Laman

Senin, 02 Maret 2015

JOHN ENTWISTLE "Thunderfingers"


Dilahirkan pada tanggal 9 Oktober 1944 di Chiswick, London. Dia anak tunggal, Ayahnya, Herbert, adalah seorang pemain trumpet, dan ibunya, Queenie Maud seoramg pemain piano. Orangtuanya bercerai setelah kelahirannya, dan dia dibesarkan oleh kakek-neneknya di South Acton. Perceraian ini menyebabkan dia kurang bisa bersosialisasi.

Karir musiknya dimulai pada umur 7 tahun, saat dia mulai belajar piano. Dia tidak bisa menikmatinya dan setelah bergabung Action County Grammar School pada usia sebelas tahun, dia beralih main trumpet, berganti ke French horn saat dia bergabung dengan Middlesex School’s Symphony Orchestra. Dia bertemu dengan Pete Townsend saat ada di tingkat dua, dan mereka berdua membentuk band jazz tradisional, The Confederates. Mereka hanya satu kali tampil, sebelum memustuskan bahwa bahwa musik rock n’ roll adalah prospek yang lebih atraktif. John mempunyai kesulitan untuk mendengarkan trumpetnya dengan musik band, dan memutuskan untuk bermain gitar. Akan tetapi, karena jari-jari tangannya yang besar dan kesukaannya terhadap nada rendah dari Duane Eddy, dia memutuskan beralih bermain bas. Dia membuat alat musiknya sendiri di rumah, dan menarik perhatian dari Roger Daltrey, yang merupakan kakak kelas John di Action County. Roger tahu tentang reputasi John maka mengajak John untuk bergabung dengan bandnya, The Detours.

Setelah bergabung dengan The Detours, John bermain di banyak pertunjukan yang membuat Pete Townsend makin ingin menambah teknik permainan gitarnya, dan akan mengajak Pete untuk bergabung. Tak lama kemudian, Roger memecat semua anggota bandnya terkecuali John dan pemain dram Doug Sandom, karena belum adanya pemain dram yang berbakat. Pete Townshend masuk sebagai anggota baru. Dengan masuknya pemain dram Keith Moon, Roger Daltrey menyerahkan tugas gitaris kepada Pete Townshend, dan Roger menjadi vokalis utama. Band ini mengalami beberapa kali perubahan nama, awalnya bernama High Numbers, kemudian memantapkan nama The Who saat John masih bekerja sebagai petugas pencatat pajak. Saat band memutuskan bahwa Roger Daltrey yang berambut pirang harus berbeda dengan vokalis lainnya, John mengecat rambutnya menjadi hitam keemasan, dan bertahan hingga awal tahun 1980-an.

Sekitar tahun 1963, John bermain sesaat di band asal kota London bernama The Initials , band tersebut bubar saat gagal tampil di Spanyol.

Pada tahun 1967, John Menikah dengan teman masa kecilnya Alison Wise, dan membeli rumah semi permanen di Acton, mengisinya dengan artefak-artefak luar biasa, mulai dari pakaian perang hingga laba-laba tarantula. Rasa eksentrik terhadap sesuatu yang unik berlangsung selama hidupnya, dan saat dia akhirnya pindah ke kota pada tahun 1978, ke Stow-on-The World di Gloucestershire, mansionnya yang mempunyai 17 kamar, Quarwood, dijadikan museum. Tempat itu juga merupakan salah satu tempat koleksi terbesar gitar yang dipunyai musisi rock manapun.


John Entwistle mempunyai 2 julukan selama karirnya sebagai musisi. Dia dijuluki “The Ox” karena mempunyai kemampuan “Makan, minum atau melakukan lebih dari yang lainnya”. Dia kemudian diberi julukan “Thunderfingers”. Bill Wyman, pemain bas Rolling Stones, menjabarkan dia sebagai “Orang pendiam secara pribadi tapi orang paling berisik di panggung”. John merupakan salah seorang yang pertama menggunakan ampli Marshall agar dapat medengarkan dirinya sendiri terhadap suara bising dari rekan 1 bandnya, yang terkenal dengan lompatan dan pergerakan mereka di panggung, dengan Pete Townshend dan Keith Moon yang menghancurka alat musik mereka dalam berbagai kesempatan. (Keith Moon bahkan pernah meledakkan perangkat dramnya pada sebuah acara televise yang tak terlupakan). Pete Townshend kemudian menambahkan bahwa John meulai menggunakan Marshall untuk mendengarkan dirinya sendiri terhadap permainan dram Keith Moon yang eksplosif, dan Pete sendiri juga harus menggunakan Marshall untuk dapat didengar oleh John. 

Mereka berdua melanjutkan melakukan eksperimen dengan perangkat mereka, hingga mereka berdua menggunakan stack ganda dengan prototype eksperimen baru ampli 200 watt, di saat sebagian besar band menggunakan ampli 50-100 watt dengan kabinet tunggal. Band ini berpengaruh kuat pada saat itu karena pemilihan perangkatnya, yang kemudian diikuti oleh Cream dan The Jimi Hendrix Experience. Walaupun mereka merupakan pelopor dan berkontribusi langsung kepada pengembangan suara Marshall “klasik” (pada titik ini perangkat mereka diciptakan/disesuaikan dengan spesifikasi masing-masing), mereka hanya memakai Marshall selama dua tahun. John kemudian berpindah menggunakan peralatan Sound City, yang kemudian diikuti oleh Pete Townshend. Pete Townshend mengatakan bahwa Jimi Hendrix, teman selabel mereka, terpengaruh dengan volume yang digunakan The Who. John dan Pete telah melakukan percobaan dengan ampli feedback di pertengahan 1960-an, dan Jimi Hendrix tidak akan mulai menghancurkan alat musiknya hingga setelah dia menyaksikan “seni penghancuran diri” oleh The Who.

Celoteh dan terkadang humor gelap John Etwistle beradu dengan kerja yang lebuh introspectif dari Pete Townshend. Walaupun dia terus berkontribusi dengan lagu di semua album The Who, kecuali Quadrophenia, dia merasa frustasi karena posisinya kalah dengan vokalis Roger Daltrey. Seperti yang dia katakana, “Saya punya dua lagu di tiap album tapi masalahku adalah bahwa aku ingin menyanyikan lagu tersebut dan tidak membiarkan Roger menyanyikannya”. Hal ini sebuah bagian besar bahwa dia merupakan anggota pertama yang merilis rekaman solo, Smash Your Head Against The Wall (1971) dengan bantuan dari Keith Moon, Jerry Shirley, Vivian Stanshall, Neil Innes  dan teknisi The Who, Dave “Cyrano” Langston. Album ini memperoleh predikat yang sangat bagus oleh penggemar di AS karena tema komedi hitamnya.

Dia adalah satu-satunya anggota band yang mempunyai pelatihan musik resmi. Selain bas gitar, dia menjadi vocal latar, main French horn (pada lagu “Pictures Of Lily”), trumpet, bugle, dan jaw harp, dan pada kesempatan menjadi vokalis utama pada lagu ciptaanya. Dia menulis bunyi trumpet untuk menciptakan suara alat tiap seperti pada lagu “5:15”, dan masih banyak lagi, saat rekaman di studio, dan untuk konser, membentuk seksi alat tiup untuk tampil dengan band.

Saat orang tahu bahwa John  adalah anggota The Who yang paling pendiam, pada kenyataannya dialah yang paling mempunyai pengaruh besar untuk band. Sebagai contoh, John adalah anggota band pertama yang memakai seragam Union Jack. Pakaian ini yang nantinya menjadi salah satu pakaian andalan Pete Townshend.

John sering melakukan eksperimen selama karirnya dengan “Bi-amping”, dimana suara tinggi dan rendah dikirimkan melalui jalur signal yang berbeda, yang membuat lebih bisa mengendalikan suara keluaran. Pada suatu waktu perangkat John bisa menjadi nyaring dengan cabinet speaker dan memproses peralatan yang disebut “Little Manhattan”, dengan diberi perangkat tinggi seperti menara, rak ampli dan lampu yang berpijar.

“Full treble, full volume” punya John, ciri suara bas gitarnya bisa didengar di solo bas pada lagu “My Generation”.

Album solo lainnya adalah : Whistle Rymes (1972), Rigor Mortis Sets In (1973), Mad Dog (1975), Too Late The Hero (1981) dan The Rock (1996). Pada tahun 1974, dia membuat kompilasi Odds & Sods, sebuah koleksi dari materi The Who yang tidak dirilis, dan karena The Who bubar tahun 1975, dia mengadakan tur dengan bandnya sendiri, Ox. Dia juga menjadi pimpinan The John Entwistle Band di tur antar klub di AS selama tahun 1990-an, dan tampil dengan Ringo Starr’s All Starr Band pada tahun 1995. Seorang musisi berbakat, John Entwistle menggelar pameran lukisannya, sebagian besarnya menampilkan The Who.

Pada tahun 1990 John melakukan tur dengan The Best, band super jangka pendek yang terdiri dari Keith Emerson, Joe Walsh, Jeff “Skunk” Baxter dan Simon Phillips. Menjelang akhir karirnya, dia membentuk The John Entwistle Project dengan teman lamanya pemain dram Steve Luongo, dan gitaris Mark Hitt, keduanya mantan Rat Race Choir. Band ini menjadi The John Entwistle Band, dengan Godfrey Townsend menggantikan Mark Hitt pada gitar dan vocal harmoni. Pada tahun 1996, band ini melakukan tur “Left For Dead” dengan bergabungnya Alan St. Jon pada kibor. Setelah John melakukan tur Quadrophenia dengan The Who pada tahun 1996-1997, The John Entwistle Band berencana melakukan tur “Left For Dead-The Sequel” di akhir tahun 1998, dengan kibordis Gordon Cotton. Setelah tur ini, band tersebut merilis sebuah album dari tur tersebut, berjudul Left For Live dan sebuah studio album Music From Van-Pires pada tahun 2000. Album tersebut berisi demo yang hilang dari Keith Moon yang akan direkam. Pada tahun 1995 John juga melakukan tur dan rekaman bersama Ringo Starr sebagai perubahan dari Ringo’s All-Starr Band. Band ini juga terdiri dari Billy Preston, Randy Bachman dan Mark Farner. Di band ini, dia menyanyikan lagu The Who “Boris The Spider” bersama “My Wife”. 

Di akhir karirnya dia menggunakan sebuah bas Status Graphite Buzzard Bass, yang dia rancang sendiri. Dari tahun 1999 hingga awal 2002, dia bermain sebagai anggota The Who. Sebagai proyek sampingan, dia bermain bas di sebuah proyek album rock country yang membuat lagu sendiri bernama The Pioneers, bersama Mickey Wynne pada gitar utama, Ron Magness pada gitar ritem dan kibor, Roy Michaels, Andre Beeka pada vocal dan John Delago pada dram. Album tersebut dirilis oleh Voiceprint Records. Sebelum kematiannya, John Entwistle telah setuju untuk tampil dengan band ini di AS, bersama penyanyi Nashville, Grand Ole Opry, diikuti dengan tur berikut bersama The Who.

Pada tahun 2001, dia bermain di konser penghormatan The Beatles oleh Alan Parson, A Walk Down Abbey Road. Penampilan ini juga menampilkan Ann Wilson dari Heart, Todd Rundgren, David Pack dari Ambrosia, Godfrey Townsend, Steve Luongo, dan John Beck. Pada tahun itu juga, dia bermain dengan The Who di The Concert for New York City. Dia juga bergabung lagi dengan The John Entwistle Band untuk 8 kali tur. Saat ini Chris Clark sebagai kibordis.

Pada bulan Januari-Februari 2002 John Entwistle tampil di konsernya yang terakhir dengan The Who di seluruh Inggris, yang terakhir pada tanggal 8 Februari di Royal Albert Hall di London. Pada akhir tahun 2002, sebuah CD berisi 2 keping Left For Live Deluxe dirilis, menampilkan semua penampilaan John yang terbaik. 

John Entwistle meninggal di kamar hotel 658 di The Hard Rock Hotel and Casino di Las Vegas pada tanggal 27 Juni 2002, sehari sebelum jadwal penampilan tur pertama AS pertama The Who. Dia pergi ke kamar malam harinya bersama penari telanjang/grupi Alycen Rowse, yang terbangun pada pukul 10 pagi menemukan John dalam keadaan dingin dan tidak menanggapi. RS Clark County memeberitahukan bahwa penyebab kematian John adalah serangan jantung akibat kokain. Pemakamannya dilakukan di St Edward’s Church di Stow-on-the-Wold, Gloucestershire, Inggris pada tanggal 10 Juli 2002. Dia dikremasi dan abunya dimakamkan secara rahasia. Kenangan untuk John dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2002 di St. Martin-in-The-Fields, Trafalgar Square, London. Koleksi gitar dan bas John dilelang di Southeby di London oleh putranya, Christopher, untuk membayar cicillan rumah ayahnya.

Di laman situs Pete Townshend, Pete dan Roger Daltrey mempublikasikan penghormatan, berkata, “The Ox telah meninggalkan gedung-kami kehilangan seorang teman yang hebat lagi. Terima kasih atas dukungan dan cinta kalian. Pete dan Roger”.
Mansion milik John yang berada di Stow-on-the-Wold di Cotswold dan sejumlah perangkat pribadinya kemudian dijual untuk memenuhi permintaan Inland Revenue; ironisnya, John Entwistle bekerja untuk agensi tersebut pada tahun 1962-1963 sebagai pegawai pajak sebelum beralih menjadi petugas pencatat, sebelum bergabung dengan The Who.

Sebuah aspek dari kehidupan John muncul setelah kematiannya yang mengagetkan orang-orang yang dekat dengannya, termasuk anggota The Who. “Tidak sampai sehari setelah pemakamannya saya mengetahui bahwa dia menghabiskan sepanjang hidupnya sebagai seorang Freemason”, kata Pete Townshend.

Pemain bas kelahiran Wales Pino Paladino, yang sebelumnya pernah bermain di beberapa rekaman solo John, mengambil peran John di panggung saat The Who memutuskan pembatalan tur AS pada tanggal 1 Juli 2002. Pete Townshend dan Roger Daltrey berbicara panjang lebar tentang reaksi mereka terhadap kematian John. Beberapa komentar mereka dapat dilihat di DVD The Who live in Boston. Pada malam pembukaan tur Vapor Trail, yang dimulai di Hartford, Connecticut pada tanggal 28 Juni 2002 (semalam setelah kematian John), Geddy Lee dari Rush mendedikasikan penampilan lagu “Between Sun and Moon” kepada John Entwistle.

Oasis memainkan versi lagu “My Generation” selama penampilan mereka di T in The Park pada hari sabtu tanggal 13 Juli 2002 sebagai penghormatan kepada John Entwistle.

Teknik permainan bas John Entwistle antara lain :incorporated fingers, plectrum, tapping dan penggunaan harmonic. Dia merubah gayanya antara lagu dan bahkan selama lagu untuk membedakan sound yang dihasilkan. Teknik penjariannya termasuk menekan kebawah senar dengan keras dan melepaskannya untuk menghasilkan suara treble, twang. Dia merubah posisi ibu jarinya dari pick ke senar E dan sering memposisikan ibu jarinya dekat dengan pick-up. Teknik plectrumnya adalah memegang plectrum antara ibu jari dan jari telunjuk, dengan jari lainnya bebas sebagai penyeimbang.

Gaya permainan John sangat jarang diungkap saat ada di studio. Dia lebih bagus saat ada di panggung, dimana dia dan Pete Townshend seringkali berubah peran, dengan John menyiapkan garis melodi yang beruntun dan Pete mengiringi lagu dengan melodi ritem. Pete mengatakan bahwa John menyiapkan ritem di band, melengkapi peran pemain dram. Di sisi lain, Keith Moon, dengan semua tekniknya, lebih seperti seorang pemain kibor. Pada tahun 1989, John berkata, “The Who belum mempunyai pemain bas yang layak”.

John juga mengembangkan apa yang dia sebut pendekatan “typewriter” untuk memainkan bas. Yang meletakkan tangan kanannya diatas senar maka 4 jari dapat digunakan untuk memukul senar tersebut, menyebabkan senar-senar tersebut menyentuh fretboard dengan bunyi twang yang berbeda. Hal ini memberinya kemampuan untuk memainkan tiga atau empat senar disaat bersamaan, atau menggunakan beberapa jari pada senar tunggal. Hal ini membuatnya menciptakan suara yang perkusif dan melodic.

Metode ini adalah unik dan jangan bingung dengan teknik tapping gammer-on dari Eddie Van Halen dan Stu Hamm, atau teknik slapping dari Larry Graham, dan teknik-teknik sebelumnya. Akan tetapi, peamin modern seperti Ryan Martinie menggunakan teknik yang serupa. Demonstrasi atas pendekatan permainan bas tersebut dapat dilihat pada video berjudul John Entwistle-Master Class, bagian dari seri Arlen Roth's Hot Licks, seperti juga film oleh Mike Gordon, Rising Low, dimana John dapat dilihat sering menggunakan jari telunjuk, tengah dan manis tangan kanannya saat bermain. Hal ini dapat membuatnya untuk menciptakan "clusters of notes" pada alur basnya, seperti bermain secara triplet dengan cara yang sederhana. Pada tangan kirinya dia menggunakan slide, meletakkan tangan kirinya untuk oktaf, dan penggunaan pentatonic saat bermain dengan The Who.

Saat Pete Townshend bertindak sebagai penulis lagu utama, John mulai membuat kontribusi yang berbeda untuk daftar lagu band, dimulai dengan "Whisky Man" dan "Boris The Spider" pada album A Quick One tahun 1966, dilanjutkan dengan "Doctor, Doctor" dan "Someone's Coming" (1967); "Silas Stingy" dari The Who Sell Out (1967); "Dr. Jekyll & Mr. Hyde" (1968); dan "Heaven and Hell", yang dijadikan lagu pembuka The Who antara tahun 1968 dan 1970. John Entwistle menulis "Cousin Kevin" dan "Fiddle Out" untuk album The Who tahun 1969 "Tommy" karena permintaan khusus dari Pete Townshend dimana John diminta menulis lagu yang "nakal" dimana Pete merasa tidak nyaman. "My Wife", lagu ciptaan John tentang pernikahan dari album tahun 1971 Who's Next, juga menjadi lagu panggung yang terkenal. John menulis "Success Story" untuk album The Who By Numbers (1975), dimana dia juga menggambar sampul album, "Had Enough", "905", dan "Trick of the Light" untuk album Who Are You (1978); "The Quiet One" dan "You" untuk album Face Dances (1981); dan "It's Your Turn", "Dangerous" dan "One At A Time" untuk album It's Hard (1982), album terakhirnya bersama The Who.

Antara tahun 1996 dan 2002, John menghadiri banyak pembukaan seni untuk menghormatinya. Selalu meriah, dia selalu berbicara dengan kolektor lainnya, mengenai sketsa "Boris". Pada musim gugur tahun 2002 John menyelesaikan lukisan terakhirnya "Eyes Wide Shut" mencerminkan gaya baru John. Menampilkan Jimi Hendrix, Pete Townshend, Jimi Page dan Eric Clapton. Gaya John diambil dari lukisan dan karikatur yang menggambarkan subyeknya. Dia lebih percaya diri dan santai dengan seninya dan siap untuk berbagi dengan para kolektor.

John Entwistle menuliskan pada sebuah lukisannya :
"Kini ...! Saya masih pemain bas gitar. Jika kalian membaca bio ini pada pertunjukkan-jangan lupa untuk melambai-Saya orang yang berada disebelah kiri. Jika kalian membaca ini di pertunjukan seni-dukunglah artis yang kesusahan belilah sesuatu!".

John Entwistle menyebut pengaruhnya sebagai kombinasi dari latihan saat dia sekolah pada alat musik Fench horn, trumpet dan piano (yang membuat jarinya kuat dan lentur). Musisi yang berpengaruh baginya adalah termasuk gitaris rock n' roll Duane Eddy dan Gene Vincent, dan pemain bas musik soul dan R&B AS seperti James Jamerson. John Entwistle disebut sebagai seorang yang berpengaruh dalam gaya dan sound yang dipakai oleh generasi para pemain bas yang mengikutinya, seperti : Geezer Butler, Steve Harris, Matt Freeman, Krist Novoselic, Cliff Burton, Ian Hill, Geddy Lee, Billy Sheehan, Victor Wooten, Tom Peterson, Sam Rivers, dan Chris Squire. John disebut dalam poling majalah musisi sebagai "best ever bass player". Pad tahun 2000, majalah Guitar menempatkannya sebagai "Bassist of The Millennium" lewat angket pembaca. J.D. Considine menempatkannya di posisi No. 9 pada daftar "Top 50 Bass Players". Dia berada di No. 2 bas terbaik pada angket Creem Magazine tahun 1974. Pada tahun 2011, angket pembaca majalah Rolling Stones memilihnya sebagai pemain bas no. 1 sepanjang masa.

Diskografi

Album Studio
Album Live
·   King Biscuit Flower Hour Prsents In Concert (1996)
·   Left For Life (1999)
Kompilasi
·   Thunderfingers : The Best Of John Entwistle (1996)
·   So Who's The Bas Players? The Ox Anthology (2005)

 Sumber : Wikipedia, The Who Diskografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...