Lahir pada 5
Februari 1975. Dia lahir dan tumbuh di Petah Tikva, Israel. Ayahnya adalah
petugas Damkar yang sangat suka menyanyi, dan ibunya Tamara adalah seorang ibu
rumah tangga. Ayah Sassi, David, datang dari sebuah keluarga dengan 10 saudara
laki-laki dan perempuan, yang semuanya memainkan alat musik, menyanyi, atau
melakukan keduanya. Kakeknya dan darimana namanya diambil, Yossef Sassi,
memainkan Oud dan menyanyikan lagu reliji tradisional. Pada usia 7 tahun Sassi
belajar untuk memainkan flute, dan kemudian menyanyi di kor sekolah, dan
ketertarikannya dalam musik tumbuh saat dia mengenal gitar pada usia 14 tahun
selama mengunjungi pamannya. Sassi meminjam gitar dari guru gitarnya, tapi
akhirnya memutuskan untuk belajar sendiri, berlatih selama 8 hingga 10 jam per
hari selama bertahun-tahun. Sassi keluar dari SMA pada usia 17 tahun untuk
berfokus pada bandnta Orphaned Land, yang mengkombinasikan elemen-elemen Timur
Tengah dengan musik metal.
Yossi Sassi
menggabungkan musik Timur dan Barat, Rock dengan World music, melodi dengan
alur progresif, dan alat musik folk tradisional dengan riff listrik. Sassi,
yang menandatangani kontrak dengan Warner Music/Verycords, sudah memiliki
pengalaman 20 tahun sebagai seorang produser, komposer-aranjer dan anggota
pendiri dari Orphaned Land.
Yossi
memainkan 17 jenis gitar yang berbeda dan alat musik tradisional, dan sudah
diundang untuk bermain langsung dan berbagi panggung dengan para artis seperti
Metallica, Marty Friedman, Steven Wilson, Yehuda Poliker, dan lainnya.
Yossi Sassi
adalah artis level pertama yang didukung dari PRS Guitars, Engl Amps, Elixir
Strings, dan Electro-Harmonix.
Yossi Sassi sudah
bekerja sama dan melakukan rekaman dengan para artis dari Kuwait hingga
Portugal. Dia memiliki ratusan pertunjukan antar benua dan festival besar
selama ini, termasuk rata-rata 100 pertunjukan di 30 negara selama 2010.
Tidak biasa
untuk sebuah band dari Israel, Orphaned Land, yang sudah mendapatkan penggemar
dari kalangan Muslim dan Arab.
Didirikan
pada 1991, band ini merilis album debut mereka "The Beloved's Cry"
pada 1992. Band dikontrak oleh Holy Records dan "Sahara" (1994) dan
"El Norra Alila" (1996) semuanya diterima dengan baik oleh para
penikmat musik. Kemudian band menandatangani kontrak dengan Century Media USA
dan merilis "Mabool" pada 2004, terjual lebih dari 250.000 buah.
Rilisan 2010
milik band, berjudul "The Never Ending Way of OrwarriOR", mendapatkan
rekomendasi oleh Kirk Hammett dari Metallica di majalah Metal Hammer.
Pada 6
Januari 2014, Sassi merilis sebuah pernyataan resmi dimana dia mengumumkan
keputusannya untuk berpisah dengan pekerjaannya di "Orphaned Land",
karena berbagai alasan, dan berfokus pada 'impian baru' dan 'musik kreatif,
inovatif, otentik yang menyatukan manusia'.
Sejak 2011,
Yossi Sassi mendirikan grup solo miliknya, dengan para musisi dari berbagai
genre, meliputi Ben Azar (gitaris Jazz/Fusion), Shay Ifrah pada drum dan Or
Lubianiker (Project R'n'L, Marty Friedman) pada bass. Dalam karya solonya,
Sassi menggabungkan rock dengan musik folk tradisional, menggabungkan musik
instrumnetal dengan vokal melodik. Rilisan debut milik Yossi sebagai seorang
artis solo berjudul "Melting Clocks".
Karya solonya
menampilkan para musisi seperti Marty Friedman, album ini memasukkan alat musik
tradisional seperti Saz, Bouzoiki, Oud, Chumbush dan lainnya.
Pada Januari
2014 Sassi mengumumkan album 'Desert Butterflies', sebuah album konsep, kaya
dan berbeda, meneruskan apa yang dia tinggalkan di rilisan solo debutnya,
'Melting Clocks', dan genre 'oriental rock' yang sudah dia pelopori dan
manrapkan. Album ini menampilkan kolaborasi dengan Ron 'Bumblefoot' Thal (Guns
N' Roses), Marty Friedman, Mariangela Demurtas (Tristania), dan lainnya.
'Desert Butterflies' dirilis pada Mei 2014 secara luas, dan disambuat dengan
ulasan hebat dari majalah terkemuka ('Truly progressive, truly original,
demolishing boundaries..' - Rich Wilson dari Prog Magazine). Album ketiga,
'Roots and Roads', dirilis pada 25 Mei 2016, menerima ulasan yang hebat dari
media. 'Roots and Roads' ditujukan untuk penghargaan Grammy 2016.
Sassi
terpengaruh oleh virtuoso gitar Amerika Joe Satriano, multi-instrumentalis
Turki Omar Faruk Tekbilek dan duo world-music Dead Can Dance.
Sassi sudah
menampilkan ratusan pertunjukan dan festival global. Dia mengatakan bahwa
pertunjukan pembuka miliknya untuk Metallica adalah satu dari peristiwa tingkat
atas dalam karirnya, bersama dengan "Guitar Universe Tour" miliknya
bersama dengan temannya, gitaris Marty Friedman. "Guitar Universe
Tour" adalah mirip "G3" dari para gitaris seluruh dunia yang
memberikan interpretasi mereka untuk gitar (Timur Tengah, Jepang, dll).
Pada 2011,
Sassi memutuskan untuk menciptakan sebuah alat musik yang nantinya menjadi
sebuah "embodiment of his musical journey". Pertama dimulai sebagai
pencarian sebuah cara efisien untuk memindahkan antara Greek Bouzouki miliknya
ke gitar listrik miliknya yang melahirkan "Bouzoukitara" - sebuah
alat musik unik yang mengkombinasikan Bouzoukin akustik tradisional dengan
sebuah gitar listrik solid body. Bersama dengan luthier Benjamin Millar dia
dapat mewujudkan idenya dan mendesain menjadi kenyataan. Alat musik beleher ganda
itu memiliki sebuah permukaan yang bisa berbagi, maka saat satu gitar dimainkan
dia meresonansi untuk senar terbuka dari gitar lainnya, dengan demilian dia
membuat Sassi untuk menghasilkan beberapa suara yang unik, untuk contoh saat
memainkan gitar listrik sementara merekam Bouzouki yang melalui sebuah ampli
atau overdrive, menngkap over-tone yang dihasilkan. Di musim panas 2013 Sassi
mengumumkan dia mulai mengerjakan Mark II dari rancangannya, yang diselesakan
pada awal 2014.
Disamping
karir musiknya yang sukses, beberapa penghargaan perdamaian, dll., Yossi adalah
seorang mantan pegawai dari Microsoft dan organisasi lainnya, yang pada suatu
hari memutuskan untuk memenuhi panggilan musiknya. Dia kini menjalani produksi
musik dari musik rock oriental miliknya. Kini dia menjelajahi dunia untuk
berbagi pengetahuan, kehidupan, dan pengalaman profesional miliknya.
Yossi Sassi
percaya dalam kekuatan musik untuk membawa orang-orang bersama dengan cara
menjembatani perbedaan budaya dan hambatan nasional. Selama karirnya dia sudah
menyaksikan betapa musik mempengaruhi orang dalam cara yang tidak biasa. Yossi
Sassi memiliki banyak penggemar Muslim di dunia Arab yang mengapresiasi
kemampuannya untuk menghasilkan dan menciptakan musik oriental yang otentik dan
dihormati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar