Dilahirkan pada 4 Oktober 1986. Raiden bergabung dengan Roxx pada 2009, satu dekade setelah Roxx kehilangan drummer Arry karena meninggal dunia.
Saat di Sekolah Menengah Pertama, Raiden Soe lebih memilih seni musik dibanding seni rupa untuk salah satu kelasnya. Dan di kelas seni musik itu hanya ada pelajaran marching band. Rupanya di marching band ini, selain belajar beberapa alat musik yang harus dikuasai juga harus belajar notasi dan partitur. Ini yang membuat ia sangat tertarik untuk serius belajar musik. Walaupun tpada dasarnya jauh-jauh hari sebelum memasuki masa sekolah, rasa bermusiknya sudah digugah oleh sang ayah, yang selalu memperdengarkan lagu-lagu dari Queen, The Beatles, Beach Boys pada dirinya. Maka keinginan untuk bisa menguasai salah satu alat musik baru tercapai saat dia mengikuti kelas marching band tersebut. Pilihan alat musik pun jatuh ke drum. Berbekal drum pemberian sang Ayah, Raiden mempelajari alat musik tersebut secara otodidak dengan mempelajari beberapa permainan drummer luar negeri melalui MTV. Group band seperti Sound Garden pun menjadi panutannya. Hingga akhirnya bersama teman sekolah, permainan drum nya bisa ditampilkan di acara sekolahnya dengan membawakan salah satu lagu dari Three Eleven. Inilah panggung pertamanya. Bukan masalah besar atau kecilnya sebuah panggung, tapi di titik inilah Raiden Soe makin giat mempelajari alat musik drum.
Seiring dengan perkembangan industri musik yang kian menggeliat. Dan beragamnya aliran-aliran dari genre musik, tidak lantas membuat Raiden Soe hanya menggeluti satu aliran genre musik saja. Walau sudah menjadi drummer Band ROXX, ia tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari berbagai musik yang ada. “Gue gak mau jadi drummer spesialis, selain karena gue cenderung mempelajari banyak genre musik, gue gak mau permainan drum gue mengerucut di salah satu genre musik, maka dari itu gue lebih suka kalau gue disebut sebagai drummer universal dan gue anggap gue ini adalah aktor yang harus bisa memainkan berbagai peran ketika ditawarkan berbagai jenis music,” jelasnya. Bukan tanpa alasan jika dia menyebut dirinya sebagai drummer universal, tercatat berbagai group band pernah memakai gebukan drummnya. Sebut saja Juliette, The Fly, Bunga, Iwan Fals dan Band. Bahkan saat ini ia sedang mengerjakan proyek bersama Band Ultrawide yang salah satu gitarisnya berasal dari Australia.
Merujuk siapa drummer yang menjadi panutannya dalam belajar tone, ia menyebut Matt Cameron (Sound Garden) dan Yaya Muktio.
Saat di Sekolah Menengah Pertama, Raiden Soe lebih memilih seni musik dibanding seni rupa untuk salah satu kelasnya. Dan di kelas seni musik itu hanya ada pelajaran marching band. Rupanya di marching band ini, selain belajar beberapa alat musik yang harus dikuasai juga harus belajar notasi dan partitur. Ini yang membuat ia sangat tertarik untuk serius belajar musik. Walaupun tpada dasarnya jauh-jauh hari sebelum memasuki masa sekolah, rasa bermusiknya sudah digugah oleh sang ayah, yang selalu memperdengarkan lagu-lagu dari Queen, The Beatles, Beach Boys pada dirinya. Maka keinginan untuk bisa menguasai salah satu alat musik baru tercapai saat dia mengikuti kelas marching band tersebut. Pilihan alat musik pun jatuh ke drum. Berbekal drum pemberian sang Ayah, Raiden mempelajari alat musik tersebut secara otodidak dengan mempelajari beberapa permainan drummer luar negeri melalui MTV. Group band seperti Sound Garden pun menjadi panutannya. Hingga akhirnya bersama teman sekolah, permainan drum nya bisa ditampilkan di acara sekolahnya dengan membawakan salah satu lagu dari Three Eleven. Inilah panggung pertamanya. Bukan masalah besar atau kecilnya sebuah panggung, tapi di titik inilah Raiden Soe makin giat mempelajari alat musik drum.
Seiring dengan perkembangan industri musik yang kian menggeliat. Dan beragamnya aliran-aliran dari genre musik, tidak lantas membuat Raiden Soe hanya menggeluti satu aliran genre musik saja. Walau sudah menjadi drummer Band ROXX, ia tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari berbagai musik yang ada. “Gue gak mau jadi drummer spesialis, selain karena gue cenderung mempelajari banyak genre musik, gue gak mau permainan drum gue mengerucut di salah satu genre musik, maka dari itu gue lebih suka kalau gue disebut sebagai drummer universal dan gue anggap gue ini adalah aktor yang harus bisa memainkan berbagai peran ketika ditawarkan berbagai jenis music,” jelasnya. Bukan tanpa alasan jika dia menyebut dirinya sebagai drummer universal, tercatat berbagai group band pernah memakai gebukan drummnya. Sebut saja Juliette, The Fly, Bunga, Iwan Fals dan Band. Bahkan saat ini ia sedang mengerjakan proyek bersama Band Ultrawide yang salah satu gitarisnya berasal dari Australia.
Merujuk siapa drummer yang menjadi panutannya dalam belajar tone, ia menyebut Matt Cameron (Sound Garden) dan Yaya Muktio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar