Dilahirkan pada tanggal 9 Oktober 1944 di Chiswick, London. Dia anak tunggal, Ayahnya, Herbert, adalah seorang pemain trumpet, dan ibunya, Queenie Maud seoramg pemain piano. Orangtuanya bercerai setelah kelahirannya, dan dia dibesarkan oleh kakek-neneknya di South Acton. Perceraian ini menyebabkan dia kurang bisa bersosialisasi.
Karir musiknya dimulai pada umur 7 tahun, saat dia mulai belajar piano. Dia tidak bisa menikmatinya dan setelah bergabung Action County Grammar School pada usia sebelas tahun, dia beralih main trumpet, berganti ke French horn saat dia bergabung dengan Middlesex School’s Symphony Orchestra. Dia bertemu dengan Pete Townsend saat ada di tingkat dua, dan mereka berdua membentuk band jazz tradisional, The Confederates. Mereka hanya satu kali tampil, sebelum memustuskan bahwa bahwa musik rock n’ roll adalah prospek yang lebih atraktif. John mempunyai kesulitan untuk mendengarkan trumpetnya dengan musik band, dan memutuskan untuk bermain gitar. Akan tetapi, karena jari-jari tangannya yang besar dan kesukaannya terhadap nada rendah dari Duane Eddy, dia memutuskan beralih bermain bas. Dia membuat alat musiknya sendiri di rumah, dan menarik perhatian dari Roger Daltrey, yang merupakan kakak kelas John di Action County. Roger tahu tentang reputasi John maka mengajak John untuk bergabung dengan bandnya, The Detours.
Setelah bergabung dengan The Detours,
John bermain di banyak pertunjukan yang membuat Pete Townsend makin ingin
menambah teknik permainan gitarnya, dan akan mengajak Pete untuk bergabung. Tak
lama kemudian, Roger memecat semua anggota bandnya terkecuali John dan pemain
dram Doug Sandom, karena belum adanya pemain dram yang berbakat. Pete Townshend
masuk sebagai anggota baru. Dengan masuknya pemain dram Keith Moon, Roger Daltrey
menyerahkan tugas gitaris kepada Pete Townshend, dan Roger menjadi vokalis
utama. Band ini mengalami beberapa kali perubahan nama, awalnya bernama High
Numbers, kemudian memantapkan nama The Who saat John masih bekerja sebagai
petugas pencatat pajak. Saat band memutuskan bahwa Roger Daltrey yang berambut
pirang harus berbeda dengan vokalis lainnya, John mengecat rambutnya menjadi
hitam keemasan, dan bertahan hingga awal tahun 1980-an.
Sekitar tahun 1963, John bermain sesaat
di band asal kota London bernama The Initials , band tersebut bubar saat gagal
tampil di Spanyol.
Pada tahun 1967, John Menikah dengan
teman masa kecilnya Alison Wise, dan membeli rumah semi permanen di Acton,
mengisinya dengan artefak-artefak luar biasa, mulai dari pakaian perang hingga
laba-laba tarantula. Rasa eksentrik terhadap sesuatu yang unik berlangsung
selama hidupnya, dan saat dia akhirnya pindah ke kota pada tahun 1978, ke
Stow-on-The World di Gloucestershire, mansionnya yang mempunyai 17 kamar,
Quarwood, dijadikan museum. Tempat itu juga merupakan salah satu tempat koleksi
terbesar gitar yang dipunyai musisi rock manapun.
John Entwistle mempunyai 2 julukan selama karirnya sebagai musisi. Dia dijuluki “The Ox” karena mempunyai kemampuan “Makan, minum atau melakukan lebih dari yang lainnya”. Dia kemudian diberi julukan “Thunderfingers”. Bill Wyman, pemain bas Rolling Stones, menjabarkan dia sebagai “Orang pendiam secara pribadi tapi orang paling berisik di panggung”. John merupakan salah seorang yang pertama menggunakan ampli Marshall agar dapat medengarkan dirinya sendiri terhadap suara bising dari rekan 1 bandnya, yang terkenal dengan lompatan dan pergerakan mereka di panggung, dengan Pete Townshend dan Keith Moon yang menghancurka alat musik mereka dalam berbagai kesempatan. (Keith Moon bahkan pernah meledakkan perangkat dramnya pada sebuah acara televise yang tak terlupakan). Pete Townshend kemudian menambahkan bahwa John meulai menggunakan Marshall untuk mendengarkan dirinya sendiri terhadap permainan dram Keith Moon yang eksplosif, dan Pete sendiri juga harus menggunakan Marshall untuk dapat didengar oleh John.
Mereka berdua melanjutkan melakukan eksperimen dengan perangkat mereka,
hingga mereka berdua menggunakan stack ganda dengan prototype eksperimen baru
ampli 200 watt, di saat sebagian besar band menggunakan ampli 50-100 watt
dengan kabinet tunggal. Band ini berpengaruh kuat pada saat itu karena
pemilihan perangkatnya, yang kemudian diikuti oleh Cream dan The Jimi Hendrix
Experience. Walaupun mereka merupakan pelopor dan berkontribusi langsung kepada
pengembangan suara Marshall “klasik” (pada titik ini perangkat mereka
diciptakan/disesuaikan dengan spesifikasi masing-masing), mereka hanya memakai
Marshall selama dua tahun. John kemudian berpindah menggunakan peralatan Sound
City, yang kemudian diikuti oleh Pete Townshend. Pete Townshend mengatakan
bahwa Jimi Hendrix, teman selabel mereka, terpengaruh dengan volume yang
digunakan The Who. John dan Pete telah melakukan percobaan dengan ampli
feedback di pertengahan 1960-an, dan Jimi Hendrix tidak akan mulai
menghancurkan alat musiknya hingga setelah dia menyaksikan “seni penghancuran
diri” oleh The Who.
Celoteh dan terkadang humor gelap John
Etwistle beradu dengan kerja yang lebuh introspectif dari Pete Townshend.
Walaupun dia terus berkontribusi dengan lagu di semua album The Who, kecuali
Quadrophenia, dia merasa frustasi karena posisinya kalah dengan vokalis Roger
Daltrey. Seperti yang dia katakana, “Saya punya dua lagu di tiap album tapi
masalahku adalah bahwa aku ingin menyanyikan lagu tersebut dan tidak membiarkan
Roger menyanyikannya”. Hal ini sebuah bagian besar bahwa dia merupakan anggota
pertama yang merilis rekaman solo, Smash Your Head Against The Wall (1971)
dengan bantuan dari Keith Moon, Jerry Shirley, Vivian Stanshall, Neil
Innes dan teknisi The Who, Dave “Cyrano”
Langston. Album ini memperoleh predikat yang sangat bagus oleh penggemar di AS
karena tema komedi hitamnya.
Dia adalah satu-satunya anggota band
yang mempunyai pelatihan musik resmi. Selain bas gitar, dia menjadi vocal
latar, main French horn (pada lagu “Pictures Of Lily”), trumpet, bugle, dan jaw
harp, dan pada kesempatan menjadi vokalis utama pada lagu ciptaanya. Dia
menulis bunyi trumpet untuk menciptakan suara alat tiap seperti pada lagu
“5:15”, dan masih banyak lagi, saat rekaman di studio, dan untuk konser,
membentuk seksi alat tiup untuk tampil dengan band.
Saat orang tahu bahwa John adalah anggota The Who yang paling pendiam,
pada kenyataannya dialah yang paling mempunyai pengaruh besar untuk band.
Sebagai contoh, John adalah anggota band pertama yang memakai seragam Union
Jack. Pakaian ini yang nantinya menjadi salah satu pakaian andalan Pete
Townshend.
John sering melakukan eksperimen selama
karirnya dengan “Bi-amping”, dimana suara tinggi dan rendah dikirimkan melalui
jalur signal yang berbeda, yang membuat lebih bisa mengendalikan suara
keluaran. Pada suatu waktu perangkat John bisa menjadi nyaring dengan cabinet
speaker dan memproses peralatan yang disebut “Little Manhattan”, dengan diberi perangkat
tinggi seperti menara, rak ampli dan lampu yang berpijar.
“Full treble, full volume” punya John,
ciri suara bas gitarnya bisa didengar di solo bas pada lagu “My Generation”.
Album solo lainnya adalah : Whistle
Rymes (1972), Rigor Mortis Sets In (1973), Mad Dog (1975), Too Late The Hero
(1981) dan The Rock (1996). Pada tahun 1974, dia membuat kompilasi Odds &
Sods, sebuah koleksi dari materi The Who yang tidak dirilis, dan karena The Who
bubar tahun 1975, dia mengadakan tur dengan bandnya sendiri, Ox. Dia juga
menjadi pimpinan The John Entwistle Band di tur antar klub di AS selama tahun
1990-an, dan tampil dengan Ringo Starr’s All Starr Band pada tahun 1995.
Seorang musisi berbakat, John Entwistle menggelar pameran lukisannya, sebagian
besarnya menampilkan The Who.
Pada tahun 1990 John melakukan tur
dengan The Best, band super jangka pendek yang terdiri dari Keith Emerson, Joe
Walsh, Jeff “Skunk” Baxter dan Simon Phillips. Menjelang akhir karirnya, dia
membentuk The John Entwistle Project dengan teman lamanya pemain dram Steve
Luongo, dan gitaris Mark Hitt, keduanya mantan Rat Race Choir. Band ini menjadi
The John Entwistle Band, dengan Godfrey Townsend menggantikan Mark Hitt pada
gitar dan vocal harmoni. Pada tahun 1996, band ini melakukan tur “Left For
Dead” dengan bergabungnya Alan St. Jon pada kibor. Setelah John melakukan tur
Quadrophenia dengan The Who pada tahun 1996-1997, The John Entwistle Band
berencana melakukan tur “Left For Dead-The Sequel” di akhir tahun 1998, dengan
kibordis Gordon Cotton. Setelah tur ini, band tersebut merilis sebuah album
dari tur tersebut, berjudul Left For Live dan sebuah studio album Music From
Van-Pires pada tahun 2000. Album tersebut berisi demo yang hilang dari Keith
Moon yang akan direkam. Pada tahun 1995 John juga melakukan tur dan rekaman
bersama Ringo Starr sebagai perubahan dari Ringo’s All-Starr Band. Band ini
juga terdiri dari Billy Preston, Randy Bachman dan Mark Farner. Di band ini,
dia menyanyikan lagu The Who “Boris The Spider” bersama “My Wife”.
Di akhir karirnya dia menggunakan
sebuah bas Status Graphite Buzzard Bass, yang dia rancang sendiri. Dari tahun
1999 hingga awal 2002, dia bermain sebagai anggota The Who. Sebagai proyek
sampingan, dia bermain bas di sebuah proyek album rock country yang membuat
lagu sendiri bernama The Pioneers, bersama Mickey Wynne pada gitar utama, Ron
Magness pada gitar ritem dan kibor, Roy Michaels, Andre Beeka pada vocal dan
John Delago pada dram. Album tersebut dirilis oleh Voiceprint Records. Sebelum
kematiannya, John Entwistle telah setuju untuk tampil dengan band ini di AS,
bersama penyanyi Nashville, Grand Ole Opry, diikuti dengan tur berikut bersama
The Who.
Pada tahun 2001, dia bermain di konser penghormatan
The Beatles oleh Alan Parson, A Walk Down Abbey Road. Penampilan ini juga
menampilkan Ann Wilson dari Heart, Todd Rundgren, David Pack dari Ambrosia,
Godfrey Townsend, Steve Luongo, dan John Beck. Pada tahun itu juga, dia bermain
dengan The Who di The Concert for New York City. Dia juga bergabung lagi dengan
The John Entwistle Band untuk 8 kali tur. Saat ini Chris Clark sebagai
kibordis.
Pada bulan Januari-Februari 2002 John
Entwistle tampil di konsernya yang terakhir dengan The Who di seluruh Inggris,
yang terakhir pada tanggal 8 Februari di Royal Albert Hall di London. Pada
akhir tahun 2002, sebuah CD berisi 2 keping Left For Live Deluxe dirilis,
menampilkan semua penampilaan John yang terbaik.
John Entwistle meninggal di kamar hotel
658 di The Hard Rock Hotel and Casino di Las Vegas pada tanggal 27 Juni 2002,
sehari sebelum jadwal penampilan tur pertama AS pertama The Who. Dia pergi ke
kamar malam harinya bersama penari telanjang/grupi Alycen Rowse, yang terbangun
pada pukul 10 pagi menemukan John dalam keadaan dingin dan tidak menanggapi. RS
Clark County memeberitahukan bahwa penyebab kematian John adalah serangan
jantung akibat kokain. Pemakamannya dilakukan di St Edward’s Church di
Stow-on-the-Wold, Gloucestershire, Inggris pada tanggal 10 Juli 2002. Dia
dikremasi dan abunya dimakamkan secara rahasia. Kenangan untuk John dilakukan
pada tanggal 24 Oktober 2002 di St. Martin-in-The-Fields, Trafalgar Square,
London. Koleksi gitar dan bas John dilelang di Southeby di London oleh
putranya, Christopher, untuk membayar cicillan rumah ayahnya.
Di laman situs Pete Townshend, Pete dan
Roger Daltrey mempublikasikan penghormatan, berkata, “The Ox telah meninggalkan
gedung-kami kehilangan seorang teman yang hebat lagi. Terima kasih atas
dukungan dan cinta kalian. Pete dan Roger”.
Mansion milik John yang berada di
Stow-on-the-Wold di Cotswold dan sejumlah perangkat pribadinya kemudian dijual
untuk memenuhi permintaan Inland Revenue; ironisnya, John Entwistle bekerja
untuk agensi tersebut pada tahun 1962-1963 sebagai pegawai pajak sebelum
beralih menjadi petugas pencatat, sebelum bergabung dengan The Who.
Sebuah aspek dari kehidupan John muncul
setelah kematiannya yang mengagetkan orang-orang yang dekat dengannya, termasuk
anggota The Who. “Tidak sampai sehari setelah pemakamannya saya mengetahui
bahwa dia menghabiskan sepanjang hidupnya sebagai seorang Freemason”, kata Pete
Townshend.
Pemain bas kelahiran Wales Pino
Paladino, yang sebelumnya pernah bermain di beberapa rekaman solo John,
mengambil peran John di panggung saat The Who memutuskan pembatalan tur AS pada
tanggal 1 Juli 2002. Pete Townshend dan Roger Daltrey berbicara panjang lebar
tentang reaksi mereka terhadap kematian John. Beberapa komentar mereka dapat
dilihat di DVD The Who live in Boston. Pada malam pembukaan tur Vapor Trail,
yang dimulai di Hartford, Connecticut pada tanggal 28 Juni 2002 (semalam
setelah kematian John), Geddy Lee dari Rush mendedikasikan penampilan lagu
“Between Sun and Moon” kepada John Entwistle.
Oasis memainkan versi lagu “My
Generation” selama penampilan mereka di T in The Park pada hari sabtu tanggal
13 Juli 2002 sebagai penghormatan kepada John Entwistle.
Teknik permainan bas John Entwistle
antara lain :incorporated fingers, plectrum, tapping dan penggunaan harmonic.
Dia merubah gayanya antara lagu dan bahkan selama lagu untuk membedakan sound
yang dihasilkan. Teknik penjariannya termasuk menekan kebawah senar dengan
keras dan melepaskannya untuk menghasilkan suara treble, twang. Dia merubah
posisi ibu jarinya dari pick ke senar E dan sering memposisikan ibu jarinya
dekat dengan pick-up. Teknik plectrumnya adalah memegang plectrum antara ibu
jari dan jari telunjuk, dengan jari lainnya bebas sebagai penyeimbang.
Gaya permainan John sangat jarang
diungkap saat ada di studio. Dia lebih bagus saat ada di panggung, dimana dia
dan Pete Townshend seringkali berubah peran, dengan John menyiapkan garis
melodi yang beruntun dan Pete mengiringi lagu dengan melodi ritem. Pete
mengatakan bahwa John menyiapkan ritem di band, melengkapi peran pemain dram.
Di sisi lain, Keith Moon, dengan semua tekniknya, lebih seperti seorang pemain
kibor. Pada tahun 1989, John berkata, “The Who belum mempunyai pemain bas yang
layak”.
John juga mengembangkan apa yang dia
sebut pendekatan “typewriter” untuk memainkan bas. Yang meletakkan tangan
kanannya diatas senar maka 4 jari dapat digunakan untuk memukul senar tersebut,
menyebabkan senar-senar tersebut menyentuh fretboard dengan bunyi twang yang
berbeda. Hal ini memberinya kemampuan untuk memainkan tiga atau empat senar
disaat bersamaan, atau menggunakan beberapa jari pada senar tunggal. Hal ini
membuatnya menciptakan suara yang perkusif dan melodic.
Metode ini adalah unik dan jangan
bingung dengan teknik tapping gammer-on dari Eddie Van Halen dan Stu Hamm, atau
teknik slapping dari Larry Graham, dan teknik-teknik sebelumnya. Akan tetapi,
peamin modern seperti Ryan Martinie menggunakan teknik yang serupa. Demonstrasi
atas pendekatan permainan bas tersebut dapat dilihat pada video berjudul John
Entwistle-Master Class, bagian dari seri Arlen Roth's Hot Licks, seperti juga
film oleh Mike Gordon, Rising Low, dimana John dapat dilihat sering menggunakan
jari telunjuk, tengah dan manis tangan kanannya saat bermain. Hal ini dapat
membuatnya untuk menciptakan "clusters of notes" pada alur basnya,
seperti bermain secara triplet dengan cara yang sederhana. Pada tangan kirinya
dia menggunakan slide, meletakkan tangan kirinya untuk oktaf, dan penggunaan
pentatonic saat bermain dengan The Who.
Saat Pete Townshend bertindak sebagai
penulis lagu utama, John mulai membuat kontribusi yang berbeda untuk daftar
lagu band, dimulai dengan "Whisky Man" dan "Boris The
Spider" pada album A Quick One tahun 1966, dilanjutkan dengan
"Doctor, Doctor" dan "Someone's Coming" (1967); "Silas
Stingy" dari The Who Sell Out (1967); "Dr. Jekyll & Mr.
Hyde" (1968); dan "Heaven and Hell", yang dijadikan lagu pembuka
The Who antara tahun 1968 dan 1970. John Entwistle menulis "Cousin
Kevin" dan "Fiddle Out" untuk album The Who tahun 1969
"Tommy" karena permintaan khusus dari Pete Townshend dimana John
diminta menulis lagu yang "nakal" dimana Pete merasa tidak nyaman.
"My Wife", lagu ciptaan John tentang pernikahan dari album tahun 1971
Who's Next, juga menjadi lagu panggung yang terkenal. John menulis
"Success Story" untuk album The Who By Numbers (1975), dimana dia
juga menggambar sampul album, "Had Enough", "905", dan
"Trick of the Light" untuk album Who Are You (1978); "The Quiet
One" dan "You" untuk album Face Dances (1981); dan "It's
Your Turn", "Dangerous" dan "One At A Time" untuk
album It's Hard (1982), album terakhirnya bersama The Who.
Antara tahun 1996 dan 2002, John
menghadiri banyak pembukaan seni untuk menghormatinya. Selalu meriah, dia
selalu berbicara dengan kolektor lainnya, mengenai sketsa "Boris".
Pada musim gugur tahun 2002 John menyelesaikan lukisan terakhirnya "Eyes
Wide Shut" mencerminkan gaya baru John. Menampilkan Jimi Hendrix, Pete
Townshend, Jimi Page dan Eric Clapton. Gaya John diambil dari lukisan dan
karikatur yang menggambarkan subyeknya. Dia lebih percaya diri dan santai
dengan seninya dan siap untuk berbagi dengan para kolektor.
John Entwistle menuliskan pada sebuah
lukisannya :
"Kini ...! Saya masih pemain bas
gitar. Jika kalian membaca bio ini pada pertunjukkan-jangan lupa untuk
melambai-Saya orang yang berada disebelah kiri. Jika kalian membaca ini di
pertunjukan seni-dukunglah artis yang kesusahan belilah sesuatu!".
John Entwistle menyebut pengaruhnya
sebagai kombinasi dari latihan saat dia sekolah pada alat musik Fench horn,
trumpet dan piano (yang membuat jarinya kuat dan lentur). Musisi yang
berpengaruh baginya adalah termasuk gitaris rock n' roll Duane Eddy dan Gene
Vincent, dan pemain bas musik soul dan R&B AS seperti James Jamerson. John
Entwistle disebut sebagai seorang yang berpengaruh dalam gaya dan sound yang
dipakai oleh generasi para pemain bas yang mengikutinya, seperti : Geezer
Butler, Steve Harris, Matt Freeman, Krist Novoselic, Cliff Burton, Ian Hill,
Geddy Lee, Billy Sheehan, Victor Wooten, Tom Peterson, Sam Rivers, dan Chris
Squire. John disebut dalam poling majalah musisi sebagai "best ever bass
player". Pad tahun 2000, majalah Guitar menempatkannya sebagai
"Bassist of The Millennium" lewat angket pembaca. J.D. Considine
menempatkannya di posisi No. 9 pada daftar "Top 50 Bass Players". Dia
berada di No. 2 bas terbaik pada angket Creem Magazine tahun 1974. Pada tahun
2011, angket pembaca majalah Rolling Stones memilihnya sebagai pemain bas no. 1
sepanjang masa.
Diskografi
Album Studio
- Smash Your Head Against the Wall (1971)
- Whistle Rymes (1972)
- Rigor Mortis Sets In (1973)
- Mad Dog (1975)
- Too Late the Hero (1981)
- The Rock (1996)
- Music from Van Pires (2000)
Album
Live
· King
Biscuit Flower Hour Prsents In Concert (1996)
· Left
For Life (1999)
Kompilasi
· Thunderfingers
: The Best Of John Entwistle (1996)
· So
Who's The Bas Players? The Ox Anthology (2005)
- My Generation (1965)
- A Quick One (1966)
- The Who Sell Out (1967)
- Tommy (1969)
- Who's Next (1971)
- Quadrophenia (1973)
- The Who by Numbers (1975)
- Who Are You (1978)
- Face Dances (1981)
- It's Hard (1982)
Sumber : Wikipedia, The Who Diskografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar