Dilahirkan
pada 24 Agustus 1942 di Yogyakarta. Fuad Hasan adalah salah satu drummer
terbaik Indonesia mulai dari era 60an hingga 70an. Musik yang dimainkanya pun
beragam mulai dari pop hingga rock. Pemusik turunan Arab ini juga dikenal
sebagai penggemar sepakbola.
Mulai
bermain drum saat bergabung dengan band Pandawa di tahun 1962 atas ajak Amin
Ivo. Setahun berselang Zaenal Arifin mengajak Fuad ikut bergabung dalam Zaenal
Combo dan menjadi band pengiring dalam berbagai rekaman maupun tampil di pentas
pentas pertunjukan.
Di
tahun 1964 bassist Dimas Wahab mengajak Fuad bergabung dalam band Medenaz yang
antara lain mengiringi penyanyi pop Ernie Djohan dan Liesda Djohan di album
rekaman. Tahun 1965 Fuad bergabung bersama May Sumarna dan Imran dalam band
Diselina. Band ini merupakan cikal bakal dari The Steps kelak.
Tahun
1966 hingga 1968 kembali Dimas Wahab mengajak Fuad Hasan menjadi drummer dalam
The Pro’s, band yang dibentuk Dimas dan didukung oleh Pertamina.Bersama The
Pro’s Fuad ikut mengiringi Bob Tutupoly dan Broery Marantika di bilik rekaman.
Tahun
1968 Fuad Hasan bertolak ke Eropa, ketika bermukim di Italia Fuad sempat
menjadi drummer band Black Bird.
Tahun
1971 Fuad Hasan kembali ke Jakarta dan nongkrong di rumah Keenan Nasution di
Jalan Pegangsaan Barat 12 A Menteng Jakarta Pusat.Saat itu Fuad sering ikutan
bermain bersama Gipsy Band. Bahkan kerapkali Gipsy tampil dengan dua
drummer yaitu Fuad Hasan dan Keenan Nasution.
Di
tahun 1971 Fuad membentuk Abstract Club Band dan mengajak penyanyi jazz Margie
Segers sebagai vokalis utama. Di album Abstract Club Band yang dirilis Remaco
ini, Fuad tak hanya bermain drum tapi menulis beberapa komposisi lagu seperti
Manisku, Angin Selatan, Pantai Sanur, Malam Sunyi. Fuad pun menulis lagu
bersama Margie Segers bertajuk That’s Life. Yang menarik adalah reinterpretasi
atas karya Lennon McCartney “Fool On The Hill”. Sayangnya band ini hanya
merilis satu album saja dan tak terdengar lagi kiprahnya.
Tahun
1973 Achmad Albar yang baru kembali dari Belanda mengajak Fuad bergabung dalam
God Bless, grup rock yang terdiri atas Achmad Albar (vokal), Donny Gagola
(bass), Yockie (keyboard) dan Ludwig LeMans. Di tahun 1973 Deddy Dorres
mengajak Fuad Hasan mendukung band The Road yang terdiri atas Donny Gagola dan
Ludwig LeMans. The Road sempat rilis satu album bertajuk “Tinggal
Kenangan” di tahun 1973 pada label Purnama Record.
Selasa
9 Juli 1974 Soman Lubis, mantan pemain keyboard God Bless yang kuliah di ITB
Bandung bertandang ke rumah vokalis God Bless Achmad Albar di Kalibata Jakarta
Selatan. Lelaki Tapanuli yang pernah memperkuat The Peels, Sharkmove dan God
Bless ini ingin melepas kerinduan dengan para personil God Bless terutama
drummer Fuad Hasan. Sejak kuliah di Teknik Industri ITB, Soman mengundurkan
diri dari God Bless dan posisinya digantikan Debby Nasution dari Young Gipsy.
Pertemuan Soman Lubis dengan Achmad Albar, Donny Gagola serta Fuad Hasan betul-betul
menghapus kekangenannya dengan band yang diakuinya membesarkan dirinya sebagai
pemusik rock. Seusai makan siang ternyata God Bless ada jadwal latihan di Jalan
Pegangsaan Barat 12 Menteng Jakarta Pusat. Tempat itu adalah kediaman keluarga
Hasyim Saidi Nasution, ayah dari Nasution Bersaudara : Gauri, Keenan, Oding dan
Debby Nasution. God Bless latihan di Pegangsaan karena disitu memang tersedia
seperangkat alat band yang komplit dan terlebih lagi Oding Nasution (gitar) dan
Debby Nasution (keyboard) adalah anggota God Bless yang menggantikan Ludwig
LeMans dan Soman Lubis.
Begitu
mendengar God Bless akan latihan di Pegangsaan, Soman Lubis semakin
bersemangat.”Eh gua pengen ikut latihan nih, tangan rasanya gatal, udah lama
nggak main organ” celoteh Soman Lubis. Di kediaman Achmad Albar telah siap 4
mobil yang akan membawa mereka ke Pegangsaan, namun Fuad Hasan ngotot untuk
naik motor. Camelia Malik, isteri Fuad pun khawatir jika suaminya pergi
mengendarai motor, karena Fuad baru saja sembuh dari sakit. Bahkan Fuad
sebetulnya malah ingin berboncengan dengan Camelia tapi Fuad malah mengajak
Soman Lubis berboncengan motor ke Pegangsaan. Achmad Albar, Donny Gagola serta
Camelia Malik berangkat lebih dahulu menggunakan mobil melalui Cawang. Fuad dan
Soman naik motor ke arah Pancoran karena harus mengisi bahan bakar. Achmad
Albar dan yang lainnya lama menunggu di Pegangsaan untuk latihan, tapi Fuad dan
Soman tak kunjung terlihat batang hidungnya. Mereka mulai khawatir dan curiga.
Hingga akhirnya datang orang yang mengabarkan bahwa motor Yamaha yang
dikendarai Fuad dan Soman baru saja mengalami tabrakan dahsyat dengan sebuah
truk besar. Mereka pun segera ke Pancoran, namun baik Fuad maupun Soman sudah
tak terlihat di tempat kejadian. Dalam kepanikan mereka mencari info kiri kanan
mengenai keberadaan Fuad dan Soman yang naas mengalami kecelakaan lalu lintas.
Akhirnya terbetik kabar bahwa Fuad Hasan telah dilarikan ke RS Cipto
Mangunkusumo di Salemba, sementara Soman Lubis dibawa ke RS Fatmawati Cilandak.
Donny
Gagola bertutur bahwa Fuad Hasan meninggal saat terjadi tabrakan maut. Tubuh
Fuad ikut terseret sejauh 23 meter oleh truk. Kepala Fuad berada disela-sela
roda truk. ”Untuk mengangkat kepalanya terpaksa rambut Fuad yang gondrong harus
dipotong dahulu” ujar Donny. Adapun Soman Lubis terpental sekitar 12 meter dan
3 jam kemudian meninggal setelah dibawa ke RS Fatmawati. Pada saat kritis
sebelum menghembuskan nafas terakhir, di dada Soman terpampang secarik kertas
bertuliskan “Pemain band yang memerlukan darah”. Sesampainya di RS
Ciptomangunkusomo ,Achmad Albar dan Camelia Malik mendapat kabar dari petugas
rumah sakit bahwa Fuad telah berada di kamar mayat.
Kejadian
di hari selasa 9 juli 1974 ini sangat tragis dan naas. Musik rock Indonesia
kehilangan dua pemusik terbaiknya, Fuad Hassan berpulang dalam usia 32 tahun
dan Soman Galangan Gahara Lubis berpulang dalam usia 22 tahun. Majalah Aktuil
Bandung lalu menyematkan predikata Pahlwan Musik Pop kepada kedua pemusik
berbakat itu. Bahkan dalam majalah Aktuil No.149 edisi Agustus 1974 menempatkan
foto Fuad Hasan dan Soman Lubis di sampul depan. Berita tentang berpulangnya
Fuad dan Soman ditulis sebanyak 9 halaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar