Ia
adalah penyanyi cewek pertama yang diberi judul Lady Rocker, oleh kalangan pers
musik. Itu terjadi di sekitar tahun 1970-an. Setelah dia menjadi 1st Lady
Rocker, maka kemudian para penyanyi rock perempuan lain memperoleh “gelar”
serupa. Seperti Nicky Astria, Mel Shandy, Anggun C.Sasmi dan lain sebagainya.
Lahir di Arnhem – Belanda, 15
September 1956, di kota Arnhem, Belanda. Ia adalah anak ke 2 dari 7 bersaudara,
anak dari pasangan Nedju Tuankotta yang berdarah Maluku dan Christina Tuyem
yang berasal dari Malang, Jawa Timur.
Nah, di saat SD kelas 5 wanita yang akrab disapa Jipi ini mengikuti lomba menyanyi anak-anak di stasiun Radio Republik Indonesia ( RRI ) Malang, mewakili SD Sanansari dan mendapat Juara 1. Sejak itu pula Jipi sudah menjadi Penyanyi Cilik RRI Malang. “Saya juga sering diundang untuk menyanyi di gereja, waktu itu di GPIB Immanuel Malang. Sering juga di undang menyanyi di pesta Ulang Tahun anak-anak, dan pesta sekolah antar SD di kota Malang”, tuturnya.
Ketika Jipi memasuki bangku SMP Bhakti Jalan Cipto Malang dari tahun 1970 sampai 1973, dia bergabung dengan band yang cukup terkenal di kota Malang, yaitu Tornado dari tahun 1972 sampai tahun 1975. Pada waktu awal karir menyanyi bersama band Tornado, Jipi juga sudah sering menyanyi sampai hampir di semua daerah di Jawa Timur. Saat itu, dia bernyanyi bersama artis penyanyi terkenal dari Jakarta yaitu waktu ke Banyuwangi bernyanyi bersama Ari Koesmiran, Mus Mulyadi dan lain lain. Masih dengan Tornado, Jipi pun juga sering main sebagai band pembuka kalau ada band-band yang show di kota Malang, salah satunya dengan Gito bersama The Rollies.
Selanjutnya dia menjadi penyanyi Solo di kota Malang yang pernah menyanyi juga dengan band-band terkenal kota Malang lainnya seperti Band Avia, Band Elvira, Band Arfack, Band Bad Session, Band Bentoel, dan Band Oepet. Seterusnya karir Jipi berkembang bukan untuk kota Malang saja, tetapi sudah merambah sampai ke kota besar, seperti Surabaya, Bandung, Jogja, Solo, Semarang, Denpasar, Madura, Dili Timor Timur, bahkan sampai luar negeri, Brunai Darusalam, Singapura, Malaysia dan lain lain.
Selain itu di masa SMA, Jipi juga sempat mengikuti testing menyanyi untuk tampil di acara Kenalan Baru di TVRI Jakarta. Pernah juga mengikuti Festival Lagu Tingkat Jawa Timur dan keluar sebagai 10 Finalis Terbaik Jawa Timur pada tahun 1976. Juga mengikuti PORSENI ( Pekan Olahraga dan Seni ) Tingkat Jawa Timur dan keluar sebagai Juara Pertama Wanita pada tahun 1977. Penampilan Jipi di beberapa kota sempat mengisi halaman koran-koran dan majalah-majalah terbitan Ibukota. Pada kesempatan lain seorang Wartawan Ibukota yang bernama Bens Leo sempat pula bertandang ke kota Malang hanya untuk wawancara khusus untuk sebuah majalah terbitan Ibukota. Juga wartawan musik lainnya termasuk wartawan senior dari kota Bandung yang bernama Denny Sabri datang ke kota Malang. Dengan begitu nama Sylvia Saartje semakin dikenal di seantero Indonesia.
Jauh sebelum dikenal dengan istilah Lady Rocker di Indonesia, Jipi bisa dibilang sebagai pembuka jalan itu seperti yang di katakan beberapa wartawan Ibukota. Karena setelah di juluki dengan sebutan lady rocker pertama maka bermunculan puluhan penyanyi wanita yang menempuh jalan yang sama seperti Anggun C Sasmi, Nicky Astria, Mel Shandy, Atiek CB, Euis Darliah, Hilda Ridwan Mas .“ Waktu itu saya suka banget musik rock oleh sebab itu saya sering menyanyikan lagu lagu dari Led Zeppelin, Pink floyd, Deep Purple, Aerosmith dan yang lainnya hingga mendiang Janis Joplin” kata dia. Bahkan dalam sebuah kesempatan tampil di kampus Universitas Padjajaran-Bandung tahun 1974, Jipi mendapat sambutan meriah setelah melantunkan lagu “The Great Gig in The Sky” milik band progresif rock legendaris, Pink Floyd dari album masterpiece-nya “DarkSide of The Moon”.
Suatu hari kira-kira tahun 1976-1977, Jipi kedatangan tamu seorang wartawan majalah Selecta dari Ibukota Jakarta namanya Masheri Mansyur. Kedatangannya ke kota Malang disambut baik oleh kedua orangtua Sylvia Saartje. Maksud dan tujuan beliau adalah meminta izin kedua orang tua, dan mengutarakan niat-nya membentuk satu group Band cewek, dan Jipi sebagai lead vocal, karena personil lainnya sudah berada di Jakarta. Band cewek tersebut akhirnya diberi nama The Orchid oleh Masheri Mansyur. Akhirnya ditentukan waktu untuk keberangkatan Jipi ke Jakarta setelah lulus dari SMA Negeri 1 Malang.
Sesampai di Jakarta langsung diadakan pertemuan dan perkenalan dengan personil band The Orchid yang lain. Untuk sementara waktu Jipi diminta oleh Masheri Mansyur untuk menginap dan tinggal di rumah Rini Asmara yang menjadi tempat berkumpulnya anak-anak band. Dalam waktu singkat Jipi sudah latihan untuk persiapan show dan pemotretan. Salah satu tempat show yang Jipi ingat, yaitu di Hotel Gajah Mada Jakarta. Kebetulan malam itu diantara penonton yang ada, hadir Ian Antono, Ahmad Albar, dan Akuang yang waktu itu menjadi Manager dari God Bless. “Saya sempat melihat ada pembicaraan antara Masheri Mansyur dan Akuang pada malam itu. Dan seusai manggung oleh Masheri Mansyur kita semua sempat dikenalkan dengan Akuang” kata dia.
Alhasil, The Orchid pun berada dalam satu Management dengan God Bless waktu itu. Maka Jipi dan personil The Orchid lainnya yang datang dari luar kota di boyong oleh Akuang dan dipersilahkan tinggal di sebuah rumah besar di daerah Bilangan Tebet Timur. “Di dalam rumah tersebut ada penjagaan ketat dari pengawal-pengawal yang menjaga keamanan rumah tersebut. Sudah tersedia pula peralatan musik, sound system dan lighting yang sangat lengkap dan canggih” tutur Jipi. Dia pun mengatakan, teman-teman sudah disediakan jadwal latihan untuk persiapan jadwal show. Promosi berita melalui koran dan majalah juga pemotretan sudah dilakukan. Tetapi Jipi sendiri tidak tahu pasti kenapa tiba-tiba dengan sendirinya band itu menjadi vacum dengan absennya satu persatu personil secara bergantian pada waktu latihan yang pada akhirnya The Orchid bubar dengan sendirinya.
Sedangkan Jipi yang datang dari luar kota masih tinggal di Tebet untuk beberapa waktu lamanya. Untuk selanjutnya dengan perantaraan Mickey Jaguar vocalis Band Bentoel kala itu, dia dipertemukan dengan Ian Antono yang kebetulan tinggal di Tebet juga di daerah belakang rumah yang di tempati personil The Orchid. Dengan Label perusahaan rekaman PT. Iramatara, Jipi dan Ian Antono terlibat dalam satu proyek musik. Untuk selanjutnya dia memulai memasuki dunia rekaman, dan mengeluarkan album pertama yang berjudul Biarawati yang sempat popular di masa itu.
Sylvia Saartje telah mengeluarkan beberapa Album Rekaman, seperti Biarawati Produksi PT. Iramatara Jakarta 1978, Album Kuil Tua produksi PT. Iramatara Jakarta 1979, Album Mentari Kelabu Produksi PT. Iramatara Jakarta 1980, Album Puas Produksi PT. Iramatara Jakarta 1981, Album Ooh Produksi PT. Iramatara Jakarta 1983, Album Jkt Blue Jeansku Produksi PT. Iramatara Jakarta 1984, Album Gerhana Produksi PT. Insan Record Jakarta 1987. Dalam tahun 1988, Jipi mengikuti konser ke 100 Kota Besar di Indonesia bersama Achmad Albar dan Godbless serta Grup Band lainnya yang di sponsori pabrik rokok Djarum. Kemudian di akhir tahun 1988, Jipi pergi ke New York Amerika dan sempat vacum berkarir kemudian Sylvia Saartje kembali lagi ke Indonesia tahun 1994 dan membuat album Take Me With You dan kembali berkarir di Indonesia.
Setengah abad Sylvia Saartje menapakkan langkahnya dalam blantika musik rock tanah air. Kini jejak musikalitasnya masih “seksi” digemari dan dikaji oleh khalayak, tak terkecuali dari kalangan akademisi.
Di
penghujung 2013, Jippi akhirnya bisa berkarya lagi. Ia menghasilkan
single,’Love is The Answer’. Itu lagu karyanya sendiri, dengan musik oleh Gugun
Blues Shelter. Ada dua lagu sebenarnya, dimana lagu lain adalah, ‘Hari Ini’,
karya Gugun. Kesempatan rekaman didapatkan dari saat mereka tampil bareng di
sebuah acara di Jakarta di tahun 2012.
Menurut
Jippi, rekaman dilakukan di sebuah studio rekaman yang merupakan tempat
mangkalnya Gugun Blues Shelter. Ia sempat hampir sebulan lamanya, tinggal
bersama Gugun dan sekeluarganya. Ia memulai dengan menyelesaikan single
karyanya, lalu Gugun menawarkan lagu karyanya untuk coba dibawakan Jippi.
Kedua
single itu kini sudah bisa didapatkan di iTunes. Dan sejauh ini sambutannya
lumayan positif. Jippi sendiri yang aktif mempromosikan secara terbatas, ke
khalayak ramai. Menurutnya, memang sedang dipertimbangkan untuk bisa menjadi
album. “Bagusnya jadi album. Ya aku pengen banget bisa punya album baru.
Sekarang biar aku nabung-nabung dulu deh, untuk bisa menyelesaikan album
rekaman itu.
Ke
depannya, Jippi mengaku dengan yakin, akan terus menyanyi. Itu kan hidupku? “Kalau
tak menyanyi, artinya aku sudah habis. Dan sampai sekarang ini, aku masih ingin
terus bernyanyi, menghibur orang. Aku kan belum habis masanya, lebih tepatnya,
aku itu masih ingin meneruskan karir nyanyiku.”
Jipi, jika punya kontak dgn Rachman pemilik Band Elvira Malang, tolong kirim ke aku ya. Aku teman Rachman sebangku waktu SMA di Malang. Matur nuwun. Salam dariku M.I.Asmuin
BalasHapus