Dilahirkan
dengan Rama Satria Claproth di Bandung pada 29 Mei 1983. Rama Satria belajar
gitar dari salah satu gitaris legendaris, Alpha de Fretes yang kini menjadi
mertuanya setelah ia menikahi putri tunggalnya, Armanda de Fretes. Gitar
pertama yang dimiliknya adalah Gibson SG 1961 seperti yang digunakan oleh Angus
Young(AC/DC) dan Brian May (Queen). Rata-rata gitar yang dimilikinya adalah
Fender Stratocaster. Biasanya ia menggunakan Fender Stratocaster SRV dalam
setiap penampilannya. Ia sering sekali merusak gitar yang dipakainya
dipanggung. Kadang dibanting dan di lempar, namun di penampilan
berikut-berikutnya, ia masih menggunakan gitar tersebut dengan permainan yang
sama bagusnya.
Rama Satria
sempat tinggal di Boston, Amerika Serikat, selama satu tahun untuk memperdalam
ilmu gitarnya. Rama masuk keBerklee College Of Music yang merupakan gudang dan
pabrik musisi-musisi handal. Di Berklee, Rama masuk ke jurusan khusus Hendrix
Laboratories. Hal ini didukung penuh oleh ayahnya, Richard Claproth, Phd yang
juga ikut tinggal di Boston.
Sambil
memperdalam dan memperbanyak wawasan, pengalaman, dan pergaulan, Rama bersama
adik-adiknya memproduksi album debut Tabasco Woman yang dirilis tahun 2001
secara mengejutkan terjual sebanyak 50.000 copy dalam waktu beberapa bulan
saja. Bahkan album tersebut berhasil bertengger di urutan kedua setelah Eric
Clapton dalam Blues Bandit Radio di AS. Sebuah prestasi yang mengagumkan
mengingat mereka bersaing dengan para blueser senior lain yang sudah
berpengalaman. Beberapa bulan kemudian setelah merilis album perdananya di AS,
Rama beserta keluarganya kembali tinggal di Indonesia. Saat kembali inilah nama
mereka makin diakui oleh musisi dalam negeri. Mereka semakin sering tampil di
berbagai acara. Sampai-sampai TVRI menyiarkan Jaque Mate secara spesial dalam
acara Blues Night. Jaque Mate adalah kelompok trio Blues Rock bersaudara dari
Jakarta yang terdiri atas Rama Satria Claproth (gitar/vokal), Arya Claproth (keyboard/bas)
dan Joshua Claproth (drum). Jaque Mate berarti skak mati, adalah nama yang
diberikan oleh almarhumah ibu mereka yang berdarah Spanyol.
Rama juga
pernah tampil dan bertemu langsung dengan Les Paul untuk memeriahkan acara
Tribute To Les Paul. Tahun 2004, ia ikut tampil dalam acara 50th Anniversary
Fender Stratocaster di beberapa kota besar di Indonesia. Hadir juga dalam acara
tersebut antara lain Andry Franzzy, Tjahyo Wisanggeni, John Paul Ivan, dan
gitaris luar Gary Hoey. Di acara tersebut, hampir semua penonton menjagokan
Rama sebagai penampilan terbaik. Bagaimana tidak, pada penampilannya, Rama
menyajikan permainan blues yang mengalir dan aksi panggung yang baru. Ia
membanting gitarnya ke lantai kemudian memainkan kabel jack gitar ke tangannya
sambil menginjak pedal wah sehingga menimbulkan efek suara yang unik. Rama
mendapat sambutan yang sangat meriah.
Rama sendiri
mengaku tidak bisa main teknik yang rumit-rumit dan hanya bermain pentatonik.
Namun,sebenarnya dia juga lihai bermain shredd. Dia bermain tangan kiri (kidal)
untuk gaya bermain speed, sedangkan tangan kanan untuk bermain blues. Rama juga
penggemar gitaris-gitaris seperti Stevie Ray Vaughan, Jimi Hendrix dan Eric
Clapton, Yngwie Malmsteen, Steve Vai, dan Marty Friedman. Rama bahkan pernah
ngejam bertiga dengan Steve Morse dan Yngwie Malmsteen pada tahun 2001. Saat
ini Rama Satria berkarier di group band Rama Satria & The Electric Mojos.
Walaupun Rama
Satria bertampang bule karena memang dia mempunyai darah bule, Rama Satria
sangat lancar berbahasa Indonesia bahkan bahasa Sunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar