Dilahirkan
dengan nama Francesco Antonio Marino pada 20 November 1954 di Montreal, Quebec,
Canada. Dia adalah seorang gitaris Italia-Canada, pemimpin dari band hard rock
asal Canada Mahogany Rush. Sering dibandingkan dengan Jimi Hendrix, dia dikenal
sebagai salah satu gitaris terbaik dan dipergitungkan di tahun 1970an.
Setelah
bermain drum sejak berusia 5 tahun, sekitar usia 13-14 tahun Marino mulai
bermain gitar. Sebuah mitos yang sering diulang bahwa dia dikunjungi oleh arwah
Jimi Hendrix saat dalam pengaruh buruk LSD, sebuah mitos yang sering ditolak
oleh Marino, dan kini masih tertulis di website pribadinya. Gaya permainannya
terinspirasi oleh Hendrix (di website Gibson dia dianggap sebagai “pembawa obor
psychedelic Jimi”), dan Marino sangat diakui saat membawakan ulang lagu klasik
Hendrix seperti “Purple Haze”. Dia dikritik oleh sebagian orang sebagai klon
Hendrix. Marino sendiri mengklaim bahwa dia tidak mau meniru Hendrix sama
sekali: “Semua gaya datang secara alami, Aku tidak memilihnya; mereka
memilihku.”
Mahogany Rush
terkenal di tahun 1970an. Rekaman-rekaman mereka masuk chart Billboard, dan
mereka melakukan tur secara ekstensif, manggung di Califiornia Jam II (1978).
Menjelang akhir 1970an, band mulai memakai nama “Frank Marino and Mahogany
Rush.” Tak lama kemudian Mahogany Rush bubar dan di awal 1980an Marino merilis
2 album solo di CBS. Band itu terbentuk kembali dan terus tampil di tahun
1980an dan 1990an. Di tahun 1993, Marino pensiun dari industri musik.
Marino kembali
di tahun 2001. Dia merilis Eye of the Storm, dan melakukan tur lagi, bermain di
pertunjukan yang lebih berkembang. Frank masih aktif, melakukan rekaman dan tur
dibawah namanya.Dia juga terlibat di rekaman blues dengan artis-artis lain
juga, bermain di album penghromatan untuk Albert King dan Stevie Ray Vaughan.
Marino adalah
paman dari Danny Marino, gitaris utama dari band metal asala Canada The
Agonist.
Disamping Jimi
Hendrix, Marino juga sangat terpengaruh oleh John Cipollina (Quicksilver
Messenger Service), Robby Krieger, Duane Allman, Johnny Winter, dan Carlos
Santana. Dia memainkan blues, heavy metal, dan gaya improvisasi. Gaya
permainannya mempengaruhi banyak pemain gitar, antara lain Zakk Wylde, Joe
Bonamassa, Eric Gales, Marty Friedman dan Paul Gilbert. Tone gitarnya diakui
oleh majalah Guitar Player, yang menyebutnya “full-spectrum guitar god,”
disamping Jeff Beck, Eddie Van Halen, dan The Edge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar