya, mulai dari
penekanan pada pekikan dalam Niandra
Lades and Usually Just a T-Shirt dan Smile from the Streets You Hold hingga pada gaya konvensional di
rekaman-rekaman terakhirnya. Dengan Chili Peppers, Frusciante memberikan suara
latar dalam bentuk tenor falsetto, gaya yang ia mulai di Blood Sugar Sex Magik. Ia sepenuhnya
menikmati perannya di Chili Peppers sebagai penyanyi latar, dan mengatakan
bahwa ‘’vokal latar’’ adalah sebuah "bentuk seni yang nyata". Terlepas dari komitmennya pada Chili
Peppers, dia merasa bahwa pekerjaannya dengan band harus tetap terpisah dari
proyek-proyek solonya. Ketika ia kembali ke Chili Peppers pada tahun 1998,
Kiedis ingin band untuk merekam "Living in Hell", sebuah lagu yang
ditulis Frusciante beberapa tahun yang lalu. Frusciante menolak, merasa bahwa
kebebasan berkreasi yang ia butuhkan untuk proyek-proyek solonyaakan
bertabrakan dengan perannya di band.
Permainan
gitar Frusciante menggunakan penekanan pada kata-kata daripada keahlian.
Meskipun pengaruh-pengaruh keahlian bisa didengar di sepanjang kariernya, ia
mengatakan bahwa ia sering meminimalkannya. Ia merasa bahwa secara keseluruhan,
penguasaan gitar tak banyak berkembang sejak dekade 1960an dan menganggap
pemain-pemain hebat di dekade itu tak bisa ditandingi. Ketika ia tumbuh di dekade
1980an, banyak gitaris mainstream berfokus pada kecepatan. Karena ini, ia
berpikir bahwa keahlian dari banyak gitaris New Wave dan punk yang menantang
terabaikan. Karena itu ia menekankan teknik pemain-pemain yang diarahkan secara
melodis seperti Matthew Ashman dari Bow Wow Wow dan Bernard Sumner dari Joy Division sebanyak mungkin karena ia pikir
bahwa gaya mereka sudah terabaikan dan akibatnya tidak tereksplorasi. Terlepas
dari ini, ia menganggap dirinya seorang penggemar dari gitaris-gitaris yang
diarahkan oleh teknik seperti Randy Rhoads dan Steve Vai,
namun menekan desakan untuk meniru gaya mereka: "Masyarakat percaya bahwa
bermain cepat dan menciptakan teknik bermain yang baru artinya anda bisa cepat
maju, tapi kemudian mereka menyadari bahwa secara emosional mereka tidak
berkembang sama sekali. Mereka tidak memberikan apa-apa untuk pendengaran
masyarakat dan mereka tak beranjak dari tempat dimana Hendrix berada tiga
dekade lalu. Sesuatu seperti itu terjadi pada Vai di dekade 80an." Meyakini
bahwa fokus hanya pada "nada-nada bersih" adalah negatif, Frusciante
menemukan ketertarikan dalam bermain dengan yang ia sebut sebagai sound
"grimy” (kotor). Hasilnya, ia menganggapnya bermanfaat untuk
"menganiaya" gitarnya dan menggunakan bentuk-bentuk distorsi yang
beragam ketika bermain solo. Ia juga berusaha untuk memugar "batasan
gaya" sebanyak yang ia bisa untuk memperluas cakrawala bermusiknya. Ia
berpikir bahwa banyak output yang dikeluarkan oleh gitaris-gitaris saat ini
tidak orisinil, dan bahwa banyak dari kontemporarinya "mengikuti aturan
tanpa ada resiko".
Pendekatan
Frusciante akan komposisi album telah berubah. Pada rekaman-rekaman awalnya, ia
menyambut ketidaksempurnaan suara, mencatat bahwa "bahkan pada [To Record Only Water for Ten Days]
ada vokal-vokal dan suara gitar yang sumbang." Bagaimanapun, pada album-album
belakangan seperti Shadows Collide
With People, ia menginginkan yang sebaliknya: "Saya hanya ingin
segalanya agar menjadi sempurna—Saya tidak ingin segalanya sumbang, atau
kelebihan waktu, atau tidak sengaja ini atau itu." Frusciante melihat
proses menulis lagu membutuhkan waktu, dan ia tidak memaksakannya: "Jika
sebuah lagu ingin datang kepada saya, saya selalu siap untuk menerimanya, namun
saya tidak bekerja kepadanya." Banyak materi solonya pada awalnya ditulis
secara akustik atau dengan menggunakan gitar elektrik tanpa amplifier. Ia
membina sebuah atmosfer yang kondusif dalam menulis lagu dengan cara
mendengarkan musik dari orang lain secara berkala dan menyerap pengaruh
kreatifitas yang terkandung di dalamnya. Ia juga memilih untuk merekam album-albumnya
dalam pita analog dan peralatan lainnya yang relative primitif. Pilihan ini
berakar pada keyakinannya bahwa peralatan yang lebih tua lebih bisa mempercepat
proses perekaman, dan bahwa teknologi perekaman terkomputerisasi yang moderen
hanya memberikan sebuah ilusi akan efisiensi. Frusciante mencoba untuk
mempersingkat proses perekaman sebanyak mungkin, karena ia berpikir "musik
hidup ketika[anda] menciptakannya dengan cepat". Ia juga menikmati
tantangan dari merekam sesuatu hanya dalam beberapa pengambilan, dan percaya
bahwa ketika musisi tidak dapat mengatasi tekanan dari merekam sesuatu secara
cepat mereka sering menjadi frustrasi atau tersendat oleh perfeksionisme.
Meskipun
Hendrix sering diperdebatkan sebagai pengaruh paling mendalam Frusciante, ia
juga terinspirasi oleh artis-artis glam rock
seperti David
Bowie dan T. Rex sebagaimana perilaku avant-garde
seperti Captain Beefheart,
The Residents, The Velvet Underground,
Neu!, Frank Zappa
dan Kraftwerk.
Ia menyebut kepada yang lain inspirasinya untuk bermain gitar adalah Greg Ginn, Pat Smear, Joe Strummer dan David Gilmour.
Sewaktu remaja, ia mulai fokus pada Hendrix dan Led Zeppelin,
serta band-band lain seperti Public Image Ltd.,
Siouxsie and the
Banshees dan The Smiths.
Selama proses rekaman Blood Sugar Sex
Magik, Captain Beefheart dan akustik, pemain blues serba bisa Leadbelly dan Robert Johnson,
saat itu merupakan pengaruh yang patut diperhatikan. Di Californication dan By
the Way, Frusciante memperoleh teknik menciptakan tekstur nada melalui
pola-pola akord dari gitaris post-punk, Vini Reilly dari The Durutti Column,
dan band –band seperti Fugazi dan The Cure.
Ia semula berniat By the Way
dibuat dari "lagu-lagu punk yang keras ini", menggambarkan inspirasi
dari artis-artis punk awal seperti The Germs and The Damned.
Namun, hal ini tidak didukung oleh produser Rick Rubin, dan dia justru berharap
akan gaya melodic dari Californication.
Selama rekaman Stadium Arcadium,
ia menjauh dari pengaruh New Wavenya dan berkonsentrasi meniru pemain-pemain
gitar yang lebih cemerlang seperti Jimi Hendrix dan Edward Van Halen. Dengan
proyek solo terbarunya, ia menyatakan electronic music—dimana
gitar sering sepenuhnya absen—sebagai sebuah pengaruh. Pengaruh musik
elektronikanya mencakup Depeche Mode, New Order,
The Human League,
Ekkehard Ehlers, Peter Rehberg dan Christian Fennesz.
Minat-minatnya secara berkala berubah, sebagaimana yang ia yakini bahwa tanpa
perubahan dia tak lagi memiliki minat dalam bermain: "Saya selalu
menggambarkan inspirasi dari berbagai macam musik yang berbeda dan bermain
gitar bersama dengan rekaman-rekaman, dan saya terjun ke dalam setiap proyek
album baru dengan sebuah pertimbangan akan gaya-gaya apa saja yang ingin saya
dipadukan nantinya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar