Laman

Jumat, 03 Juni 2016

PETER TAGTGREN




Lahir dengan nama Alf Peter Tagtgren pada tanggal 3 Juni 1970 di Stockholm, Swedia. Peter mulai bermain drum pada usia 9 tahun dan kemudian belajar gitar, bass dan kibord.


Setelah band pertama Peter, Conquest, bubar, dia pindah ke AS. Di sana dia menjadi bagian dari skena death metal setelah berpartisipasi dalam sesi dengan gitaris Malevolent Creation, Phil Fasciana.


Peter kembali ke Swedia dan membentuk band Hypocrisy, merupakan sebuah proyek solo, dan memainkan semua alat musik seorang diri. Dia kemudian teken kontrak rekaman dengan label rekaman independen Nuclear Blast.


Walaupun Hypocrisy adalah fokus utamanya, dia juga bekerja sama dengan banyak proyek metal Swedia lainnya. Antara lain PAIN (industrial metal), dimana dia memainkan semua alat musik dan vokal dan menciptakan semua lagu, Lock Up (grindcore/death metal), dimana dia sebagai vokalis, The Abyss (black metal), dimana dia memainkan drum, bass dan vokal, War (black metal), dimana dia memainkan drum, dan Bloodbath (death metal), dia sebagai vokalis. Dia juga tampil sebagai gitaris panggung untuk band Marduk dan E-Type.


Selain itu, Peter juga merupakan seorang produser rekaman, menjalankan studio The Abyss dimana dia melakukan mixing dan editing untuk band Skandinavia lainnya antara lain Sabaton, Dimmu Borgir, Immortal, Amon Amarth, Skyfire, band Finlandia Children Of Bodom dan Amorphis dan band Swiss Celtic Frost. Pada tahun 2015 dia juga membentuk band industrial metal Lindemann, bersama dengan penyanyi utama Rammstein Till Lindemann.


Satu tahun sebelum rekaman dari albumnya “Dancing With the Dead” (PAIN), jantungnya berhenti berdetak selama dua menit. Peristiwa ini menginspirasinya untuk  menulis album Dancing with the Dead. Peter juga dikenal sebagai “Mayot of Parlby” karena dia memiliki sebuah desa kecil dimana dia berdiam (populasi – 120 orang). Peter sudah menikah dua kali; namun, tidak satupun yang bertahan. Dia berkata, “Dan hasrat saya untuk musik? Hal yang sulit ada di dua tempat di saat bersamaan, dan wanita datang dan wanita pergi. Music bertahan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...