Laman

Selasa, 08 Desember 2015

STEVE MORSE



Dilahirkan pada 28 Juli 1954, di Hamilton, Ohio, AS. Tak lama keluarganya pindah ke Tennessee, kemudian Ypsilante, Michigan, dimana Morse menghabiskan masa kanak-kanaknya. Walaupun akrab dengan piano dan klarinet, Morse sangat tertarik dengan gitar.


Morse bekerja secara singkat dengan kakaknya, Dave di sebuah band bernama The Plague hingga keluarganya pindah ke Augusta, Georgia. Pada akhir 1960-an, dia bermain di band Three bersama kakaknya dan adik kelasnya di SMP, William Gerald (Jerry) Wooten, yang bermain kibor. Mereka bertiga tampil di sebuah klub anak muda, The Green Onion, dan di Legion Halls dan gereja.


Saat bersekolah di Academy of Richmond County, Morse bertemu dengan bassis Andy West dan bersama mereka membentuk the Dixie Grit, menambahkan kibordis Johnny Carr serta gitaris dan vokalis Frank Brittingham, sedangkan Dave Morse sebagai dramer. Grup singkat ini membawakan lagu-lagu milik Led Zeppelin dan Cream. West dan Morse bermain sebagai duet dengan nama the Dixie Dregs hingga Morse lulus sekolah pada tingkat 10. Kelulusan ini membuatnya masuk ke the University of Miami School of Music.


Selama 1970-an, University of Miami bermain bersama sejumlah musisi masa depan yang berpengaruh, seperti Bruce Hornsby, Pat Metheny, dan Jaco Pastorius. Andy West juga berkuliah di University of Miami danm dengan Morse, dramer Bart Yarnall, kibordis Frank Joseph dan vilonis Allen Sloan, berkolaborasi dalam sebuah proyek bernama Rock Ensemble II. Pada 1975, grup mengumpulkan rekaman sebagai usaha promosi. Rekaman ini dirilis pada tahun 1997 dengan judul The Great Spectacular.

Dari akhir 1987 hingga awal 1988, Morse bekerja sebagai ko-pilot pesawat terbang komersil.

Setelah kelulusan Morse dari University of Miami pada 1975, dia dan West secara resmi memberi nama grup mereka Dixie Dregs. Sesama alumnus University of Miami, Rod Morgentein, menggantikan Bart Yarnall yang cedera dan band mulai tampil secara reguler; dengan beberapa komposisi milik mereka sendiri, bersama dengan cover John McLaughlin dan lagu favorit southern rock. Jadwal manggung yang sangat tinggi membuat ketertarikan Capricorn Records juga merekrut manajer Allman Brothers Band, Twiggs Lyndon dan pada akhir 1976, grup akhirnya teken kontrak dengan label southern rock. 


Rekaman pertama untuk Capricorn, Free Fall, memantapkan Morse sebagai pendatang baru penting untuk genre fusion, dan dia dikenal baik untuk keterampilan komposisiya (menulis semua lagu yang berjumlah 11 buah) dan kemampuan musisinya. Walaupun menerima ulasan positif sebagai sebuah album jazz fusion penting, album itu kurang laku.

What If dirilis pada 1978. Kredit penulisan lebih kolaboratif dan suara milik band menjadi lebih matang dibandingkan apa yang dianggap fusion pada saat itu. Elemen Southern Rock, klasik, folk dan country digabungkan untuk membentuk musik yang kohesif dan mudah didengar. Walaupun didukung oleh tur, penjualan rekaman masih datar, tapi memberi Morse dan band sebuah undangan untuk tampil di Montreux Jazz Festival pada 23 Juli 1978. Penampilan rekaman itu dirilis pada tahun selanjutnya di Night of the Living Dregs. Capricorn bangkrut pada akhir 1979, dan Dixie Dregs akhirnya tanpa label.

Arista Records mengontrak band pada 1979 untuk merekam tiga album. Kendali produksi ditangani Morse, dan Dregs of the Earth dirilis pada Mei 1980. Kedelepan trek semuanya ditulis oleh Morse, dan album mencapai nomor 27 di Jazz Album Chart milik Billboard.

Arista menjadi makin memperhatikan tentang penjualan album-album Dixie Dregs dan menekan band untuk merubah nama mereka menjadi lebih singkat The Dregs dalam usaha untuk meningkatkan visibilitas band di mata umum. Unsung Heroes menampilkan delapan komposisi baru milik Morse pada awal 1981, tapi perubahan nama membuat Arista sedikit khawatir. The Dregs merasa tidak suka oleh manajemen label untuk menambahkan lirik pada rilisan mereka selanjutnya, yang berjudul Industry Standard.

Komposisi milik Morse di Industry Standard mulai memiliki suara seperti karya solonya dibandingkan kolaborasi milik Dregs, dan album ini menerima pujian kritikus dan umum. Industry Standard dipilih sebagai “Best Guitar LP” oleh para pembaca dari majalah Guitar Player di angket pembaca tahunan mereka tahun itu. Selain itu, Morse dipilih sebagai “Best Overall Guitarists” di angket yang sama, sebuah kehormatan yag akan dia pegang untuk lima tahun secara berurutan (yang akhirnya membuatnya masuk ke dalam “Gallery of Greats” mereka, sebuah perolehan yang hanya disamai oleh Steve Howe dari Yes.) Setelah memenuhi komitmen mereka pada Arista, para anggota the Dregs, yang sudah lelah melakukan tur, dibubarkan pada awal 1983.

Pada akhir 1980-an, grup melakukan reuni untuk sebuah tur yang terdiri dari para mantan anggota Morse, Morgenstein, Lavitz dan Sloan. Kembalinya mereka diiringi oleh sebuah rilisan “Best Of” berjudul Divided We Stand. Bassis Dave LaRue melengkapi lineup untuk 7 jadwal tur yang akhirnya menghasilkan album Bring 'em Back Alive pada 1992. Violinis Jerry Goodman, dari The Mahavishnu Orchestra, mengisi tempat Sloan, yang absen karena karir medisnya. Mereka teken kontrak dengan mantan label Capricorn Records untuk album studio pertama selama bertahun-tahun yang berjudul Full Circle pada 1994.


Setelah bubarnya the Dregs pada 1983, Morse kemudian membentuk The Steve Morse Band, sebuah trio dengan bassis Jerry Peek dan dramer Doug Morgan (mantan anggota Glass Moon). Setelah tur pertama di AS bagian timur, Morgan pergi karena komitmen sebelumnya. Pilihan semua untuk menggantikannya adalah Rod Morgenstein. Mereka mulai merekam The Introduction pada September. Tur di Jerman mulai pada Desember 1984 dan album Stand Up dirilis pada 1985. Album ini berisi vokalis dan gitaris tamu (Eric Johnson, Alex Ligertwood, Peter Frampton, Albert Lee, van Temple), dan violinis Mark O'Connor. Dia melakukan tur dengan Rush sebagai pembuka utama pada tur Power Windows mereka.


Pada 1986, Morse bergabung dengan grup Kansas. Saat dengan band itu, mereka merilis 2 album, Power dan In The Spirit of Things. Saat dia berada dalam band ini, Kansas memiliki hit besar terakhitnya, “All I Wanted,” yang mencapai Billboard Top 20 dan dimana Morse menerima kredit penulisan lagu bersama. Morse meninggalkan band setelah tur album terakhir. Dia bergabung kembali dengan band sebagai bagian dari tur 1991 mereka.


Pada 1994, Morse bergabung dengan Deep Purple, menggantikan Ritchie Blackmore (walau Joe Satriani menggantikan Blackmore sebagai bagian dari tur The Battle Rages On). Sejak itu, Morse telah bermain pada 8 album studio mulai Purpendicular rlisan 1996 hingga Turning to Crime rilisan 2021, juga beberapa album live mereka.


Kepergiannya dari Deep Purple diumumkan pada 23 Juli 2022 karena ingin merawat Janine, istrinya yang menderita kanker.



Selain itu Morse, bersama dengan Jimmy Barnes, Bob Daisley, Lee Kerslake dan Don Airey, membentuk Living Loud pada 2003. Grup ini merilis satu album studio dan sebuah DVD live pada 2004/2005. Pada musim gugur 2010 dilaporkan bahwa Steve Morse dan Bob Daisley mulai mengerjakan sebuah album studio baru yang akan dirilis pada 2011.


Morse mulai sebuah kolaborasi dengan penyanyi Sarah Spencer pada 2007 berjudul Angelfire. Album dengan nama yang sama dirilis pada 10 Agustus 2010 via Radiant Records. Album itu juga menampilkan Dave LaRue dan Van Romaine dari the Steve Morse Band masing-masing pada bass dan dram. Album ini menampilkan musik akustik yang memiliki tekstur yang berbeda dari karya Morse sebelumnya. Angelfire membuka untuk the Steve Morse Band untuk beberapa pertunjukan di California (Januari) dan Florida (Maret) 2010.


Pada 2011, Morse membentuk Flying Colors, sebuah supergrup Amerika yang berisi Mike Portnoy, Dave LaRue, casey McPherson dan Neal Morse, yang albumnya dirilis pada 26 Maret 2012 dan melakukan debut di No. 9 tangga lagu hard rock milik Billboard, dan No. 11 di tangga lagu Rock Album milik BBC. Flying Colors merilis album kedua mereka, Second Nature, pada 2014 yang mendapatkan pengakuan kritikus. 


Morse dianggap sebagai salah satu gitaris pekerja keras di dunia. Dia sangat dikenal untuk keterampilan komposisi yang berbeda dalam berbagai gaya dan dipilih sebagai “Best Overall Guitarist” oleh majalah Guitar Player untui lima tahun secara berurutan, membuatnya layak untuk “Guitar Player Hall of Fame” mereka, anggota yang lain adalah Steve Howe dari Yes dan Eric Johnson. Dia secara rutin disebut oleh John Petrucci sebagai pengaruh utama. Gitaris Shawn Lane menganggap Steve Morse sebagai salah satu gitaris paling berbakat di masanya. Morse sudah membuktikan dirinya selama karirnya mampu memainkan struktur kord yang sangat rumit dalam pola klasik, juga bisa bermain cepat, alternate picked arpeggios. Dia dikenal untuk menggunakan harmonic dan membuat improvisasi dengan mereka dalam lagu selama penampilan live, seperti dalam “Sometimes I Feel Like Screaming” milik Deep Purple.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...