Dilahirkan di Hongkong ada 3 Oktober 1976 dengan nama Li Kang Min. Saat kecil Herman Li bersama orang tuanya pindah ke Wellington, Selandia Baru. Selanjutnya, keluarga Li pindah ke Inggris. Di Negeri Ratu Elizabeth ini, Herman menekuni musik. Saat remaja dia membentuk band Dominiac. Selanjutnya dia bergabung dengan Dragonforce pada 1999 sampai sekarang. Alat musik gitar andalan Herman adalah Ibanez E-Gen.
Kecepatan dan kemahiran tingkat tinggi Herman Li dalam mencabik senar gitar membuahkan sejumlah penghargaan. Pada 2009 dia meraih penghargaan Metal Hammer Golden Gods 2009 dalam kategori Best Shredder Award. Pada tahun yang sama, Herman masuk nominasi peraih Grammy Awards 2009 dalam kategori Best Metal Performance.
Sebelumnya pada 2007, dia meraih poin 70 dan menyabet penghargaan Best New Talent dalam Guitar World Reader's Poll 2007. Herman juga menyabet penghargaan kategori Best Metal, Best Riff, dan Best Solo dari Guitar World Reader's Poll 2007. Dia juga termasuk dalam 50 pemain gitar tercepat di dunia versi Guitar World Magazine.
Sementara itu, Dragonforce yang dibentuk di London, Inggris pada 1999. Band dengan personel Herman Li (gitar), Marc Hudson (vokal), Vadim Pruzhanov (kibord), Sam Totman (gitar) dan Gee Anzalone (drum) ini, telah melahirkan sejumlah hit, seperti "Through the Fire and the Flames" (album Inhuman Rampage), "Fury The Storm" (Sonic Firestorm), "Heroes of Our Time" (Ultra Beatdown), "Operation Ground and Pound" (Inhuman Rampage), "Soldiers of the Wastelands" (Sonic Firestorm), "Cry Thunder" (The Power Within), "The Game", "Three Hammers" (Maximum Overload).
Sebelum dengan DragonForce, Li terlibat dalam sebuah band Demoniac asal Selandia Baru. Selain Li band ini terdiri dari vokalis dan bassis Lindsay "Behemoth" Dawson, bassis Diccon Harper, drumer James "FreekN' Jude, gitaris Sam "Heimdall" Torman. Mereka merilis sebuah album The Fire and the Wind pada 1999.
Li juga
mengambil referensi suara dan musik untuk aransemennya dari PC-Game. Energi Li
dalam penggarapan album dan aksi pentas Dragonforce, tidak semata-mata tumbuh
dari ketekunannya mempelajari dan menguasai perangkat gitar elektrik. Kendati
Li besar di Eropa Barat, amat menggandrungi ajaran kebijaksanaan timur dan
seperti rata-rata lelaki Tionghoa, menyukai olahraga beladiri. Kebijaksanaan
timur ia gunakan untuk merawat kesehatan rohani, olahraga beladiri digunakan
untuk merawat kesehatan jasmani. Untuk olahraga beladiri Li memilih
Brazilian-Ju Jitsu. 5 hari dalam 1 minggu, gitaris yang menyebut “all about
computer” sebagai minat lainnya ini, melatih keterampilan beladirinya. Itulah
sebabnya, energi dan konsentrasinya diatas pentas seperti tak pernah mengenal
kata habis, dan itu pula yang menjadi penyebab Li terbebas dari gaya hidup
rockstar yang seringkali akrab dengan alkohol dan narkotika. Untuk mencek
kepribadian Li dari jauh, kita bisa menyimak bagaimana murah hatinya ia berbagi
pengalaman dan teknik dalam video-video pelajaran gitar yang bertebaran di
dunia maya. Seulas senyum dan sekilas canda sudah pasti menjadi pelengkap
materi pelajaran yang ia berikan, membuat sesi belajar online menjadi akrab dan
jauh dari membosankan.
Herman Li, gitaris, penulis lagu dan produser band metal nominator Grammy Award DragonForce, yang dikenal dengan kecepatan dan presisi juga tingkah lakunya yang sopan saat dia memainkan gitarnya. Akan tetapi, jika tampilan diatas panggung bisa mengecoh anda, disini diingatkan bahwa gitaris ini sangat serius dalam bidangnya. Saat sudah selesai untuk mengingatkan betapa sulit untuk memainkan lick-lick lagu “Through the Fire and The Flame” di Guitar Hero seorang diri, para gitaris dan para calon gitaris hanya perlu menyimak riff-riff yang melengking tinggi dari DragonForce untuk mengerti dedikasi yang telah diberikan Herman Li terhadap bidangnya. Dan dengan usaha untuk menuntaskan misi terkininya, Herman Li bahkan telah mengolah album live pertama bandnya tanpa menggunakan overdubs.
Untuk lebih mempelajari tentang asal usulnya, telah diajukan pertanyaan kepada gitaris ini tentang gitaris-gitaris yang bagaimana yang ada dalam daftar “Saya tidak layak”. Yang kita temukan adalah bukan saja seorang gitaris yang mengagumi gitaris lainnya, tapi seorang musisi sejati yang mengagumi seluk-beluk penulisan riff dan penciptaan melodi. Lihatlah daftar para pemain gitar/penulis lagu yang menjadi favoritnya :
1. Joe Satriani
“Joe Satriani, tentu saja adalah salah satunya. Saya pertama kali mengaguminya saat mendengarkan The Extremist (dan) saya memilih Flying In A Blue Dream. Mempunyai 2 buah album yang benar-benar membuat saya terkesan, Joe Satriani membuat saya memandang gitar benar-benar berbeda. Sesuatu yang membuat jatung saya berdegup saat pertama kali saya mendengarnya dengan pendekatakan kepada melodi dan hal-hal seperti itu, Teknik tersebut sangat membuat saya tertarik sejak awal hingga saat ini – Saya mendengarkan Joe Satriani, album baru atau album lama. Hal tersebut menginspirasi saya untuk menjadi seorang gitaris yang lebih baik dan tetap mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam gitar.”
2. Steve Vai
“Sama saja – pendekatan, orisinalitas yang dia terapkan pada sound gitar, keanehan, dan seperti Joe Satriani, mereke benar-benar membuat album yang sangat bagus. Dan mereka tidak membuat album yang sama sepanjang waktu, mereka mencoba melangkah maju, untuk mengeksplorasi gitar dan musik dan mencoba untuk tetap berkembang tiap waktu. Joe Satriani, Steve Vai, Saya belajar banyak tentang penampilan panggung dan hal-hal lainnya dari mereka juga tentang produksi dan rekaman musik, saat mereka mereka merekam dan memproduksi sendiri.”
3. Marty Friedman
“Pemain gitar lain yang saya suka adalah Marty Friedman. Tentu saja saat dia di Megadeth, dan album Rust In Peace, Countdown To Extinction – Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi tentang album tersebut. Album-album tersebut mempunyai pengaruh yang sangat hebat pada sound DragonForce dan teknik permainan gitar saya. Mungkin anda tidak mendengarnya, tapi percayalah mereka ada disana. Dan semua hal-hal tentang metal klasik, saya benar-benar menggali tentang riff dan solo, bagaimana mereka menempatkan kedua hal tersebut bersamaan : riff dan melodi yang berat, riff yang kompleks, hal-hal seperti itu.”
4. Tony MacAlpine
“Tony MacAlpine adalah benar benar berpengaruh besar pada permainan gitar saya. Album instrumentalnya seperti Maximum Security, Freedom To Fly, Evolution, dll, dsb, sangat menginspirasi saya dalam hal teknik dan pendekatan kepada melodi. Album-album instrumental Tony MacAlpine sangat berbeda dibandingkan album-album Joe Satriani dan Steve Vai. Terdapat sebuah perbedaan dimensi, karena dia adalah seorang pemain piano, cara pandangnya terhadap musik dan cara dia mengolahnya sangat berbeda dibandingkan gitaris lain. Tapi Tony MacAlpine adalah salah satu pemain gitar favorit saya.”
5. Alex Skolnick
“Pemain gitar yang menakjubkan; dia gitaris lainnya lagi yang mempengaruhi dan tetap bagus selama bertahun-tahun dan mempunyai style berbeda dan tetap akan bagus. Dia bermain bersama Trans-Siberian Orchestra juga, akan tetapi bersama Testament dari awal hingga album The Ritual. Dia memberi pengaruh pada permainan gitar saya dan cara pandang saya terhadap gitar. Dia melakukan solo-solo gitar yang hebat – segalanya hanya disentuh saat dia bermain, mempunayi energy yang baik maka ketahuilah anda harus mengetahui Alex Skolnick.”
6. John Petrucci
“John Petrucci gitaris Dream Theater – pemain gitar lain yang menakjubkan. Selama bertahun-tahun Dream Theater telah menginspirasi saya sebagai pemain gitar dan seorang musisi. Sejak pertama kali saya mendengarkan album Images And Words, saya langsung tertarik terhadap album tersebut. Sebenarnya ada juga sebuah album sebelum album itu. Dan album Awake – yang sangat keren dengan gitar 7 string. Pada saat bersamaan melodi, komposisi dan aransemen mereka – sebetulnya John Petrucci, cara pendekatannya terhadap kecepatan melodi adalah yang membuat saya bisa bermain cepat. Tentu saja saya mendengarkan pemain lainnya, tapi cara dia memainkan “buhluop buhluop” (suara sweep pick); sangat menakjubkan. Mereka telah membuat banyak album hebat yang harus kalian dapatkan semuanya.”
7. George Lynch
“Saya rasa permainan dan pendekatan terhadap solo gitar dari George Lynch juga menakjubkan. Melodi, betapa dia mampu untuk beimprovisasi – dia punya sound gitar orisinil yang nyata. Saya benar-benar menyukainya selama bertahun-tahun dan banyak permainan saya masih terinspirasi oleh George Lynch. Dulu saya mendengarkan Dokken album Back For The Attack – album yang sangat hebat dan juga album pertama Lynch Mob sangat keren. Dan juga album solonya Sacred Groove – album yang sangat keren.”
8. Vinnie Moore
“Vinnie Moore adalah gitaris UFO saat ini. Saya telah mendengarkan semua album instrumental yang telah dia rekam. Saya mempraktekkan sebagian besar albumnya selama bertahun-tahun. Dia telah mengajarkan pendekatan terhadap melodi dan menempatkan segala hal secara bersamaan dan banyak style miliknya merupakan campuran yang bagus dari rock, neoklasik, fusion jazz dan dia memainkannya secara bersamaan.”
9. Michael Romeo
“Pemain gitar lain yang saya suka adalah Michael Romeo dari Symphony X. Saat pertama kali saya menyimak album The Divie Wings Of Tragedy, album itu membuat sebuah perubahan besar dalam cara saya melihat gitar. Album itu meletakkan pola yang berbeda ke dalam dimensi metal progresif yang berbeda dibandingkan Dream Theater. Saya sangat menyukai pendekatan-pendekatannya; komposisi yang bagus, aransemen yang bagus – aransemen yang menarik untuk gaya musik tersebut”.
10. Eric Johnson
“Nomor 10 dari gitaris hebat favorit saya : Eric Johnson. Dia pemain gitar lain yang sangat unik dengan banyak emosi dalam musiknya. Kontrol tone dan melodinya sangat hebat. Bukan pemain musik metal, tapi saya rasa semua gitaris rock dapat belajar banyak dari mendengarkan musiknya. Album favorit saya dari Eric Johnson adalah Venus Isle.”
Sumber : Guitar World
Tidak ada komentar:
Posting Komentar